Anda di halaman 1dari 20

BAB I

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK

A. Ringkasan Materi
I. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik

1. Metode dalam Psikologi perkembangan

Dalam meneliti perkembangan manusia, ada 2 Metode yang digunakan oleh


para peneliti, yaitu : Longitudinal dan Cross sectional.
Penjelasan dan perbedaan materi tersebut terlihat sebagai berikut :

No Nama Metode Penjelasan Kelebihan Kekurangan


1 Longitudinal Peneliti mengamati dan Kesimpulan yang Memerlukan
mengkaji perkembangan diambil lebih waktu yang
satu atau banyak orang meyakinkan karena sangat lama.
yang sama usia dalam membandingkan
waktu yang lama. karakteristik anak
yang sama pada usia
yang berbeda.
2 Cross Section Peneliti mengamati dan Proses penelitian Diperlukan
mengkaji banyak anak tidak memerlukan kehati-hatian
dengan berbagai usia waktu lama, dan dalam menarik
dalam waktu yang sama. hasilnya segera dapat kesimpulan.
diketahui.

2. Pendekatan dalam psikologi perkembangan

Ada 2 aspek yang digunakan dalam mengkaji perkembangan manusia :

1. Pendekatan Menyeluruh (Global)


Menganalisis dan mendeskripsikan seluruh segi perkembangan (baik fisik, motorik,
sosial, intelektual, moral, emosi, religi, dsb).

1
2. Pendekatan Khusus (Spesifik)
Pembahasan dilakukan per aspek perkembangan (peneliti memfokuskan kajian pada
satu aspek perkembangan saja)

3. Teori perkembangan

Menurut beberapa ahli


A. Jean Jacques Rousseau
4 Tahap perkembangan anak :
No Usia Masa perkembangan Kemajuan
Masa perkembangan fisik Kecepatan pertumbuhan fisik lebih
1 0 2 tahun (Masa Bayi/Infancy) dominan dibandingkan
perkembangan aspek lain
Masa perkembangan Aspek lain sebagai manusia juga
sebagai manusia primitive mulai berkembang (kemampuan
2 2 12 tahun
(Masa anak/Childhood) berbicara, berpikir, intelektual,
moral, dll.
Masa remaja awal Perkembangan pesat intelektual dan
3 12 15 tahun
(Pubescence) kemampuan bernalar.
Masa remaja (Adolescence) Perkembangan pesat aspek seksual,
4 15 25 tahun
social, moral dan nurani.

A. Stanley Hall (Psikolog dari Amerika serikat)


4 Tahap masa Perkembangan :
4 Tahap perkembangan anak :
No Usia Masa perkembangan Kemajuan
Masa kanak-kanak Anak disamakan dengan binatang
1 0 4 tahun
(Infancy) melata (merayap/berjalan)
Masa Anak/ Masa Pemburu Anak haus auntuk mempelajari akan
2 4 8 tahun
(Childhood) pemahaman lingkungannya
Anak berkembang sebagai makhluk
3 8 12 tahun Masa Puber (Youth)
yang belum beradab. Banyak hal

2
yang harus dipelajari (moral, emosi,
social, intelektual)
Anak sudah bisa menyesuaikan diri
4 12 dewasa Masa remaja (Adolescence) dengan lingkungannya/jadi manusia
beradab.

B. Robert J. Havigurst (Universitas Chicago)


Mengembangkan konsep Developmental Tasks (Tugas perkembangan) tahun 1940-
an.
5 Tahap perkembangan berdasarkan problem yang harus dipecahkan pada tiap fase :
4 Tahap perkembangan anak :
No Usia Masa perkembangan Kemajuan
Masa Bayi (Infancy) 1. Ketergantungan-kemandirian
1 0 1/2 tahun
2. Memberi menerima kasih
Masa anak awal (Early sayang
2 2-3 s/d 5-7tahun childhood) 3. Hubungan social
4. Perkembangan kata hati
Masa anak (Late 5. Peran biososio dan psikologis
3 5-7 s/d Pubesen childhood) 6. Penyesuaian dengan perubahan
badan
Masa Adolesense awal 7. Penguasaan perubahan badan dan
Pubesen -
4 (Early Adolescence) motoric.
pubertas
8. Memahami dan mengendalikan
lingkungan fisik.
9. Pengembangan kemampuan
Pubertas - Masa adolesense (Late
5 konseptual dan system symbol
dewasa adolescence)
10. Kemampuan melihat hubungan
dengan alam semesta

