Setyo Handryastuti
Divisi Neurologi Anak FKUI-RSCM
Obyektif
Definisi epilepsi
Klasifikasi epilepsi
Diagnosis epilepsi
Tatalaksana epilepsi
Definisi Epilepsi
Definisi epilepsi
Epilepsi
Serangan paroksismal berulang 2 kali atau lebih
tanpa penyebab, akibat lepas muatan listrik di
neuron otak
Serangan dapat berupa gangguan kesadaran,
perilaku, emosi, motorik atau sensoris, yang sembuh
secara spontan
Serangan sebagian besar berhenti sendiri
Serangan berulang lebih dari 24 jam
Setelah serangan kondisi kembali normal seperti
biasa
Swaiman KF.Pediatric Neurology principles &
practice 2006
Definisi epilepsi
Contoh serangan paroksismal
Motorik : kejang tonik,klonik,tonik-klonik
Kesadaran : tiba-tiba bengong
Perilaku : tiba-tiba berjalan tanpa tujuan
Emosi : tiba-tiba tertawa, mengamuk
Sensoris : tiba-tiba kesemutan, mual
Epilepsi bukan hanya kejang kelojotan,
mulut berbusa
Swaiman KF.Pediatric Neurology principles &
practice 2006
Klasifikasi Epilepsi
Klasifikasi epilepsi tipe kejang
Fokal
Fokal sederhana
Fokal kompleks
Fokal menjadi umum
Umum
Absence
Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik klonik
Atonik
ILAE 1981
Apa jenis bangkitan?
Kejang parsial
Parsial sederhana
Parsial kompleks
Parsial menjadi
umum
Apa jenis bangkitan
Kejang umum
Umum
Absence
Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik-klonik
Atonik/ astatik
Zona pacemaker
Zona epileptogenik
Lesi epileptogenik
Zona defisit
fungsional
Zona simtomatogenik
Klasifikasi Sindrom epilepsi
Berdasarkan
Klinis: tipe kejang, usia awitan, neurologis,
riwayat keluarga
EEG: interiktal atau iktal
Pencitraan : MRI kepala
Pemeriksaan metabolik
Pemeriksaan genetik
ILAE 1989
Klasifikasi Sindrom epilepsi
Sindrom Broad Category
Localization related (focal) epilepsies and
syndromes
Idiopatik: Rolandic epilepsy,
Simptomatik: Frontal lobe epilepsy, Temporal lobe
epilepsy
Kriptogenik
Generalized epilepsies and syndromes
Idiopatik: Juvenile Absence Epilepsy,
Simptomatik: West syndrome
Kriptogenik
ILAE 1989
Klasifikasi Epilepsi
Idiopatik
Fokal Simtomatik
Kriptogenik
Epilepsi
Idiopatik
Umum Simtomatik
Kriptogenik
Klasifikasi epilepsi
Idiopatik
Perkembangan normal, tidak ada kelainan neurologi
Faktor genetik
Simtomatik
Perkembangan terlambat, terdapat kelainan neurologi
Kelainan metabolik
Kelainan kromosom
Kriptogenik
Penyebab simtomatik, tetapi belum dapat dibuktikan
Diagnosis Epilepsi
Diagnosis Epilepsi
Anamnesis
Serangan epilepsi atau bukan
Frekuensi, lama serangan
Tipe atau klasifikasi serangan epilepsi
Riwayat epilepsi dalam keluarga, dengan
penelusuran 3 generasi
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat perkembangan
Riwayat penyakit (ensefalitis, trauma kepala)
Usia pada saat terjadi serangan pertama
Diagnosis Epilepsi
Pemeriksaan fisik dan neurologi
Kepala
Dismorfik wajah
Kulit : hemangioma,tuberosklerosis
Defisit neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG)
MRI
Pemeriksaan lain atas indikasi
Apa diagnosisnya?
Sindrom Sturge Weber
Sering menyebabkan
epilepsi refrakter
Apa diagnosisnya?
