PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BEKASI
OLEH
2017
A. TPA Sumur Batu
- Alamat : Jl. Pangkalan II No.108, Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa
Barat 17152
- Luas lahan : 15,8 ha
- Kapasitas : 1250 ton/hari
- Volume saat ini : 2000000 m3
- Sesuai dengan standar kota Metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak
0.0035 m3/orang/hari, Kota Bekasi dengan jumlah penduduk 1.845.005 jiwa,
menghasilkan 6457,51 m3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah
penduduk x 0.0035 m3/orang/hari. Namun sampah yang terangkut saat ini sebanyak
1610 m3. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 4847,51 m3.
- Biaya retribusi
D. Bank sampah
Saat ini, total bank sampah aktif di Bekasi berjumlah sekitar 87. Dikatakan
bahwa targetnya pada bulan September, Bekasi telah memiliki 1.074 bank sampah.
Setiap kelurahan pun dituntut untuk membentuk Gerakan Peduli Sampah (GPL) untuk
mengatasi permasalahan sampah. Ini adalah program dari wali kota untuk
pemberdayaan lingkungan.
Lembaga Pinbuk (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) menginisiasi penerapan
keuangan bank sampah yang terintegrasi secara online. Sistem bank sampah online ini
diluncurkan pertama kali di Gang Gamprit, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan
Pondok Gede yang bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Bekasi. Pengelolaan
keuangannya mengadopsi sistem lembaga keuangan profesional seperti di bank-bank
konvensional pada umumnya. Pencatatan pengelolaan akan dilakukan melalui sistem
online yang terintegrasi dengan sistem pembayaran. Pencatatan keuangan seperti
pengecekan saldo, transaksi antarsesama nasabah dapat dilakukan melalui aplikasi.
Pinbuk saat ini sudah mengembangkan dua buah aplikasi yakni aplikasi Bank
Sampah Indonesia untuk pengelolaan manajemen Bank Sampah dan aplikasi bernama
Vip Mobile untuk nasabahnya. Petugas bank sampah dapat mencatat setiap sampah
kering, kemudian otomatis akan dikonversi menjadi saldo. Menurut lembaga tersebut,
penerapan sistem ini dapat mengatasi kondisi TPA Sumur Batu yang overload. Sistem
transaksi sampah secara online dan real time diharapkan mampu meningkatkan gairah
masyarakat untuk mau mengelola sampah di rumahnya.