C. Jean Piaget
Kajiannya terfokus pada aspek kognitif anak, yang terbagi dalam 4 tahap :
Masa
No Tahap Usia Kemajuan
perkembangan

3
Kemampuan anak terbatas
Masa
pada gerak-gerak reflex,
1 Sensorimotorik 0 2 tahun discriminating
bahasa awal dan ruang waktu
dan labelling
saat ini.
Anak mulai mengembangkan
kemampuan menerima
stimulus secara terbatas
Masa intuitif (kemampuan bahasa mulai
2 Praoperasional 2 4 tahun
(prakonseptual) berkembang, pemikiran statis,
belum berpikir abstrak,
persepsi ruang dan waktu
terbatas.
Anak mampu menyelesaikan
Operasional Masa performing tugas menggabung, memisah,
3 7 11 tahun
konkrit operation menyusun, menderet, melipat,
membagi.
Anak sudah mampu berpikir
tingkat tinggi (secara deduktif,
Masa
Operasional induktif, menganalisis,
4 11 15 tahun proportional
formal mensintetis, berpikir abstrak
thingking
dan reflektif, memecahkan
masalah.

D. Lawrence Kohlberg
3 Tahapan perkembangan moral kognitif anak :
No Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Preconventional Moral Conventional moral reasoning Post conventional
Reasoning moral reasoning
Obedience and Good boy orientation Contranctual legalistic
pounisment orientation (Orientasi perbuatan baik orientation
1 (Orientasi anak pada adalah menyenangkan/Good (Orientasi anak pada
konsekuensi fisik dari boy orientation) legalitas kontrak
perbuatan benar) social)

4
Authority and social order Conscience or
Naively egoistic
maintenance orientation principle orientation
orientation
(Orientasi anak pada aturan (Orientasi pada
2 (Anak berorientasi
dan hukum) prinsip-prinsip etika
pada instrument
yang bersifat
relative)
universal)

E. Erickson
8 tahap perkembangan psikologi social :
No Tahap Usia Krisis Psikososial Kemampuan
Menerima dan membari
(Mulai mengenal dunia dan
1 I 0 1 tahun Basic trust vs Mistrust
mencari rasa aman dan
nyaman.)
Autonomy vs Shame and
2 II 2 3 tahun Menahan atau membiarkan
Doubt
Menjadikan (seperti)
3 III 3 6 tahun Initiative vs Guilt
permainan
Membuat atau merangkai
4 IV 7 12 tahun Industry vs Inferiority
sesuatu
12 18 Menjadi diri sendiri
5 V Identity vs Role Confusion
tahun
Melepas dan mencari Jati diri
6 VI 20-an tahun Intimacy vs Isolation

20 50 Membuat sesuatu dan


7 VII Generativity vs Stagnation
tahun memeliharanya
8 VIII >50 tahun Ego integrity vs Despair

5
II. Teori Belajar

Ada 6 Macam Teori Belajar :


i. Teori belajar Behavioristik
Yaitu teori belajar laku yang diyakini bahwa pembelajaran terjadi melalui hubungan
stimulus (Rangsangan) dan Response (Respons).

4 Teori belajar Tingkah laku menurut para ahli


1. Thorndike
Disebut juga teori belajar koneksionisme yang merupakan proses pembentukan
hubungan antara stimulus dan repons.
Hukum yang terkait dengan teori ini antara lain :
Hukum kesiapan (Law of readiness)
Kesiapan anak melakukan suatu kegiatan
Hukum Latihan (Law of Exercise) --- ditinggalkan
Jika hubungan Stimulus-respons sering terjadi, maka semakin kuat
hubungan; jika jarang terjadi, maka semakin lemah hubungan.
Hukum Akibat (Law of Effect) -- direvisi
Bila terbentu asosiasi antara respons-stimulus, diikuti rasa puas, maka
asosiasi semakin meningkat.

5 Hukum tambahan yang ditemukannya :


a. Hukum reaksi bervariasi (Law of Multiple response)
Individu diawali dengan proses trial and error.
b. Hukum Sikap (Law of attitude)
Perilaku belajar ditentukan oleh keadaan dalam diri seseorang(kognitif, emosi,
social, psikomotorik)
c. Hukum aktifitas berat sebelah (Law prepotency element)
Individu memberikan respons pada stimulus tertentu sesuai persepsinya (Respon
selektif)
d. Hukum respon melalui analogi (Law of response by analogy)
Perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal kedalam situasi baru.
e. Hukum perpindahan asosiasi (Law of assosiative shifting)

6
Proses peralihan dari situasi yang sudah dikenal pada situasi yang belum dikenal
secara bertahap.

2. Pavlov
Dikenal dengan teori belajar klasik yang mengemukakan konsep pembiasan
(Conditioning).

3. Burhus Frederic Skinner


Perbedaan antara :
Ganjaran = respons yang menggembirakan dan bersifat subjektif.
Penguatan = sesuatu yang mengakibatkan suatu respon .

4. Bandura (gabungan teori behavioristic, psikologi kognitif, dan prinsip modifikasi


perilaku)
Siswa belajar melalui meniru. Tingkal laku manusia bukan semata-mata refrleks,
tetapi hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitifnya.

3 konsep teori belajar social (Social learning theory) Bandura, antara lain :
Reciprocal determinism
Tingkah laku dalam bentuk interaksi timbal balik.
Beyond reinforcement
Tingkah laku ditentukan oleh antisipasi konsukuensi.
Self-regulation /Cognition
Manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri.

2. Vygotsky
Menurut pandangan konstruktivisme, individu akan menggunakan pengetahuan dan
pengalaman pribadi untuk memahami masalah/materi baru.
3 Tahap pengonstruksian pengetahuan :
No Tahap Perkembangan Waktu proses
I Saat siswa berusaha menyudahi konflik kognitif
1 Actual
yang dialaminya.
2 II Potensial Saat siswa berinteraksi dengan pihak lain yang

7
memiliki kemampuan lebih.
Aktivitas mental tingkat tinggi yang terjadi
3 III Proses Internalisasi
karena adanya interaksi social.

3. Van Hiele
5 tahap pemahaman geometri :
No Tahap Waktu proses
Visualisasi Siswa memandang suatu bangun geometri sebagai suatu
1
(Pengenalan) keseluruhan (Holistic).
Siswa mengenal bangun-bangun geometri berdasarkan ciri-
2 Analisis (Descriptive)
ciri .
Pengurutan relasional Siswa bisa memahami hubungan antar ciri yang satu dengan
3
(Deduksi formal) yang lain pada suatu bangun.
Siswa sudah memahami proses berpikir bersifat deduktif-
4 Deduksi
aksiomatis dan mampu menggunakannya.
Tingkat Siswa memahami pentingnya ketepatan prinsip-prinsip dasar
5 matematis/keakuratan yang melandasi suatu pembuktian.
(Acuracy)

4. Aussubel
2 dimensi belajar, anatara lain :
Berhubungan dengan materi pembelajaran yang disajikan.
Cara siswa mengaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang ada (fakta,
konsep dan generalisasi).

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan adalah :


Pengaturan awal (Advance organizer)
Diferensiasi progressive
Belajar Superordinant
Penyesuaian integrative (Reconsiliation integrative)

5. Jerome Brunner (Ahli psikologi perkembangan universitas Harvard, AS)


3 proses belajar yang brlangsung hampir bersamaan :
Memperoleh informasi baru

8
Transformasi informasi
Menguji relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.

3 sistem ketrampilan untuk menyatakan kemampuan secara sempurna :


Cara penyajian enaktif
Melalui tindakan (anak terlibat langsung dalam memanipulasi objek).
Cara penyajian ikonik
Didasarkan pada pikiran internal (Pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar
atau grafik).
Cara penyajian simbolik
Didasarkan pada system berpikir abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel (anak
memanipulasi symbol objek tertentu).

9
III. Model-model pembelajaran

i. Konsep Pendekatan saintifik (5 M)


Proses pembelajaran yang dipadankan dengan proses ilmiah (menempatkan
bukti-bukti spesifik dalam ide yang lebih luas).

Langkah- Kompetensi
langkah yang
No Kegiatan Langkah-langkah Jenis
pembelajara dikembangka
n n
Melihat, Melatih Menentukan objek Observsi biasa
membaca, kesungguhan, Membuat pedoman (Common
mendengar, ketelitian, observasi observation)
menyimak mencari Menentukan data Observasi
informasi yang perlu terkendali
diobservasi (Controlled
Menentukan observation)
1 Mengamati tempat Observasi
Menentukan partisipatif
bagaimana (Participant
observasi observation)
dilakukan
Menentukan cara
Melakukan
pencatatan hasil
Mengajuka Kreatifitas, Mengajukan
n rasa ingin pertanyaan
pertanyaan tahu, mampu tentang informasi
tentang merumuskan yang tak dipahami
2 Menanya
info yang pertanyaan untuk menambah
tak informasi
dipahami
dari apa

10
yang
diamati
Melakukan Sikap teliti, Peserta didik
eksperimen jujur, sopan, mencari dari
, membaca menghargai berbagai sumber
Mengumpulka sumber pendapat informasi
n lain, orang lain, tentang mengevalu
3
informasi/eks mengamati kemampuan asi teks negosiasi
perimen objek, berkomunikas
wawancara i, mampu
mengumpulka
n informasi.
Mengolah Sikap jujur, Peserta didik
informasi teliti, disiplin, mendiskusikan
yg taat aturan, tentang struktur
dikumpulk kerja keras, dan kaidah
an menerapkan dalam teks
prosedur negosiasi.
berpikir Peserta didik
deduktif dan menyimpulkan
induktif. hal-hal terpenting
dalam mengevalua
Mengasosiasi/
4 si teks negosiasi.
mengolah
Peserta didik
menuliskan
laporan kerja
kelompok tentang
mengevaluasi teks
negosiasi.
Peserta didik
mengevaluasi
kesesuian struktur
dan kaidah teks

11
negosiasi yang
dibuat oleh
kelompok lain
Peserta didik
mengevaluasi
kesesuaian isi teks
negosiasi
Menyampa Sikap jujur, Peserta didik
ikan hasil teliti, membacakan hasil
pengamata toleransi, kerja kelompok di
Mengkomuni n, berpikir depan
5
kasikan sistematis kelas, peserta
didik lain
memberikan
tanggapan

ii. Penemuan (Discovery Learning)


Metode Discovery learning Adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak disajikan dengan pelajaran akhir, tapi siswa
mengorganisasikan sendiri.

Stratregi belajar Discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan ; Inquiry
dan Problem solving; menekankan pada penemuan konsep yang belum diketahui
sebelumnya.
Perbedaannya; pada Discovery learning masalah yang dihadapkan bagi siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberi kesempatan siswa menjadi
problem solver; untuk belajar aktif untuk merubah cara belajar mengajar yang teacher
oriented menjadi student oriented.

Keuntungannya adalah; siswa dapat mengembangkan bakat individunya dan meningkatkan


ketrampilan dan proses kognitif.

12
Kelemahannya adalah; bagi siswa yang kurang mampu akan mengalami kesulitan berpikir
atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep (tertulis/lisan) yang mengakibatkan
frustrasi.
Metode ini tidak efisien dalam mengajar siswa yang banyak, karena membutuhkan banyak
waktu bagi mereka menemukan teori pemecah masalah.

System penilaian :
1. Tes = penilaian kognitif
2. Non-Tes = proses, sikap, penilaian hasil kerja siswa

Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik menyimak tayangan berbagai peristiwa
2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menghadapkan siswa pada kondisi internal yang
A. Pemberian Rangsangan mendorong eksplorasi terhadap pemahaman teks hasil
(Stimulation) observasi
3. Guru mengarahkan jawaban siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan
4. Siswa membaca contoh model teks cerita
1. Siswa mengidentifikasi masalah yang relevan dengan
B. Pernyataan/Identifikasi bahan ajar.
Masalah (Problem 2. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa
Statement) memilih dan merumuskan masalah dalam bentuk
hipotesis.
1. Siswa membentuk kelompok belajar sesuai arahan
guru dengan mempertimbangkan kemampuan
akademik, gender, ras (@5 orang)
C. Pengumpulan Data 2. Siswa mengidentifikasi siapa, apa, kapan, dimana,
(Data Collection) mengapa, bagaimana suatu peristiwa terjadi.
3. Siswa menyusun periode secara kronologis sesuai
urutan waktu suatu peristiwa
4. Siswa menentukan konteks yang membangun

13
D. Pengolahan Data (Data 1. Siswa mengolah informasi yang diperoleh dari hasil
Processing) kegiatan sebelumnya untuk menentukan unsur-unsur
E. Pembuktian 1. Guru memberikan kesempatan bagi siswa
(Verification) memverifikasi untuk dapat menemukan konsep
F. Menarik kesimpulan 1. Siswa membuat kesimpulan
(Generalization) 2. Siswa mempresentasikan

iii. Pembelajaran berbasis masalah (Problem based Learning)


Adalah pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
siswa untuk belajar.

Kelebihan PBL adalah;


terjadi pembelajaran bermakna ; siswa belajar memecahkan suatu masalah dengan
pengetahuan yang dimilikinya.
Siswa menginterpretasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis

Tahapan-tahapan Langkah-langkah
Proses pembelajaran
Fase Perilaku siswa operasional
Orientasi siawa Siswa diberikan konsep dasar,
pada masalah petunujuk, referensi/link dan
1. Konsep Dasar
Menjelaskan tujuan skill yang diperlukan.
1 (Basic concept)
pembelajaran
Memotivasi siwa
untuk belajar aktif
Mengorganisasi Guru mengumpulkan
2. Pendefinisian
siswa scenario/permasalahan, dan
masalah
Membantu siswa guru melakukan kegiatan brain-
2 (Defining the
mendefinisikn tugas storming (anggota kelompok
problem)
belajar sesuai menyampaikan ide/tanggapan.)
masalah
Membimbing 3. Pembelajaran Siswa mencari berbagai sumber
3
penyelidikan mandiri (Self yang diperjelas isu yang

14
individu dan Learning) diinvestigasi.
kelompok
Mendorong siswa
mengumpulkan
informasi untuk
melaksanakan
eksperimen
Mengembangkan Siswa berdiskusi dalam
dan menyajikan 4. Pertukaran kelompok untuk
hasil karya pengetahuan mengklarifikasi capaiannya dan
4
Membantu siswa (Exchange merumuskan solusinya.
menyiapkan knowledge)
karyanya
Mengevaluasi Penilaian dilakukan dengan
proses pemecahan memadukan 3 aspek;
masalah pengetahuan (knowledge),
Mengevaluasi hasil kecakapan (Skill), Sikap
belajar 5. Penilaian (Attitude) => UAS, UTS, kuis,
5
(Assesment) PR, dokumen dan Laporan,
dengan cara;
Evaluasi diri (Self Assesment)
dan
Peer-Assesment.

a. Self assessment = dilakukan oleh siswa terhadap hasil kerjanya.


b. Peer-Assesment = siswa berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya
Penyelesaian tugasnya.

Authentic Assesmentporto folio (kumpulan pekerjaan siswa yang sistematis yang dia-
nalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu

iv. Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning)


Adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek kegiatan sebagai media.

15
Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis dan informasi untuk
mendapatkan hasil belajar.

- Keuntungannya = a. meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan memecahkan


masalah.
b. siswa lebih aktif dan kolaboratif
c. mengembangkan dan mempraktikkan ketrampilan komunikatif

- Kelemahannya = a. butuh banyak waktu dan biaya


b. buth banyak peralatan
c. kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok

Langkah-langkah pembelajaran System penilaian


1) Penentuan pertanyaan mendasar Kemampuan pengelolaan
(start with the essential question) Relevansi
2) Mendesain perencanaan proyek Keaslian
(design a plan for the project)
3) Menyusun jadwal (create a
schedule)
4) Memonitor siswa dan kemajuan
proyek (monitor the students and the
progress of the project)
5) Menguji hasil (assess the outcome)
6) Mengevaluasi pengalaman (evaluate
the experience)

16
IV. Evaluasi Hasil Belajar
Merupakan proses berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi untuk
menilai rancangan suatu system pelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh guru berfungsi untuk memantau kemajuan belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Yang meliputi; formatif dan sumatif.

- Formatif = digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar siswa (sikap,


pengetahuan dan ketrampilan) selama 1 semester.
- Sumatif = untuk menentukan keberhasilan belajar siswa pada KD tertentu, akhir
semester, 1 tahun pembelajaran, atau masa pendidikan pada satuan pendidikan.

Evaluasi yang berkenaan dengan proses pengumpulan informasi menentukan :


Tingkat kemajuan pengajaran
Ketercapaian tujuan pembelajaran
Cara berbuat baik pada waktu mendatang

Evaluasi meliputi :
Pengukuran berkaitan dengan ukuran kuantitatif
Penilaian berkaitan dengan kualitas

Berdasarkan Permendikbud no.81A tahun 2013;


Penilaian (Assesment) terdiri dari 3 kegiatan :
1. Pengukuran : kegiatan menbandingkan hasil pengamatan dengan suatu
kriteria/ukuran
2. Penilaian : proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, tafsiran,
deskripsi, interpretasibukti dari hasil pengukuran
3. Evaluasi : proses mengambil keputusan berdasarkan hasil penelitian.

17
B. Deskripsikan Kemajuan yang diperoleh Setelah Pembekalan / Monitoring
1. Materi yang sulit dipahami

Materi yang sulit saya pahami adalah teori belajar Brunner, khususnya pada
bagian penjelasan 3 sistem ketrampilan yang disebut 3 cara penyajian yang
meliputi :
Cara penyajian enaktif
Cara penyajian ikonik
Cara penyajian simbolik

Dan penerapannya dalam pembelajaran.


Penggunaan ketiga istilah tersebut cukup membingungkan bagi saya sehingga perlu
dibaca berulang-ulang untuk dapat memahami ketiga konsep tersebut, agar dapat
membedakan ketiga konsep tersebut.

2. Materi yang belum dapat dikuasai

Materi yang belum dapat dikuasai adalah Refleksi pembelajaran dan PTK ,
Desain Pembelajaran , Karakteristik Siswa

C. MATERI ESSENSIAL YANG TIDAK ADA DALAM SUMBER BELAJAR

Materi esensial atau materi penting/yang mendasar yang tidak ada dalam sumber
belajar yaitu tentang prinsip-prinsip pembelajaran.
Dalam Permendiknas no.16 tahun 2017 tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru, dinyatakan bahwa ; salah satu kompetensi guru mata pelajaran
adalah memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, terkait mata pelajaran yang diampu.

Pada sumber belajar/modul lebih banyak membahas materi teori belajar dan
kurang membahas prinsip-prinsip pembelajaran. Sebagai berikut :

18
Pengertian prinsip pembelajaran
Kata prinsip berasal dari bahasa Latin, yang berarti Asas (kebenaran yang menjadi
pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya) dasar.

Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai


dasar dalam berpikir/bertindak.
Jadi, Prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar pokok
berpikir,berpijak atau bertindak.

Kata pembelajaran adalah suatu aktifitas atau proses mengajar dan belajar.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan
oleh pihak guru, dan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.

D. MATERI TIDAK ESENSIAL YANG TERDAPAT PADA SUMBER BELAJAR

Menurut saya, pada sumber belajar materi yang materi semuanya adalah materi
esensial, atau dengan kata lain tidak terdapat materi tidak esensial pada sumber
belajar.

Materi pada sumber belajar yang menjelaskan tentang berbagai teori belajar dan
penerapannya pada pembelajaran semuanya penting (esensial) bagi guru.

Dengan memahami berbagai teori pembelajaran, dan penerapannya dalam proses


pembelajaran, memampukan guru mampu mendesain dan melaksanakan
pembelajaran yang berkualitas/efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

19
E. Masukan masukan yang telah diberikan oleh mentor pada saat kegiatan
pembekalan / monitoring

Kemajuan dalam menyelesaikan Latihan Soal Uraian

Soal uraian yang dapat diselesaikan sendiri tanpa bantuan mentor


Semua soal uraian dapat saya selesaiakan sendiri tanpa bantuan mentor.
Soal uraian yang dapat diselesaikan setelah mendapat bantuan mentor
Semua soal uraian yang saya selesaikan tidak ada yang mendapat bantuan dari
mentor.Saya mengerjakannya sendiri.
Soal uraian yang masih belum dapat diselesaiakan dengan baik atau belum sempat
dilakukan pembimbingan oleh mentor
Semua soal uraian sudah saya selesaikan dengan baik.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

20

Anda mungkin juga menyukai