Elektroensefalografi
EEG bukan baku emas untuk mendiagnosis
epilepsi
diagnosis lokasi
Respon pengobatan
Prognosis
Kemungkinan ditemukannya kelainan
EEG pada pemeriksaan EEG
90 77%
74%
80 66%
58%
70
49%
60
38%
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6
100%
75%
53%
42%
50% 40% 40%
34%
25%
0%
<1 day <1 week <1 mnth <3 mnths <1 year
50% 50%
25%
0%
wake sleep wake +
sleep
Kondisi pada saat pemeriksaan EEG
MRI
Semua bangkitan pertama yang diduga
ada kelainan struktural
Perubahan bentuk bangkitan
Terdapat defisit neurologi fokal
Epilepsi bangkitan parsial
Penunjang lain
Pemeriksaan darah: darah rutin, fungsi
ginjal, fungsi hati, elektrolit darah dan
metabolik
Penentuan kadar OAE atas indikasi,
Serologi
Pemeriksaan Urin; urin rutin
Pemeriksaan LCS atas indikasi, terutama
untukmenyingkirkan diagnosis banding,
misalnya SSPE
EKG
Tatalaksana Epilepsi
Prinsip pengobatan
Pasien benar penderita epilepsi
Bukan nonepileptic seizure, kelainan metabolik
dll
Pasien memerlukan pengobatan
Tipe kejang, frekwensi, beratnya serangan
Epilepsi fokal idiopatik tidak selalu harus
diobati
Jarak antara kejang lebih dari 6 bulan tidak
diobati Simon Harvey 2001
The epilepsies 2005. h. 59-86
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI
Bila anda tidak yakin epilepsi
..Wait and See..
Prinsip pengobatan
Prinsip utama : Monoterapi dengan dosis
seminimal mungkin yang menyebabkan pasien
bebas serangan.
Jika dengan monoterapi dosis maksimal masih
kejang, tambahkan OAE ke 2.
Jika dengan 2 obat pasien bebas serangan,
coba turunkan OAE yang pertama secara
bertahap
Idealnya kadar OAE dalam darah diperiksa
Simon Harvey 2001
The epilepsies 2005. h. 59-86
Prinsip pengobatan
Pemilihan OAE tergantung tipe kejang
Kejang fokal Karbamazepin
Tonik-klonik umum Asam Valproat,
fenobarbital
Absans Asam Valproat
Mioklonik Asam valproat
PHB
CBZ
PHT
VPA
GBT
LTG
VGB
TPM
KET: PHB (phenobarbital),CBZ (carbamazepin),PHT (phenitoin),VPA(asam
valproat) ,GBT(gabapentin), LTG (lamotrigine),VGB(vigabatrin) ,TPM
(topiramate)
Harvey S 2001
Lama pemberian OAE
Kejang umum tonik klonik - 2 tahun bebas
kejang
Klinis dan EEG membaik - 2 tahun bebas
kejang
EEG masih ada kelainan - 3 tahun bebas
kejang
Kejang partial atau partial umum - 3 tahun
bebas kejang
Absense 2 tahun bebas serangan
Juvenile Myoclonik - Seumur hidup.
UKK Neurologi PP-IDAI 2006
Hal-hal yang harus diperhatikan
Informed consent pada orang tua
Pemberian OAE pertama kali memerlukan
waktu untuk mencapai kadar terapetik
masih mungkin kejang walaupun telah
diberikan OAE.
Fenobarbital : 2 minggu
Asam valproat : 1 minggu
Hindari faktor pencetus : lupa minum obat,
putus obat, makan/tidur tidak teratur,
kelelahan, jika demam tinggi, diare/muntah
hebat cepat berobat.
Sesuaikan dosis OAE dengan kenaikan berat
badan anak
Efek samping OAE
Fenitoin
Hiperplasi ginggiva
Carbamazepine
Steven Johson Synd
Asam Valproat
Gangguan fungsi hati
dan darah
Penghentian OAE
Hampir 60 -75% penderita epilepsi akan tetap
bebas kejang setelah penghentian obat
Politerapi Bebas
kejang
Bebas Monoterapi
kejang alternatif
Monoterapi Bebas
pertama kejang
Paradigma pengobatan
epilepsi
Pasien baru
40%
Sulit/ refrakter
Politerapi Bedah
rasional
Brodie MJ and Kwan P, CNS Drugs 2001;15:1-12
Rujuklah pasien bila
Tidak terkontrol dengan 2 OAE
Kejang > 2 macam
Pernah riwayat status epileptikus
Didapatkan gejala regresi
MRI ada kelainan struktural
Epilepsi dengan global delayed
development