Anda di halaman 1dari 16

Magnetohydrodynamics

(MHD)

Oleh:
Muh. Fahreza Kresnamurti 155060300111014
James Christanto 155060300111006
Kevin Anas W. 155060307111014

Dosen:
Ramadhani Kurniawan, ST., MT., M.Sc.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO
2016
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar dan baik guna untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Konversi Energi Elektrik, yakni makalah yang berjudul
Magnetohydrodinamic (MHD). Dalam penyelesaian makalah ini kami juga
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Ramadhani
Kurniawan, ST., MT., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Konversi Energi Elektrik
(KEE) dan pihak-pihak yang telah membantu kami dari berbagai sumber yang
ada. Kami sendiri juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan dari setiap aspeknya. Sehingga, kami mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini , dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Malang, Desember 2016

Kelompok 8

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..i
DAFTAR ISI .ii
BAB I PENDAHULUAN..1
1.1 Latar Belakang.....1
1.2 Perkembangan Eksperimental..1
BAB II PEMBAHASAN....2
2.1 Kebutuhan Sistem MHD ....2
2.2 Prinsip Kerja MHD.....2
2.3 Model Magnetohydrodynamic Ideal.......3
2.4 Persamaan Magnetohydrodinamics....4
2.5 Sistem MHD...5
2.6 Perbandingan Antara Sistem Siklus Terbuka dan Sistem Siklus Tertutup.....6
2.7 Keunggulan Sistem MHD.......7
2.8 Kekurangan Sistem MHD.......7
2.9 Aplikasi MHD.....8
BAB III PENUTUP....9
3.1 Kesimpulan..9
3.2 Saran....9
BAB IV PERTANYAAN..10
DAFTAR PUSTAKA........13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah magnetohydrodynamic terdiri dari kata magneto yang berarti medan


magnetik, hydro yang berarti cairan/fluida, dan dynamic yang berarti pergerakan.
Magnetohydrodynamic (MHD) dapat diartikan sebagai suatu penghantaran dan pergerakan
suatu fluida secara elektrik di dalam suatu medan magnetik. Fluida yang dimaksud dapat
berupa plasma, logam cair, atau air garam.

1.2 Sejarah Magnetohydrodynamic

Pembangkitan tenaga listrik magnetohydrodynamic


dikenal sebagai MHD power generation. Dan Pada awal
abad ke-19 percobaan MHD power generation pertama kali
dilakukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831
menggunakan air garam dari sungai Thames yang mengalir
melalui medan magnet bumi. Percobaan Faraday tidak
sukses dan konsep dasar dari MHD power generation tidak
meninggalkan tantangan. Percobaan MHD power generation
kembali dilakukan oleh Karlovitz dan Halacz pada tahun
1942. Generator MHD yang menggunakan plasma argon www.britannica.com
pertama kali sukses diuji dan dikembangkan oleh Richard
Rosa pada tahun 1959, yang menghasilkan 10 kW dan di Gambar 1. Michael Faraday
fasilitasi oleh AVCO di Boston, Massachusetts (USA).
Keberhasilan ini membuat MHD berkuasa pada tahun 1960 untuk program nasional di
Inggris, Uni Soviet, Belanda, Perancis, Jerman, Polandia, Italia, India, Australia dan Israel.
MHD juga semakin berkembang pada tahun 1965 yang masih di fasilitasi oleh AVCO dan
pada tahun 1972 di Moskow, Rusia. Dan dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan
pembangkit listrik system MHD semakin cepat.

Generator MHD secara langsung mengkonversi energi thermal dari suatu plasma (gas
bertemperature tinggi yang mengandung elektron bebas dan ion) menjadi energi listrik. Oleh
sebab itu, MHD power generation dikenal sebagai proses konversi energi secara langsung.
Sebagai konsekuensi operasi konversi temperature tinggi secara langsung, plant untuk MHD
power generation dapat lebih efisien dibandingkan dengan plant pembangkitan tenaga listrik
konventional.

Pada dasarnya konversi MHD adalah suatu proses volume. Dengan demikian ukuran
generator MHD meningkat sehingga perbandingan daya yang dikonversikan MHD dengan
kerugian daya dari permukaan dinding kanal menjadi lebih baik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Sistem MHD

Ini adalah fakta yang harus diketahui bahwa saat ini banyak energi yang diperlukan
untuk mempertahankan produksi pertanian dan industri, serta sumber energi konvensional
yang ada, seperti: batubara, minyak, dll. Sementara Uranium tidak cukup untuk memenuhi
peningkatan permintaan energi saat ini. Akibatnya, dengan kesungguhan dan upaya tak kenal
lelah yang telah dilakukan oleh para ilmuwan dan insinyur dalam mengeksplorasi
kemungkinan memanfaatkan energi dari beberapa sumber energi non-konvensional. Maka
Magneto Hydro Dynamics (MHD) Generator menjadi salah satu sumber energi. Saat ini 80%
dari total listrik yang diproduksi di dunia adalah hydel, sedangkan sisanya 20% dihasilkan
dari nuklir, panas bumi dan energi surya dari pembangkit tenaga listrik Magneto Hidro
Dinamik.

2.2 Prinsip Kerja MHD

Generator MHD dapat dianggap sebagai dinamo cairan. Hal ini mirip dengan dinamo
mekanik di mana gerak sebuah konduktor logam melalui medan magnet menciptakan arus di
konduktor kecuali bahwa di generator MHD konduktor logam digantikan oleh plasma gas.

Bila suatu konduktor bergerak melalui medan magnet ini menciptakan medan listrik
tegak lurus terhadap medan magnet dan arah pergerakan konduktor. Ini adalah prinsip,
ditemukan oleh Michael Faraday , di belakang pembangkit listrik rotary konvensional.
Fisikawan asal Belanda Antoon Lorentz memberikan teori matematika untuk mengukur
dampaknya.

http://www.mpoweruk.com/mhd_generator.htm

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Magnetohidrodinamika

Aliran (gerakan) dari plasma melaksanakan melalui medan magnet menyebabkan


tegangan yang akan dihasilkan dan yang terkait arus mengalir di seluruh plasma, tegak lurus
ke kedua aliran plasma dan medan magnet menurut aturan Tangan Kiri Fleming. Hukum
Lorentz menggambarkan efek dari partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet
konstan dapat dinyatakan sebagai

F = q(v B) (1)

2
Gambar 2.2. Aturan Tangan Kiri Fleming
Di mana:

F = gaya (gaya Lorentz) dari partikel (dibebankan) bertindak (vektor)


v = kecepatan partikel (vektor)
q = bertanggung jawab atas partikel (skalar)
B = magnetic field (vector)

2.3 Model Magnetohydrodynamic Ideal

Model magnetohydrodynamic (MHD) ideal menggambarkan sebuah fluida tunggal


dengan panjang gelombang yang panjang, frekuensi yang rendah, dan memiliki karakteristik
makroskopik plasma.Model MHD ideal lebih banyak menggambarkan fenomena dari fluida
yang berhubungan dengan skala panjang dan waktu MHD.Karakteristik skala panjang MHD
menggambarkan dimensi keseluruhan dari plasma.

Perbandingan skala panjang dan waktu MHD dengan karaktersitik fisik plasma dapat
dilihat pada Tabel 1.1 dan 1.2. Garis MHD ideal terdapat diantara fenomena mikroskopik
pada frekuensi tinggi dan fenomena transport pada frekuensi yang sangat rendah. Garis MHD
ideal ini merupakan daerah keseimbangan dan kestabilan makroskopik.

Tabel 1.1
Perbandingan karakteristik waktu MHD dengan phenomena fisik plasma
Skala waktu plasma fisik Formula Nilai (s)
Electron gyro period = 2 = 2 0 7.1 1012
1
Electron plasma period 7.9 1012
= 2 = 2 ( 0 2 )2
1
Ion plasma Period 4.8 1010
= ( )2
Ion gyro period = ( ) 2.6 109
MHD time = 2.3 106
3
Electron-electron collision time
= 7.4 106 2 1.0 105
1
Ion-ion collision time 8.9 104
= (2 )2
Energy equilibration time = ( 2 ) 1.9 102
Ignition time = 2.0 1.0
Resistive diffusion time 2 2
3
2 1.4 102
= 0 = 51
https://www.academia.edu

3
Tabel 1.2
Perbandingan Karakteristik Panjang MHD dengan phenomena fisik plasma

Skala perpanjangan plasma fisik Formula Nilai (m)


Electron gyro radius = ( )12 0 2.1 105
Debye length = (0 2 )12 2.4 105
Electron skin depth = 3.8 104
Ion gyro radius = ( )12 1.3 103
Ion skin depth = ( )12 2.3 102
MHD length 1.0
Ion-ion mfp = 2.8 102
Electron-rlctron mfp = 2.8 102
https://www.academia.edu

Dengan demikian MHD ideal hanya dapat dipakai dengan pendekatan sebagai berikut:

1. Plasma bertumbukan secara sempurna, sehingga skala waktu tumbukan lebih pendek
daripada karakteristik waktu lainnya di dalam sistem, dan distribusi partikel berlaku
persamaan Maxwell untuk perambatan gelombang.
2. Resistivitas yang disebabkan karena tumbukan ini kecil.Terutama sekali, waktu difusi
magnetik di dalam sistem harus lebih lama dari skala waktu lainnya.
3. Skala panjang MHD jauh lebih panjang daripada kedalaman kulit ion.

