Anda di halaman 1dari 10

PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA STRATEGI


PEMASARAN AGRIBISNIS PETERNAKAN UNGGAS MENGGUNAKAN
ANALISA SWOT

Tri Retnasari
Program Studi Teknik Informatika
STMIK Nusamandiri Jakarta
Jl. Damai No. 8, Warung Jati Barat (Margasatwa)
retna3sari@gmail.com

ABSTRACT

Agribusiness can be divided into three sectors are interdependent economically , the sector inputs
(input ) , production ( farm) and sector output ( output ) . Support for information technology can
be a measure of progress and processing the data into information becomes faster and is
performed automatically . Many agribusiness during this period utilizing technology support in
the form of information systems , with the aim to facilitate the activities , one of which is the CV .
Kurnia Mitra Mandiri . As one of the agribusiness engaged in farming, has not fully able to
provide complete information so as to implement the information technology necessary to design a
good information system architecture . Prior to the implementation of IT , do the analysis first
using SWOT analysis . From this analysis, the next ditahap do plan to use information technology
in terms of marketing , production , product development , and finance.

Keywords: Agribusiness, Information Technology, SWOT.

I. PENDAHULUAN strategi pemasaran dengan analisa


SWOT?
Ayam ras pedaging disebut juga 2. Bagaimana implementasi Teknologi
broiler, yang merupakan jenis ras Informasi dapat diterapkan pada
unggulanhasil persilangan dari bangsa- agribisnis peternakan unggas?
bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi,terutama dalam 1.2 Tujuan Penelitian
memproduksi daging ayam. Sebenarnya
ayam broiler ini barupopuler di Indonesia 1 Menganalisa strategi pemasaran yang
sejak tahun 1980-an dimana pemegang dilakukan pada agribisnis peternakan
kekuasaan mencanangkan penggalakan unggas.
konsumsi daging ruminansia yang pada saat 2 Menganalisa kegiatan pasar dengan
itu semakin sulit keberadaannya. Hingga analisa SWOT.
kini ayam broiler telah dikenal masyarakat 3 Membuat jadwal rancangan
Indonesia dengan berbagai kelebihannya. inplementasi Sistem Informasi yang
Hanya 5-6 minggu sudah bisa dapat digunakan pada agribisnis
dipanen.Dengan waktu pemeliharaan yang peternakan unggas.
relatif singkat dan menguntungkan, maka
banyak peternak baru serta peternak 3.1 Ruang Lingkup Penelitian
musiman yang bermunculan diberbagai
wilayah Indonesia. 1 Analisa implementasi teknologi
Dalam perkembangannya CV. Mitra informasi untuk strategi pemasaran
Kurnia Mandiri ingin mengembangkan menggunakan analisa SWOT
usahanya menjadi peternakan unggas yang 2 Ruang lingkup data dilakukan pada
bersifat farm integrated, yaitu perusahaan CV. Mitra Kurnia Mandiri selaku
peternakan yang terintegrasi dengan bisnis agribusnis yang bergerak di peternakan
dari hulu sampai hilir. unggas

1.1 Rumusan Masalah II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Teknologi Informasi
1. Bagaimana mendefinisikan dan
merancang teknologi untuk menunjang Menurut Supriyanto dan Muhsin
(2008:13) Teknologi informasi banyak

40 ISSN: 1411-8637
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

digunakan untuk pengelolaan pekerjaan adalah alat untuk menyusun faktor-faktor


karena daya efektivitas dan efisiensinya strategis organisasi yang dapat
yang sudah terbukti mampu mempercepat menggambarkan secara jelas bagaimana
kinerja, kecepatan kinerja pada akhirnya peluang dan ancaman eksternal yang
akan meningkatkan keuntungan atau omset dihadapi organisasi dapat disesuaikan
yang masuk, baik secara financial maupun dengan kekuatan dan kelemahan yang
jaringan. dimilikinya.

2.2 Pengertian Agribisnis Berikut ini adalah tinjauan studi


terdahulu yang terkait dengan analisa
Menurut Faqih (2010:4) Agribisnis SWOT yang digunakan sebagai acuan
adalah suatu sistem, dimana keberhasilan dalam mengerjakan penelitian ini, meliputi:
agribisnis sangat dipengaruhi oleh 1. Penelitan yang dilakukan oleh Ujang
keberadaan komponen-komponen yang ada Juhardi, Edi Noersasongko, Mohamad
dalam sistem agribisnis tersebut dan faktor- Sidiq (2010) yang berjudul Penerapan
faktor lingkungan disekitarnya Analisis Swot Guna Penyusunan
Secara sederhana menggambarkan Rencana Induk E-Government
Agribisnis sebagai proses aliran secara Kabupaten Kaur, yang diterbitkan oleh
vertikal bergerak mulai dari penyediaan Jurnal Teknologi Informasi Universitas
sarana produksi budidaya pengolahan Dian Nuswantoro. Membahas tentang
pemasaran sampai konsumen. penerapan dan mendukung
pengimplementasian e-governmen hal ini
2.3 Pengertian Analisis SWOT sejalan dengan Inpres No 3 tahun 2003
tentang pedoman penerapan e-
Analisis SWOT adalah metode government di pemerintahan pusat
manajemen strategis yang digunakan untuk maupun didaerah, sesuai dengan keadaan
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, dan persiapan yang ada pada
peluang, dan ancaman (Pearce dan pemerintahan daerah maka rencana
Robinson, 2008). induk egovernment yang dibangun
1. Strength (kekuatan) merupakan sumber adalah untuk mendukung pencapaian visi
daya atau kapabilitas yang dikendalikan dan misi di Pememerintahan daerah
oleh atau tersedia bagi suatu organisasi sehingga visi dan misi dari
yang membuat organisasi relatif lebih Pememerintahan daerah dapat
unggul dibandingkan pesaingnya dalam dilaksanakan dengan baik
memenuhi kebutuhan pelanggan yang 2. Penelitan yang dilakukan oleh Joko
dilayaninya. Sutrisno (2011) yang berjudul Strategi
2. Weakness (kelemahan) merupakan Pengembangan Teknologi E-
keterbatasan atau kekurangan dalam satu Commerce Dengan Metode Swot :
atau lebih sumber daya atau kapabilitas Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan
suatu perusahaan relatif terhadap Sejahtera, yang diterbitkan oleh Jurnal
pesaingnya, yang menjadi hambatan Telematika Mkom. Membahas tentang
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan meningkatkan efektivitas dari
secara efektif. pemanfaatan web/internet (sekarang)
3. Opportunity (peluang) merupakan situasi menuju e-Commerce yang utuh dan
atau tren yang menguntungkan dalam bagaimana menciptakan keterpaduan
lingkungan suatu organisasi. Munculnya dengan mitra yang ada melalui e-
segmen pasar baru dan membaiknya Commerce.
hubungan antara pembeli dan pemasok
adalah contoh faktor yang dapat menjadi III. METODE PENELITIAN
peluang bagi organisasi.
4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau Tahapan dalam kerangka penelitian
tren yang tidak menguntungkan dalam dibagi menjadi 4 bingkai dasar, yaitu:
lingkungan suatu organisasi. Munculnya 1. Input
pesaing baru adalah contoh faktor yang Pada tahapan input, dilakukan
dapat menjadi ancaman bagi organisasi. pengumpulan data melalui data yang
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor didapatkan pada CV. Mitra Kurnia
SWOT (Strongth, Weakness, Opportunities, Mandiri yang berkaitan dengan proses
Threathment), analisis selanjutnya bisnis dan pemasaran yang sedang
menyusun Matrik SWOT. Matriks SWOT berjalan di perusahaan tersebut, sehingga

ISSN: 1411-8637 41
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

dapat mengetahui permasalahan yang keuangan, kemudian dijadwalkan untuk


terjadi. implementasi teknologi informasi.
2. Analisa
Evaluasi pasar saat ini dilakukan untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengevaluasi strategi pemasaran. 4.1 Gambaran Pasar
Evaluasi ini dilakukan dengan analisa
SWOT. Kebutuhan konsumsi nasional pangan
3. Proses hewani dari daging ruminansia, daging
Sebelum menyusun matrik SWOT perlu ayam, telur dan susu pada tahun 2013
terlebih dahulu disusun analisis internal sebesar 8.877.706,80 ton dan tahun 2014
dan analisis eksternal sebesar 9.443.449 ton.
4. Hasil Total produksi pangan hewani daging
Dilakukan rencana pemanfaatan ruminansia, daging ayam, telur dan susu
teknologi informasi dari segi pemasaran, pada tahun 2013 sebesar 11.561.464,90 ton,
produksi, pengembangan produk, dan tahun 2014 sebesar, 12.805.101,90 ton, dan
tahun 2015 sebesar 13.986.528 ton.

14.000.000,00
(dalam hitungan ton)
Tingkat Produksi

12.000.000,00
Realisasi
10.000.000,00

8.000.000,00 Proyeksi

6.000.000,00

4.000.000,00

2.000.000,00

0,00
2013 2014 2015

2013 2014 2015


Realisasi 8.877.706,80 9.443.449
Proyeksi 11.561.464,90 12.805.101,90 13.986.528,00

Sumber : Data statistik KP-2014

Gambar 4.1 Proyeksi dan Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi Penduduk Tahun 2013 - 2015

Perbandingan produksi dan konsumsi konsumsi sebesar 4.265.971 ton sehingga


pada tahun 2015 produksi daging, telur dan secara nyata tidak mampu tercukupi atau
susu sebesar 3.741.622 ton dan kebutuhan deficit 524.349 ton.

42 ISSN: 1411-8637
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

Sumber : Renstra DITJEN PKH 2015-2019

Gambar 4.2 Peta Dinamika Sistem Faktor Strategis Lingkungan Tugas Dirjen Peternakan
dan Kesehatan Hewan

4.2 Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang dilakukan

1. Strategi pasar paling besar dalam konsumsi daging,


Peternak biasanya bekerjasama dengan diperkirakan mencapai 98% dari
pihak pembibitan namun untuk perusahaan konsumsi total. Mereka ini dapat
yang sedang dikembangkan direncanakan dikelompokkan lagi ke dalam sub
seluruh dari sektor ternak, pembibitan segmen yaitu :
sampai dengan pemasaran dipegang sendiri. - Konsumen dalam negeri
Untuk distribution channel, perusahaan (Golongan menengah keatas) Segmen
melakukan penawaran terhadap : Pedagang ini merupakan segmen terbesar yang
pasar induk, rumah makan, hotel, dll. kebutuhan dagingnya kebanyakan
Pasar utamanya adalah kota-kota besar dipenuhi dari pasokan dalam negeri
seperti kota metropolitan Jakarta dan yang masih belum memperhatikan
sekitarnya. Konsumen untuk daging di kualitas tertentu sebagai persyaratan
Indonesia dapat digolongkanke dalam kesehatan maupun selera.
beberapa segmen yaitu : - Konsumen asing
Konsumen akhir, atau disebut konsumen Konsumen asing yang mencakup
rumah tangga adalah pembeli-pembeli keluarga-keluarga diplomat,
yang membeli untuk memenuhi karyawan perusahaan dan sebagian
kebutuhan dan keinginan individunya. pelancong ini porsinya relatif kecil
Golongan ini mencakup porsi yang dan tidak signifikan. Di samping itu

