Anda di halaman 1dari 8

AREA KENDARI PEMBANGKITAN

PT PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR

LAPORAN PELAKSANAAN

ON THE JOB TRAINING BERBASIS PENEMPATAN

DISUSUN OLEH

NAMA : MIRZA HAMDHANI

NO. TEST :1703/BPP/59/S1/MES/07780

PROGRAM PRAJABATAN S1/D3


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat, taufiq serta hidayah-Nya pelaksanaan On The Job Training Prajabatan
S1/D3 angkatan 59 ini dapat dilaksanankan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan Telaah Staf ini dimaksudkan sebagai syarat kelulusan program
On The Job Training serta meningkatkan kompetensi tenaga teknik bidang
Pembangkitan yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) Wilayah Sulserabar Area
Kendari.
Penulisan dan penyusunan Telaah Staf ini tak lepas dari dukungan pihak lain,
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa mendoakan dan mendukung
pelaksanaan program prajabatan di PT PLN (Persero).
2. General Manajer PT PLN (Persero) wilayah Sulselrabar
3. Bapak Muhammad Eryan Saputra, selaku Manajer Area Kendari
sekaligus sebagai mentor I
4. Bapak Sigit Pamungkas, selaku asmen pembangkitan PT PLN
(Persero) Area Kendari sekaligus sebagai mentor II
5. Para pegawai dan staf PT PLN (Persero) Area Kendari
6. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu tersusunnya telaah staff ini.
Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya bahwa telaah staf ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan sarannya
dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaannya. Akhir kata, telaah staf
ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan ilmu bagi penulis khususnya dan bagi
PT. PLN pada umumnya.
Kendari, November 2017

Mirza Hamdhani
1703/BPP/59/S1-MES/07780
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Unit OJT

Gambar 1 1 Kantor Area Kendari

PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Merupakan salah satu unit induk PT.
PLN (persero) yang mengurusi pembangkitan, penyaluran (transmisi), pengaturan
beban dan distribusi kepada pelanggan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Barat. PT PLN (Persero) wilayah Sulselrabar meimiliki
beberapa unit pelaksana yang berada dikota Kendari yakni, PLN Sektor Kendari
dan PLN Area Kendari, Unit Pelaksana PLN Area Kendari dalam pelaksanaannya
dibantu oleh sub unit pelaksana yaitu rayon. Beberapa rayon tersebut adalah
rayon wua wua, rayon benu benua, rayon kolaka, rayon kolaka utara, rayon
bombana, rayon konawe selatan, rayon unaha yang kesemuanya dipimpin oleh
manager rayon dan dibantu oleh supervisor teknik.

Sumber ketenaga listrikan Sulawesi tenggara di support oleh beberapa


pembangkit. Kepengelolaan pembangkit terbagi menjadi tiga yakni pembangkit
yang dikelola oleh PLN Sektor Kendari dan pembangkit isolated yang dikelola oleh
PLN Area Kendari dan beberapa pembangkit sewa. Keseluruhan pendistribusian
tenaga listrik kemasyarakat dikelola oleh PLN Area Kendari. Pembangkit isolated
ini tersebar di beberapa daerah yakni Kab. Kolaka dengan PLTD Lalolae dan PLTD
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

Mowewe, Kab. Kolaka Utara dengan PLTD Lanipa nipa, Kab. Konawe Kepulauan
dengan PLTD Langara, Kab. Bombana dengan PLTD Ladumpi.

Berdasarkan peraturan direksi PT PLN (Persero) nomor:


0018.P/DIR/2017 pasal 2 tentang formasi jabatan, Struktur keorganisasian kantor
PLN Area Kendari sebagai berikut :

Manager Area

Assistant Manager
SDM & Pelayanan Adm

Assistant Manager
Perencanaan

SPV Assistant Manager


SPV Teknik/Pelaksana
Pengadaan Barang & Jasa Jaringan

Assistant Manager
Pembangkit

Assistant Manager
Transaksi E.Listrik

Gambar 1 2 Struktur Organisasi

Berikut profil singkat tugas dan bisnis masing-masing divisi :

