Anda di halaman 1dari 1

MODEL BISNIS LINKEDIN.

COM

3 Model Bisnis Linkedin

Berikut ini adalah 3 model bisnis (business model) Linkedin seperti dijelaskan langsung
oleh Clifford Rosenberg, Managing Director Linkedin S.E. Asia & Australia NZ. Hari ini saya
berkesempatan bertemu dengan orang yang sangat spesial tersebut dalam kapasitas saya sebagai
Editor in Chief PortalHR.com.

Bagi yang belum mengerti apa itu model bisnis, model bisnis menjawab pertanyaan di atas tadi,
yaitu dari mana datangnya uang

Yaitu, dari 3 hal berikut

1. Para rekruter dapat menggunakan jasa Linkedin untuk mengakses talent yang mereka minati
secara global. Dengan menggunakan Linkedin, perusahaan bisa memperoleh passive candidate,
yaitu orang-orang yang tidak sedang aktif mencari pekerjaan.

2. Marketing Solution, yaitu beriklan kepada target yang tepat (Linkedin mempunyai audience
yang sangat spesifik. Profesional, sebagian besar high level, dan rata-rata usia secara global
adalah 40 tahun).

3. Premium user. Linkedin mempunyai fitur premium (berbayar) dengan fasilitas-fasilitas yang
tidak dimiliki user biasa (gratis). Salah satu fasilitas adalah dapat mengirim in- mail.

Rosenberg hadir di Jakarta dalam rangka peluncuran Linkedin versi Bahasa Indonesia. Ketika
ditanya mengenai rencana bisnis di Indonesia, Rosenberg hanya menjawab bahwa peluncuran
versi Bahasa Indonesia ini adalah langkah awal Linkedin untuk mengenal pasar Indonesia.
Setelah mendengarkan (listen) dan mendapatkan insight pasar, barulah mereka akan
meluncurkan strategi-strategi bisnis yang cocok dengan pasar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai