Ureter proximal dan pelvis renal: Nyeri dari batu ureter bagian atas condong
untuk menjalar ke area pinggang dan area lumbar. Di sisi kanan, hal ini bisa
disalahartikan dengan kolelitiasis atau kolesistisis. Di sisi kiri, diagnosis banding meliputi
pankreatitis akut, ulkus peptikum dan gastritis.
Ureter bagian tengah: Nyeri pada daerah ini menjalar ke bagian kaudoanterior.
Nyeri ini bisa menyerupai apendisitis jika berada di kanan ataupun divertikulitis akut
pada sisi kiri.
Ureter distal: Nyeri pada daerah ini menjalar ke lipat paha, testikel pada pria
maupun labia mayor pada wanita karena nyeri ini dialihkan melalui n. ilioinguinal atau n.
genitofemoral. Jika batu berada di ureter intramural, gejala yang muncul mirip dengan
sistitis atau uretritis. Gejala ini meliputi nyeri suprapubis, urgensi, disuria, nyeri pada
ujung penis, dan terkadang berbagai gejala GI seperti diare dan tenesmus. Gejala ini bisa
disalahartikan dengan penyakit inflamasi pelvis, ruptur kista ovarium.
3. Mengapa pada kolik ureter dapat terjadi mual dan muntah (reflex renointestinal)!
Jawaban :
Mual dan muntah terjadi pada setidaknya 50% pasien dengan kolik ginjal akut.
Mual dan disebabkan oleh jalur persarafan umum pelvis renalis, lambung, dan usus
melalui axis celiac dan nervus vagus aferen. Distensi pada pelvis renalis dan ureter yang
terjadi secara cepat akan menstimulasi reseptor regang pada pelvis renalis atau ureter,
impuls saraf ini kemudian menuju ke gaster melalui plexus celiac, dan spasme pada
sphincter pylorus melalui nervus vagus, sehingga terjadi mual dan muntah.