2.4 Persamaan Magnetohydrodynamics

Di bawah kondisi model MHD ideal, kumpulan persamaan (dalam satuan SI) yang
menggambarkan MHD power generation secara lengkap yang dapat dituliskan sebagai
berikut:

1. Persamaan Kontinuitas (skalar)


( ) + . ( ) = 0 (1)
2. Persamaan Gaya (vektor)

= + (2)

3. Kekalan Energi (skalar)
2
( + ) = . ( ) + . () + . (3)
2
4. Hukum Ohm (vektor)
=
. ( + ) (4)

4
5. Persamaan Maxwell
= 0 . (5)

= (6)

(. = 0; . = 0) (7)
6. Persamaan Keadaan
= (8)

https://www.academia.edu

Dimana () menyatakan kerapatan, (v) kecepatan, (P) tekanan, (e) energi dalam, (k)
konduktivitas termal dan () konduktivitas listrik dari gas, (E) medan listrik, (J) kerapatan
arus, (B) induksi magnetik, () permeabilitas dan (R) konstanta gas universal.

2.5 Sistem Magnetohydrodynamics

Sistem MHD secara luas diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem siklus terbuka


Di sistem MHD siklus terbuka, udara atmosfir pada suhu yang sangat tinggi dan
tekanan dilewatkan melalui medan magnet yang kuat. Pertama batubara diproses dan
dibakar di ruang bakar pada suhu tinggi sekitar 2700 C dan tekanan sekitar 12 ATP
dengan air yang dipanaskan dari plasma. Kemudian penempatan bahan seperti kalium
karbonat dimasukkan ke plasma untuk meningkatkan konduktivitas listrik. campuran
yang dihasilkan memiliki konduktivitas listrik sekitar 10 Siemens / m diperluas
melalui nozzle, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan kemudian melewati medan
magnet MHD pembangkit. Selama ekspansi gas pada suhu tinggi, ion positif dan
negatif pindah ke elektroda dan dengan demikian merupakan arus listrik. Gas ini
kemudian dibuang melalui generator. Karena udara yang sama tidak dapat digunakan
kembali lagi karenanya ini membentuk siklus terbuka

2. Sistem siklus tertutup


Seperti namanya fluida di sistem siklus tertutup bekerja dalam sebuah loop tertutup.
Oleh karena itu, dalam hal ini gas inert atau logam cair digunakan sebagai fluida kerja
untuk mentransfer panas. Logam cair memiliki keuntungan dari konduktivitas listrik
yang tinggi, maka panas yang disediakan oleh bahan bakar tidak perlu terlalu tinggi.
Bertentangan dengan sistem loop terbuka tidak ada inlet dan outlet untuk udara
atmosfer. Oleh karena itu, proses ini disederhanakan, fluida yang sama beredar dari
waktu ke waktu untuk transfer panas yang efektif.

5
2.6 Perbandingan Antara Sistem Siklus Terbuka dan Sistem Siklus Tertutup

Perbandingan yang erat antara kedua sistem tertera di bawah ini:

Sistem Siklus Terbuka Sistem Siklus Tertutup


(1) Di sini fluida kerja setelah pembangkit (1)Di sini fluida kerja setelah pembangkit
energi listrik dibuang ke atmosfir melalui energi listrik didaur ulang ke sumber
stack. panas dan dengan demikian dapat
digunakan lagi dan lagi.
(2)Penyelenggaraan MHD generator (2)Dalam helium siklus tertutup sistem
dilakukan secara langsung pada produk atau argon (dengan pembenihan cesium)
pembakaran [seperti batubara, minyak, gas digunakan sebagai fluida kerja.
alam (gas panas sehingga terbentuk
unggulan dengan jumlah kecil dari logam
alkali terionisasi seperti cesium atau
kalium)] dalam sebuah sistem siklus
terbuka.

(3) Kebutuhan Suhu di sini sangat tinggi, (3)Kebutuhan suhu relatif sedikit, yakni
yaitu sekitar 2300 C sampai dengan 2700 sekitar 530 C.
C.

