RAHASI
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
PSIKOGRAM
A Kemampuan Verbal 5.5 6.5 7.5 8.5 9.5 10.5 11.5 12.5 13.5 14.5 15.5
3. Konsentrasi
(kemampuan untuk fokus dalam menyelesaikan X
masalah)
4. Kemampuan Berfikir
Abstrak X
(Kemampuan untuk berfikir induktif sehingga
mencapai pemikiran abstrak)
5. Rentang Perhatian
(Kemampuan memusatkan perhatian serta X
luasnya rentang perhatian)
2. Kemampuan Antisipasi
Sosial X
(Kemampuan untuk member penilaian kepada
situasi sosial secara tepat)
3. Kemampuan Analisa
Sintesa X
(Kemampuan untuk melihat hubungan antara
bagian-bagian menjadi konstruksi yang berarti)
4. Kemampuan Berfikir Menyeluruh
(Kemampuan untuk memberi hubungan dari
beberapa bagian menjadi suatu kesatuan yang
X
bermakna)
5. Kemampuan Adaptasi
(Kemampuan belajar dari pengalaman) X
Aspek kecerdasan yang menggunakan unsur bahasa (verbal) jauh lebih baik ketimbang aspek
kecerdasan yang membutuhkan keterampilan psikomotorik (performance). Sehingga ia akan
lebih cepat menanggapi suatu rangsangan yang menggunakan bahasa sebagai produk
budaya/hasil pendidikan. Sebaliknya ia lebih lambat dalam menghadapi dunia praktis sehari-hari
yang membutuhkan ketrampilan psikomotorik Sekaligus merupakan indikasi ia mempunyai
persoalan dengan kepribadiannya.
Segi-segi kecerdasan yang berada diatas usia kronologisnya (7 tahun 7 bulan), ialah Berhadapan
dengan persoalan yang membutuhkan pemikiran yang lebih tinggi dari fakta-fakta konkrit, ananda
dapat dengan cepat dan tepat menyelesaikannya. Semua itu dilakukan dengan telah mampu
membentuk konsep dengan baik, artinya ananda dapat melihat hubungan yang penting antara
fakta dan ide. Ananda bisa mengerti bahwa katel, langseng, panci, dan serok adalah tergolong
perabot dapur. Dengan demikian ia mampu mengembangkan pemikiran yang sifatnya abstrak.
Sebagai anak, perkembangan moralnya telah berfungsi, terlihat ketika ia harus memilih
(mengambil keputusan) antara hal yang benar dan salah; seperti melihat ada seseorang yang
jatuh dompetnya di jalan maka ia akan segera berusaha mengejar orang tsb dan memberikan
dompetnya ketimbang mengambil uangnya dulu. Paham akan aturan dan tata krama. Mengerti
apa yang boleh dilakukan dan jangan dilakukan. Ini memperlihatkan dirinya dapat menyerap nilai
dari lingkungan sosialnya, dalam perkembangan usianya.
Anak bisa melakukan adaptasi sosial, dimana ia dapat menyerap berbagai simbol; seperti lampu
merah traffic light; indikator di dalam lift; panel-panel dalam remote dsb. Bisa pula diartikan ada
kemauan untuk belajar dan mempunyai kemudahan ketika mempelajari ketrampilan yang baru.
Ia bisa untuk dapat memusatkan perhatian pada suatu obyek atau tugas yang harus dikerjakan,
rentang perhatiannya sudah berfungsi sehingga ia dapat menanggapi suatu rangsangan yang
memerlukan daya ingat jangka pendek; sebagai indikasi ia cukup tenang menghadapinya.
Kemampuan berpikir analisa sintesanya dapat berfungsi sehingga dapat menyelesaikan suatu
persoalan; yaitu ia mampu membuat suatu model bentuk yang diberikan dengan potongan-
potongan kubus berwarna yang disesuaikan dengan model kubus tsb. Di sini akan dibutuhkan
suatu cara berpikir yang fleksibel dengan melakukan uji-coba sehingga bentuk model kubus bisa
dibangun; sekaligus merupakan indikasi pula ia telah mampu melakukan kordinasi visual motorik.
Hanya terdapat 1 segi kecerdasan yang berada di bawah usia kronologisnya, ialah: ia kurang
mampu dalam merencanakan sesuatu, misalnya menyusun langkah-langkah kegiatan: setelah
bangun pagi sholat shubuh lalu mandi lalu ganti pakaian lalu makan lalu siapkan tas
sekolah, hal ini tidak bisa dilakukan sesuai tahapan.
1. Mengacu pada kecerdasan yang dimilikinya, maka diharapkan anak akan dengan mudah
mengikuti pendidikan di tingkat SD, selama motivasinya tetap dapat dipertahankan dengan
baik.
2. Orangtua perlu membina disiplin pada anak agar anak terbiasa melakukan suatu kegiatan
dengan proses yang runtut dan tersusun dengan jadwal yang sistematis serta logis. Dengan
demikian anak sejak kecil sudah dibiasakan bangun pagi shalat mandi makan
berpakaian berangkat ke sekolah dst.