A. Tujuan
4. Menentukan kadar zat organik yang hilang dari sampel NaCl, susu bubuk, tanah, air dan
tanaman
B. Teori dasar
Tanah terdapat di mana mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda beda. Seorang
ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang
barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu batunya dinamakan tanah.
Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek
sehingga perlu dipasang batu batu di permukaannya agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari
hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha
misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain lain.
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-
bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan
sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan
sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk,
jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010: 11). Struktur
tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah,
tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat
menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor-
faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di
dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di
antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah
sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air
hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-
partikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek
tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah,
pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan
aspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51)
Tanah organik adalah jenis tanah permukaan yang memiliki campuran bahan-bahan organik dan sisa
sisa pelapukan tanaman atau hewan. Ciri-ciri tanah organik adalah teksturnya lunak, berwarna tua,
serta mudah sekali berubah bentuk jika ditekan ( mudah dihancurkan ketika kering). Tanah organik
memiliki tingkat kuat geseryang kecil dan kopresibilitas tinggi. Bahan-bahan organik yang terdapat
pada tanah organic memiliki tingkat kohesi dan plastisitas yang rendah (Wiratama:2013).Tanah
anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan baik secara kimia ataupun
fisis(Dunn:1980)
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah.Air
tanah merupakan salah satu sumber daya air.Selain air sungai, air hujan, dan air tanah juga
mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan
bahan bakun air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%.
(Wikipedia)
Air yang di gunakan untuk bersuci bukanlah air sembarangan karena setiap bentuk dan jenis air yang
ada memiliki hukum yang berbeda beda dalam agama Islam. Agama Islam sendiri mengklasifikasikan
pembagian air kedalam empat macam jenis:
1. Air Mutlak (Air suci dan mensucikan), artinya air yang masih murni, tidak tercampur
apapun di dalamnya, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh (air mutlak
artinya air yang sewajarnya). Air yang dapat dipakai bersuci ialah air yang bersih , ( suci dan
mensucikan ) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk
bersuci. Seluruh ulama sepakat, bahwa air mutlak bisa digunakan untuk bersuci. Tidak ada
perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Air yang suci dan mensucikan ialah : 1. Air
hujan 2. Air sumur 3. Air laut 4. Air sungai 5. Air salju 6. Air telaga 7. Air embun
2. Air Suci dan Dapat Mensucikan, Tetapi Makruh Digunakan, yaitu, a. air yang musyammas
(air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas. b. Air yang sangat
panas, karena ditakutkan orang yang menggunakannya tidak akan menyempurnakan wudhu
nya. c. Air yang sangat dingin, karena juga ditakutkan orang yang menggunakannya tidak
menyempurnakan wudhunya.
3. Air Suci Tetapi Tidak Dapat Mensucikan: a. Air mustamal (telah digunakan untuk bersuci)
menghilangkan hadats dan menghilangkan naijs walaupun tidak berubah rupanya , rasanya
dan baunya. Perbedaan pendapat di kalangan ulama terjadi saat menentukan apakah air
mustamal itu suci dan mensucikan ataukah suci tetapi tidak mensucikan. Dan perbedaan ini
terjadi dikarenakan sudut pandang yang berbeda mengenai dalil yang ada, dan dalil tersebut
juga sama-sama shahih. Pendapat Yang Mengatakan Air Mustamal adalah suci Tetapi Tidak
Mensucikan dan b. Air Mutlak Yang Berubah Sifatnya Sedangkan macam kedua dari air
yang dihukumi suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thaharah) adalah air mutlak
yang berubah salah satu sifatnya atau semuanya (bau, warna dan rasanya). misalnya air itu
berubah dikarenakan bercampur dengan sesuatu yang suci, seperti air teh, kopi, sirup dan
lain-lain. Maka hukumnya suci dapat dikonsumsi, tetapi tidak dapat digunakan untuk
bersuci.
4. Air Mutanajis. Yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedang jumlahnya kurang dari
dua kullah , maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan . Jika lebih
dari dua kullah dan tidak berubah sifatnya , maka sah untuk bersuci . Dua kullah sama
dengan 216 liter , jika berbentuk bak , maka besarnya = panjang 60 cm dan dalam / tinggi 60
cm .
1. Alat
2. Oven - 1 buah
2. Bahan
4. CaCO3 5 gram
6. NaCl 5 gram
D. Prosedur kerja
1. Preparasi sampel
a. Sampel tanah
Masing-masing sampel tanah ditimbang sebanyak 5 gram, sampel yang digunakan yaitu tanah
kebun, tanah pekarangan, dan tanah pinggir jalan.Setelah ditimbang sampel kemudian ditempatkan
pada cawan porselen yang telah dipreparasi.Sampel tanah dalam cawan porselen kemudian
ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah ditimbang dilakukan pemanasan selama 1 jam dalam oven
bersuhu 105C. sampel dalam cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang beratnya
setelah pemanasan dalam oven 105C. Selanjutnya dilakukan kembali perlakuan yang sama pada
sampel yang sama pula tetapi pada suhu oven 200C selama 1 jam.
b. Sampel air
Sampel air sumur dimasukkan ke labu destilasi hingga terisi setengahnya, volume air yang
ditambahkan dicatat.Kemudian dilakukan destilasi hingga volumenya kurang lebih 34 cawan
porselen.Sampel tersebut dikeluarkan dan kemudian didinginkan dalam penangas es hingga
mencapai suhu kamar, volume sampel setelah didinginkan kemudian diukur dan dicatat.Sampel yang
telah didinginkan kemudian dituangkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, sampel
air dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya.Setelah itu cawan dipanaskan
dalam oven padasuhu 105C selama 1 jam, kemudian dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang
berat cawannya.
c. Sampel tanaman
Sampel tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun dan bunga dibersihkan dari pengotor dan
dipotong kecil-kecil dan ditimbang sekitar 5 gram.Lalu tempatkan pada cawan porselen yang telah
diketahui beratnya, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105C selama 1 jam, dikeluarkan
dan didinginkan dalam desikoator kemudian ditimbang dan catat beratnya.Setelah itu dipanaskan
kembali pada oven 200C selama 1 jam, dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator dan kemudian
ditimbang dan catat beratnya.
