Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

2.1 PENGERTIAN
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat
yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat alat yang berhubungan dengan
penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian.
Alat alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari
kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara cara atau teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang
berbeda.
Laboratorium seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola
laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam
merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan
perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia
dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium.
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut.Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di
laboratorium dapat ditanggulangi.Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk
bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung
pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu
volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar .

2.2 ALAT-ALAT DI LABORATORIM MIKROBIOLOGI


Untuk megetahui lebih jelasnya apa saja alat-alat dan fungsi dalam percobaan
mikrobilogi dan parkakas marilah kita pelajari lebih lanjut uraiyan dibawah ini.

1
Apa saja alat-alat untuk percobaan mikrobiologi
1. Sendok tanduk : Untuk mengambil bahan- bahan medium yang berbentuk padat
2. Spoit : Untuk memindahkan cairan dengan volume sedikit
3. Labu semprot : Sebagai tempat/ wadah aquadest dalam pembersihan alat laboratorium untuk
mempermudah prosesnya
4. Handspray : Sebagai tempat/ wadah alkohol dalam penyemprotan alat yang akan disterilkan
5. Cawan petri : Sebagai wadah/media untuk pertumbuhan suatu mikroorganisme
6. Batang pengaduk : Untuk mengaduk zat atau medium di dalam Erlenmeyer
7. Gelas ukur : Untuk mengukur volume suatu cairan
8. Pipet gondok : Untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu
9. Pipet volume : Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
10. Tabung durham : Sebagai indikator fermentasi
11. Elenmeyer : Untuk menampung larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock medium
12. Oven : Untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas.Digunakan pada
sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan
(mikroba) tanpa kelembaban.
13. Inkubator : Untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan, pertumbuhan bakteri. Pada
bagian luar dari alat ni dilengkapi dengan penunjuk suhu, dimana suhu yang digunakan
adalah suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan mikroorganisme yang akan diinkubasi.
14. Laminary air flow : Untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan
dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.
15. Neraca ohaus : Untuk menimbang bahan- bhan secara manual
16. Autoklaf : Untuk sterilisasi basah dengan penun juk tekanan dan katub pengaman pada
dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan yang dihasilkan
dari bahan cair yang merupakan pendukungnya.
17. Shaker : Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan mikroba dengan tujuan
memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan
mikroba merata.
18. Neraca analitik ; Untuk menimbang bahan- bahan secara analitik
19. Sentrifuges : Untuk menyaring atau memisahkan padatan (mikroorganisme) dan larutan.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses pemisahan.

2
20. Penangas Dipakai : Untuk memanaskan atau mengukus suatu zat padat menjadi larutan
atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini memiliki pengontrol yang sangat tinggi.
21. Spektrofotometer : Untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri
22. Ose lurus : Untuk menusuk media dalam pertumbuhan bakteri pada media tegak
23. Ose bulat : Untuk menggores mwdia dalam pertumbuhan bakteri pada media miring.
24. Enkas : Untuk pengerjaan medium misalnya pada isolasi atau penanaman bakteri dalam
kondisi ruang yang aseptis agar tidak terkontaminasi dengan udara.

Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi atau prinsip kerja setiap alat
yang ada di laboratorium mikrobiologi. Alat-alat ini terdiri dari alat non gelas berupa sendok
tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas berupa; Cawan petri, batang pengaduk,pipet
gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer.Alat instrumen berupaoven,
inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus,
Autoklaf, Spektrofotometer.Alat lain berupaOse lurus, Ose bulatdan Enkas. Alat- alat
laboratorium mikrobiologi ini memiliki teknik sterilisasi yang tidak semuanya sama antara lain
:

1. Alat gelas : Alat- alat gelas ini disterilkan dengan menggunakan oven, atau disebut juga hot
air sterilization. Alat- alat gelas disterilkan oleh udara panas di dalam oven.Alat- alat yang
disterilkan dengan menggunakan oven adalah alat yang tahan terhadap panas.
2. Alat non gelas : Alat- alat non gelas ini disterilkan dengan menggunakan autoklaf yaitu
dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi.
3. Alat- alat yang disterilkan dngan otoklaf adalah alat yang tidak tahan terhadap panas/ mudah
meleleh.
4. Alat- alat lain : Ose bulat dan ose lurus : Alat ini disterilkan dengan menaruh benda pada
nyala api bunsen sampai merah membara.
5. Enkas : Alat ini disterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol pada dinding dan dasr
enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit kemudian menyalakan bunsen
selama pengerjaan.

3
MA MKR MKR MKR MKR
OV
L IK

MP NC
AK
AK
MP
SF
MI
MP WB
TN

Denah laboratorium Mikrobiologi di Poltekkes kemenkes Kendari

Legenda :

L = Lemari laboratorium,di gunakan untuk meletakkan reagen-reagen dan zat


kimia,serta di gunakan juga untuk meletakkan alat-alat laboratorium seperti gelas kimia
dan labu ukur
MA = Meja alat,di gunakan untuk meletakkan beberapa alat-alat gelas ataupun alat-alat
non gelas yang selalu digunakan saat praktikum seperti pipet tetes dan tabung reaksi
MP = Meja praktikum,di gunakan sebagai tempat untuk peraktikan melakukan
berbagai praktikum
MI = Meja instruktur,di gunakan sebagai tempat instruktur meletakkan barang-barang
milik instruktur
MKR = Mikroskop,adalah salah satu alat yang di gunakan untuk melihat benda-benda
yang tidak kasat mata,seperti bakteri dan mikroorganime lainnya.
OV = oven, di gunakan untuk mensterilkan alat dengan cara uap panas kering,bisa juga
di gunakan untuk mengeringkan zat-zat kimia seperti barium
IK = Inkubator, di gunakan untuk menginkubasi,biasanya di gunakan pada bakteri
NC = Neraca, di gunakan untuk mengukur berat suatu benda dalam skala mg.contoh
yang di timbang adalah zat kimia
AK = Autoklaf, di gunakan untuk mensterilkan alat ataupun mensterilkan media secara
uap panas basah

4
SF = sentrifuge, di gunakan untuk memisahkan antara suspensi dan cairan
WB = waterbath, di gunakan untuk menghomogenkan suatu larutan
TN = tanur,di gunakan untuk pengabuan suatu zat kimia ataupun suatu sampel tertentu
= Pintu masuk menuju kedalam laboratorium

2.3 K3 DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya,
melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia,
peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila
dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau
kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang
disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang
sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas laboratorium selalu dihadapkan pada bahaya-
bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun
gelas yang digunakan secara rutin.
Berikut ini beberapa prosedur umum K3 yang dapat dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi agar terhindar dari kecelakaan-kecelakaan kerja :
1. Memahami prosedur keselamatan.
2. Tidak meningggalkan pekerjaan sedang berlangsung.
3. Hati-hati menangani peralatan panas / dengan pemanas.
4. Tidak memipet dengan mulut.
5. Tidak menyalakan api / pemanas dekat pelarut yang mudah menguap.
6. Tidak meninggalkan api / pemanas tanpa pengawasan.
7. Mematikan peralatan, api, dan kran air bila tidak digunakan.
8. Tidak membawa peralatan dan bahan kimia keluar lab tanpa ijin.
9. Tas dan barang bawaan tidak diletakkan di meja percobaan.
10. Melapor pada asisiten tentang alergi / penyakit bawaan terhadap bahan kimia atau hewan
percobaan.
11. Memahami prosedur penanganan hewan percobaan.

5
BAB III

PEWARNAAN GRAM

3.1 PRAANALITIK

ALAT BAHAN
1. Bunsen 1. Aquadest
2. Objek glas 2. Karbol gential violet
3. Ose bulat 3. Alkohol 96%
4. Pipet tetes 4. Larutan lugol
5. Botol semprot 5. Larutan air fuksin
6. Mikroskop 6. Sediaan bakteri yang telah di
7. Jembatan pewarnaan fiksasi
8. Tabung reaksi
9. Tissue

3.2 ANALITIK
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan sediaan di atas jembatan pewarnaan
3. Teteskan sediaan dengan larutan karbol gential violet selama 1 menit
4. Setelah 1 menit,sediaan di bilas dengan air mengalir agar zat pewarna menghilang
5. Kemudian genangi sediaan menggunakan lugol selama 1 menit
6. Setelah 1 menit preparat di bilas kembali dengan air mengalir
7. Genangi sediaan menggunakan alkohol 96% sampai semua zat warna hilang
8. Setelah semua zat warna hilang,bilas kembali sediaan menggunakan air mengalir
9. Setelah itu kita genangi sediaan menggunakan zat warna terakhir yaitu larutan fuksin
selama 30 detik
10. Bilas kembali sediaan mengunakan air mengalir setelah di genangi dengan fuksin
selama 30 detik
11. Selanjutnya sediaan di biarkan mengering

3.3 PASCAANALITIK

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar,gram positif dan gram negative,berdasarkan sifat

6
kimia dan fisik dinding sel mereka.Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan
zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan gram.Bakteri jenis ini akan brwarna biru atau
ungu dibawah mikroskop,sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah atau merah
muda.Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri.Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan
zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram.Bakteri gram positif akan mempertahankan
warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol,sementara bakteri gram negative tidak.

Kesimpulanya bahwa apabila setelah di warnai menggunakan metode pewarnaan


gram.saat sediaan di periksa menggunakan mikroskop,bakteri berwarna ungu maka bakteri
tersebut merupakan bakteri gram positif (+), apabila bakteri berwarna merah maka bakteri
tersebut adalah bakteri gram negatif (-).

Anda mungkin juga menyukai