Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA

INFECTION PREVENTION CONTROL NURSE ( IPCN )

RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA


KISARAN

RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA KISARAN


JL. KARTINI NO. 209 KISARAN
KISARAN INDONESIA
2017
KERANGKA ACUAN
PROGRAM KERJA INFECTION PREVENTION CONTROL NURSE ( IPCN )
RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA KISARAN
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi merupakan masalah penting, baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Menurut penyebabnya asal kuman infeksi ada 2 (dua) yaitu : infeksi yang
berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah sakit. Infeksi yang berasal dari
rumah sakit disebut HAIs (Hospital Acquired Infections), yaitu infeksi yang terjadi pada
pasien selama perawatan di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dimana tidak ada infeksi atau tidak masa inkubasi pada saat masuk, termasuk infeksi di
dapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada staf di
fasilitas pelayanan kesehatan (WHO 2007).

Dampak HAIs meliputi peningkatan angka kesakitan dan kematian, kecacatan, peningkatan
lama tinggal di rumah sakit dan peningkatan biaya. Selain itu infeksi akan berdampak pada
penurunan pendapatan rumah sakit, penurunan mutu dan citra rumah sakit serta
menimbulkan tuntutan hukum.

Sehubungan dengan hal tesebut diatas, maka dipandang perlu menyusun program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) tahun 2016 di RS X. Dengan program tersebut
diharapkan dapat meminimalkan angka kejadian HAIs (Hospital Acquired Infections)
dibawah 1,5% dan diharapkan semua petugas kesehatan patuh terhadap pelaksanaan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS X.

II. LATAR BELAKANG


Infeksi nosokomial atau sekarang dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs)
adalah infeksi yang terjadi setelah > 48 jam pasca masuk rumah sakit dan setelah keluar
rumah sakit. Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bukan dalam masa inkubasi saat masuk rumah
sakit. Termasuk infeksi yang didapat di rumah sakit tetapi muncul saat setelah keluar dari
rumah sakit, juga termasuk infeksi pada petugas rumah sakit / fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang diperoleh karena pekerjaannya.

Pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS X belum mencapai


hasil yang optimal dan masih memerlukan kajian yang lebih dalam untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya fasilitas dan kesadaran
bagi petugas kesehatan untuk melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi khususnya
kesadaran untuk menerapkan kewaspadaan isolasi.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit melalui program pelayanan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RS X.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan Pelaksanaan Kegiatan PPIRS meliputi :
a. Kewaspadaan standar
a. Pelaksanaan kebersihan tangan 6 langkah
b. Pelaksanaan APD
c. Pelaksanaan Etika Batuk
d. Pelaksanaan pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
e. Pelaksanaan alur pajanan tertusuk jarum / benda tajam
terkontaminasi dan cairan tubuh

b. Audit kelengkapan fasilitas dan kepatuhan petugas meliputi :


a. Kebersihan tangan 6 langkah
b. Penggunaan APD

c. Audit surveilans HAIs

2. Meningkatkan fasilitas PPIRS


3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Tim PPIRS

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan pokok
1. Kewaspadaan standar
a. Pelaksanaan kebersihan tangan 6 langkah
b. Pelaksanaan APD
c. Pelaksanaan Etika Batuk Efektif
d. Pelaksanaan pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
e. Pelaksanaan alur pajanan tertusuk jarum / benda tajam terkontaminasi dan
cairan tubuh

2. Audit kelengkapan fasilitas dan kepatuhan petugas meliputi :


a. Kebersihan tangan 6 langkah
b. Penggunaan APD

3. Surveilans

B. Rincian kegiatan
1. Kewaspadaan standar
a. Melakukan kebersihan tangan 6 langkah
1) Edukasi dan supervisi kebersihan tangan ke pasien pengunjung dan
petugas rumah sakit setiap hari
2) Melakukan audit berkala
3) Memonitoring petunjuk mencuci tangan disetiap fasilitas wastafel
4) Memonitor petunjuk cuci tangan disetiap fasilitas wastafel
5) Memonitor sabun cair antiseptik disemua fasilitas cuci tangan di rumah
sakit
6) Memonitoring handrub diset
7) Membuat poster, tulisan yang berisi himbauan untuk mencuci tangan
sesuai standar, contoh : lakukan kebersihan tangan 6 langkah
8) Melakukan koordinasi dengan instalasi
9) Melakukan sosialisasi kebersihan tangan 6 langkah
10) Membuat perencanaan petunjuk kebersihan cuci tangan

