Yudha Ramdana
NPWP. 81.591.219.1-911.000
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Bulanan 5 Bendungan Batujai Lombok Tengah .
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran agam islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan bulanan ini.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan laporan ini berlangsung sehingga dapat
terealisaasikan laporan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap laporan ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, laporan yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B .Permaslahan 2
C. Tujuan dan Upaya 3
BAB II. PEMBAHASAN
D. Perawatan bendungan 4
E. Pemeliharan dan perbaikan bendungan 5
F. Kegiatan rutin meliputi monitoring dan
inspeksi ........................................... 6
BAB III. KEBIJAKAN PEMERINTAH
G.Dasar Hukum 7
H.Berapa Prinsip Pokok Untuk Pengembangan Sumber Daya Air 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah Lombok Tengah dikenal sebagai daerah yang memiliki lahan pertanian yang
subur seluas kurang lebih 3.080 Ha dimana masyarakatnya sebagian besar berprofesi
sebagai petani. Oleh karena itu masyarakat di daerah Lombok Tengah yang sebagian
besar bekerja sebagai petani sangat bergantung pada air yang dialirkan melalui
jaringan irigasi, begitu pula masyarakat yang tinggal pada daerah di sekitar
Kecamatan Praya dimana terdapat Bendungan Batujai yang aliran airnya sebagian
besar dipergunakan mengaliri areal pertanian melalui DI.Batujai. Daerah Irigasi
Batujai merupakan daerah yang berada pada wilayah Lombok Tengah tepatnya pada
Kecamatan Praya yang suplai air nya didapat dari Bendungan Batujai. akan tetapi
dikarenakan banyaknya kerusakan yang mengakibatkan terjadinya kebocoran pada
saluran pembawa ini maka air yang sangat dibutuhkan para petani tidak bisa
terpenuhi dengan baik.
1 Bangunan pembawa ini kondisinya sekarang banyak mengalami kerusakan, dikarenakan
kurangnya perawatan dan banyaknya rumput-rumput atau tanaman liar yang tumbuh
menempel pada bangunan pembwa mengakibatkan terjadinya rongga pada bangunan, juga
adanya sedimentasi.
2 Pada saat ini kondisi infrastruktur bendungan Batujai Desa Batujai secara fisik
saat ini cukup memprihatinkan. Hal itu terlihat dari mulai menurunnya kinerja
sejumlah fasilitas yang dimiliki bendungan terbesar di Pulau Lombok ini. Salah satu
persoalan serius yang kini dihadapi ialah terjadinya pendangkalan sisi dasar
bendungan, dan juga adanya tumbuhan enceng gondok. Akibatnya, kualitas air baku
yang mampu ditampung mengalami penurunan dratis. Baik dari segi mutu maupun
volumenya.
B. Permasalahan
* FOTO Enceng Gondok merupakan Salah satu masalah yang ada di Bendungan Batu Jai.
* Dampak yang ditimbulkan akibat adanya tumbuhan enceng gondok yang semakin banyak
dan hampir menutupi sebagian besar areal genangan Bendungan Batujai mengakibatkan
menurunnya kualitas air dan volume air, juga adanya pendangkalan pada bendungan
Batujai ini, cukup besar. Hal ini dampaknya dirasakan oleh masyarakat sekitar yang
bekerja sebagai petani juga dirasakan oleh PDAM Praya yang selama ini menggunakan
air bendungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan air bersih bagi masyarakat di
wilayah Loteng bagian selatan. Kalau musim penghujan seperti saat ini, mungkin
dampaknya tidak begitu kentara. Tapi kalau sudah memasuki musim kemarau, sangat
dirasakan pengaruhnya.
* Paparan diatas merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan yang ada pada
Bendungan batujai yang kian hari kian menurun kinerjanya, dari data Teknis didapat
bahwa tampungan efektif Bendungan Batu Jai sebesar 25 juta m areal irigasi 3000
ha dan dan untuk air baku sebesar 200 l/dt.
D.Perawatan Bendungan
* Dari paparan diatas diketahhui bahwa Bendungan Batujai saat ini memerlukan
perhatian dan penanganan yang serius, dimana pertumbuhan enceng gondok yang tidak
terkontrol dan adanya sedimentasi yang besar mempengaruhi umur dan efektifitas
bendungan, untuk itu koordinasi antar pihak terkait harus terjalin secara baik,
karena dilihat dari areal irigasi sebesar 3000 ha menjadi tanggung jawab pemerintah
pusat sesuai dengan UU No. 7 tahun 2004.
Oleh kerena itu untuk Melestarikan dan Merawat Bendungan Batujai agar selalu dalam
kondisi baik dan Berfungsi secara Optimal diperlukan O&P
Bendungan.
* Dalam melaksanakan O & P sebuah Bendungan adalah terdiri dari:
a. Pelaksanaan Pengoperasian Bendungan
b. Pelaksanaan Monitoring dan Inspeksi Bendungan
c. Pemeliharaan dan Perbaikan Bendungan dan Sarana Pendunkung ( Saluran Irigasi)
O & P sangatlah besar peranan dan pengaruhnya kepada masa bertahannya Bendungan itu
sendiri. Kegiatan O & P inilah yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan,
sehingga daya guna dan kelestarian dari waduk ini dapat bertahan lama.
Pengoperasian Bendungan
> Sebelum Bendungan dioperasikan maka diperlukan adanya perencanaan
pengoperasiannya, hal ini penting sekali mengingat keterbatasan ketersediaan air di
bendungan dari hasil studi keseimbangan air dengan melihat karakteristik Bendung,
karakteristik daerah layanan irigasi, estimasi potensi Inflow dan kebutuhan air
irigasi.
> Perencanaan pengoperasian waduk ini dilaksanakan setiap tahun, yaitu menghitung
prakiraan kebutuhan air tanaman dalam setahun dan prakiraan ketersediaan air di
waduk. Agar nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal dan merata, maka perlu
adanya pengaturan pola operasi waduk. Pola pengaturan operasi waduk dituangkan
dalam bentuk kurva standar operasi waduk. Kurva standar operasi ini diperlukan
untuk mengantisipasi perubahan pola operasi waduk pada berbagai kondisi inflow
waduk yaitu : kondisi tahun kering, kondisi Q andalan (tahun normal), dan kondisi
tahun basah.
> Pelaksanaan perhitungan adalah dengan menggunakan data-data terbaru, hasil
monitoring lapangan dan usulan Pola Tanam P3A, dilaksanakan dengan mengadakan
koordinasi dengan staf pengairan (Dinas PU dan KCD/Pengamat).
Komponen Pengoperasian Bendungan
> Secara umum komponen penting pada pengoperasian sebuah Bendungan terdiri dari :
elevasi muka air waduk, debit rembesan, bangunan ukur debit keluaran, pintu outlet,
bangunan pelimpah, dan instrumentasi dan Saluran Irigasi. Komponen-komponen
tersebut wajib dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi.
1. Muka Air Waduk / Bendungan
Pengamatan dan pembacaan elevasi muka air, sangat berguna untuk mengetahui volume
air di dalam Bendungan sehingga supply terhadap kebutuhan air baik untuk air minum
maupun untuk irigasi dapat diamankan. Pengamatan dan pembacaan elevasi muka air
Waduk dilakukan melalui mistar ukur . Hubungan antara elevasi, area dan volume
waduk dibuat dalam bentuk grafik sehingga bisa menjadi acuan dalam pengoperasianya.
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH
G. Dasar Hukum
* Pada Provinsi Nusa Tenggara Barat di yang sumber daya airnya amat berlimpah
haruslah di kelola dengan sebaik - baiknya karenan menyangkut hajat hidup orang
banyak. Oleh kerena itu agar tidak terjadi saling tumpang antar kepentingan maka
pemerintah membuat Undang undang maupun Peraturan Pemerintah. Karenanya yang
menyangkut kebutuhan masyarakat luas dan tidak terjadi adanya monopoli oleh
Pemerintah telah diatur sebagai berikut :
a. Dalam UUD 1945 yaitu pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
b. Peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan kebijakan pengembangan
sumberdaya air antara lain sebagai berikut :
1) UU No. 7 / 2004, tentang Sumber Daya Air.
2) UU No. 24 / 1992, tentang Penataan Ruang.
3) UU No. 22 / 1999, tentang Otonomi Daerah.
4) PP No. 14 / 1987, tentang Penyerahan Sebagian Pemerintahan di Bidang PU kepada
Daerah.
5) PP No. 22 / 1982, tentang Tata Pengaturan Air.
6) PP No. 35 / 1991, tentang Sungai.
7) PP No. 25 / 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi.
8) PERMEN PU. No. 30 / PRT / 1989, tentang Pembagian Wilayah Sungai.
9) PERMEN PU No. 42 / PRT / 1990, tentang Pengelolaan Atas Air dan Sumber Daya
Air pada Wilayah Sungai.
> Pemerintah diberi hak penguasaan dan wewenang, yaitu antara lain untuk mengelola
serta mengembangkan kemanfaatan air dan atau sumber-sumber air, menyusun,
mengesahkan atau memberi ijin berdasarkan perencanaan teknis tata pengaturan air
dan tata pengairan.
Sebagai salah satu kebijaksanaan Pemerintah kearah itu, ialah menyusun perencanaan
pemanfaatan sumber-sumber air dengan cara pengembangan wilayah sungai secara
menyeluruh serbaguna dan berjangka panjang dalam suatu pola Induk Pengembangan
Wilayah Sungai yang serasi dan seimbang.
Kegiatan-kegiatan Pemerintah dengan adanya hak menguasai oleh Negara tersebut,
mencakup keharusan untuk menjaga, mempertahankan, melindungi serta mengamankan air
dan atau sumber-sumber air untuk kelestarian fungsinya.
Dalam hal ini perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh, bahwa pemanfaatan sumber-
sumber air ini sangat erat hubungannya dengan usaha-usaha menjaga kelestarian tanah
dan sumber air, terutama dibagian hulu dari suatu Daerah Pengaliran Sungai.
Tidak akan banyak artinya kita melakukan kegiatan-kegiatan memanfaatkan sumber-
sumber air, dengan membangun waduk-waduk dan jaringan irigasi, kalau wilayah yang
bersangkutan mengalami gejala erosi yang berat. Oleh karena itu, pembangunan
Pengairan sangat erat hubungannya dengan usaha-usaha pencegahan serta pemulihan
tanah-tanah kritis.
I.Saran
Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa pemerintah mempunyai wewenag penuh untuk
pengembangan dan konservasi Sumbert Daya Air, jadi pemerintah seharusnya sudah
mulai membentuk Lembaga pengelola Sumber Daya Air yang terdiri dari Unsur
Masyarakat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
J.Penutup
Demikian Laporan yang saya buat sesuai fakta yang kami survei di lapangan,semoga
bisa di jadikan acuan untuk lebih baik lagi buat kedepannya,baik dari Pemerintah
daerah ,Pemrintah provinsi ataupun masyarakat sekitar.Terima kasih.