Software ini biasa digunakan untuk mlihat kondisi penampang sungai yang
akan dibuat bendung sebelum bendung diletakkan/dibuat. Simulasi ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi alami muka air sungai dengan
pengaruh dari debit rancangan nya sebelum diletakkan bendung pada tempat atau
titik stasiun yang telah ditentukan.
4. Klik File pada menu bar lalu klik New Project. Untuk membuat project baru
sehingga muncul tampilan berikut:
10. Klik tombol Reach Boundary Conditions pada jendela Steady Flow Data.
Kemudian digunakan tipe aliran normal, klik Normal Depth pada kolom Upstream
(hulu) dan Downstream (hilir). Kolom Upstream diisi dengan nilai kemiringan dasar
sungai dari stasiun 21 (P0 hulu) sampai stasiun 1 (P20). Untuk Kolom Downstream
diisi dengan nilai kemiringan dasar sungai dari stasiun 1 (P21) sampai stasiun 1 (P20
hilir).
Gambar 6.13 Jendela Steady Flow Boundary Conditions
11. Kembali ke menu Steady Flow data kemudian klick add multple maka akan
muncul tamlipan berikut :
Gambar 6.14 Jendela Steady Flow Locations
Setelah muncul jendela baru seperti di atas. Blok semua stasiun sungai dan
klik tanda panah yang menunjuk ke arah kanan (), klik OK.
12. Pada jendela Steady Flow Data, isi kolom Profile Names and Flow Rates, kolom
PF1 untuk nilai Q2, PF2 untuk nilai Q10, PF3 untuk nilai Q20, PF4 untuk nilai Q25,
PF5 untuk nilai Q50, dan PF6 untuk nilai Q100. Semua baris diisi sama dengan nilai
baris di atasnya.
Gambar 6.15 Jendela Steady Flow Data Flow 01
13. Kembali pada beranda awal kemdian klik Run, klik Steady Flow Analysis.
Kemudian pada kolom Flow Regime klik dan centang Mixed, kemudian klik
Compute. Jika berhasil di run maka tampilan seperti berikut akan muncul.
Gambar 6.17 Jendela Run Information
14. Hasil akhir dapat dilihat pada Geometric Data, Cross section Data akan
menampakkan penampang potongan dengan muka air nya.
Gambar 6.18 Jendela Cross Section Data Yang Sudah Di-Run
Hasil akhir juga akan menunjukkan stasiun cross section yang ada pada garis
sungai.