Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI TANAH DAN AIR YANG BAIK UNTUK BERSUCI

A. Tujuan

1. Mengidentifikasi kandungan aluminium dalam sampel tanah kebun, tanah pekarangan


dan tanah pinggir jalan

2. Mengidentifikasi kandungan ion Mg+dalam sampel daun kertas

3. Menentukan kadar air yang hilang dalam sampelair sumur

4. Menentukan kadar zat organik yang hilang dari sampel NaCl, susu bubuk, tanah, air dan
tanaman

B. Teori dasar

Tanah terdapat di mana mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda beda. Seorang
ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang
barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu batunya dinamakan tanah.
Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek
sehingga perlu dipasang batu batu di permukaannya agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari
hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha
misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain lain.

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-
bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan
sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan
sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk,
jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010: 11). Struktur
tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah,
tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat
menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor-
faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di
dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di
antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah
sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air
hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-
partikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek
tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah,
pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan
aspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51)
Tanah organik adalah jenis tanah permukaan yang memiliki campuran bahan-bahan organik dan sisa
sisa pelapukan tanaman atau hewan. Ciri-ciri tanah organik adalah teksturnya lunak, berwarna tua,
serta mudah sekali berubah bentuk jika ditekan ( mudah dihancurkan ketika kering). Tanah organik
memiliki tingkat kuat geseryang kecil dan kopresibilitas tinggi. Bahan-bahan organik yang terdapat
pada tanah organic memiliki tingkat kohesi dan plastisitas yang rendah (Wiratama:2013).Tanah
anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan baik secara kimia ataupun
fisis(Dunn:1980)

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah.Air
tanah merupakan salah satu sumber daya air.Selain air sungai, air hujan, dan air tanah juga
mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan
bahan bakun air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%.
(Wikipedia)

Air yang di gunakan untuk bersuci bukanlah air sembarangan karena setiap bentuk dan jenis air yang
ada memiliki hukum yang berbeda beda dalam agama Islam. Agama Islam sendiri mengklasifikasikan
pembagian air kedalam empat macam jenis:

1. Air Mutlak (Air suci dan mensucikan), artinya air yang masih murni, tidak tercampur
apapun di dalamnya, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh (air mutlak
artinya air yang sewajarnya). Air yang dapat dipakai bersuci ialah air yang bersih , ( suci dan
mensucikan ) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk
bersuci. Seluruh ulama sepakat, bahwa air mutlak bisa digunakan untuk bersuci. Tidak ada
perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Air yang suci dan mensucikan ialah : 1. Air
hujan 2. Air sumur 3. Air laut 4. Air sungai 5. Air salju 6. Air telaga 7. Air embun

2. Air Suci dan Dapat Mensucikan, Tetapi Makruh Digunakan, yaitu, a. air yang musyammas
(air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas. b. Air yang sangat
panas, karena ditakutkan orang yang menggunakannya tidak akan menyempurnakan wudhu
nya. c. Air yang sangat dingin, karena juga ditakutkan orang yang menggunakannya tidak
menyempurnakan wudhunya.

3. Air Suci Tetapi Tidak Dapat Mensucikan: a. Air mustamal (telah digunakan untuk bersuci)
menghilangkan hadats dan menghilangkan naijs walaupun tidak berubah rupanya , rasanya
dan baunya. Perbedaan pendapat di kalangan ulama terjadi saat menentukan apakah air
mustamal itu suci dan mensucikan ataukah suci tetapi tidak mensucikan. Dan perbedaan ini
terjadi dikarenakan sudut pandang yang berbeda mengenai dalil yang ada, dan dalil tersebut
juga sama-sama shahih. Pendapat Yang Mengatakan Air Mustamal adalah suci Tetapi Tidak
Mensucikan dan b. Air Mutlak Yang Berubah Sifatnya Sedangkan macam kedua dari air
yang dihukumi suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thaharah) adalah air mutlak
yang berubah salah satu sifatnya atau semuanya (bau, warna dan rasanya). misalnya air itu
berubah dikarenakan bercampur dengan sesuatu yang suci, seperti air teh, kopi, sirup dan
lain-lain. Maka hukumnya suci dapat dikonsumsi, tetapi tidak dapat digunakan untuk
bersuci.
4. Air Mutanajis. Yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedang jumlahnya kurang dari
dua kullah , maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan . Jika lebih
dari dua kullah dan tidak berubah sifatnya , maka sah untuk bersuci . Dua kullah sama
dengan 216 liter , jika berbentuk bak , maka besarnya = panjang 60 cm dan dalam / tinggi 60
cm .

C. Alat dan bahan

1. Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah

1. Cawan porselen - 6 buah

2. Oven - 1 buah

3. Neraca analitik - 1 buah

4. Labu destilasi - 1 buah

5. Thermometer 200C 1 buah

6. Pipet tetes - 2 buah

7. Batang pengaduk - 1 buah

8. Gelas ukur 10 ml 1 buah

9. Gelas ukur 5 ml 1 buah

10. Kaca arloji - 1 buah

11. Spatula - 1 buah

12. Botol semprot - 1 buah

13. Gelas kimia 250 ml 2 buah

14. Gunting/ pisau - 1 buah

2. Bahan

No Nama bahan Jumlah

1. Tanah kebun 5 gram

2. Tanah pekarangan 5 gram


3. Tanah pinggir jalan 5 gram

4. CaCO3 5 gram

5. Susu bubuk instan 5 gram

6. NaCl 5 gram

7. Sampel akar 5 gram

8. Sampel batang 5 gram

9. Sampel daun 5 gram

10. Sampel bunga 5 gram

11. Sampel air sumur 100 ml

12. Larutan NaOH 25 ml

13. Larutan H2SO4 25 ml

14. Larutan NaOH 6M 25 ml

15. Larutan HCl 6N 25 ml

16. Larutan Na2SO4 25 ml

17. Aquades 250 ml

D. Prosedur kerja

1. Preparasi sampel

a. Sampel tanah

Masing-masing sampel tanah ditimbang sebanyak 5 gram, sampel yang digunakan yaitu tanah
kebun, tanah pekarangan, dan tanah pinggir jalan.Setelah ditimbang sampel kemudian ditempatkan
pada cawan porselen yang telah dipreparasi.Sampel tanah dalam cawan porselen kemudian
ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah ditimbang dilakukan pemanasan selama 1 jam dalam oven
bersuhu 105C. sampel dalam cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang beratnya
setelah pemanasan dalam oven 105C. Selanjutnya dilakukan kembali perlakuan yang sama pada
sampel yang sama pula tetapi pada suhu oven 200C selama 1 jam.

b. Sampel air

Sampel air sumur dimasukkan ke labu destilasi hingga terisi setengahnya, volume air yang
ditambahkan dicatat.Kemudian dilakukan destilasi hingga volumenya kurang lebih 34 cawan
porselen.Sampel tersebut dikeluarkan dan kemudian didinginkan dalam penangas es hingga
mencapai suhu kamar, volume sampel setelah didinginkan kemudian diukur dan dicatat.Sampel yang
telah didinginkan kemudian dituangkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, sampel
air dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya.Setelah itu cawan dipanaskan
dalam oven padasuhu 105C selama 1 jam, kemudian dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang
berat cawannya.

c. Sampel tanaman

Sampel tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun dan bunga dibersihkan dari pengotor dan
dipotong kecil-kecil dan ditimbang sekitar 5 gram.Lalu tempatkan pada cawan porselen yang telah
diketahui beratnya, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105C selama 1 jam, dikeluarkan
dan didinginkan dalam desikoator kemudian ditimbang dan catat beratnya.Setelah itu dipanaskan
kembali pada oven 200C selama 1 jam, dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator dan kemudian
ditimbang dan catat beratnya.

2. Identifikasi

a. Identifikasi unsur aluminium dalam sampel tanah

Sampel tanah kering ( yang telah dipanaskan) dilarutkan dengan menggunakan NaOH 40% dan
dinetralkan dengan menggunakan H2SO4. Cek pH larutan sampel, jika sudah menunjukkan pH netral,
larutan sampel disaring hingga menghasilkan filtrate dan residu. Filtrate yang dihasilkan kemudian
dibagi menjadi 2. Filtrate yang pertama ditambahkan dengan NaOH 1M sedangkan filtrate yang
kedua ditambahkan NaOH 6M.

b. Identifikasi ion Mg+ dalam daun

Sampel daun yang telah dipanaskan dilakukan uji reaksi warna kandungan magnesium.Sampel daun
ditambahkan HCl 6N secara bertahap dengan pipet tetes sambil diaduk dan didiamkan selama 5
menit.Kemudian diencerkan dengan aquades menjadi sekitar 4 kali lipat volume awalnya, diaduk
kemudian disaring.Filtrate yang didapat dari kemudian dinetralkan dengan NaOH hingga pH nya
netral. Setelah pH larutan sampel netral lalu ditambahkan larutan Na2SO4.

E. Hasil Pengamatan

PERLAKUAN PENGAMATAN

1. Pembuatan larutan

a. Na2SO4 1M dalam 50 ml

Na2SO4 ditimbang sebanyak Na2SO4 : berupa padatan


7,1 gram berwarna putih

Dilarutkan dalam labu takar Larutan tidak berwarna


100 ml

b. HCl 6N dalam 50 ml
HCl 36% dipipet sebanyak 25, HCl : larutan tidak berwarna
5536 gram

Diencerkan dengan aquades Larutan tidak berwarna


dalam labu takar hingga 50
ml

c. NaOH 6N dalam 50 ml

NaOH ditimbang sebanyak NaOH : padatan berwarna


11, 9700 gram putih

Dilarutkan dalam labu takar Larutan tidak berwarna


50 ml

d. NaOH 1M dalam 20 ml

NaOH ditimbang sebanyak NaOH : padatan berwarna


0,8000 gram putih

Dilarutkan dalam 20 ml Larutan tidak berwarna


aquadest

e. NaOH 40% dalam 50 ml

NaOH ditimbang sebanyak 20 NaOH : padatan berwarna


gram putih

Dilarutkan dalam labu takar Larutan tidak berwarna


50 ml

2. Preparasi cawan porselen

Cawan porselen dicuci hingga Cawan bersih dan kering


bersih kemudian dikeringkan

Dipanaskan dalam oven pada


suhu 105C selama 1 jam

Cawan ditimbang Massa cawan porselen

Cawan sampel
Massa cawan
ke -

1 35,2826 gram daun

2 31,0990 gram tanah


3 31,0544 gram susu

3. Perlakuan pada sampel

a. Sampel daun

Daun dicuci sampai bersih Sampel daun bersih

Sampel daun dipotong kecil- Sampel daun berwarna


kecil dengan menggunakan hijau
pisau

Ditimbang sebanyak 5 gram Massa sebenarnya adalah


5,0009 gram

Dimasukkan ke cawan Massa cawan porselen +


porselen 2 dan ditimbang sampel daun: 39,8396 gram

Dipanaskan dalam oven pada Setelah dipanaskan, sampel


suhu 105C selama 1 jam kering dan berwarna hitam

Ditimbang Massa cawan + sampel akar


: 35,4946 gram

b. Sampel Susu bubuk

Sampel susu ditimbang Susu serbuk berwarna putih


sebanyak 5 gram
Massa sebenarnya 5,0016 gram

Dimasukkan ke cawan Massa cawan porselen +


porselen 1 dan ditimbang susu: 36,0684 gram

Dipanaskan dalam oven pada


suhu 105C selama 1 jam

Ditimbang Massa cawan + sampel susu


: 34,1210 gram

c. Sampel tanah pekarangan

Sampel tanah pekarangan Tanah pinggir jalan:


ditimbang sebanyak 25 gram berwarna coklat

Massa sebenarnya 25,0000 gram

Dimasukkan ke cawan Massa cawan porselen +


porselen 3 dan ditimbang tanah : 55,6279 gram
Dipanaskan dalam oven pada Setelah dipanaskan sampel
suhu 105C selama 1 jam kering berwarna hitam

Ditimbang Massa cawan + sampel


tanah pekarangan: 50,1791
gram

4. Sampel air sumur

Alat distilasi dipasang

Labu bundar ditimbang Berat labu bundar sebesar


163,5942 gram

Labu bundar diisi air sumur Air sumur : cairan tidak


berwarna

Volume yang diisi : 200 ml

Distilasi dilakukan hingga Tidak ada perubahan,


volume volume sisa distilasi 80 ml

Distilasi dihentikan kemudian Suhu sampel sama dengan


didinginkan suhu ruang

Volume diukur lalu dicatat Volume distilat : 46 ml

Cawan porselen ditimbang Berat cawan kosong : 31,


1430 gram

Sampel dituangkan dalam Berat sampel + cawan :


