Metode Mikroskopis Tidak Langsung - Fiyana
Metode Mikroskopis Tidak Langsung - Fiyana
TUJUAN
Tujuan pada praktikum kali ini yaitu, untuk mempelajari cara melakukan
pengenceran serial dan menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel dengan
metode hitungan cawan.
Jumlah Koloni
No Metode Jumlah bakteri (CFU/ml)
10-3 10-4 10-5
Cawan
1 TBUD TBUD TBUD TBUD
Sebar
Cawan
2 56 242 TBUD 8253333
Tuang
= 560000 CFU/ml
Jumlah bakteri pada cawan petri sebar 10-4
= jumlah koloni x faktor pengencer x pengencer
1 1
= 242 x 104 x 0.1
= 24200000 CFU/ml
= 8253333 CFU/ml
Hasil Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu menghitung cawan bakteri secara tidak langsung
dengan metode cawan tuang dan cawan sebar. Sebelum melakukan metode hitung
cawan, Bacillus sp harus diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran yaitu suatu cara
atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan
pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu.
Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar
kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan.
Pengenceran bertujuan agar konsentrasi dari suspensi menurun sehingga akan
mempermudah untuk melakukan perhitungan Bacillus sp. Pada praktikum kali ini
media yang digunakan adalah media PCA. Media PCA baik untuk pertumbuhan
total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi
casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen
komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks. Metode
cawan sebar menggunakan PCA padat yaitu PCA yang sudah menjadi agar,
sedangkan untuk metode cawan tuang yang digunakan adalah PCA cair yaitu
PCA yang masih dalam bentuk larutan dan bersuhu diatas suhu kamar, karena
apabila dibawah suhu kamar maka PCA sudah membeku menjadi agar.
Kelompok Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang (basil), tergolong
dalam bakteri gram positif, umumnya tumbuh pada medium yang mengandung
oksigen (bersifat aerobik) sehingga dikenal pula dengan istilah aerobic
sporeformers. Kebanyakan anggota genus Bacillus dapat membentuk endospora
yang dibentuk secara intraseluler sebagai respon terhadap kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan. Oleh karena itu anggota genus Bacillus memiliki
toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
Berdasarkan pada tabel data, dapat diketahui bahwa jumlah koloni pada
metode cawan sebar 10-3, 10-4, dan 10-5 semuanya TBUD (Terlalu Banyak Untuk
Dihitung). Sedangkan jumlah koloni pada metode cawan tuang 10-3 berjumlah 56,
pada cawan tuang 10-4 berjumlah 242, dan pada cawan tuang 10-5 TBUD. Jumlah
bakteri rata-rata per ml pada cawan tuang berjumlah 8253333 CFU/ml. Hasil dari
jumlah bakteri yang diperoleh didominasi oleh TBUD baik pada cawan sebar
maupun cawan tuang. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, pada
saat memasukan Bacillus sp kemungkinan lebih dari 1ml dan ketidak akuratan
pipet mikro yang digunakan, sehingga percobaan yang dilakukan sudah tidak
sesuai sejak proses pengenceran. Kemudian, pada saat metode cawan sebar media
PCA robek karena pada saat penyebaran menggunakan segitiga penyebar terlalu
keras menekannya, sehingga bakteri tidak tumbuh secara merata dan menumpuk
dan pada saat metode cawan tuang, PCA cair yang dituangkan ke dalam cawan
petri tidak merata (tidak menutupi semua bagian permukaan cawan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini, bahwa pengenceran harus dilakukan
secara aseptik jangan sampai terkontaminasi sehingga hasilnya akurat dan dalam
melakukan metode cawan sebar jangan sampai media PCA robek sehingga koloni
pada bakteri dapat tumbuh dengan merata.
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Triwobowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.
Harmita, Maksum radji. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati edisi ketiga.
Jakarta: EGC.
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa
aksara.
Lawley, Richard; Laurie Curtis dan Judy Davis. 2008. The Food Safety
Hazard Guide Book. RSC Publishing.
LAMPIRAN