PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bayi prematur yang masa di kandungan hanya 36-37 minggu mempunyai angka kematian
lima kali lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan, sedangkan bayi yang usia kandungan hanya
di bawah 32 minggu maka
angka kematiannya lebih tinggi lagi yaitu empat puluh lima kali lebih tinggi dari pada bayi
cukup bulan. Bayi dengan BBLR kurang menurut usia kehamilan beresiko tinggi untuk
mengalami gangguan tumbuh kembang dan beresiko tinggi terhadap sejumlah penyakit pasca
lahir seperti hipoksia perinatal, masalah kardiovaskuler, mata juling, masalah neurologik,
gangguan pendengaran, gangguan nafas, ikterus, cedera kedinginan ( Firmansayah 2008 ).
Menurut World Health organization (WHO) menjelaskan, bahwa di Indonesia kematian
perinatal sebagian besar 70 % oleh persalinan prematur (Manuaba, 2007).
Dari hasil analisis medis dkk 1955-1958 kelahiran sebelum usia gestasi 37 minggu pada
sebuah study populasi kehamilan tunggal yg dilakukan di NICHD Maternal Ferat Medicine
Units Net Works sekitar 28% kelahiran pretrm di dindikasi disebabkan oleh pre-eklamsia
(43%), gawat janin (27%), pertumbuhan janian terhambat (10%) ablansia plasenta (7%),
Kematian janin (7%) dan (72%) sisanya disebabkan oleh persalinan
Pre-term spontan dengan atau tanpa pecah ketuban (Wiliamas 2006)
Menurut hasil penelitian kami kristanti tampubolon (2001) data yg di dapat di RSUD Dr.RM
Djoelham tahun 2004 jumlah persalinan sebanyak 345 dan angka keejadian pratus prematur
5%. Tahun 2005 jumlah persalinan sebanyak 345 dan angka kejadian partus prematur
sebanyak 7% pada tahun 2006 jumlah persalinan 415 angka kejadiian partus prematur
sebanyak 8% sedangkan menurut survey penelity di RSUD kelas B kota binjai tahun 2007
jumlah persalinan 556 angka kejadian partus sebyak 9%.
Berdasarkan persentase diatas maka penulis tertarik untuk meneliti penyebab dominant
tingginya angka kejadia persalinan premature di RSUD di kelas B kota binjai tahun 2007.
1.2 Tujuan penulisan
1.2.1 Tujuan umun
Agar mahasisiwi mengetahui mengenai premautr pada ibu dan bayi
1.2.2 Tujuan khusus
1. untuk memgetahui penyebab partus prematur
2. untuk mengetahui penyebab partus prematur yang berdasarkan pertumbuhan janin yang
kurang selaras.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Persalinan premature : persalinan yang di mulai setiap saat setelah awal minggu gestasi ke-20
sampai akhir gestasi ke-37. Persalinan premature mencapai puncak nya pada kelahiran
premature yang merupakan hampir 12% dari semua kelahiran di amerika serikat dan
merupakan urutan ke 2, penyebab defek kelahiran sebagai penyabab utama mortalitas
neonatus.
(buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 tahun 2008)
Persalinan preterm : persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang, istilah
yang di gunakan untuk menyebut bayi yang di lahirkan terlalu dini. Merupakan hal yang
berbahaya karena mempunyai dampak potensial meningkatkan kematian prenatal. Kematian
prenital umumnya berakitan dengan berat berat baan redah. Berat lahir rendah dapat di
sebabkan oleh bayi preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat .
(cuningham 17, garry 2006, obstetric wiliiam, Jakarta : egc)
Persalinan preterm dapat didefenisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia kehalian
20-37 minggu di hitung dai hari pertama haid terakhir (ACOG 1995). Dinegara berkembang
insidennya sekitar 7% dari seluruh persalinan.
Menurut WHO, bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke
37 (dihitung dari pertama haid terakhir).
The American academy of prediatic, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut
premature atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa
memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram adalah bayi premature.
Pada tahun 1935, American academi of pediatrics mendefenisikan sebagai bayi yang lahir
hidup dengan berat badan 2500 gram atau kurang (cone, 1985). Kriteria ini di gunakan luas
sampai di dapatkan adanya ketidaksesuaian antara usia gestasi dan berat lahir akibat
pertumbuhan janin yang terhambat (obstetric wiliiams tahun 2006)
Pembagian persalinan
1. Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan BBJ sama
untuk masa kehamilan (SMK)
2. Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan BB kecil
untuk masa kehamilan (KMK) dan nama lain digolongan ini disebut small foor
gestasional (SGA) intarauteri growth retadation (IUG RED), intrauteri growth
restriction (IUG, RED).