b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1) Monitoring penyediaan APD
- Sarung tangan bersih
- Masker
- Penutup kepala
- Gaun / celemek
- Sepatu dan sendal
- Petunjuk penggunaan APD
2) Pemantauan kepatuhan memakai APD di ruangan / area Unit Kamar
Operasi dan Unit Rawat Intensif.
3) Koordinasi dengan bagian logistik dalam pengadaan APD

c. Etika Batuk Efektif


Memonitor penyediaan sarana :
1) Peralatan sesuai standar
2) Petunjuk etika batuk
3) Pemantauan petunjuk etika batuk
4) Mendata ulang ruangan / unit yang belum tersedia petunjuk etika batuk
5) Diklat

d. Pemilahan Sampah Infeksius dan Non Infeksius


Memonitor penyediaan sarana :
1) Tempat sampah infeksius, memakai plastik kuning
2) Tempat sampah non infeksius memakai plastik hitam
3) Menempelkan stiker / leafleat jenis sampah disetiap tempat sampah
(misalnya sampah infeksius dan sampah non infeksius

e. Alur pajanan tertusuk jarum / benda tajam terkontaminasi dan cairan tubuh
Memonitoring dan evaluasi penyediaan sarana :
1) Tempat jarum suntik bekas pakai yang sesuai standar
2) Petunjuk alur tertusuk benda tajam dan jarum terkontaminasi
3) Pemantuan penyuntikan yang aman
4) Diklat

2. Audit kelengkapan fasilitas dan kepatuhan petugas meliputi :


1) Kebersihan tangan 6 langkah : pendataan, observasi dan rapat
2) Penggunaan APD : kunjungan lapangan dan melakukan observasi

3. Surveilans
1) Infeksi Daerah Operasi (IDO) : mengisi formulir
2) Infeksi Saluran Kemih (ISK) : mengisi formulir
3) VAP (Ventilator Associated Pneumonia) : mengisi formulir
4) HAP (Hospital Acquired Pneumonia) : mengisi formulir
5) IADP (Infeksi Aliran Daerah Primer) : mengisi formulir
6) Lain-lain (Dekubitus / Plebitis) : mengisi formulir
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Kewaspadaan standar
a. Pelaksanaan kebersihan tangan 6 langkah
1) Kunjungan lapangan
2) Audit
3) Pengamatan / wawancara / pendataan
4) Pendidikan kesehatan ke pegunjung
5) Edukasi dan sosialisasi
6) Melakukan ujian tulisan

b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1) Pelayanan kesehatan
2) Kunjungan lapangan
3) Melakukan ujian tulis

c. Etika Batuk Efektif


1) Peralatan sesuai standar
2) Petunjuk etika batuk
3) Pemantauan petunjuk etika batuk
4) Mendata ulang ruangan / unit yang belum tersedia petunjuk etika batuk
5) Diklat

d. Pemilahan Sampah Infeksius dan Non Infeksius


1) Kunjungan lapangan
2) Pengamatan
3) Edukasi dan sosialisasi

e. Alur pajanan tertusuk jarum / benda tajam terkontaminasi dan cairan tubuh
1) Kunjungan lapangan
2) Pengamatan
3) Edukasi
4) Melakukan ujian tulis

2. Audit kelengkapan fasilitas dan kepatuhan petugas :


1) Kebersihan tangan 6 langkah :
- Pengisian formulir kepatuhan mencuci tangan
- Diaudit setiap bulan
- Dilakukan oleh kepala ruangan dan ketua tim

