Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Margasatwa Ragunan
DISUSUN OLEH:
Besar harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Vina Anggraini
A. Kronologis Perjalanan
Hari Minggu, 10 April 2016, saya bersama 3 teman saya yaitu Dhyhan,
Luthfiah, dan Puti berangkat ke Taman Margasatwa Ragunan yang beralamat di
Jl. Harsono RM. No. 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pukul 09.40
WIB dari Lawson Tanah Kusir menggunakan mobil. Perjalanan tersebut
memakan waktu hampir 40 menit, dengan kondisi lalu lintas yang cukup lancar.
Saat kami sampai disana, sudah banyak pengunjung yang datang. Mereka datang
dari berbagai kalangan, ada yang tua dan ada yang muda. Ada yang rombongan
dan ada yang hanya dua-tiga orang.
Tak jauh dari peta lokasi yang saya lihat, terlihat kandang Gajah Sumatera,
Elephas maximus sumatranus. Tubuh besarnya berjalan mengelilingi kandangnya
dan belalainya melambai kepada kerumunan anak-anak, membuat kerumunan itu
melompat gembira.
Tak lama saya berjalan, saya menemukan kandang burung unta, Struthio
camelus. Hewan dari kelas Aves ordo Struthioniformes ini memiliki bulu lebat
berwarna hitam dan kaki serta leher yang panjang. Hewan yang menurut saya
terlihat sangat anggun. Saya ng sekali saya harus mematuhi jadwal untuk
langsung mengunjungi Pusat Primata Schmutzer, tujuan utama kunjungan saya
hari itu sehingga saya harus segera berjalan menuju tempat tersebut. Meskipun
begitu saya masih menemui beberapa hewan lagi di perjalanan seperti Kapibara
Hydrochoerus hydrochaeris, dan Komodo Varanus komodoensis.
(Pintu masuk Pusat Primata Schmutzer) ciri umum dari primata. Sedikit cerita menarik saat saya melihat
orangutan. Saat itu terdapat dua ekor orangutan yang saya duga
sebagai seekor induk dan anak orangutan. Saat saya mendekat ke arah orangutan
betina yang saya anggap sebagai induk itu saya melihat bahwa orangutan tersebut
seperti mengajak berinteraksi kami, bahkan saya menganggap bahwa ia sedang
menggoda kami. Ia memainkan tongkat yang dipegangnya, meletakkan telapak
tangannya di kaca di hadapan saya dan sebagainya. Menurut saya tingkah tersebut
sangat menarik, tidak lama anaknya yang saya duga sebagai jantan mendekat ke
induknya dan mulai berinteraksi dengan kami. Lucunya, si anak ini terlihat sedikit
malu malu saat berinteraksi dengan kami, sehingga saya betah berlama lama di
lokasi teresbut. Setelah saya puas mengamati hewan-hewan tersebut, saya keluar
dari bangunan Pusat Primata Schmutzer. Di sebelah bangunan itu, berdiri sebuah
museum khusus primata. Di dalamnya ada patung orangutan, atau Pongo borneo,
yang dicat warna-warni oleh berbagai tokoh berbakat. Ada gambaran habitat asli
berbagai primata, maket dari Pusat Primata Schmutzer, patung tangan berbagai
primata, kronologi perkembangan primata, dan ada juga ruang teater, namun saat
saya datang, pertunjukannya belum dimulai sehingga saya tidak bisa menonton
pertunjukanitu.
Tidak terasa matahari sudah berada di puncaknya, saya beserta teman saya
bergegas ke masjid untuk shalat dzuhur. Jujus saja, saya kecewa dengan kondisi
masjidnya. Air untuk wudhu saat itu sepertinya habis dan mengalir sedikit. Dan
luas dari masjid tersebut tidak cukup untuk banyaknya pengunjung yang ingin
menunanaikan ibadah dengan nyaman. Saya harap pengelola Taman Margasatwa
dapat mengelola tempat beribadah dengan lebih baik.