2. Identifikasi
Sampel tanah kering ( yang telah dipanaskan) dilarutkan dengan menggunakan NaOH 40% dan
dinetralkan dengan menggunakan H2SO4. Cek pH larutan sampel, jika sudah menunjukkan pH netral,
larutan sampel disaring hingga menghasilkan filtrate dan residu. Filtrate yang dihasilkan kemudian
dibagi menjadi 2. Filtrate yang pertama ditambahkan dengan NaOH 1M sedangkan filtrate yang
kedua ditambahkan NaOH 6M.
Sampel daun yang telah dipanaskan dilakukan uji reaksi warna kandungan magnesium.Sampel daun
ditambahkan HCl 6N secara bertahap dengan pipet tetes sambil diaduk dan didiamkan selama 5
menit.Kemudian diencerkan dengan aquades menjadi sekitar 4 kali lipat volume awalnya, diaduk
kemudian disaring.Filtrate yang didapat dari kemudian dinetralkan dengan NaOH hingga pH nya
netral. Setelah pH larutan sampel netral lalu ditambahkan larutan Na2SO4.
E. Hasil Pengamatan
PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Pembuatan larutan
a. Na2SO4 1M dalam 50 ml
b. HCl 6N dalam 50 ml
HCl 36% dipipet sebanyak 25, HCl : larutan tidak berwarna
5536 gram
c. NaOH 6N dalam 50 ml
d. NaOH 1M dalam 20 ml
Cawan sampel
Massa cawan
ke -
a. Sampel daun
pH larutan 6
pH larutan 6
pH larutan 6
Disaring Filtrat berwarna coklat
kekuningan
Diaduk
Tanah
52,1676 70,2331 69,8044 25,0021
pekarangan
Tanah pinggir
25,2245 60,1635 59,2040 25,0035
jalan
Tanah
78,2531 0,4287 24,5734 -8,4487
pekarangan
Tanah pinggir
80,8204 0,9595 24,044 -21,6164
jalan
a. Na2SO41M dari 50 ml
1000
1M = 50
142
101,1936%
M =
36,5
M = 11, 74 N
N1 V1 = N2 V2
6N 50 = 11,74 N V2
6N 50
V2 =
11,74
= 25,5536
c. NaOH 6M 100 ml
1000
6M = 100
142
d. NaOH 1M 20 ml
1000
1M = 20
142
e. NaOH 40% 50 ml
40
Massa = 100
50
= 20 gram
% = 100%
a. Tanah kebun
1,8264
% = 100% = 7,3046 %
25,0031
b. Tanah pekarangan
0,4287
% = 100% = 1,71465 %
25,021
0,9595
% = 100% = 3,8374 %
25,0035
d. NaCl
0,0267
% = 100% = 0,534 %
5,000
e. Susu bubuk
1,9474
% = 100% = 38,9355%
5,0016
f. CaCo3
0,0134
% = 100% = 0,2667 %
5,0235
g. Akar
3,5837
% = 100% = 71,651 %
5,0016
h. Batang
4,3423
% = 100% = 86,813 %
5,0019
i. Daun
0,4033
% = 100% = 37,6951%
1,0699
j. Bunga
4,6047
% = 100% = 92,0479 %
5,0025
( + (105)) ( + (600))
% . = 100%
a. Tanah kebun
(76,5284) (60,1933)
% . = 100% = 70,4806 %
23,1767
b. Tanah pekarangan
8,4487
% . = 100% = 34,3814 %
24,5734
21,6164
% . = 100% = 89.9035 %
24,044
d. NaCl
8,7315
% . = 100% = 175,5675 %
4,9733
e. Susu bubuk
6,6526
% . = 100% = 239,1989 %
2,7812
f. Daun
0,0969
% . = 100% = 14,7735 %
0,6559
g. Bunga
7,5525
% . = 100% = 1898,5671 %
0,3978
4. Persamaan reaksi
a. Pemanasan
b. Identifikasi Al
c. Identifikasi Mg
Dari hasil identifikasi uji alumunium dalam sampel tanah adalah positif yang ditandai
dengan adanya endapan berwarna coklat\
Uji magnesium dalam sampel daun adalah negatif karena tidak terdapat endapan
putih dalam sampel
Kadar zat organik yang hilang dalam sampel tanah kebun 71,17471%, sampel tanah
pekarangan -34,3815%, sampel tanah pinggir jalan -89,6797%, NaCl 175,5675%,
susu 31,66795%, daun 37,69511%, bunga -1898,57%
Kadar air yang hilang dalam sampel berbeda beda, kadar air yang hilang dalam
sampel: tanah kebun 7,30669%, tanah pekarangan 1,714656%, tanah pinggir jalan
3,8283%, NaCl 0,5340%, susu 10,72207%, akar 71,65107%, batang 86,8130%, daun
78,6025, bunga 92,04798% dan air 99,97584%.
I. Daftar pustaka
Jakarta : Erlangga.
Jakarta: Erlangga.