cawan lalu ditimbang 65,4900 gram

Sampel dicawan dipanaskan Sampel air habis


pada suhu 105C selama 1
jam

Sampel didinginkan pada Cawan kering dan dingin


suhu ruang

Cawan kering ditimbang Massa cawan : 31,1486


gram

5. Identifikasi aluminium dalam sampel


tanah

a. Tanah pekarangan pada


pemanasan 105
Tanah pekarangan ditimbang Tanah berwarna coklat
sebanyak 5 gram

Dilarutkan dengan NaOH 40% NaOH 40% : tidak berwarna

Dinetralkan dengan H2SO4 pH larutan 6

Disaring Filtrat berwarna kuning

Filtrat dibagi menjadi 2

Filtrat 1 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


1M larutan dan ada endapan
putih

Filtrat 2 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


6M larutan menjadi kuning
pucat dan ada endapan
putih

b. Tanah pekarangan pada


pemanasan 200C

Tanah pekarangan ditimbang Tanah berwarna coklat


sebanyak 5 gram
Massa sebenarnya 5,0058 gram

Dilarutkan dengan NaOH 40% NaOH 40% : tidak berwarna

Diaduk Menjadi larutan berwarna


coklat kehitaman

Dinetralkan dengan H2SO4 H2SO4: larutan tidak


berwarna

pH larutan 6

Disaring Filtrat berwarna coklat


kekuningan

Filtrat dibagi menjadi 2

Filtrat 1 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


1M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

Filtrat 2 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


6M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

c. Tanah kebun pada pemanasan


200C

Tanah pekarangan ditimbang Tanah berwarna coklat


sebanyak 5 gram
Massa sebenarnya 5,0862 gram

Dilarutkan dengan NaOH 40% NaOH 40% : tidak berwarna

Diaduk Menjadi larutan berwarna


coklat kehitaman

Dinetralkan dengan H2SO4 H2SO4: larutan tidak


berwarna

pH larutan 6

Disaring Filtrat berwarna coklat


kekuningan

Filtrat dibagi menjadi 2

Filtrat 1 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


1M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

Filtrat 2 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


6M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

d. Tanah pinggir jalan pada


pemanasan 200C

Tanah pinggir jalan ditimbang Tanah berwarna coklat


sebanyak 5 gram
Massa sebenarnya 5,0012 gram

Dilarutkan dengan NaOH 40% NaOH 40% : tidak berwarna

Diaduk Menjadi larutan berwarna


coklat kehitaman

Dinetralkan dengan H2SO4 H2SO4: larutan tidak


berwarna

pH larutan 6
Disaring Filtrat berwarna coklat
kekuningan

Filtrat dibagi menjadi 2

Filtrat 1 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


1M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

Filtrat 2 ditambahkan NaOH Terjadi perubahan warna


6M larutan menjadi coklat
kekuningan dan tidak ada
endapan

6. Identifikasi ion Mg+ dalam sampel


daun anggrek

Sampel daun yang telah Sampel berwarna kuning


dipanaskan dalam oven pada kecoklatan
suhu 200C

Dimasukkan ke gelas kimia 50


ml

Ditambahkan 8 ml HCl 6 N Sampel + HCl berwarna


kuning ++

Diaduk

Didiamkan selama 5 menit

Disaring ke Erlenmeyer Filtrate berwarna


kekuningan dan residu
berwarna kuning

Filtrat yang diperoleh 6,6 ml Larutan berwarna kuning


diencerkan dengan aquades
menjadi 4 kali volume awal

Dinetralkan dengan NaOH pH larutan 6

ditambahkan dengan Na2SO4 Filtrat tidak berwarna dan


tidak ada endapan

Tabel hasil pengamatan

Massa cawan Massa cawan + Massa cawan + Berat sampel


Sampel
kosong (gram) sampel sebelum sampel sesudah (gram)
dipanaskan dipanaskan
(gram)
(gram)

Tanah kebun 53,5536 78,3553 76,5284 25,0081

Tanah
52,1676 70,2331 69,8044 25,0021
pekarangan

Tanah pinggir
25,2245 60,1635 59,2040 25,0035
jalan

NaCl 37,1629 42,1667 42,1400 5,0000

Susu bubuk 31,0544 36,0684 34,1210 5,0016

CaCO3 32,5041 37,5164 37,5030 5,0235

Akar 30,4020 37,3615 33,7778 5,0016

Batang 31,2191 35,8427 31, 5004 5,0019

Daun 35,2826 39,8396 35,4946 5,0009

Bunga 28,1391 33,0129 28,4082 5,0025

Berat sampel + Berat sampel Berat sampel Berat zat


Sampel cawan 200C yang hilang akhir organik
(gram) (gram) (gram) (gram)

