Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Kewarganegaraan

Negara

Nama : Agung Laksono

NIM : 17/412011/GE/08529

Fakultas/Prodi : Geografi/ Geografi Lingkungan

Dosen : Prof. Dr. Armaidy Armawi.,M.Si.

Fakultas Filsafat

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2017
Definisi Negara

Buku Ilmu Perbandingan Pemerintahan (1986) karya Prof. Mr. M. Nasroen menjelaskan bahwa
negara adalah salah satu bentuk pergaulan hidup yang dalam pembentukannya memiliki syarat-
syarat seperti, harus memiliki rakyat tertentu, daerah tertentu, dan pemerintahan tertentu.

Ada banyak sekali pendapat ahli mengenai pengertian negara. Berikut beberapa pendapat tentang
definisi negara menurut para ahli:

Roger H. Soltau: The state is an agency or authority managing or controlling these


(common) affairs on behalf of and in the name of the community.
Harold J. Laski: The state is a society which is integrated by possessing a coercive
authority legally supreme over any individual or group which is part of the society.
Max Weber: The state is a human society that (successfully) claims the monopoli of
the legitimate use of physical force within a given territory.
Robert M. MacIver: The state is an association which, acting through law as
promulgated by a government endowed to this end with coercive power, maintains
within a community territorially demarcated the universal external conditions of
social order.
Miriam Budiardjo: Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
(governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya
ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol)
monopolistis terhadap kekuasaan yang sah.

Dalam buku karya Syafiie dan Azikin yang berjudul Perbandingan Pemerintahan (2007)
juga dijelaskan pengertian negara, diantaranya:

1. Socrates: Negara adalah organisasi yang mengatur hubungan orang-orang dalam


suatu kota atau polis (negara waktu itu).
2. Plato: Negara adalah suatu tubuh yang senantiasa tampak maju, berkembang,
sebagaimana layaknya orang-orang (manusia).
3. Aristoteles: Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya.
4. Jean Bodin: Negara adalah suaru persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
5. Hugo de Groot: Negara adalah suatu persekutuan yang sempurna dari orang-orang yang
merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum.
6. Bluntschli: Negara adalah suatu diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi
politik di suatu daerah tertentu.
7. Hans Kelsen: Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata
paksa.
8. Leon Duguit: Negara adalah kekuasaan orang-orang kuat yang memerintah orangorang
yang lemah, dan kekuasaan orang-orang yang kuat tersebut karena faktor
politik.
9. Herman Finer: Negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak di bidang
kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang
multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan
tertinggi.
10. Logemann: Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang penuh kewibawaan.

Mengapa negara harus ada?

Manusia adalah makhluk sosial yang mana dalam menjalani hidup ini tentu tidak bisa dilakukan
sendiri terus menerus tetapi juga memerlukan bantuan orang lain. Setiap manusia pasti
menginginkan hidup yang damai, sejahtera, dan tenang. Untuk mencapai itu semua diperlukan
pengaturan dalam hidup agar tidak terjadi bentrokan, tindakan kriminal, dan kekacauan lainnya.
Jika pada suatu tempat terdapat beberapa orang dan tidak ada yang memimpin serta tidak ada
ikatan atau peraturan, peluang terjadinya kekacauan akan tinggi. Oleh karena itu, untuk
menciptakan suasana yang damai diperlukan suatu ikatan yang mengikat seluruh orang pada
suatu tempat tersebut agar bersatu yang kemudian disebut negara. Untuk mempertegas langkah
orang-orang di dalam negara diperlukan seorang pemimpin yang juga merupakan salah satu
orang dalam negara tersebut.
Sejarah Terbentuknya Negara

Suatu negara tidak terbentuk secara tiba-tiba tetapi terbentuk melalui proses yang panjang. Ada
beberapa teori yang dijelaskan oleh beberapa ahli berkaitan dengan asal mula terbentuknya
negara, yaitu

1. Secara Faktual

Asal mula pembentukan negara dianalisis dari fakta sejarah lahirnya negara tersebut.
Berdasarkan sejarah pembentukannya teori secara factual, dibedakan menjadi:

Occupatie (pendudukan), sebuah daerah bebas diduduki oleh suatu bangsa yang
selanjutnya mendirikan negara di daerah tersebut.
Separatie, suatu negara yang terbentuk karena memisahkan diri dari suatu negara lain.
Proklamasi, suatu negara yang menyatakan merdeka setelah dijajah negara lain.
Innovation (pembentukan baru), suatu negara baru yang muncul dari suatu negara yang
pecah dan lenyap.
Cessie (penyerahan), suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian
tertentu.
Fusi (peleburan), suatu negara yang terbentuk dari penyatuan beberapa negara.
Accesie (penaikan), negara yang terbentuk karena penaikan lumpur sungai atau muncul
dari laut.
Anexatie (pencaplokan), sebuah negara berdiri di sebuah wilayah yang dikuasai
(dicaplok) dari bangsa lain.

2. Secara Teoritis

o Teori Ketuhanan, anggapan bahwa segala sesuatu terbentuk atas kehendak (takdir)
Tuhan.
o Teori Perjanjian, negara terbentuk karena adanya perjanjian (kesepakatan) bersama.
o Teori Kekuasaan, negara terbentuk karena kekuasaan orang yang paling kuat dan
berkuasa.
o Teori Hukum Alam, terjadinya negara karena kekuasaan alam dan berlakunya abadi serta
universal, berlaku setiap waktu.
3. Berdasarkan Proses Pertumbuhan

Dianalisis berdasarkan tahap-tahap perkembangan negara, mulai dari awal terbentuk


hingga seperti negara yang sekarang.

Secara Primer
Negara terbentuk secara bertahap dan tidak ada hubungannya dengan negara yang telah
ada sebelumnya.
Secara Sekunder
Pertumbuhan negara berkaitan dengan negara yang sudah ada sebelumnya.

Sifat dan Hakikat Negara

Menurut Miriam Budiardjo (Oetari Budiyanto, 2012), setiap negara mempunyai sifat seperti :
o Sifat Memaksa
Negara memiliki kekuasaan untuk menindak ataupun memakai kekerasan saat terjadi
pelanggaraan dalam upaya penegakan perundang-undangan di suatu negara.
o Sifat Monopoli
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat atau
untuk mencapai cita-cita negara.
o Mencakup Semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

Unsur Pembentuk Negara


Setiap negara tersusun atas unsur unsur pembentuk negara. Pada Konvensi Montevideo 1993
dijelaskan bahwa untuk menjadi sebuah negara harus memiliki syarat-syarat yaitu:

a. Penduduk yang tetap.


b. Wilayah tertentu.
c. Pemerintahan.
d. Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain

Secara umum, unsur negara dibagi 2:


Unsur Konstitutif
Yaitu unsur yang wajib dimiliki oleh suatu negara
Unsur konstitutif diantaranya: ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

Unsur Deklaratif
Yaitu unsur yang menerangkan adanya negara.
Unsur deklaratif harus ada pengakuan dari negara lain. Unsur deklaratif ini penting sebagai wujud
kepercayaan negara lain untuk mengadakan hubungan, baik hubungan bilateral maupun
multilateral.

Referensi

Tawalapi, A.S. (2014) Negara, Pemerintahan, dan Hubungan antara Masyarakat dan
Pemerintahan. Didapat dari :
https://www.academia.edu/6217695/Definisi_Negara_Pemerintahan_dan_Masyarakat [Diakses :
4 September 2017]

Edukasi PPKn. (2016) Hakikat Negara dan Asal Mula Terbentuknya Negara. Didapat dari:
http://www.edukasippkn.com/2015/09/hakikat-negara-dan-asal-mula.html [Diakses: 4 September
2017]

Anda mungkin juga menyukai