Dikarenakan teman saya tidak membawa bekal makanan dari rumah, saya
dan teman-teman yang lain menyarankannya untuk membeli makanan disekitar
lokasi. Awalnya ia merasa ragu untuk membeli makanan di lokasi, dikarenakan
banyak yang mengatakan tentang harga makanan yang jauh lebih mahal di
bandingkan harga di luar lokasi. Namun, dikarenakan rasa lapar setelah
mengelilingi Pusat Primata Schmutzer akhirnya ia memutuskan untuk membeli
makanan untuk memuaskan rasa laparnya. Walaupun demikian ia harus
merasakan kebenaran bahwa makanan di Taman Margasatwa Ragunan jauh lebih
mahal dibandingkan harga makanan di luar lokasi. Sebungkus PopMie yang biasa
dihargai Rp5000,- di jual seharga Rp10.000,- di lokasi dan sebotol Teh Pucuk
Harum yang biasa dihargai Rp3000,- dijual seharga Rp8000,- di lokasi.
Setelah saya bersantap siang, saya kembali menjelajahi tempat yang belum
saya kunjungi. Saya kembali melihat ke penunjuk arah untuk mencari lokasi yang
akan saya kunjungi, saya memutuskan untuk berjalan ke arah utara, yaitu lokasi
Aquarium air tawar, kandang Macan, dan kandang reptil. Saya memulai berjalan
dari Pusat Primata Schmutzer yang terletak di selatan Taman Margasatwa tersebut
ke lokasi Aquarium air tawar. Cukup lama saya berjalan menuju lokasi yang saya
tuju dikarenakan rasa lelah yang telah menghinggapi saya setelah mengelilingi
Pusat Primata Schmutzer. Sepanjang perjalanan saya mengeluhkan tentang
berbagai hal, bercanda tawa untuk mengurangi kelelahan dan sejenak berhenti jika
melihat hewan yang belum saya kunjungi tadi. Berkat canda tawa, keimutan rakun
Procyon lotor dan kecantikan Pelikan Pelecanus conspicillum saya berhasil tiba di
tujuan saya yaitu aquarium air tawar. Jujur, saya sedikit kecewa dengan kondisi
aquarium air tawarnya, ada aquarium yang kosong dan rusak, dan kondisi
aquarium yang lain pun kurang baik. Setelah itu saya mengunjungi kandang
kandang disekitarnya, yaitu kandang macan dan reptil. Selesai melihat hewan di
sana saya memutuskan untuk menyudahi kunjungan saya ke Taman margasatwa
Ragunan.
Saya kembali pada pukul 14.00 WIB. Saya pergi ke arah Lawson Tanah
Kusir menggunakan jasa grabcar. Perjalanan pulang saya tempuh lebih lama
dibandingkan saat saya berangkat, dikarenakan kondisi lalu lintas yang jauh lebih
padat saat kami pulang. Kami tiba di Lawson Tanah Kusir sekitar pukul 15.00
WIB dan tak lama satu persatu dari kami dijemput oleh orang tua masing masing
untuk kembali kerumah.
B. Hasil Pengamatan
Seluruh primata memilik lima jari atau pentadactyly, bentuk gigi yang
sama dan rancangan tubuh primitif. Kekhasan lain dari primata adalah kuku
jari. Ibu jari dengan arah yang berbeda juga menjadi salah satu ciri khas primata,
tetapi tidak terbatas dalam primata saja; opossum juga memiliki jempol
berlawanan.
Dalam primata, kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari kuku pendek
(bukan cakar) dan jari yang panjang dan menutup ke dalam adalah sebuah relik
dari posisi jari (brachiation) moyangnya pada masa lalu yang barangkali
menghuni pohon. Semua primata, bahkan yang tidak memiliki sifat yang biasa
dari primata lainnya (seperti loris), memiliki karakteristik arah mata yang bersifat
stereoskopik (memandang ke depan, bukan ke samping) dan postur tubuh tegak.
Klasifikasi
Ordo : Primata
Sub Ordo :
Anthropoidea
Famili : Pongidae
Genus : Gorila
Gorilla mempunyai tangan dan kaki yang panjang, dimana tangannya lebih
panjang dari kaki. Dada gorila besar dan sebagian besar tubuhnya berbulu, kecuali
jari-jemari, wajah, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kepala gorila besar,
matanya kecil dan berwarna kecoklatan. Gorila tidak mempunyai ekor. Setiap
ekor gorila mempunyai hidung yang unik, seperti manusia yang mempunyai sidik
jari yang unik.
Panca indra gorila hampir serupa dengan manusia. Tubuh gorila jantan
hampir dua kali besarnya dibandingkan gorila betina. Gorila kebanyakan makan
tumbuh-tumbuhan. Setiap hari gorila butuh sekitar 25 kilogram makanan yang
terdiri dari daun-daunan, bunga-bunga, biji-bijian, batang dan tangkai pohon, dan
kuncup bunga. Kadang-kadang, gorila juga makan semut dan sejenis rayap.
Karean mendapat cairan cukup dari makanannya, gorila sangat jarang minum.
Habitatnya yaitu hutan primer dan sekunder yang lebat, daerah rawa
dataran rendah hutan pegunungan 3050 m di atas permukaan laut.
Gorila bisa hidup sampai 50 tahun di kebun binatang. Di alam liar, gorila
biasanya mencapai usai 35 tahun. Gorila bisa melakukan reproduksi saat berusia
10-12 tahun. Gorila betina mengandung sekitar 8 sampai 9.5 bulan dan bisa
melahirkan tiga gorila selama hidupnya. Bayi gorila bisa merangkak di usia
sekitar 2 bulan dan bisa berjalan di usia 9 bulan (jauh lebih awal dari bayi
manusia).
Hal yang unik pada gorilla di Schmutzer ini adalah, pada awal masuk ke
lokasi ini pengunjung akan disuguhkan sejarah singkat tentang masing masing
gorilla di tempat ini. Mengenai nama, tempat tanggal lahir, orang tua, bahkan
posisinya dalam kawanan gorilla itu.
2. Owa Kalawet
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Owa Kalawet bertubuh sedang. Panjang kepala dan tubuh hewan jantan
dewasa antara 462-475mm, sementara betinanya sedikit lebih besar (465-497
mm). Berat hewan jantan 4,9-6,5 kg, dan betinanya 5,9-6,8 kg.
Berhabitat di hutan primer dataran rendah dan daerah hutan rawa sampai
ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Sering juga terdapat di daerah
perbatasan antara hutan rawa dan tanah kering. Makanannya adalah buah-buahan,
dedaunan, bunga, serta biji dan serangga.
3. Beruk
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca
nemestrina
4. Monyet Dige
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
5. Kukang
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Lorisidae
Genus : Nycticebus
Spesies : Nycticebus
coucang
Kukang adalah primata bertubuh kecil, kekar, dan berekor sangat pendek.
Kepalanya bulat, moncongnya meruncing, dan matanya besar. Rambut tubuhnya
halus dan lebat. Pola warnanya berbeda-beda menurut spesies sehingga digunakan
pula untuk identifikasi, namun umumnya bervariasi dari cokelat kelabu pucat
hingga warna tengguli. Sebuah garis cokelat berjalan dari ubun-ubun hingga
tengah punggung atau pangkal ekor. Biasanya terdapat lingkaran gelap yang
mengelilingi kedua mata, diseling oleh jalur pucat atau putih yang membujur di
antara kedua mata hingga ke dahinya. Di malam hari, matanya memantulkan
cahaya obor dengan jelas.
Habitatnya di hutan bakau, hutan sekunder dan primer, hutan bambu, dan
daerah perkebunan. Makanannya adalah buah, serangga. keong, telur burung,
kadal, cicak, dan biji-bijian.
6. Siamang Kerdil
Klasifikasi
Ordo : Primata
Subordo : Anthropoidea
Famili : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Siamang merupakan hewan yang lebih aktif pada siang hari. Mereka
bersosialisasi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari dua sampai tiga
ekor siamang. Berbeda dengan kera lainnya, siamang tidak mempunyai tempat
khusus untuk tidur. Mereka hanya tidur sendiri atau dengan beberapa ekor
siamang di celah antar cabang pada pepohoan. Mereka tidur dengan posisi tegak,
bersandar pada bantalan keras yang terletak di ujung belakang mereka. Bantalan
ini disebut ischial callosities.
Habitatnya di hutan primer dan sekunder, daerah pantai atau hutan bakau
sampai daerah perbukitan. Siamang tidak dapat berenang dan takut air. Siamang
dapat bertahan hidup sekitar 35-40 tahun. Makanannya buah, dedaunan dan
serangga.
7. Simpanse
Klasifikasi
Ordo : Primata
Subordo : Anthropoidea
Famili : Pongidae
Genus : Pan
Simpanse adalah salah satu dari jenis primata tidak berekor. Simpanse
memiliki ukuran tubuh yang besar, dengan tinggi 77-92 cm untuk ukuran jantan,
dan untuk Simpanse betina memiliki tinggi antara 70-85 cm. Maksimal dari berat
tubuh Simpanse adalah 50 kg. Sekujur tubuhnya ditutupi oleh rambut yang lebat
dan panjang. Rambutnya berwarna hitam keabu-abuan. Simpanse memiliki rupa
muka dengan dagu agak menggantung, bibirnya tipis serta tonjolan di alis terlihat
jelas.
Hewan ini memiliki telinga berukuran cukup besar. Dada terlihat bidang,
dan anggota tubuhnya terlihat berukuran panjang, walaupun jari-jarinya terbilang
pendek. Wajah dari anak Simpanse sangat mirip dengan wajah induknya.
Perbedaannya hanya di telinga berwarna kemerahan serta rambutnya yang lebat
tidak lebat, serta tampak jarang.
Habitatnya di hutan savana kering, padang rumput, dan hutan hujan tropis.
Hewan ini lebih banyak hidup berada di atas pohon, dan bergerak berpindah dari
dahan dan ranting pohon, namun juga dapat ditemui di atas tanah. Makanannya
adalah bajing, kelinci, serangga, daun dan biji-bijian.
8. Orangutan
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Hominidae
Genus : Pongo
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan
yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak
mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh
orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang
besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Lemuridae
Genus : Lemur
Hewan primata asal Madagaskar ini aktif di siang hari (diurnal) dan
menghabiskan sebagian besar waktunya di tanah (terestrial), meskipun mereka
juga dapat bergerak dengan baik di pepohonan.
Karakteristik yang mencolok dari lemur ekor cincin adalah ekor mereka
yang panjang, berukuran sekitar 60 centimeter, yang dihiasi corak lingkaran
seperti cincin berwarna hitam dan putih.Tubuh mereka berwarna abu-abu
kemerahan yang bergradasi dari terang ke gelap. Mereka memiliki warna putih
pada bagian dalam tangan kaki mereka. Lemur ini memiliki telinga berwarna
putih dan lancip yang mirip dengan kucing. Lemur ekor cincin dewasa memiliki
berat rata-rata 2-2,4 kilogram dengan panjang tubuh beserta ekornya yang dapat
mencapai 95-110 cm..
Hewan ini memakan buah, bunga, daun, tanaman herbal dan tanaman yang
banyak mengandung getah.
10. Bekantan
Klasifikasi
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Nasalis
(Sesaat setelah memasuki kawasan Ragunan) (Gajah Sumatera Elephas maximus) sumatranus)