2) Penggunaan APD :
- Terpenuhi APD di ruangan / unit
- Terpenuhi petunjuk pemakaian dan pelepasan APD diruangan
3. Surveilans
1) Infeksi Daerah Operasi (IDO) : evaluasi setiap bulan
2) Infeksi Saluran Kemih (ISK) : evaluasi setiap bulan
3) VAP (Ventilator Associated Pneumonia) : evaluasi setiap bulan
4) HAP (Hospital Acquired Pneumonia) : evaluasi setiap bulan
5) IADP (Infeksi Aliran Daerah Primer) : evaluasi setiap bulan
6) Lain-lain (Dekubitus / Plebitis) : evaluasi setiap bulan
VI. SASARAN
1. Kewaspadaan standar
a. Sasaran melakukan kebersihan tangan 6 langkah, terlaksananya monitoring dan
evaluasi pelaksanaan prinsip dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi meliputi
kewaspadaan standar dan transmisi
- Terlaksananya edukasi dan sosialisasi kebersihan tangan pada pasien,
pengunjung dan staf.
- Terlaksananya audit berkala cuci tangan
- Terpenuhinya petunjuk cuci tangan, sabun cair dan tissue
- Terpenuhinya handrub cuci tangan di area rumah sakit
- Terpenuhinya poster, tulisan, himbauan untuk selalu mencuci tangan

b. Sasaran Penggunaan APD :


- Terpenuhinya APD di ruangan, area Unit Kamar Operasi dan Unit Rawat
Intensif
- Terpenuhinya petunjuk pemakaian dan pelepasan APD di ruangan area
Kamar Operasi dan Unit Rawat Intensif

c. Sasaran Etika Batuk Efektif


Terpenuhinya petunjuk / poster etika batuk dan terlaksananya pendidikan dan
edukasi bagi pasien, pengunjung dan seluruh staf / petugas rumah sakit.

d. Sasaran pemilahan sampah infeksius dan non infeksius


Terlaksananya pengelolaan pemilahan sampah infeksius dan non infeksius.

e. Sasaran alur pajanan tertusuk jarum / benda tajam terkontaminasi dan cairan
tubuh yaitu terlaksananya penyuntikan yang aman sesuai standar.

2. Audit kelengkapan fasilitas dan kepatuhan petugas meliputi :


a. Sasaran kebersihan tangan 6 langkah : semua unit / instalasi
b. Penggunaan APD : semua unit / instalasi

3. Sasaran Surveilans
1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) : semua unit
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK) : semua unit
3. VAP (Ventilator Associated Pneumonia) : semua unit
4. HAP (Hospital Acquired Pneumonia) : semua unit
5. IADP (Infeksi Aliran Daerah Primer) : semua unit
6. Lain-lain (Dekubitus / Plebitis) : semua unit

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN IPCN TAHUN 2016


B U LA N
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Kewaspadaan Standar \
1. Kebersihan tangan 6 langkah
2. Penggunaan APD
3. Etika batuk
4. Pemulihan sampah infeksius
dan non infeksius
5. Alur pajanan tertusuk jarum /
benda tajam terkontaminasi
dan cairan tubuh
B Surveilans kelengkapan fasilitas
dan kepatuhan petugas meliputi :
1. Kebersihan tangan 6 langkah
2. Penggunaan APD
C Audit
1) Infeksi Daerah Operasi
(IDO)
2) Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3) IADP (Infeksi Aliran Daerah
Primer)
4) VAP (Ventilator Associated
Pneumonia)
5) HAP (Hospital Acquired
Pneumonia)
6) Lain-lain (Dekubitus /
Plebitis)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap bulan, adapun yang dievaluasi yaitu ISK, IADP, IDO, HAP,
VAP, Lain-lain (Dekubitus / Plebitis) kemudian dilaporkan ke Panitia PPI rumah sakit.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM


Hasil pelaksanaan kegiatan didokumentasikan melalui tulisan dan foto. Laporan dan
evaluasi program dibuat setiap akhir tahun kemudian diserahkan kepada Panitia PPI.

Medan, 08 Januari 2016


IPCN RS X

( ................................................ )

Anda mungkin juga menyukai