Anda di halaman 1dari 3

[Kelompok 2]

Laporan Pengujian
Larutan Elektrolit
Nama Anggota:
1. Ahmad Nur Alim
2. Aldila Puspa Kemala
3. Arsita Nur Islamy
4. Athiyyah Aryaza Putri
5. Gusnan Panji Nugraha
6. M. Rama

Kelas : X MIA 2
A. Tujuan
Tujuan dari pengujian larutan elektrolit adalah untuk mengetahui sifat
elektrolit-non elektrolit pada larutan tertentu.
B. Alat dan Bahan
Alat :
5 buah gelas percobaan berukuran sedang berisi setiap larutan
2 utas kabel
4 buah baterai ukuran besar
2 buah paku
1 buah lampu kecil
Bahan :
Larutan garam (NaCl)
Larutan amonia (NH3)
Air (H2O)
Larutan HCl
Asam cuka

C. Cara kerja:
1. Kumpulkan semua bahan dan alat.
2. Tumpukkan baterai dengan kutub yang berlawanan.
3. Salah satu ujung kabel pertama di lilitkan pada lampu dan ujung yang lainnya
di lilitkan pada paku pertama. Pada kabel yang lain, salah satu ujungnya di
tempelkan dengan ujung baterai dan ujung yang lain di lilitkan pada paku kedua.
Lampu yang telah dililitkan pada kabel di dekatkan pada ujung baterai satu lagi.
4. Masukkan kedua paku ke dalam gelas percobaan yang berisi larutan garam
(NaCl) terlebih dahulu. Perhatikan apakah ada gelembung di sekitar paku dan
apakah lampu menyala.
5. Lakukan hal yang sama pada larutan HCl, amonia (NH3), asam cuka dan air.
6. Tuliskan hasilnya di tabel pengamatan.

D. Pengamatan
Dari hasil pengamatan kami, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

Pengamatan
Sifat Zat yang
No. Larutan Nyala Gelembung Sifat Zat
Sesungguhnya
Gas
1. NaCl - Elektrolit lemah Elektrolit kuat
2. HCl - Elektrolit lemah Elektrolit kuat
3. Amonia (NH3) - - Non elektrolit Elektrolit lemah
4. Asam Cuka - - Non elektrolit Elektrolit lemah
5. Air - - Non elektrolit Non elektrolit

E. Kesimpulan Eksperimen
Eksperimen yang kami lakukan tidak sepenuhnya berhasil. Walaupun
semua bahan dan alat yang diperlukan telah lengkap dan kami telah mengikuti
cara kerja dengan baik, hasil sifat zat yang kami dapatkan tidak sesuai dengan
sifat zat yang sesungguhnya. Larutan garam (NaCl) dan HCl seharusnya
digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat, tetapi berdasarkan hasil
pengamatan kami, larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah. Begitu
juga dengan amonia (NH3) dan asam cuka yang seharusnya merupakan elektrolit
lemah, dalam hasil pengamatan kami, larutan tersebut merupakan larutan non
elektrolit. Sifat zat berdasarkan eksperimen yang telah kami lakukan yang tepat
dan sama dengan sifat sesungguhnya hanya air, yaitu larutan non elektrolit.
Ketidaksesuaian ini terjadi karena banyak sebab. Misalnya, pada larutan
garam (NaCl) dan HCl yang berdasarkan pengamatan kami merupakan elektrolit
lemah, namun pada sifat zat sesungguhnya merupakan elektrolit kuat. Nyala
lampu yang kami lihat saat pengujian kedua larutan tersebut redup. Oleh karena
itu, kami menuliskan elektrolit lemah pada sifat kedua zat itu. Seharusnya, nyala
lampunya terang sehingga kedua larutan itu dapat kami golongkan sebagai
larutan elektrolit kuat. Dalam hal ini, terjadi kekurangan pada sumber listriknya,
yaitu baterai. Masih banyak lagi sebab lain dari ketidaktepatan sifat zat dari hasil
pengamatan kami dengan sifat zat sesungguhnya.

F. Kesimpulan Menurut Teori


Eksperimen pengujian larutan elektrolit ini memiliki teori yang menjadi
dasar suatu larutan dapat dikatakan sebagai elektrolit kuat, lemah atau non
elektrolit.. Teori tersebut yaitu:
1. Jika lampu menyala dan ada gelembung, berarti larutan tersebut merupakan
larutan elektrolit kuat.
2. Jika nyala lampu redup atau tidak menyala sama sekali tetapi ada gelembung,
maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung, larutan tersebut
merupakan larutan non elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai