LAPORAN PELAKSANAAN
DISUSUN OLEH
Mirza Hamdhani
1703/BPP/59/S1-MES/07780
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Unit OJT
PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Merupakan salah satu unit induk PT.
PLN (persero) yang mengurusi pembangkitan, penyaluran (transmisi), pengaturan
beban dan distribusi kepada pelanggan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Barat. PT PLN (Persero) wilayah Sulselrabar meimiliki
beberapa unit pelaksana yang berada dikota Kendari yakni, PLN Sektor Kendari
dan PLN Area Kendari, Unit Pelaksana PLN Area Kendari dalam pelaksanaannya
dibantu oleh sub unit pelaksana yaitu rayon. Beberapa rayon tersebut adalah
rayon wua wua, rayon benu benua, rayon kolaka, rayon kolaka utara, rayon
bombana, rayon konawe selatan, rayon unaha yang kesemuanya dipimpin oleh
manager rayon dan dibantu oleh supervisor teknik.
Mowewe, Kab. Kolaka Utara dengan PLTD Lanipa nipa, Kab. Konawe Kepulauan
dengan PLTD Langara, Kab. Bombana dengan PLTD Ladumpi.
Manager Area
Assistant Manager
SDM & Pelayanan Adm
Assistant Manager
Perencanaan
Assistant Manager
Pembangkit
Assistant Manager
Transaksi E.Listrik
1. Jaringan
Mendistribusikan tenaga listrik dari Unit Pengatur Beban hingga ke
masyarakat, serta Menjaga keandalan jaringan & kontinuitas tenaga listrik pada
jalur SUTM & SKTM.
2. SDM & Pelayanan Adm
3. Pembangkit
Mengelola, mengoperasikan, dan memelihara pembangkit agar terjaga
kehandalan dan effisiensi pembangkitan.
4. Transaksi Energi Listrik
5. Pengadaan Barang dan Jasa
6. Perencanaan
Mengelola anggaran kerja unit (RKAU) hingga pengawasan terhadap
pelaksanaan AI dan AO, serta penyerapan anggaran yang diberikan kepada
unit-unit.
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN
1. 2 Latar Beakang
Sejumlah Satuan Pembangkit Diesel (SPD) milik PLN yang dikelola PLN
Area Kendari tetah mengalami derating, sehingga mengakibatkan daya mampu
mengalami penurunan bahkan tidak lagi 80% dari daya terpasang yang
sebagaimana dipersyaratkan. Oleh karena itu jangan biarkan mesin loss of
performance (derating), jangan dibiarkan bahan bakar terbuang percuma, dan
jangan biarkan mesin mengalami kerusakan (catasthropic failure). Sesuai dengan
norma-norma yang sehat dalam bidang industri dan niaga, maka SPD yang ada
harus dikelola dengan seksama agar performance, keandalan (reliability) dan
ketersediaan (availibility) selalu dapat dipertahankan pada kondisi optimum.
1. Essential care
Pemeliharaan kepada bagian- bagian terpenting peralatan yang berhubungan
langsung dengan fungsi peralatan.
Proses ini dilakukan baik dengan mengumpulkan data dengan peralatan lainnya
maupun menggunakan panca indera pelaku pemeliharaan. Sayangnya kegagalan
dari suatu peralatan tidak terjadi dalam suatu waktu tertentu yang telah
direncanakan, hal ini berarti proses preventive maintenance tidak efektif oleh karena
itu dibutuhkan pengembangan metode pemeliharaan.
1. 3 Permasalahan
Pembangkitan isolated yang dikelola oleh PLN Area Kendari berjenis PLTD
dengan kapasitas terpasang 13,277 kW, daya mampu 6,907 kW. Total keseluruhan
SPD yang dikelola PLN Area Kendari berjumlah 40 mesin dengan berbagai merk
dan tipe mesin. Pengelolaan dari banyaknya dan sensitifnya komponen pada spd,
tentu banyak pula aset yang harus dijaga keandalan dan ketersediaannya untuk
menunjang kegiatan operasi dalam memproduksi listrik. Maka salah satu kegiatan
yag penting untuk dilakukan adalah pemeliharaan.
Komponen penyebab derating pada SPD banyak sekali, tetapi secara umum
dapat dibagi menjadi (tiga) kelompok, yaitu :
1. Energi Awal (Bahan bakar)
2. Komponen mekanik (prime mover)
3. Generator
Berdasarkan identifikasi masalah dan ruang lingkup penelitian, penyebab terjadinya
derating pada SPD dirumuskan dengan beberapa pertanyaan berikut ini :
1. Lubrication Sistem
2. Air Sistem
3. Cooler Sistem
4. Fuel Sistem
Penentuan pola pemeliharaan yang digunakan pada telaah staf ini akan merujuk
pada tipe pemeliharaan dengan RCM (Reliability centered maintenance) dan CBM
(Condition based monitoring) yaitu suatu pendekatan sistematik berdasarkan resiko
kegagalan dari suatu komponen untuk mendapatkan metode pemeliharaan yang
akurat, fokus dan optimal dengan tujuan mencapai keandalan dan effisiensinya
kinerja SPD.
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1 Identifikasi Masalah
Pada latar belakang masalah diatas, bahwa permasalahan dalam pengelolaan
SPD dibutuhkan mekanisme pemeliharaan yang kompeten agar dapat menjaga
kehandalan SPD dan menurunkan cost dari segi pemeliharaan dan biaya pokok
produksi (BPP). Tindakan pemeliharaan yang tidak akurat dan optimal maka akan
timbul kegagalan-kegagalan pada komponen SPD yang akan menyebabkan
breakdown pada peralatan tersebut dan akan menyebabkan derating, downtime
bahkan trip unit.
Dalam merumuskan masalah pada Telaahan Staf (TS) ini, penulis menggunakan
metode Root Cause Problem Solving (RCPS) dengan tujuan untuk merumuskan
masalah utama berdasarkan data-data pendukung yang didapat di lapangan dan
recent history serta kemudian mengetahui penyebab masalah tersebut dan mencari
alternatif untuk menyelesaikannya. Pengerucutan permasalahan tersebut
sebelumnya didahului dengan sejumlah tahapan seperti wawancara, diskusi,
observasi dan analisis. Data-data yang diperoleh melalui tahapan tersebut kemudian
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN
Berdasarkan kondisi yang terdapat pada SPD PLN Area Kendari yang rata-
rata telah beroperasi diatas 10 tahun, maka dilakukan identifikasi berdasarkan data
dilapangan dan asumsi kerusakan terkait SPD, sehingga muncul beberapa
kemungkinan yang dapat menyebabkan kegagalan pada SPD. Ditampilkan dalam
diagram fishbone pada lembar lampiran.