Tanah kebun 60,1933 1,8264 23,1767 16,3351

Tanah
78,2531 0,4287 24,5734 -8,4487
pekarangan

Tanah pinggir
80,8204 0,9595 24,044 -21,6164
jalan

NaCl 33,4085 0,0267 4,9733 8,7315

Susu bubuk 32,0304 2,2207 2,7812 -6,6526

CaCO3 - 0.0134 5,0101 -

Akar - 3,5837 1,4179 -

Batang - 4,3423 0,6596 -


Daun 35,5915 4,3450 0,6559 -0,0969

Bunga 35,9607 4,6047 0,39778 -7,5525

F. Rencana pengolahan data

1. Perhitungan pembuatan larutan

a. Na2SO41M dari 50 ml
1000
1M = 50
142

Massa = 7,1 gram

b. HCl 6M 50 ml dari HCl 36%


10%
M =

101,1936%
M =
36,5

M = 11, 74 N

N1 V1 = N2 V2

6N 50 = 11,74 N V2
6N 50
V2 =
11,74

= 25,5536

c. NaOH 6M 100 ml
1000
6M = 100
142

Massa = 11,97 gram

d. NaOH 1M 20 ml
1000
1M = 20
142

Massa = 0,8 gram

e. NaOH 40% 50 ml

40
Massa = 100
50

= 20 gram

2. Perhitungan kadar air


% = 100%

a. Tanah kebun

1,8264
% = 100% = 7,3046 %
25,0031

b. Tanah pekarangan

0,4287
% = 100% = 1,71465 %
25,021

c. Tanah pinggir jalan

0,9595
% = 100% = 3,8374 %
25,0035

d. NaCl

0,0267
% = 100% = 0,534 %
5,000

e. Susu bubuk

1,9474
% = 100% = 38,9355%
5,0016

f. CaCo3

0,0134
% = 100% = 0,2667 %
5,0235

g. Akar

3,5837
% = 100% = 71,651 %
5,0016

h. Batang

4,3423
% = 100% = 86,813 %
5,0019

i. Daun

0,4033
% = 100% = 37,6951%
1,0699
j. Bunga

4,6047
% = 100% = 92,0479 %
5,0025

3. Perhitungan kadar zat organik yang hilang

( + (105)) ( + (600))
% . = 100%

a. Tanah kebun

(76,5284) (60,1933)
% . = 100% = 70,4806 %
23,1767

b. Tanah pekarangan

8,4487
% . = 100% = 34,3814 %
24,5734

c. Tanah pinggir jalan

21,6164
% . = 100% = 89.9035 %
24,044

d. NaCl

8,7315
% . = 100% = 175,5675 %
4,9733

e. Susu bubuk

6,6526
% . = 100% = 239,1989 %
2,7812

f. Daun

0,0969
% . = 100% = 14,7735 %
0,6559

g. Bunga

7,5525
% . = 100% = 1898,5671 %
0,3978

4. Persamaan reaksi

a. Pemanasan

4 Al(aq) + 3O2(aq) 2 Al2O3


4 Mg (aq) + 3O2(aq) 2 Mg2O3

b. Identifikasi Al

Al3+ + NaOH Al (OH)3 + 2Na+

2 Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) 2Al3+ + 3SO4

Al3+ + NaOH Al (OH)3(s) putih

c. Identifikasi Mg

Mg2+ + 2HCl (aq) 2MgCl (aq) + 2H+

Mg (s) + 2H2O(g) Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Mg(OH)2(aq) + NaOH (aq) Mg(OH)2(aq) + NaSO4 (aq)

Mg (s) + NaSO4 (aq) MgSO42- + 2Na+(s)

Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2(s)putih


G. Pembahasan
H. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

Dari hasil identifikasi uji alumunium dalam sampel tanah adalah positif yang ditandai
dengan adanya endapan berwarna coklat\

Uji magnesium dalam sampel daun adalah negatif karena tidak terdapat endapan
putih dalam sampel

Kadar zat organik yang hilang dalam sampel tanah kebun 71,17471%, sampel tanah
pekarangan -34,3815%, sampel tanah pinggir jalan -89,6797%, NaCl 175,5675%,
susu 31,66795%, daun 37,69511%, bunga -1898,57%

Kadar air yang hilang dalam sampel berbeda beda, kadar air yang hilang dalam
sampel: tanah kebun 7,30669%, tanah pekarangan 1,714656%, tanah pinggir jalan
3,8283%, NaCl 0,5340%, susu 10,72207%, akar 71,65107%, batang 86,8130%, daun
78,6025, bunga 92,04798% dan air 99,97584%.

I. Daftar pustaka

Brady, J. E. 1992. "Kimia Universitas Asas dan Struktur".

Jakarta: Binapura Aksara.

Cotton and Wilkinson. 1989. "Kimia Anorganik Dasar"

Jakarta : Erlangga.

Sukardjo. 1989. Kimia Anorganik

Rineke Cipta : Yogyakarta.

Underwood, A.L dan Day, R.A. 1999. Analisis KimiaKuantitati!

Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai