Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah deskriptif. Menurut Budiarto (2002)

penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan pendekatan cross-sectional

yang dilakukan secara murni untuk mengadakan deskripsi tanpa dilakukan

analisis yang mendalam. Penelitian ini memaparkan penerapan asuhan

keperawatan pada pasien dengan fraktur femur di ruang Trauma Center

RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2016.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruangan Trauma Center, RSUP Dr. M.

Djamil Padang tahun 2016. Waktu penelitian dilakukan mulai dari minggu ke

tidak sampai ke empat bulan februari 2016.

C. Alat atau Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrumen pengumpulan data yang di gunakan adalah frormat

tahapan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai pada evaluasi.

Instrumen pengumpulan data berupa format tahapan proses keperawatan

mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Cara pengumpulan data dimulai dari

anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi dan studi dokumentasi. Menurut

Dinarti,dkk (2009) pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan terdiri

dalam 5 tahap sebagai berikut:

40

Poltekkes Kemenkes Padang


41

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan ketika pasien baru masuk pertama kalinya di

fasilitas kesehatan ( rumah sakit). Bentuk yang umumnya dipakai dalam

format pengkajian sebagai berikut:

a. Format tanya jawab

Format tanya jawab biasanya pertanyaan-pertanyaan bersifat umum

(identitas pasien seperti nama, jumlah anggota keluarga, ataupun

riwayat keperawatan seperti penyakit yang pernah diderita), ataupun

yang lebih pribadi (seperti status keuangan, spiritual, seksual).

b. Pengkajian lanjutan

Pengkajian lanjutan dilakukan secara terus menerus selama proses

keperawatan diberikan, sehingga data ini adalah data yang up to date.

Data ini biasa dicatat dalam format tertentu yang disebur dengan flow

sheet. Contoh dalam pengkajian lanjutan adalah pengkajian tanda-

tanda vital yang diambil dalam periode tertentu. Format flow sheet

memungkinkan perawat untuk melihat apakah terdapat perubahan

kondisi pasien di periode yang berbeda.

c. Pengkajian ulang

Pengkajian ulang dilakukan setelah intervensi dilakukan. Pengkajian

ini dapat ditulis pada format catatan keperawatan. (Format terlampir).

Poltekkes Kemenkes Padang


42

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan dapat ditegakkan jika data-data yang telah ada

dianalisa. Kegiatan pendokumentasian diagnosa keperawatan sebagai

berikut:

a. Analisa data

Dalam analisa data mencakup data pasien, masalah dan

penyebabnya.(Format terlampir) Data pasien terdiri atas data subjektif

yaitu data yang didapat dari perkataan pasien, biasanya apa yang

dikeluhkan dan objektif yaitu data yang diperoleh perawat berdasarkan

dari hasil pengamatan dan pemeriksaan fisik.

b. Menegakkan diagnosa

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menegakkan diagnosa adalah PES

(problem+etiologi+sympton) dan menggunakan istilah diagnosa

keperawatan yang dibuat dari daftar NANDA (format terlampir).

3. Intervensi

Rencana keperawatan terdiri dalam beberapa komponen sebagai berikut:

a. Diagnosa yang diprioritaskan

b. Tujuan dan kriteria hasil

c. Intervensi

Intervensi keperawatan mengacu pada NANDA Nic-Noc.

(Format terlampir)

4. Implementasi

Implementasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:

a. Tanggal dan waktu dilakukan implementasi keperawatan.

Poltekkes Kemenkes Padang


43

b. Diagnosa keperawatan.

c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi keperawatan.

d. Tanda tangan perawat pelaksana.

(Format terlampir)

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:

a. Tanggal dan waktu dilakukan evaluasi keperawatan.

b. Diagnosa keperawatan.

c. Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan dilakukan dalam bentuk pendekatan SOAP.

D. Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan multi sumber bukti

(triangulasi) artinya teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

akan menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak (Sugiyono,

2012).

1. Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Menurut Susan Stainback dalam buku Sugiyono(2012),

Poltekkes Kemenkes Padang


44

menyatakan bahwa dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa

yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan

berpatisipasi aktif dalam aktivitas mereka.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Wawancara digunakan apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara bebas terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan

kombinasi dari wawancara tidak terpimpin dan wawancara terpimpin.

Meskipun dapat unsur kebebasan, tapi ada pengarah pembicara secara

tegas dan mengarah. Jadi wawancara ini mempunyai ciri yang fleksibelitas

(keluwesan) tapi arahnya yang jelas. Artinya, pewawancara diberi

kebebasan untuk mengolah sendiri pertanyaan sehingga memperoleh

jawaban yang diharapkan dan responden secara bebas dapat memberikan

informasi selengkap mungkin (Notoatmodjo, 2012).

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

Poltekkes Kemenkes Padang


45

dari seseorang. Dalam penelitian ini mengunakan dokumen dari rumah

sakit untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan.

E. Jenis-Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari pasien seperti

pengkajian kepada pasien, meliputi: Identitas pasien, riwayat kesehatan

pasien, pola aktifitas sehari-hari dirumah, dan pemeriksaan fisik terhadap

pasien.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung

dari rekam medis dan ruang Trauma Center Dr. M. Djamil Padang. Data

sekunder umumnya berupa bukti, data penunjang, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip yang tidak dipublikasikan.

F. Rencana Analisis

Rencana analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah

menganalisis semua temuan pada tahapan proses keperawatan dengan

menggunakan konsep dan teori keperawatan pada pasien dengan fraktur femur.

Data yang telah didapat dari hasil melakukan asuhan keperawatan mulai dari

pengkajian, penegakkan diagnosa, merencanakan tindakan, melakukan

tindakan sampai mengevaluasi hasil tindakan akan dinarasikan dan

dibandingkan dengan teori asuhan keperawatan dengan kasus fraktur femur.

Analisa yang dilakukan adalah untuk menentukan apakah ada kesesuaian

antara teori yang ada dengan kondisi pasien.

Poltekkes Kemenkes Padang

Anda mungkin juga menyukai