(4)Siklus MHD sistem terbuka melibatkan (4)Siklus MHD sistem tertutup


risiko teknologi kompleks yang relatif melibatkan risiko teknologi sederhana
tinggi, terutama karena suhu tinggi yang yang relatif rendah, terutama karena suhu
diperlukan. kerja relatif rendah.

(5) Sesuai dengan penelitian terbaru dan (5) Sampai saat ini ada perkembangan
pekerjaan pembangunan, efisiensi tampak yang signifikan telah terjadi dalam sistem
relatif lebih tinggi. ini, dan efisiensi yang tampaknya relatif
kurang.

(6) Lebih mahal dibandingkan dengan (6) Cukup mahal.


siklus MHD sistem tertutup.

6
2.7 Keunggulan Sistem MHD

Generasi MHD menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode lain


untuk pembangkit listrik, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Proses MHD mempunyai potensi untuk meningkatkan efisiensi pengkonversian energi


sampai 50-60%.
2. Proses MHD dapat mereduksi keperluan air pendingin dan polusi di atmosfer.
3. Proses pembangkitan MHD dapat dipakai untuk semua jenis sumber panas seperti
minyak, batu bara, nuklir, gas, matahari, termonuklir, dll.
4. Pembangkitan MHD memberikan fleksibilitas operasi pada mode yang berbeda seperti
beban puncak, beban utama, atau beban semi-puncak.
5. Penelitian mengindikasikan bahwa MHD power generation membutuhkan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan pembangkitan daya konventional.
6. Efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih tinggi yang berarti lebih baik. Mengurangi
konsumsi bahan bakar akan menawarkan manfaat ekonomi dan sosial tambahan.
7. Sistem Siklus Tertutup menghasilkan tenaga bebas polusi.

2.8 Kekurangan Sistem MHD

Meskipun memiliki sejumlah keuntungan, ternyata Sistem MHD memiliki kelemahan


sendiri yang melarang komersialisasi tersebut. Kelemahan MHD System terdaftar di bawah
ini:
1. Sistem MHD menperoleh dampak dari arus balik (arus pendek) elektron melalui cairan
di sekitar ujung medan magnet.
Kerugian ini dapat dikurangi dengan:
a. Meningkatkan rasio aspek (L / d) dari generator.
b. Dengan mengijinkan kutub medan magnet untuk memperpanjang bagian luar akhir
elektroda.
c. Dengan menggunakan baling-baling berisolasi dalam saluran fluida dan pada inlet
dan outlet.
2. Akan ada kerugian gesekan tinggi dan kerugian transfer panas. Kerugian gesekan
mungkin setinggi 12% input.
3. Sistem MHD beroperasi pada suhu yang sangat tinggi untuk mendapatkan tinggi listrik
konduktivitas. Tetapi elektroda harus relatif pada temperatur rendah dan karenanya gas
di sekitar elektroda lebih dingin. Hal ini meningkatkan resistivitas gas dekat elektroda
dan maka akan ada tegangan turun sangat besar di film gas. Dengan menambahkan
bahan benih, resistivitasnya akan dapat dikurangi.
4. Sistem MHD membutuhkan magnet yang sangat besar dan ini membutuhkan biaya
besar.
5. Batubara, bila digunakan sebagai bahan bakar, menimbulkan masalah abu cair yang
mungkin terjadi arus pendek pada elektroda. Oleh karena itu, minyak atau gas alam
dianggap lebih banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk sistem ini.Pembatasan
penggunaan bahan bakar membuat operasi lebih mahal.

7
2.9 Aplikasi MHD
MHD telah dipakai pada berbagai macam sistem seperti :

1. Sistem hibrid pembangkit listrik tenaga uap


Dimana MHD generator dipakai bersama dengan pembangkit konvesional
untuk menghasilkan efisiensi operasi yang lebih tinggi.

2. Sumber tenaga pada pesawat luar angkasa


MHD telah digunakan sebagai sumber tenaga bagi pesawat luar angkasa
yang ada sekarang dikarenakan keandalannya berdasarkan studi yang telah
dilakukan.

https://www.academia.edu

Gambar 2.3. Pesawat Luar Angkasa

3. Sumber tenaga pada kapal selam perang


Dengan tidak adanya bagian yang bergerak pada generator memungkinkan
noise yang dihasilkan tidak ada lagi sehingga mencegah terdeteksinya
kapal selam tersebut oleh radar.

4. Pembuatan bom elektromagnet


MHD generator merupakan salah satu pilihan dalam menyediakan arus
starting dalam menginisiasikan ledakan pada bom elektromagnetik.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Magnetohydrodynamics atau MHD merupakan penghantaran dan pergerakan suatu


fluida secara elektrik di dalam suatu medan magnetik. Berdasarkan hukum Faraday dari
induksi elektromagnetik, ketika sebuah konduktor listrik bergerak melintasi medan magnet,
ggl adalah diinduksi F vektor tegak lurus terhadap kedua 'v' dan 'B' menurut Peraturan
Tangan Kanan, sehingga Generator MHD mampu mengkonversi sumber panas menjadi
energi listrik. MHD sudah banyak diaplikasikan dan masih dikembangkan. Dibandingkan
generator lain, MHD memiliki beberapa keunggulan diantaranya efisiensinya yang tinggi.

3.2 Saran

Generator MHD lebih baik digunakan dari generator lainnya, karena efisiensi yang
tinggi dan tingkat polusi yang rendah. MHD terlihat yang paling menjanjikan diantara
teknologi konversi langsung untuk produksi tenaga listrik dengan skala besar.

9
PERTANYAAN

1. Apa itu Cesilium dan fungsinya pada Generator MHD siklus terbuka?

Jawab : Cesilium merupakan logam alkali yang berfungsi menungkatkan


konduktivitas dari fluida.

2. Mengapa Efisiensi pengkonversian hanya 50-60%? Jika dibandingkan dengan


generator lain apa menguntungkan?

Jawab : Karena pada generator tidak seluruhnya energi panas diubah menjadi energi
listrik, ada rugu-rugi yang terjadi, seperti rugi-rugi panas pada ruang
pembakaran sehingga efisiensi berkurang. Jika dibandingkan dengan
generato konvensinal, MHD lebih unggul, tetapi sekarang sudah ada juga
generator hybrid yang efisiensinya besar juga.

3. Bagaimana perawatan generator MHD?

Jawab : Perawatan generator MHD tidak sulit dan tidak mahal, hanya perlu diperiksa
komponen-komponen dari generator apakah masih layak dipakai dan juga
dibersihkan.

4. Apa saja macam-macam pipa saluran MHD?

Jawab :

a. Pipa Saluran Linear


Pada jenis ini pipa saluran berbentuk persegi yang salah satu ujungnya lebih kecil
dari ujung lainnya. Pada jenis ini terdapat berbagai macam cara pemasangan
elektroda yang dapat dilihat pada gambar 4.1.

www.scribd.com

Gambar 4.1 Pipa linear generator MHD

10
b. Pipa Saluran Melingkar
Model pipa lainnya berbentuk melingkar, pipa ini dirancang untuk mengurangi
efek Hall pada MHD generato, gambar 4.2 memperlihatkan tipe pipa geometris.

www.scribd.com

Gambar 4.1 Pipa Melingkar generator MHD

5. Bagaimana tegangan dan daya dapat dihasilkan?

Jawab :

0 = (1)

0
=( )2 (2)
+

V0 = Tegangan yang dihasilkan (Volt)


Rg = Tahanan Dalam (Ohm)
RL = Beban (Ohm)
v = Kecepatan fluida (m/s)
B = Medan magnet (Vs/m)
= Jarak antara elektroda (m)

Daya Maksimum saat Rg = RL

02 ()2
= = (3)
4 4

11

= (4)

= Konduktivitas fluida (Mho)


A =Luas penampang elektroda (m)
2 2
= (5)
4

Daya tersebut merupakan daya per unit volume fluida MHD generator.

6. Faktor apa saja yang memperngaruhi besar daya?

Jawab : Faktor yang mempengaruhi besar daya adalah kecepatan fluida, kuat medan
magnet, konduktivitas fluida, jarak antar elektroda dan luas penampang
elektroda.

7. Negara mana saja yang sudah menerapkan Generator MHD?

Jawab : Negara yang sudah menerapkan Generator MHD adalah Bosnia, United
State, Jepang, Australia, Italia, Chinese dan Rusia.

12
Daftar Pustaka

1. http://www.mpoweruk.com/mhd_generator.htm
2. http://www.electrical4u.com/mhd-generation-or-magneto-hydro-dynamic-power-
generation/
3. https://tanotocentre.wordpress.com/2009/06/07/magnetohydrodynamic/
4. https://aisyahnyayu.wordpress.com/2014/03/18/15/
5. https://en.wikipedia.org/wiki/Magnetohydrodynamic_generator
6. https://id.scribd.com/document/72669074/Magneto-Hydro-Generator
7. Ajith Krishnan R dan Jinshah B S. Juni 2013. Magnetohydrodynamic Power
Generation. International Journal of Scientific and Research Publications. Volume 3.
www.ijsrp.org/research-paper-0613/ijsrp-p18106.pdf, 26 Desember 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai