Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

5.1 SIMULASI SEBELUM ADA BENDUNG


Hec-ras merupakan salah satu dari software atau program aplikasi komputer
yang digunakan dalam dunia teknik sipil. Program ini banyak digunakan dalam
bidang keairan teknik sipil. Salah satu fungsi dari program ini dapat berupa
penampang saluran atau pun sungai, dengan memasukkan beberapa input seperti
koordinat dan kemiringan energi saluran atau sungai.

Software ini biasa digunakan untuk mlihat kondisi penampang sungai yang
akan dibuat bendung sebelum bendung diletakkan/dibuat. Simulasi ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi alami muka air sungai dengan
pengaruh dari debit rancangan nya sebelum diletakkan bendung pada tempat atau
titik stasiun yang telah ditentukan.

Dengan menggunakan sofware hec-ras maka langkah angkah yang perlu


dilakukan adalah sebagai berikut ::
1. Install program pada PC atau laptop.
2. Jalankan program, sampai muncul beranda program seperti berikut:

Gambar 6.1 Beranda Utama Program Hec-Ras


3. Setting satuan yang akan digunakan dengan memilih Option pada menu bar
kemudian Unit system (US customary/SI)... hingga muncul tampilan berikut :

Gambar 6.1 setting satuan pada Program Hec-Ras


Pilih dan centang satuan yang akan digunakan lalu tekan OK

4. Klik File pada menu bar lalu klik New Project. Untuk membuat project baru
sehingga muncul tampilan berikut:

Gambar 6.3 Jendela Penamaan Dan Penyimpanan File


Isikan nama project pada kolom title kmudian pilih folder tempat file akan
disimpan.
5. Klik Edit, klik Geometric Data. Dan setelah muncul tampilan gambar 5.4 berikut.
Setelah itu gambar as penampang sungai dengan memilih icon river reach dan pada
kolom yang akan muncul isikan nama sungai untuk table river dan reach untuk
jumlah potongan yang diperlukan:

6. Langkah berikutnya mengisi atau memasukkan koordinat data. Dengan cara


memilih icon cross section pada tampilan geometric data.dan kemudian data tersebut
diambil berdasar dari soal gambar pada program autocad yang sudah disesuaikan
dengan elevasi mercu bendung yang didapat dari teori dan perhitungan perencanaan
bendung.

Gambar 6.7 Gambar Autocad Potongan Melintang Pada P0


Gambar 6.8 Gambar Autocad Potongan Memanjang Pada 21 Stasiun
7. Isi kolom River Station (misal diawali dengan angka 21 yang menunjukkan
nomer stasiun), Description (diskripsi dari stasiun yang digunakan misalnya P0
Hulu), isi nilai Station dan Elevation berdasar dari cross gambar autocad (merupakan
jarak dan ketinggian dari titik-titik yang ingin digambarkan menjadi penampang
melintang sungai pada hec-ras).
Isi kolom Downstream Reach Lengths, yakni LOB, Channel dan ROB
merupakan jarak antar titik dari suatu potongan melintang sungai ke potongan
berikutnya. Diasumsikan semua berjarak 50m. Isi kolom Mannings n values, yakni
LOB, Channel dan ROB didapat dari KP-02 berdasar dari jenis material yang terbawa
air sungai.
Isi kolom Main Channel Bank Station, yakni kolom Left Bank diisi dengan
memasukkan nilai stasiun awal koordinat dan Right Bank dengan memasukkan nilai
stasiun akhir koordinat.

Gambar 6.9 Jendela pengisian cross section data

Buatlah semua potongan potongan melintang sungai dengan langkah yang


sama.
8. Kemudian setelah geometri data terisi semua dilanjutkan mengisi steady flow data
yaitu dengan kembali ke beranda utama, klik Edit, kemudian klik Steady Flow Data.
Gambar 6.11 Menu Edit, Steady Flow Data Program Hec-Ras
9. Isi Kolom Enter/Edit Number Of Profile Dengan Jumlah Debit Banjir Yang
Direncanakan. Debit-Debit Tersebut Sebelumnya Sudah Didapatkan Dari Perhitungan
kala ulang debit banjir. Karena Digunakan Q2,Q5, Q10, Q20, Q25, Q50, Dan Q100
Maka Kolom Tersebut Diisi Dengan Jumlah 7

Gambar 6.12 Jendela Steady Flow Data


Pada kolom PF 1 menunjukkan debit debit yang digunakan. Dengancontoh PF1 berarti
debit 1 yang dimana digunakan debit kala ulang 2 tahun (Q2)

10. Klik tombol Reach Boundary Conditions pada jendela Steady Flow Data.
Kemudian digunakan tipe aliran normal, klik Normal Depth pada kolom Upstream
(hulu) dan Downstream (hilir). Kolom Upstream diisi dengan nilai kemiringan dasar
sungai dari stasiun 21 (P0 hulu) sampai stasiun 1 (P20). Untuk Kolom Downstream
diisi dengan nilai kemiringan dasar sungai dari stasiun 1 (P21) sampai stasiun 1 (P20
hilir).
Gambar 6.13 Jendela Steady Flow Boundary Conditions

11. Kembali ke menu Steady Flow data kemudian klick add multple maka akan
muncul tamlipan berikut :
Gambar 6.14 Jendela Steady Flow Locations

Setelah muncul jendela baru seperti di atas. Blok semua stasiun sungai dan
klik tanda panah yang menunjuk ke arah kanan (), klik OK.
12. Pada jendela Steady Flow Data, isi kolom Profile Names and Flow Rates, kolom
PF1 untuk nilai Q2, PF2 untuk nilai Q10, PF3 untuk nilai Q20, PF4 untuk nilai Q25,
PF5 untuk nilai Q50, dan PF6 untuk nilai Q100. Semua baris diisi sama dengan nilai
baris di atasnya.
Gambar 6.15 Jendela Steady Flow Data Flow 01
13. Kembali pada beranda awal kemdian klik Run, klik Steady Flow Analysis.

Gambar 6.17 Jendela Steady Flow Analysis

Kemudian pada kolom Flow Regime klik dan centang Mixed, kemudian klik
Compute. Jika berhasil di run maka tampilan seperti berikut akan muncul.
Gambar 6.17 Jendela Run Information
14. Hasil akhir dapat dilihat pada Geometric Data, Cross section Data akan
menampakkan penampang potongan dengan muka air nya.
Gambar 6.18 Jendela Cross Section Data Yang Sudah Di-Run

Hasil akhir juga akan menunjukkan stasiun cross section yang ada pada garis
sungai.

Gambar 6.19 Jendela Geometric Data Yang Sudah Selesai

Anda mungkin juga menyukai