Makalah Mikdas
Makalah Mikdas
Menurut Martin (2005) dalam Yuniarti (2011), Archaebacteria berasal dari kata Yunani yaitu
archaio yang =kuno adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup pada
lingkungan ekstrim dan hal ini dijadikan dasar klasifikasinya. Archaebacteria merupakan bacteri
paling tua dari segala jenis bakteri. Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme, dan
urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria
dikelompokkan sebagai kingdom terpisah dari Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut
sama-sama prokariotik
KLASIFIKASI ARCHAEBACTERIA
1. Metanogen
Kelompok ini merupakan archaebacter yang menghasilkan gas metana (CH4) dari hasil reduksi
karbondioksida (CO2) menggunakan hydrogen (H2). Metanogen hidup di tempat dimana tidak
terdapat gas oksigen yaitu di dasar lumpur atau dapat mengadakan simbiosis dengan hewan
hewan herbivora (sapi, rayap). Metanogen sangat tidak dapat mentolerir keberadaan oksigen.
habitatnya ada di daerah dengan konsentrasi metana, gas hidrogen, asam asetat, dan karbon
dioksida yang tinggi untuk bermetabolisme. Lingkungan anaerob obligat adalah syarat penting
bagi kelompok metanogen. Kemampuannya menghasilkan metana, bakteri ini sering
dimanfaatkan dalam pembuatan atau penguraian kotoran atau sampah untuk menghasilkan metana.
Adapun ciri ciri metanogen ialah:
a. Anaerob obligat
Biasa ditemukan di dasar rawa atau di dalam perut hewan herbivora. Akan mati jika terdapat
oksigen.
Contoh : Methanobacterium
2. Halofilik
Kelompok ini merupakan penghuni wilayah lautan dengan kadar garam yang sangat tinggi seperti
laut mati, Great Salt Lake (Bahasa Yunani, halo= garam; philos= penyuka). Beberapa spesies
kelompok ini memiliki pigmen merah orodopsin. Sehingga koloni kelompok ini terlihat seperti
buih yang berwarna merah keunguan. Berbeda dengan methanogen, kelompok halofil memerlukan
oksigen untuk respirasi. Sementara kecukupan nutrisi diperoleh dengan melakukan fotosintesis
dengan pigmen merah yang dimilikinya. Ciri ciri halofil:
Contoh : Halobacterium
3. Termoasidofilik
Termofil berasal dari Bahasa Yunani, termo artinya panas, sementara phylos artinya ialah penyuka.
Archae jenis ini dapat ditemukan di wilayah wilayah terpanas bumi, dengan suhu optimum antara
60C sampai 80C. Kelompok Sulfolobus (bakteri Sulfur) misalnya ditemukan pada sumber mata
air panas yang banyak mengandung sulfur atau di lereng gunung berapi dengan suhu optimum
mencapai 250 Fahrenheit. Bakteri ini juga dapat hidup pada derajat keasaman yang sangat tinggi
(PH<2) (Sartono, 2015). Kelompok ini memiliki DNA dengan komposisi pasangan basa nitrogen
sitosin guanin yang banyak, sehingga tahan panas. Kelompok ini merupakan kemoautotrof. Ciri
umum termofil ialah:
KARAKTERISTIK ARCHAEBACTERIA
PERANAN ARCHAEBACTERIA
Methanobacterium
Halobacterium
Sulfolobus
DAFTAR PUSTAKA
Sartono, A. 2015. Mini Smart Book Biologi SMA. Jakarta: KAWAHmedia
Wibawa, A. 2015.Kelas IPA Belajar Ilmu Pengetahuan,
(Online),(http://http://www.kelasipa.com /2016/01/pengertian-dan-klasifikasi-
archabacteria-secara-lengkap.html), diakses 28 Februari 2017.
Yuniarti, I. 2011. Penerapan Metode Praktikum Pembuatan Tekult Pada Materi Archaebacteri
dan Eubacteria Untuk Pencapaian Ketrampilan Proses Sains. Skripsi. Semarang:
FMIPA UNNES.