1. Jaringan
Mendistribusikan tenaga listrik dari Unit Pengatur Beban hingga ke
masyarakat, serta Menjaga keandalan jaringan & kontinuitas tenaga listrik pada
jalur SUTM & SKTM.
2. SDM & Pelayanan Adm
3. Pembangkit
Mengelola, mengoperasikan, dan memelihara pembangkit agar terjaga
kehandalan dan effisiensi pembangkitan.
4. Transaksi Energi Listrik
5. Pengadaan Barang dan Jasa
6. Perencanaan
Mengelola anggaran kerja unit (RKAU) hingga pengawasan terhadap
pelaksanaan AI dan AO, serta penyerapan anggaran yang diberikan kepada
unit-unit.
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

1. 2 Latar Beakang

Sejumlah Satuan Pembangkit Diesel (SPD) milik PLN yang dikelola PLN
Area Kendari tetah mengalami derating, sehingga mengakibatkan daya mampu
mengalami penurunan bahkan tidak lagi 80% dari daya terpasang yang
sebagaimana dipersyaratkan. Oleh karena itu jangan biarkan mesin loss of
performance (derating), jangan dibiarkan bahan bakar terbuang percuma, dan
jangan biarkan mesin mengalami kerusakan (catasthropic failure). Sesuai dengan
norma-norma yang sehat dalam bidang industri dan niaga, maka SPD yang ada
harus dikelola dengan seksama agar performance, keandalan (reliability) dan
ketersediaan (availibility) selalu dapat dipertahankan pada kondisi optimum.

Sehubungan dengan hal tersebut untuk membantu manajemen PLN Area


Kendari unit pembangkit dalam upaya peningkatkan daya mampu SPD, maka
dilakukan penelitian yang berjudul "Analisa penyebab derating dan upaya
pengembalian peforma pada SPD, sehingga dapat di antisipasi untuk tindakan
perbaikannya.

Pemeliharaan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan menjaga


kondisi peralatan, sehingga dalam pengoperasiannya peralatan dapat selalu
berfungsi sesuai dengan karakteristik desainnya. Preventive maintenance adalah
inspeksi periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan
kerusakan, produksi terhenti, atau berkurangnya fungsi peralatan. Preventive
maintenance termudah dilakukan dengan tiga cara paling umum, yaitu :

1. Essential care
Pemeliharaan kepada bagian- bagian terpenting peralatan yang berhubungan
langsung dengan fungsi peralatan.

2. Fixed time maintenance


Proses pemeliharaan berkala peralatan, termasuk didalamnya pengantian suku
cadang, penyetelan ulang dan lain sebagainya sesuai petuntujuk pabrikan.
3. Condition monitoring
Metode pemantauan kondisi peralatan untuk memutuskan apakah peralatan
bekerja normal atau tidak.
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

Proses ini dilakukan baik dengan mengumpulkan data dengan peralatan lainnya
maupun menggunakan panca indera pelaku pemeliharaan. Sayangnya kegagalan
dari suatu peralatan tidak terjadi dalam suatu waktu tertentu yang telah
direncanakan, hal ini berarti proses preventive maintenance tidak efektif oleh karena
itu dibutuhkan pengembangan metode pemeliharaan.

1. 3 Permasalahan
Pembangkitan isolated yang dikelola oleh PLN Area Kendari berjenis PLTD
dengan kapasitas terpasang 13,277 kW, daya mampu 6,907 kW. Total keseluruhan
SPD yang dikelola PLN Area Kendari berjumlah 40 mesin dengan berbagai merk
dan tipe mesin. Pengelolaan dari banyaknya dan sensitifnya komponen pada spd,
tentu banyak pula aset yang harus dijaga keandalan dan ketersediaannya untuk
menunjang kegiatan operasi dalam memproduksi listrik. Maka salah satu kegiatan
yag penting untuk dilakukan adalah pemeliharaan.
Komponen penyebab derating pada SPD banyak sekali, tetapi secara umum
dapat dibagi menjadi (tiga) kelompok, yaitu :
1. Energi Awal (Bahan bakar)
2. Komponen mekanik (prime mover)
3. Generator
Berdasarkan identifikasi masalah dan ruang lingkup penelitian, penyebab terjadinya
derating pada SPD dirumuskan dengan beberapa pertanyaan berikut ini :

