Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Debu

1. Debu fibrogenic seperti Kristal silica (free crystalline silica FCS) atau asbestos
adalah jenis debu yang sangat beracun dan jika masuk kedalam paru-paru dapat
merusak paru-paru dan mempengaruhi fungsi atau kerja paru-paru.
2. Nuisance dust atau inert dust dapat didefinisikan sebagai debu yang mengandung
kurang dari 1% quartz (kuarsa). Karena kandungan silica yang rendah, nuisance
dust hanya sedikit mempengaruhi kesehatan paru-paru dan dapat disembuhkan
jika terhirup. Akan tetapi jika konsentrasi nuisance dust sangat tinggi diudara
area kerja maka dapat mengurangi penglihatan dan bisa menyebabkan masuk
kedalam mata, telingga dan tenggorokan sehingga timbul rasa tidak nyaman dan
juga bisa menyebabkan luka pada kulit atau mucous membrane baik karena aksi
kimiawi atau mekanik. Dari sisi occupational health, debu diklasifikasikan
menjadi tiga kategori, yaitu:

Respirable Dust
Inhalable Dust
Total Dust

Respirable dust adalah debu atau partikel yang cukup kecil yang dapat masuk
kedalam hidung sampai pada sistem pernapasan bagian atas dan masuk kedalam paru-
paru bagian dalam. Partikel yang masuk kebagian paru-paru bagian dalam atau sistem
pernapasan bagian dalam secara umum tidak bisa dikeluarkan oleh sistem mekanisme
tubuh secara alami (cilia dan mucous) maka akibatnya partikel tersebut akan tinggal
selama-lamanya didalam paru-paru.

Total dust adalah semua airborne partikel tanpa mempertimbangkan ukuran dan
komposisinya.

Pelepasan debu secara berlebihan keudara dapat menyebabkan gangguan


kesehatan dan juga masalah di industri tersebut, beberapa gangguan dan masalah
tersebut diantaranya adalah:

Bahaya kesehatan
Penyakit pernapasan ditempat kerja
Iritasi pada mata, telinga, hidung dan tenggorokkan
Iritasi pada kulit
Risiko dust explosion dan kebakaran
Merusak peralatan
Mengganggu penglihatan
Bau yang tidak enak
Masalah bagi komunitas sekitar pabrik
3. Debu radio aktif
Debu ini berbahaya karena racun dan pancaran radiasi bahan radio aktiv yang
merusak jaringan tubuh seperti radiasi uranium. Jalan masuknya kedalam tubuh bisa
melalui kulit, pernapasan, percernaan dan organ tubuh yang dipengaruhinya adalah
kulit, tulang-tulang, alat-alat pembuat darah, paru-paru dan sinus hidung
Debu yang dapat meledak
Debu batubara pyrite atau sulfida adalah debu yang dapat meledak diudara dalam
kondisi yang tepat. Terjadinya peledakan debu debu tersebut adalah karena adanya
suatu kenaikan tekanan yang tiba-tiba oleh pembakaran yang dengan cepat dari debu
dalam udara.
Faktor Utama Ledakan Debu Batubara
Besar butiran debu batubara
Kualitas batubara
Konsentrasi debu Batubara
Keberadaan gas metan
Penanganan Debu Batubara
(1)Cara pengontrolan munculnya debu batubara
(2)cara pengontrolan terbangnya debu batubar
(3)Penanganan debu batubara yang terakumulasi
Pencegahan debu batubara dengan pembersihan Usaha Pencegahan Ledakan
Debu Batubara
Penanganan timbulnya debu batu bara & berterbangannya debu batubara
Penanganan akumulasi debu batubara
Sistem pengawasan & pengelolaan

4. Debu racun
Keracunan oleh debu ini dapat terjadi karena kontak langsung atau menghirup
debu-debu logam atau metalloid yang bersifat racun. Sifat racun tergantung dari
persenyawa kimia dan jalan masuknya kedalam tubuh pekerja serta organ tubuh yang
dipengaruhinya
Keracunan oleh timah hitam
Keracunan oleh timah hitam, penderita mengalami gejala menitiknya butir-butir darah
merah, anemi, insomnia dan kekacauan pikiran.
Masuknya timah hitam kedalam tubuh bisa terjadi karena absorbsi oleh tubuh, mungkin
melalui pernafasan atau diserap melalui kulit sehingga kadar timah hitam dalam darah
melebihi kadar normal.
Kadar normalnya ialah 0,03 mg per cc darah. Jika kadar melebihi kadar normal yang
lebih besar 0,01 mg/ 100cc darah, maka keracunan akan terjadi.
Keracunan Arsen
Keracunan arsen disebabkan oleh persenyawaan arsen anorganis ini bersifat
perangsangan setempat pada selaput lendir, kulit dan mungkin bersifat karsinogenik
yang bekerja secara langsung atau melaui mekanisme sekunder dan merubah beberapa
bahan sel atau cairan jaringan yang berakibat pertumbuhan kanker. Gejala pada kulit
dan selaput lendir
Keracunan mangan
Biasanya terjadi karena menghisap debu mangan yang cukup banyak. Gejala ialah
tidak dapat tidur atau insomnia malam hari, nyeri otot, kejang-kejang, gerakan diluar
kesadaran

Anda mungkin juga menyukai