DAN WIRASWASTA
1. PENGERTIAN WIRASWASTA
Istilah wirausaha sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wiraswasta. Di dalam
berbagi literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,
dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira,
swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa
Sedangkan Saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya
Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan
1) Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau
e. Penemu (inovator), peniru (imitator) dan yang berhubungan dengan ini, penyalur
memindahkan teknologi.
a. Kenaikan prestise
c. Kontinuitas usaha
Yang terakhir ini merupakan perbuatan yang didorong tidak hanya oleh motif
politis. Fungsi apa yang dilakukan oleh seorang wiraswasta serta bagaimana dia melakukan
itu pada gilirannya memberikan kepadanya tipe kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut
ini kiranya dewasa ini dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta.
1) Wiraswasta sebagai orang vak, captain of industry, di suatu bidang tertentu, dimana
menjadi perhatian utamanya adalah aspek teknik dari usaha yang dijalankannya,
sedangkan langganan diperolehnya tidak secara disengaja tetapi melalui mutu barang
2) Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang terus menerus secara tekun menganalisa
reklame. Yang menjadi perhatian dan keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik
penjualan dan karenanya juga barang (produksi) yang mempunyai masa depan yang
cerah.
3) Wiraswasta sebagai orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan dana,
modal.
efisiensi. Disini usaha meraih keuntungan tidak lagi sinonim dengan usaha mencapai
pendapatan yang sebesar mungkin bagi si pengusaha, sebab alam pribadi pengusaha
Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki bangsa yang kelak dapat berdiri
penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi kewiraswastaan terdiri dari 3
bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu:
Bagian ke-3 ini telah banyak didapatkan dari pendidikan sekolah-sekolah yang ada.
Akan tetapi, bagian ke-1 dan ke-2 masih memerlukan banyak waktu dan pemikiran untuk
mengembangkannya.
rata-rata sampai dengan Sekolah Dasar, maka pendidikan kewiraswastaan ini harus secara
penuh diberikan untuk tiga unsur di atas. Dorongan untuk memajukan wiraswasta adalah
seperti sebuah mobil yang tidak punya dinamo. Bila sang mobil didorong-dorong maka ia
akan berjalan. Akan tetapi, begitu berhenti didorong, maka mobil pun berhenti. Bukankah
yang kita perlukan dinamo? Dinamo yang dimaksudkan adalah daya penggerak diri.
Jadi, setiap orang harus kita berikan dinamo itu agar dia dapat berjalan sendiri tanpa
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan kata lain, bahwa untuk
menjadikan jumlah penduduk yang besar menjadi modal pembangunan adalah melalui
Moh. Said Reksohadiprodjo menulis, bilamana istilah wiraswasta diterima wira atau
prawira berarti apa yang bersifat mulia atau luhur, dan swasta yang biasanya digunakan untuk
menyatakan pihak bukan pemerintah, sebenarnya berarti kemampuan untuk berdiri (=sta) atas
kekuatan sendiri (=swa), jadi kemampuan untuk berdikari, otonom, berdaulat atau merdeka
lahir batin.
Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha
dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna,
efektif dan efisien), juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur. Gambaran ideal
manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap
mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang
dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi
sosial. Dan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia-manusia wiraswasta bahkan
akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan batin.
positif.
4) Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap
pekerjaan.
8) Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong
dirinya sendiri.
10) Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta
berprihatin selalu.
12) Mereka berwatak maju dan cerdik, seta percaya pada diri sendiri.
14) Berkepribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
16) Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka begadang, jangan menjadi perokok berat,
17) Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir dan
dan memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku sebagai
pedoman.
Seorang wiraswasta ialah seseorang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif,
kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai
Jika ada orang melaksanakan usaha, mencapai kemajuan sebagian besar melalui KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) atau hanya sebagai calo, tukang catut, maka dia itu tak
tergolong wiraswasta sejati, bisnis seperti ini akan mengalami kehancuran pada waktunya.
2. PENGERTIAN WIRAUSAHA
Melihat pada uraian di atas, dan juga dalam berbagai tulisan/literatur tampak adanya
pemakaian istilah saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Ada pandangan yang
menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari istilah entrepreneur. Dan juga ada
bukanlah pengganti istilah entrepreneur, apalagi mengganti istilah pengusaha. Memang jika
tajam dengan berusaha mematikan lawan, berbeda dengan wiraswasta Indonesia yang
mengagungkan kebersamaan, menolong orang lain dengan sistem anak asuh atau anak angkat
Soehardi Sigit menulis kata "entrepreneur" secara tertulis digunakan pertama kali oleh
Menurut Savary, yang dimaksud dengan entrepreneur ialah orang yang membeli
barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah barang
Kemudian sesudah itu banyak penulis yang memberi arti berbeda-beda, apa yang
dimaksud dengan "entrepreneur" dan apa yang dimaksud dengan "entrepreneurship". Dari
c) Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
d) Ada yang mengartikan sebagai orang yang mencipta barang baru dan sebagainya.
image yang berbeda-beda. Misalnya dalam suatu kepustakaan yang dimaksud entrepreneur
a) Mengambil risiko
e) Menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri yang sebelumnya tidak ada.
Dalam beberapa segi pandangan hikayat Amerika, entrepreneur digambarkan sebagai
menciptakan dam, membangun masyarakat baru, menanjak dari orang yang tiada sampai
menjadi orang berada kesemuanya itulah yang membentuk bangsa Amerika sebagai bangsa
baru.
sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud
memperoleh keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang
namun pendapat Schumpeter pada tahun 1912 masih banyak diikuti oleh berbagai kalangan.
Pendapat Schumpeter yang masih banyak diikuti dan diterima itu disebutkan oleh seorang
"Bagi Schumpeter, seorang entrepreneur tidak selalu seorang pedagang (businessman) atau
seorang manager: ia (entrepreneur) adalah orang yang unik yang berpembawaan pengambil
resiko dan yang memperkenalkan produk-produk innovative dan teknologi baru ke dalam
innovation. Hanya sedikit pengusaha (businessman) yang dapat melihat ke depan dan
innovative yang dapat merasakan potensi invention baru dan memanfaatkannya. Setelah
mengikutinya dan produk atau teknologi baru itu tersebar dalam kehidupan ekonomi.
Jean Baptist Say menggambarkan fungsi entrepreneur dalam arti yang lebih luas,
manajemen yang kontinyu dan selain itu, juga sebagai penanggung resiko.
3. WIRAUSAHA PEMERINTAH
Para pejabat dengan segala aparatnya harus bertindak sebagai wirausaha, memperhatikan
mulai mengurangi subsidi yang makin lama terasa semakin merongrong keuangan negara.
Dari pengamatan prilaku wirausaha, maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
sesuatu
resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih
tinggi dari yng sebelumnya dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan,
inovasi dan perbikn produksi lainnya. Dengan kata lain Wirausaha adalah seseorang atu
sekelompok orang yang mengorganisir fktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan
Bagi seorang psikologys seorang wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan
kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan. Sedangkan kewirausahaan adalah:
diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung resiko, menghabiskan waktu dan
waktu dan kegiatan dan disertai dengan modal dan resiko serta menerima balas jasa dan
Selanjutnya diungkapkan pula ada 3 tipe utama dari wirausaha yaitu: (1) wirausaha
1) Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang akan mengembangkan
proses produksi, sistem produksi, dan sebagainya. Dia cenderung bergerak di bidang
2) Tipe promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang
3) General Manager adalah: seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pda
amerika maka di jumpai berbagai macam profil (Zimmerer & scarbrough, 1996:9)
1) Women Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni
bidang bisnis ini di dorong oleh factor factor antara lain ingin memeperlihatkan
kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada umum nya.
oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kegiatan sehari hari.
Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada
suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini
makin lama makin maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota
tertentu
3) Immigrant Entrepreneur
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh
pekerjaan formal.oleh sebab itu mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat
non-formal yang di mulai dari berdagang kecil kecilan sampai berkembang menjadi
4) Part-time Entrepreneur
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part-time merupakn pintu
gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan
pekerjaan di bidang lain, misalna seorang pegawai dalam sebuah kantor mencoba
mengembangkan hobinya untuk berdagang atu mengembagkan suatu hobi yang menarik.
Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini
beralih profesi dan berhenti menjadi pegawai dan beralih ke bisns yang merupakn
hobinya.
5) Home-Based Entrepreneur
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah
tangga, misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kuedan aneka masakn mengirim kue kue
tersebut ke took-toko eceran di sekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin
maju. Usaha catering banyak di mulai dari rumah tangga yang biasa masak. Kemudian
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin saja
usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju di buka
cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan membuka beberapa
cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing masing
usahanya ini bisa dikembangkan atau dipimpin oleh anak anak mereka . Dalam keadaan
sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikembangkan.
7) Co-Preneurs
(zimmerer & scarborough, 1996:9). Copreneurs ini berbeda dengan usaha family yang
disebut sebagai usaha mom & pop(pop as boss and mom as a subordinate)
atas keahlian masing-masing orang. Orang orang yang ahli di bidang ini diangkat menjadi
Soemanto, Wasty. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Malang: Bina Aksara,
1984.