1. Lubrication Sistem
2. Air Sistem
3. Cooler Sistem
4. Fuel Sistem

Penentuan pola pemeliharaan yang digunakan pada telaah staf ini akan merujuk
pada tipe pemeliharaan dengan RCM (Reliability centered maintenance) dan CBM
(Condition based monitoring) yaitu suatu pendekatan sistematik berdasarkan resiko
kegagalan dari suatu komponen untuk mendapatkan metode pemeliharaan yang
akurat, fokus dan optimal dengan tujuan mencapai keandalan dan effisiensinya
kinerja SPD.
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

BAB 2
PEMBAHASAN

2. 1 Identifikasi Masalah
Pada latar belakang masalah diatas, bahwa permasalahan dalam pengelolaan
SPD dibutuhkan mekanisme pemeliharaan yang kompeten agar dapat menjaga
kehandalan SPD dan menurunkan cost dari segi pemeliharaan dan biaya pokok
produksi (BPP). Tindakan pemeliharaan yang tidak akurat dan optimal maka akan
timbul kegagalan-kegagalan pada komponen SPD yang akan menyebabkan
breakdown pada peralatan tersebut dan akan menyebabkan derating, downtime
bahkan trip unit.

Maka, untuk dapat meningkatkan keandalan dari komponen SPD dan


menambah umur peralatan tersebut serta mengurangi kegagalan-kegagalan
dalam penelitian telaah staf ini penulis menggunakan metode analisa berdasarkan
RCM dan CBM. Langkah-langkah dalam menentukan metode pemeliharaan
berdasarkan analisa RCM dan CBM yaitu sebagai berikut:

1. Penentuan sistem dan pengumpulan informasi SPD


2. Definisi fungsi sistem
3. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
4. Penentuan penyebab kegagalan
5. Penentuan penyebab kegagalan
Dari langkah-langkah analisa RCM diatas dapat direncanakan secara kompeten
untuk mengatasi permasalahan sebelum permasalahan meluas. Dalam telaah staf ini
penulis mengambil asumsi kegagalan-kegagalan yang sering terjadi pada SPD.

2. 2 Tools Analysis (RCPS)

Dalam merumuskan masalah pada Telaahan Staf (TS) ini, penulis menggunakan
metode Root Cause Problem Solving (RCPS) dengan tujuan untuk merumuskan
masalah utama berdasarkan data-data pendukung yang didapat di lapangan dan
recent history serta kemudian mengetahui penyebab masalah tersebut dan mencari
alternatif untuk menyelesaikannya. Pengerucutan permasalahan tersebut
sebelumnya didahului dengan sejumlah tahapan seperti wawancara, diskusi,
observasi dan analisis. Data-data yang diperoleh melalui tahapan tersebut kemudian
PT. PLN (Persero)
AREA KENDARI
PEMBANGKITAN

digambarkan dalam pohon permasalahan dengan metode Root Cause Problem


Solving (RCPS) untuk menemukan akar permasalahan sebagai landasan proyeksi
penyelesaian masalah.

Berdasarkan kondisi yang terdapat pada SPD PLN Area Kendari yang rata-
rata telah beroperasi diatas 10 tahun, maka dilakukan identifikasi berdasarkan data
dilapangan dan asumsi kerusakan terkait SPD, sehingga muncul beberapa
kemungkinan yang dapat menyebabkan kegagalan pada SPD. Ditampilkan dalam
diagram fishbone pada lembar lampiran.

Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem otomasi kompresor


dilakukan beberapa pendekatan, yaitu :

1. Identifikasi masalah dengan mencari informasi melalui mentor, comentor dan


operator.
2. Pengumpulan data dan dokumentasi yang dibutuhkan untuk membantu
investigasi lapangan tentang kondisi dari SPD.
3. Mencari solusi dari permasalahan pemeliharaan yang terjadi.
4. Penyusunan laporan dan rekomendasi terkait permasalahan yang telah di
investigasi.

Anda mungkin juga menyukai