2.2 ETIOLOGI
Sekitar 28% kehamilan preterrm di indifikasikan, disebabkan pre-eklamsi (43%). Gawat janin
(27%) pertumbuhan janin terhambat (10%), oblasia plasenta (7%) dan kematian janin (7%)
sisanya di sebabkan oleh persalinan preterm spontan dengan atau tanpa pecah ketuban, ibu
dengan plasenta previa dan kehamilan multipet, yang keduanya sering di sertai dengan
kelahiran preterm disingkirkan dari analisis ini.
2.2.1 FAKTOR GAYA HIDUP
Perilaku seperti merokok, gizi buruk dan penambahan BB kurang baik selama
kehamilan serta penggunaan obot seperti kokain atau alcohol menjadi peranan penting
kejadian dan hasil akhir bayi dengan berat badan lahir rendah. Hickey dkk (1995) telah
memperlihatkan bahwa penambahan BB prenatal ibu yang rendah secara spesifik berkaitan
dengan pendek dan factor pekerjaan.
Faktor gaya hidup lain tampak penting namun belum diteliti secara formal : stres
psikologis pada ibu hedergroord dkk 1993 melakukan sebuah peneletian tindak lanjut
prospktif tentang ukuran stres dengan menggunakan kuesioner pada 5872 wanita dengan
kehamilan tunggal. Ditemukan hubungan langsung antara stres psikologis pada minggu
gestasi ke-30 dan kelahiran dari NICHD maternal fetal medicine units network preterm
prediction study, melaporkan bahwa stres pada ibu di sertai dengan kelahiran preterm spontan
pada usia gestasi kurang dari 35 minggu.
Faktor yang dapat menimbulkan persalinan prematur adalah :
1. factor yang berasal dari maternal
a. penyakit maternal
- ginjal
- hipertensi
- penyakit diabetes mellitus
2. Pertumbuhan janin yang kurang selaras dan serasi
a. pertumbuhan janin terlambat dan menimbulkan kecil untuk masalah kehamilan
- akibat gangguan sirkulasi retroplasenta
- kekurangan nutrisi / gizi menahun.
b. terdapat pemicu persalinan premature
- terjadi solusio plasenta
- terdapat plasenta previa
- terjadi infeksi yang menimbulkan korioamnion
- pada persalinan hamil ganda
c. terdapat factor inkompatibilitas
- factor rhesus inkompatibilitas
- factor incompatibilitas darah ab, a., b, atau o
3. Faktor khusus inkompeten
a. dapat dijumpai pada abortus / persalinan premature berulang
b. overdistensi uterus
c. kehamilan ganda
d. kehamilan dengan hidramnion
2.2.2 FAKTOR GENETIK
Kelahiran preterm merupakan suatu kondisi yang terjadi secara familiar observasi
ditambah sifat kelahiran preterm yang berulang dan pre-valensinya yang berbeda antara ras
telah menimbulkan dugaan adanya penyebab genetic persalinan preterm.
Infeksi cairan amnion dan koriroamnion
Infeksi cairan korioamnion yang disebabkan oleh berbagai mikro organisme telah
muncul sebagai kemungkinan penjelasan berbagai kasus pecah ketuban / persalinan preterm
yang tidak dapat di jelaskan. Infeksi saluran produksi wanita sudah dikaitkan dengan
prematuritas lebih dari 45 tahun yang lalu (kox dan hoerner 1995) timbul minat baru ketika
bobbit dan ledger (1997) mencurigai infeksi cairan amnion subklinis sebagai penyebab
persalinan preterm (obstelle willion 2006).
Penyebab kelahiran premature ;
Faktor ibu
Faktor janin
Factor plasenta
Tidak diketahui
1. FAKTOR IBU
- toksemia gravidarum yaitu pre-eklamsi dan eklamsi
- Kelainan bentuk uterus (misal ; uterus bikornis, inkompeten serviks)
- Tumor (misal ; mioma uteri, sistoma)
- Ibu yang menderita, antara lain ;
a. Akut dengan gejala panas tinggi (misal ; tifus abdorninalis, malaria)
b. Kronis (misal ; TBC, penyakit jantung, gromerulon etritis kronis.
- Trauma pada masa kehamilan, antara lain :
a. Fisik (misal jatuh)
b. fsikologis (misal strees)
- Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun plasenta antara lain
plasenta previa, solusia plasenta
2.3 GAMBARAN KLINIS BAYI PREMATUR
Tampak luar dan tingkah laku bayi premature tergantung dari tuanya umur kehamilan makin
muda umur kehamilan makin jelas tanda tanda immaturitas karakteristik untuk bayi
premature adalah berat lahir sama dengan kurang dari 2500 gram.
Kepala relatif besar dari badannya, kulit tipis, transparan lanugonya banyak lemak subkutan
kurang, sering tampak peristaktik usus, tangisannya lemah dan jarang, pernapasan tidak
teratur dan sering timbul apnea bila hal ini sering terjadi dan tiap serangan lebih dari 20 detik
maka kemungkinan besar timbulnya kerusakan otak yang permanen lebih berat. Otot-otot
masih hipotenik, sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua paha dalam abduksi, sendi lutut
dan pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus dan kepala mengarah ke satu titik.
Reflek tonik leher lemah dan reflek mono positif gerakan otot jarang akan tetapi lebih baik
dan bayi cukup bulan. Daya isap lemah terutama dalam hari-hari pertama. Bayi yang lapar
akan menangis gelisah dan mengerak-gerakkan tangannya. Bila tanda-tanda lapar tersebut
tidak timbul dalam waktu 96 jam, maka harus curiga akan adanya perdarahan. Intraventikuler
atau infeksi odema biasanya sudah terlihat segera sesudah
lahir dan makin bertambah jelas dalam 24 jam-28 jam berikutnya. Kulit mengkilat, licin,
putting edema dan edema ini dapat berpindah dengan perubahan posisi.
Odema yang hebat merupakan tanda bahaya bagi bayi tersebut. Odema ini secara
berhubungan dengan perdarahan antepartum toksesmia graviadrum dan DM.
Frekensi nadi berkisar antara 108-140 permenit pada hari pertama frekuensi pernapasan 40-
50 permenit, pada hari-hari berikutnya 35-45 permenit harus waspada kemungkinan terjadi
nya sindrom gangguan pernapasan seperti membranahialin pneumonia, gangguan metabolic
atau ganggua susunan saraf pusat, dalam hal ini harus dicari penyebabnya. Missalnya dengan
membuat foto paru pemeriksaaan ultrasonografi, dll (ilmu kebidanan 2005).
GAMBARAN KLINIS PERSALINAN PREMATUR
Selain kontraksi uterus yang nyeri atau tidak terasa nyeri gejala-gejala kontraksi vagina cair
atau berdarah dan nyeri punggung bawah secara eraptris berkaitan gejala seperti itu dianggap
oleh beberapa orang sebagai kejadian tidak di perhatikan oleh gejala-gejala ini
sudahditentukan oleh beberapa peneliti (lans 1990, kragt dan keirse 1990).
Sebaiknya cooper dkk (1990) tidak menemukan gejala ini. Untuk prediksi kelahiran preterm
lams dkk (1994) dalam sebuah penelitian tidak lanjut terhadap penelitian mereka tahun 1990
menemukan bahwa tanda dan gejala yang menjadi sinyal persalinan preterm termasuk
kontraksi uterus, hanya di temukan dalam waktu 24 jam sebelum persalinan preterm.
Oleh karena itu tanda-tanda ini merupakan tanda peringatan kelahiran preterm yang
terlambat.
Osstretri William vol 1 edisi 21
2.4 TANDA DAN GEJALA PERSALINAN PREMATUR
1. Kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri disekitar
ligament.
2. nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang biasa di
alami oleh wanita hamil.
3. nyeri atau tekanan supra pubis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih.
4. sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
5. perubahan karakter atau jumlah raba vagina ( lebih kental, lebih encer, berair,
berdarah, warna coklat tidak bewarna).
6. diare
7. kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi ( nyeri hebat atau tidak nyeri) yang dirasaan
lebih sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan
tidur berbaring.
8. keluhan pecah dini.
Tanda dan gejala persalinan premature harus menjadi bagian rutin dalam pendidikan
prenatal wanita, yang dimulai sekitar usia generasi minggu ke-20 smpai ke-24
Tanda dan gejala bayi premature
1. Alat kelamin pada bayi laki-laki paling mentasi dan ragae pada skrotum testis belum
turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minoria belum
tertutup oleh labia mayora.
2. tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakan lemah.
3. fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan
dan batuk masih lemah / tidak epektif dan tangisannya lemah.
4. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.
5. Verniks karsiosa tidak ada atau sedikit (perawatan bayi resiko tinggi tahun 2006).
1. Menginformasikan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janinnya sehat
dengan vital sign.
Td : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali /1
RR : 24 kali /i
Djj : (11+12+13)kali 4 /i
Dan kehamilan ibu telah lewat waktu,sebaik nya ibu opname karena bahaya pada kehamilan
ibu dapat mengakibat kan asfikasi pada janin.
Ibu tidak usah cemas, karena ibu dan janin baik-baik saja.
7. EVALUASI
1. ibu telah mengetahui keadaan umumnya baik dan usia kehamilannya kurang waktu dengan
vital sign.
2. ibu masih cemas
3. ibu bersedia di opname/ di rujuk dan sudah di antar ke ruangan
4. ibu bersedia untuk di lakukan terminasi kehamilan
5. keluarga telah menyiapkan dana
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Persalinan Prematus adalah persalinan yang di mulai setiap saat setelah awal minggu gestasi
ke 20 sampai akhir gestasi k 37
Menurut KIHO bayi prematus dalam bai lahir hidup sebelum Usra kehamilan minggu ke
37(di hitung dari hari pertama hari terakhir)
Etiologi
Sekitar 28% kelahiran pettem di indikasikan . disebabkan preeklamasi(43%) gawat
janin(27%), pertumbuhan janin sisanya si sebabkan oleh persalinan preterm DG atau tanpa
pecah ketuban
Penyebab Kelahiran Prematur
1. Faktor Ibu
2. Faktor janin
3. Faktor plasenta
4. Tidak di Ketahui
Gambaran Klimis
Tempat luar dan tingkah laku bayi premature tergantung dari tua nya umur keham,ilan makin
muda , umur kehamilan makin jelas tanda-tanda Immaturitas karatesfisik untuk bayi
premature adalah berat lair sama dengan kurang dari 2500 gram.
Tanda dan gejala persalinan prematur
1. kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri di sekitar
ligament
2. Nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang biasa di
alami oleh wanita hamil
3. nyeri atau tekanan supra pugis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih
4. sensasi adanya tekanan atau great pada volusi
5. perubahan karakter atau jumlah raga vagina(lebih kental) lebih encer, berair,
berdarah, warna cokelat tidak berwarna
6. diare
7. Kontraksi uterus tidak dapat di palpasi ( Nyeri hebat atau tidak nyeri) yang di rasakan
lebih seri dari setiap 10 menit tidur 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur
berbaring
8. kerugan pecah dini
1. Alat kelamin pada bayi laki-laki piamentasi dan ragae pada skrotum kurang testis
belum turun ke dalam skrotum untuk bayi perempuan klitoris
menonjol,lagio,minoria,belum tertutup oleh lagia mayora
2. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif pergerakan lemah
3. fungsi yang belum atau kurang matang mengakibatkan refeksi isap menelan batuk
masih lemah
4. jaringan kelenjar otot jaringan lemah masih kurang
5. verniks kelseosa tidak ada atau sedikit
SARAN
Adapun saran yang di gerakkan dalam masalah mengenai prematur ini adalah
- Bagi tenaga kesehatan khusus bidan di harapkan dapat meningkatkan upaya system pelayanan
secara tepat dan cepat agar memberi kepuasan kepada pasien serta perlunya peningkatan
pengatahuan mengenai prematur.
Agar dapat mengindetifikasi atau menentukan diagnosa untuk membuat tindakan yang dapat
sehingga dapat menurunkan angka moegiditas dan mortalitas.
- Bagi intitusi pendidikan
Bagi intitusi pendidikan khusus nya perputakaan dapat di jadi kan sebagai bahan bacaan dan baha
semings
DAFTAR PUSTAKA
-cubbingham , f, garry.2005. obstri William . Jakarta ehc
-varney ,Helen, dkk. 2007. asuhan kebidanan Jakarta egc
- wikjosashro rahim hadhi sarwono prawirohardjo