CATEGORIES
o kesehatan
asuhan keperawatan
gaya hidup
herbal
o resep masakan
o komputer
o download
POSTS RSS
TIPS TRICK BLOGGER
SERBA SERBI
cari artikel disi GO
ONLY M.E.
TRANSLATE
Pilih Bahasa
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Berikut
ini diagnosa keperawatan yang muncul dalam pola kebutuhan dasar manusia menurut NANDA.
1. NYERI
Intervensi :
Intervensi :
Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri
Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
Intervensi :
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri.
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal
mungkin.
Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC sebagai desinfektan yang
Intervensi :
Mandiri
Observasi dan catat keluhan lokasi beratnya (skala 0-10) dan efek yang ditimbulkan oleh nyeri
Rasional : Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan atau perbaikan
Ajarkan untuk menggunakan teknik relaksasi dan nafas dalam atau teknik distraksi seperti mendengarkan musik
Rasional : Membantu atau mengontrol mengalihkan rasa nyeri, memusatkan kembali perhatian dan dapat
meningkatkan koping
e. Dx: gangguan rasa nyaman nyeri b/d tidak pantasnya kontaminitas jaringan akibat trauma pada jalan lahir Karen
alat
Intervensi :
Kaji tingkat nyeri
Observasi TTV
Kolab antibiotic
Intervensi :
Catat adanya keluhan nyeri epigastrik (sensasi ulu hati seperti terbakar/ panas), perih
Motivasi klien untuk tidak telat makan. Makan makanan ringan bila di antara waktu makan perut terasa perih.
Observasi ada keluhan lain yang menyertai seperti mual/ muntah, perut kembung.
Intervensi :
Rasional : nyeri dipengaruhi oleh; kecemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih dan berbaring lama.
Rasional : untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan kecemasan dan meningkatkan istirahat.
Intervensi :
Antisipasi kebutuhan terhadap obat nyeri dan atau metode tambahan penghilang nyeri.
Perhatikan dokumentasikan, dan identifikasi keluhan nyeri pada sisi insisi; abdomen, wajah meringis terhadap
Berikan tindakan kenyamanan lain yang dapat membantu, seperti perubahan posisi atau menyokong dengan bantal
i. Dx: Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder terhadap amputasi
Intervensi :
Evaluasi nyeri : berasal dari sensasi panthom limb atau dari luka insisi.
Ajarkan klien memberikan tekanan lembut dengan menempatkan puntung pada handuk dan menarik handuk dengan
berlahan.
2. NUTRISI
a. Dx: Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah.
Intervensi :
Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
b. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan (resiko) berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat,
Intervensi :
Anjurkan klien untuk modifikasi diit (porsi sedikit demi sedikit tapi sering)
Rencanakan pengaturan diit dengan libatkan klien dan ahli gizi (kebutuhan kalori, variasi menu)
Intervensi :
berikan makanan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan/atau makanan yang menarik untuk pasien.
d. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder
Intervensi :
Berikan diet TKTP, sajikan dalam bentuk yang sesuai perkembangan kesehatan klien (lunak, bubur kasar, nasi
biasa)
Intervensi :
Observasi respon klien terhadap pemasukan nutrisi peroral, nasogastrik tube maupun parenteral
Bantu dan berikan motivasi dan dukungan kepada klien dalam upaya memenuhi kebutuhan nutrisinya
- Pemberian obat-obatan
3. ELIMINASI
a. Dx: Diare
Intervensi :
Bantu kebutuhan defekasi (bila tirah baring siapkan alat yang diperlukan dekat tempat tidur, pasang tirai dan
Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas dan kelesuan.
b. Dx: gangguan eliminasi BAB, konstipasi sampai dengan nyeri rektand atau penrema
Intervensi :
Rasionalisasi :
- Banyak minum dapat mambantu melarutkan feses dengan ambulasi mengurangi kostipasi
c. Dx: Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan gangguan persarafan pada usus dan rectum.
Intervensi :
Rasional : pendarahan gantrointentinal dan lambung mungkin terjadi akibat trauma dan stress.
Intervensi :
Gunakan prosedur asepsis dan pembasuhan tangan ketika memberikan perawatan serta tindakan.
Jika irigasi diperlukan dan diresepkan, lakukan tindakan ini secara hati-hati dengan menggunakan larutan saline
steril.
Intervensi :
Lakukan kaperisasi
Rasionalisasi :
- Blass yang para mengakibatkan terganggunya kontraksi dengan akolasi uterus dimana uterus tertekan oleh blass
f. Dx: Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat perkemihan.
Intervensi :
g. Dx: Konstipasi
Intervensi :
Anjurkan untuk meningkatkan asupan cairan sedikitnya 2 liter perhari bila tidak ada kontra indikasi
Kolaborasi tim dietis untuk pemberian diit seimbang dan tinggi serat
4. OKSIGENASI
Intervensi :
Rasional : pasien dengan cedera cervicalis akan membutuhkan bantuan untuk mencegah aspirasi/ mempertahankan
jalan nafas.
Lakukan penghisapan lendir bila perlu, catat jumlah, jenis dan karakteristik sekret.
Rasional : jika batuk tidak efektif, penghisapan dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret, dan mengurangi resiko
infeksi pernapasan.
Rasional : trauma pada C5-6 menyebabkan hilangnya fungsi pernapasan secara partial, karena otot pernapasan
mengalami kelumpuhan.
Rasional : hipoventilasi biasanya terjadi atau menyebabkan akumulasi sekret yang berakibat pneumonia.
Rasional : menentukan fungsi otot-otot pernapasan. Pengkajian terus menerus untuk mendeteksi adanya kegagalan
pernapasan.
Rasional : untuk mengetahui adanya kelainan fungsi pertukaran gas sebagai contoh : hiperventilasi PaO2 rendah dan
PaCO2 meningkat.
Berikan oksigen dengan cara yang tepat : metode dipilih sesuai dengan keadaan isufisiensi pernapasan.
b. Dx: Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi
Intervensi :
Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat batuk.
Intervensi :
5. ISTIRAHAT/TIDUR
Intervensi :
Intervensi :
batasi asupan cairan pada malam hari dan anjurkan berkemih sebelum tidur.
Intervensi :
Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas,catat laporan dispnea, peningkatan kelemahan/kelelahan dan perubahan
Intervensi :
Intervensi :
7. PERSONAL HYGIENE
Intervensi :
b. Dx: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
Intervensi :
Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.
c. Dx: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat kehilangan bagian
tubuh.
Intervensi :
Mandiri
Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan, pandangan dirinya.
Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada perawatan.
Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut dan terapi yang lebih ketat.
Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh dan merasakan baik tentang diri sendiri.
8. PSIKOSOSIAL
a. Dx: Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan berespon pada
Intervensi :
Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat stimulaus yang rendah (penyinaran rendah, sedikit orang, dekorasi
- Bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur, tepat janji, empati dan
menghargai.
- Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa menyokong atau membantah kondoisinya
Tingkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap perawatan dan jelaskan prinsip-prinsip tindakan pada halusinasi.
Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai dengan program terapi (pantau keefektifan dan efek samping obat).
b. Dx: Kurangnya interaksi sosial (isolasi sosial) berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak adequat.
Intervensi :
- bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur , tepat janji, empati dan
menghargai).
Temani klien untuk memperlihatkan dukungan selama aktivitas kelompok yang mungkin merupakan hal yang sukar
bagi klien.
c. Dx: Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diet dan proses penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi
Intervensi :
Jelaskan tentang proses penyakit dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien
Intervensi :
Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap amputasi
Menggunakan pakaian.
a. Dx: Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan.
Intervensi :
Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 2500 cc per hari.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan, pemeriksaan lab elektrolit.
b. Dx: Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan yang tidak cukup,
Intervensi :
Berikan cairan jenuh/lembut jika masukan dimulai lagi, hindari minuman yang berkafein dan berkarbon
c. Dx : Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi operatif.
Intervensi :
Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat batuk.
d. Dx : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat kehilangan bagian
tubuh.
Intervensi :
Mandiri
Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan, pandangan dirinya.
Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada perawatan
Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut dan terapi yang lebih ketat.
Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk
Related Posts
LABEL: ASKEP
ABOUT ME
sulis tyo
ARSIP
2014 (8)
2013 (156)
o July (12)
o June (8)
o May (1)
o April (14)
o March (48)
o February (73)
FOLLOWERS
POPULAR POSTS
Sobat Blogger, sering kita mendonload sebuah file rar / zip dengan password didalamnya, jikalau kita udah tau
1. Maho Maho, kata di populerkan oleh forum terbesar di Indonesia yaitu KASKUS. Adalah singkatan dari "Manusia
Homo". S...
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur - unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
Cara Mudah Mengirim Pesan dari Windows 7 ke PC lain dalam satu Jaringan
Dalam mengirim pesan ke Komputer yang ada dalam satu jaringan,kita dapat menggunakan Console Message.Untuk
cara-caranya,silahkan ikuti...
HAllo sobat Blogger, langsung saja... Kali ini saya akan membagikan sedikit tips membuat theme KEREN...!!! Mohon
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Tema : Hipertensi Tujuan : Tujuan Umum : Setelah dilakukan pendidikan
Ditindih setan atau makhluk halus adalah fenomena yang sering terjadi saat tidur. Dalam kondisi tersebut, seseorang
Untuk melacak / mencari kerabat suami istri anak dll dapat dilakukan melalui satellite dengan syarat ada No HP Cara
Melacak keberadaan...
Playing Card atau di Indonesia sering disebut Kartu Remi, mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab lalu muncul di
Bila Anda ingin memberi kejutan untuk buah hati ketika mereka pulang dari sekolah, Anda bisa mencoba kreasi
http://lebih-kreatif.blogspot.co.id/2013/07/asuhan-keperawatan-askep-9-pola.html