ISSN: 1411-8637 43
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

juga kemungkinan terdapat perkembangan pasar dan perusahaan tidak


konsumen manca negara yang selama memberikan potongan dalam pembelian
ini belum terjangkau oleh pemasok jumlah banyak maupun sedikit, dengan
dalam negeri, artinya ekspor belum demikian asas kerja profesionalisme tetap
dilakukan / jika dilakukan porsinya terjaga dan menghindari praktik kolusi dan
tidak signifikan. nepotisme dilapangan.
- Konsumen Industri
Konsumen industri merupakan 3. Promosi Pemasaran
pembeli-pembeli yang menggunakan Sehubungan dengan bisnis yang
daging untuk diolah kembali menjadi dijalankan lebih bersifat Business to
produk lain dan dijual lagi guna Business perusahaan menggunakan jalur
mendapatkan laba. Konsumen ini distribusi yang sudah ada seperti penawaran
terutama meliputi: hotel dan restauran kepada Makro, Giant, Superindo dan juga
danyang jumlahnya semakin pasar-pasar tradisional untuk pedagang
meningkat. Adapun mengenai tata menengah.
niaga daging dinegara kita diatur
dalam inpres nomor 4 tahun 1985 4. Saluran Distribusi
mengenai kebijakansanakan Wilayah pemasaran dan jalur distribusi
kelancaran arus barang untuk yang direncanakan:
menunjang kegiatan ekonomi. a. Wilayah pemasaran lokal 75% dan
ekspor 25%
2. Penentuan harga b. Jalur distribusi individu dan Eksportir
Harga ini tidak mengikat dan dapat c. Rencana lokasi penjualan
berubah sewaktu-waktu sesuai

Tabel 4.1 Analisis Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan


Peternakan di wilayah Mempermudah dalam pengadaan peternak yang ada bukan
sekitar JABODETABEK semua yang dibutuhkan karena rumah potong dan ternak besar
peternak pembibitan
menyediakan kebutuhan-
kebutuhan ternak yang lengkap dan
mereka pula yang mengantarkan DOC
kelokasi.
Sumber : Hasil penelitian (2016)

4.3 Analisis Internal

Analisis internal dilakukan terhadap diidentifikasi dari badan hukum, struktur


situasi lingkungan perusahaan yang dapat organisasi, sumber daya manusia,
menjadi sumber kekuatan (Strengths) dan permodalan dan keuangan, pemasaran serta
kelemahan (Weaknesses) perusahaan. penelitian dan pengembangan.
Sumber kekuatan dan kelemahan

Tabel 4.2 Analisis Internal

Faktor Internal Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


Badan Hukum Perusahaan - Legalitas usaha
Struktur Organisasi - Pengarahan dan pengawasan dari - Sentralistik kekuasaan
Perusahaan pimpinan pimpinan
- Adanya tugas ganda
Sumber Daya Manusia - Tingkat pendidikan dan keterampilan - Minimnya usaha
memadai peningkatan kemampuan
- Dedikasi dan loyalitas yang tinggi karyawan
Permodalan dan Keuangan - Ketersediaan modal
- Penerapan sistem akuntansi
- Penerapan sistem komputerisasi
Pemasaran - Penetapan harga fleksibel - Permintaan pelanggan

44 ISSN: 1411-8637
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

- Memiliki akses informasi harga belum terpenuhi seluruhnya


pesaing
- Strategi penetrasi pasar dan
pengembangan
Penelitian dan - Adanya kegiatan penelitian dan - Belum adanya bagian
Pengembangan pengembangan usaha khusus penelitan dan
pengembangan
Sumber : Hasil penelitian (2016)

4.4 Analisis Eksternal

Analisis eksternal dilakukan untuk ancaman (threats) terhadap perusahaan.


perencanaan strategi agar dapat memantau Sumber peluang dan ancaman berasal dari
faktor lingkungan eksternal dalam lingkungan makro, lingkungan mikro dan
menentukan peluang (opportunities) atau lingkungan industri.

Tabel 4.3 Analisis Eksternal

Faktor Eksternal Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)


Lingkungan Makro
Faktor ekonomi - Luas pasar dan pangsa pasar - Tingkat inflasi tinggi
- Peningkatan permintaan telur dan - Masuknya telur dan daging
daging ayam ras ayam dari negara luar secara
bebas
Faktor Politik - SK dari MENTAN
- SK dari DEPTAN
Faktor Sosial Budaya - Peningkatan jumlah penduduk
- Tingginya tingkat kesadaran akan
nilai gizi
- Ketersediaan tenaga kerja lokal
Faktor Teknologi - Kemajuan teknologi bidang
komputer, transportasi, komunikasi
dan teknis budidaya
Faktor Ekologi - Penerapan manajemen limbah dan
polusi
- Iklim yang sesuai
Lingkungan Mikro
Pelanggan - Segmen pasar luas - Tuntutan tinggi terhadap
- Pelanggan loyal kualitas waktu dan harga
Pesaing - Pemasaran kurang luas - Memiliki pengalaman yang
- Skala usaha lebih kecil lebih lama
Pemasok - Kontinyuitas pengadaan sapronak
terjamin
- Diskon pembelian yang benar
Kreditor - Kredibilitas perusahaan yang baik
dimata kreditur
- Kemudahan akses pinjaman dan
usaha
Lingkungan Industri - Kekuatan tawar menawar pemasok - Tingkat persaingan antar
rendah perusahaan didalam industri
- Kek uatan tawar menawar pembeli cukup tinggi
rendah
- Ancaman pendatang baru kecil
- Ancaman produk subsitusi kecil
Sumber : Hasil penelitian (2016)

ISSN: 1411-8637 45
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

4.5 Alternatif Strategi


1. Strategi SO Jaminan legalitas usaha ketersediaan
Strategi dengan menggunakan kekuatan modal dan sumberdaya manusia
dan peluang yang ada, diantaranya yaitu : berkualitas dan harga yang fleksibel
a. Optimalisasi faktor-faktor produksi dapat dimanfaatkan dalam menghadapi
Adanya jaminan pengadaan sapronak persaingan usaha yang semakin lebar
dan kelengkapannya, ketersediaan modal dimasa yang akan datang.
dan sumber daya yang terampil dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan daya 3. Strategi WO
saing dalam menghadapi persaingan Strategi dengan menggunakan peluang
bebas. untuk meminimalkan kelemahan pada
b. Peningkatan volume produksi dengan perusahaan, diantaranya yaitu :
ekstensifikasi usaha a. Perbaikan struktur organisasi dengan
Perusahaan perlu meningkatkan volume deskripsi kerja yang jelas
produksi dengan ekstensifikasi dan Menghadapi persaingan bebas dipasar
instensifikasi usaha agar dapat dunia nantinya diperlukan kecepatan dan
memenuhi permintaan pelanggan akan keluwesan dalam pengambilan keputusan
ketersediaan daging ayam. operasional. Keadaan ini menurut pihak
c. Peningkatan volume penjualan dengan perusahaan untuk melakukan
perluasan target pasar dan daerah desentralisasi kekuasaan untuk
pemasaran pengambilan keputusan secara cepat dan
Terbuka pasar perdagangan bebas dunia dengan penetapan deskripsi kerja yang
dapat dimanfaatkan prusahaan untuk jelas akan mempermudah karyawan
meningkatkan volume penjualan dengan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
perluasan target pasar dan daerah jawabnya secara lebih profesional.
pemasaran untuk menghadapi persaingan b. Optimalisasi kapasitas produksi
yang ada. Adanya faktor produksi yang belum
dimanfaatkan optimal seperti lahan
2. Strategi ST kosong dapat dipergunakan untuk
Strategi dengan menggunakan kekuatan pembukaan peternakan yang baru yang
untuk mengatasi ancaman yang ada, dapat meningkatkan kapasitas produksi
diantaranya yaitu : perusahaan. Peningkatan kapasitas
a. Pemanfaatan seluruh kekuatan untuk produksi perusahaan dapat menambah
meningkatkan daya saing kemampuan perusahaan dalam
Seluruh kekuatan yang dimiliki memenuhi permintaan pelanggan yang
perusahaan dapat dimanfaatkan untuk masih belum terpenuhi seluruhnya.
menghadapi persaingan yang tinggi antar c. Peningkatan usaha melalui peningkatan
perusahaan dalam industri peternakan di kemampuan karyawan
daerah Kuningan dan pada saat pasar Persaingan bebas dunia perlu diantisipasi
bebas nanti serta dalam rangka seluruh perusahaan dengan
memenuhi permintaan pelanggan yang mengembangkan sumberdaya
tinggi terhadap mutu dan layanan dari manusianya agar dapat mendukung
perusahaan. perusahaan nantinya. Semakin tingginya
b. Optimalisasi sumberdaya perusahaan kualitas sumberdaya yang dimiliki
Penggunaan sumberdaya perusahaan perusahaan secara langsung dapat
secara optimal dapat meningkatkan meningkatkan kecepatan dan efisiensi
efisiensi usaha sehingga perusahaan kerja.
dapat menghasilkan produk yang d. Seleksi karyawan yang sesuai dengan
berdaya saing tinggi. tingkat pendidikan dan keterampilan
c. Peningkatan mutu pelayanan dan harga yang dibutuhkan
yang kompetitif Adanya seleksi karyawan yang sesuai
Karyawan yang memiliki kualifikasi dengan jenis pekerjaan yang akan
yang baik dapat dimanfaatkan dalam dikerjakan dan mempercepat karyawan
pengembangan cara untuk peningkatan menyesuaikan diri dengan lingkungan
mutu pelayanan perusahaan terhadap kerjanya. Hal ini akan menimbulkan
pelanggan agar dapat selalu memenuhi efisiensi dalam pelaksanaan kerja karena
harapan pelanggan. tingkat kesalahan yang dapat ditekan.
d. Peningkatan kegiatan pemasaran dengan
perluasan pasar

46 ISSN: 1411-8637
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

4. Strategi WT lebih besar dalam menghadapi ancaman


Strategi dengan meminimalkan dimasa datang.
kelemahan dan ancaman yang ada pada b. Optimalisasi kapasitas produk
perusahaan, diantaranya yaitu : Adanya faktor produksi yang belum
a. Pengembangan kemampuan perusahaan dimanfaatkan optimal seperti lahan
Adanya pengembangan karyawan akan kosong dapat dipergunakan untuk
membantu pimpinan perusahaan dalam pembukaan peternakan baru yang dapat
melakukan pengawasan kerja. Semakin meningkatkan kapasitas produk
tingginya kemampuan karyawan dalam perusahaan. Peningkatan kapasitas
melaksanakan kerjanya akan produksi perusahaan dapat menambah
meningkatkan efisiensi sehingga kemampuan perusahaan dalam
perusahaan memiliki daya saing yang memenuhi permintaan pelanggan yang
masih belum terpenuhi seluruhnya.

4.6 Rencana Pemanfaatan Teknologi


Informasi

1. Pemasaran Tabel 4.4 Peralatan dan Sistem Yang


Mencari peluang pasar pada situs-situs Sudah Dimiliki
web. Pembuatan brosur, daftar
pelanggan, daftar penjualan dengan Spesifikasi Perangkat Lunak Yang
mempergunakan program komputerisasi Perangkat Keras Digunakan
2. Produksi Cpu Processor : Firefox/ Chrome (Web
Pembuatan sistem manajemen produksi Pentium IV2, 66ghz Browser), AVG Anti-
(data-data yang berhubungan dengan motherboard type Virus (Software Anti-
jalannya manajemen produksi) 478, Vga Agp : 128 virus), Auslogics Disk
3. Pengembangan Produk Mb Defrag (Disk
Pembuatan desain Memori Ram : 1Gb Defragmenter), Advance
4. Keuangan Ddr 1 Pc3200 SystemCare Free
Pencatatan sistem keuangan dan Hd ata : 120gb (System Maintenance),
pengolahan data keuangan dengan Optic : dvd Rw Security 360 (Spyware
program komputerisasi Removal), IZArc
(Universal Archiver /
Extractor), doPDF (PDF
Printer), Memento
(Post-It-Notes), Mozy
(Backup), ImgBurn (CD
/ DVD Image Burner),
MS. Office 2007, ACD
system, Adobe, Win
Amp visio 2007,
Autocad r 14
Monitor : LCD 17inc
Printer Canon Pixma
E500

ISSN: 1411-8637 47
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

2015 2016

Sumber : Hasil penelitian (2016)

Gambar 4.3 Jadwal Rencana Kerja

2015 2016

Sumber : Hasil penelitian (2016)

Gambar 4.4 Jadwal Rencana Penempatan Teknologi Informasi

48 ISSN: 1411-8637
PERSPEKTIF, VOL XIV NO 2 SEPTEMBER 2016

V. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, - Strategi ST


diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Strategi dengan menggunakan
1. Dilakukan dengan 3 tahap analisis, yaitu: kekuatan untuk mengatasi ancaman
a. Analisis Internal yang ada.
dilakukan terhadap situasi lingkungan - Strategi WO
perusahaan yang dapat menjadi Strategi dengan menggunakan
sumber kekuatan (Strengths) dan peluang untuk meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) perusahaan kelemahan pada perusahaan..
b. Analisis Eksternal - Strategi WT
dilakukan untuk perencanaan strategi Strategi dengan meminimalkan
agar dapat memantau faktor kelemahan dan ancaman yang ada
lingkungan eksternal dalam pada perusahaan.
menentukan peluang (opportunities)
atau ancaman (weaknesses) terhadap Dari analisa tersebut maka ditahap
perusahaan selanjutnya dilakukan rencana pemanfaatan
c. Alternatif Strategi teknologi informasi dari segi pemasaran,
- Strategi SO produksi, pengembangan produk, dan
Strategi dengan menggunakan keuangan.
kekuatan dan peluang yang ada.

DAFTAR PUSTAKA Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin.


2008. Teknologi Informasi
Faqih, Achmad. 2010. Manajemen Perpustakaan. Penerbit Kanisius.
Agribisnis. Dee Publish. Yogyakarta. Yogyakarta.

Juhardi, Ujang dkk. 2010. Penerapan Sutrisno. 2011. Strategi Pengembangan


Analisis Swot Guna Penyusunan Teknologi E-Commerce Dengan
Rencana Induk E-Government Metode Swot : Studi Kasus: PT.
Kabupaten Kaur. Jurnal Teknologi Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal
Informasi Universitas Dian Telematika Mkom. Vol.3 No.2,
Nuswantoro. Volume 6 Nomor 1, April September 2011 ISSN 2085-725X
2010, ISSN 1414-9999.
Kementrian pertanian. 2015. Rencana
Kementrian Pertanian. 2015. Data Statistik Strategis Pembangunan Peternakan
Ketahanan Pangan Tahun 2014. 2 Dan Kesehatan Hewan 2015-2019. 9
September 2016 September 2016
(http://bkp.pertanian.go.id/tinymcpuk/g (http://ditjennak.pertanian.go.id/downl
ambar/file/data_statistik_kp_2014_new oad.php?file=RENSTRA%20DITJEN
.pdf) %20PKH.pdf)

ISSN: 1411-8637 49

Anda mungkin juga menyukai