Anda di halaman 1dari 19

Cara Mengkritik Tulisan

id.wikihow.com /Mengkritik-Tulisan

Kritik adalah sebuah analisis objektif sebuah karya sastra atau ilmiah, yang menekankan pada apakah pengarang
berhasil atau tidak mendukung pokok-pokok pikirannya dengan alasan dan argumen yang tepat berdasarkan fakta-fakta.
Kritik mudah jatuh menjadi hanya sebuah ringkasan poin-poin sebuah tulisan tanpa benar-benar menganalisis dan
mempertanyakannya. Sebuah kritik yang baik menunjukkan pandangan Anda tentang tulisan tersebut sambil memberikan
cukup bukti untuk menunjang pandangan Anda. Sebagai seorang kritikus, bacalah hati-hati dan mendalam, siapkan
argumen dan bukti, dan tulislah dengan jelas dan meyakinkan.

1
Menjadi Pembaca Aktif

1.

Bacalah tulisan tersebut satu kali untuk mendapatkan pokok pikirannya. Saat Anda membaca tulisan
tersebut pertama kali, cobalah memahami argumen sang penulis secara keseluruhan. Perhatikan tesis sang
penulis.[1]

1/19
2. Tandai teks saat Anda membaca ulang sekali lagi. Anda bisa menggunakan bolpoin merah untuk menandai
supaya lebih mudah terlihat. Ajukan pertanyaan seperti di bawah ini saat Anda membaca untuk kedua kali:[2]

Apa tesis/argumen penulis?


Apa tujuan penulis menuliskan tesis ini?
Siapa target pembacanya? Apakah tulisan ini bisa mencapai target pembacanya secara efektif?
Apakah penulis memberikan bukti yang cukup dan sahih?
Apakah ada cacat logika dalam argumen penulis?
Apakah penulis salah menginterpretasi bukti atau menambahkan bias pada bukti?
Apakah penulis mencapai kesimpulan tertentu?

3.

2/19
Buat tanda khusus. Buatlah tanda khusus untuk membedakan bagian-bagian pada teks yang mungkin
membingungkan, penting, atau tidak konsisten.

Misalnya, Anda bisa menggarisbawahi bagian tertentu, melingkari bagian yang membingungkan, dan
memberi tanda bintang pada bagian yang tidak konsisten.
Buatlah tanda khusus dengan simbol tertentu yang bisa memudahkan Anda menandai sebuah tulisan
dengan cepat. Meskipun Anda mungkin butuh waktu untuk mengenali simbol yang Anda buat sendiri,
seiring waktu simbol tersebut akan masuk ke dalam pikiran dan Anda bisa menelusuri tulisan lebih cepat.

4.

3/19
Buatlah catatan yang lebih panjang pada pembacaan berikutnya. Selain memberikan tanda khusus, catatan
juga bisa membantu mengembangkan pikiran Anda sendiri saat membaca. Misalnya, jika Anda menyadari bahwa
klaim penulis bisa disanggah dengan satu karya ilmiah yang baru Anda baca sebelumnya, buatlah catatan pada
marjinnya, atau pada secarik kertas, atau pada komputer sehingga Anda bisa mengingatnya kembali.[3]

Jangan gegabah dengan mengira Anda bisa mengingat kembali semua ide-ide Anda pada saat Anda mulai
menulis kritik.
Luangkan waktu untuk menuliskan amatan Anda saat membaca. Anda akan merasa terbantu oleh catatan
saat memasukkan amatan Anda dalam tulisan.

5.

4/19
Kembangkan konsep awal kritik Anda. Buat pandangan umum tentang tulisan tersebut. Evaluasi pendapat
penulis secara keseluruhan setelah Anda membaca tulisannya dua atau tiga kali. Catatlah pandangan awal Anda
tentang tulisan tersebut.[4]

Buatlah daftar pustaka bahan yang bisa mendukung kritik Anda. Tuliskan semua bahan pustaka yang
pernah Anda baca atau film dokumenter yang pernah Anda lihat yang mungkin membantu untuk
mengevaluasi tulisan ini.

2
Mengumpulkan Bukti

1.

5/19
Pertanyakan apakah pesan yang disampaikan penulis secara keseluruhan logis. Uji hipotesisnya dan
bandingkan dengan beberapa contoh lain yang mirip.[5]

Meskipun penulis telah melakukan riset dan mengutip ahli tepercaya, analisis pesan yang ia sampaikan
berdasarkan kepraktisan dan penerapannya dalam dunia nyata.
Periksa pendahuluan dan kesimpulan penulis untuk melihat apakah keduanya cukup meyakinkan dan
saling melengkapi.

2.

6/19
Periksa apakah tulisan tersebut mengandung bias, baik yang disengaja maupun tidak. Jika penulis memiliki
kepentingan pribadi dari kesimpulan yang ditunjukkan tulisan, ada kemungkinan tulisan tersebut bias. [6]

Bias dapat berupa pengabaian bukti yang bertentangan, penggunaan bukti yang tidak tepat supaya sampai
pada kesimpulan yang berbeda, dan penggunaan pendapat pribadi yang tidak berdasar pada tulisan.
Pendapat yang sumbernya bisa dipercaya bisa digunakan, tetapi pendapat yang tidak memiliki dasar
akademik harus diamati secara lebih jeli.
Bias dapat pula datang dari prasangka. Perhatikan jika ada bias yang berkaitan dengan ras, etnik, gender,
kelas sosial, atau politik.

3.

7/19
Pertimbangkan interpretasi penulis atas tulisan lain. Jika penulis membuat suatu klaim tentang tulisan lain,
bacalah tulisan asli tersebut dan nyatakan pendapat Anda tentang tulisan tersebut. Biasanya kita tidak akan setuju
seratus persen; tetapi pertimbangkan apakah interpretasi penulis bisa dipertahankan.[7]

Perhatikan inkonsistensi antara interpretasi Anda dan interpretasi penulis atas teks yang sama. Perbedaan
seperti ini bisa berguna sewaktu Anda menuliskan kritik.
Cari tahu pendapat ahli lain. Jika beberapa ahli dari latar belakang berbeda memiliki pendapat yang sama
tentang tulisan tertentu, pendapat tersebut bisa lebih dipercaya dibandingkan dengan tulisan lain yang
kurang mendapat dukungan.

4.

8/19
Perhatikan apakah penulis mengutip sumber yang tidak bisa dipercaya. Apakah penulis mengutip sebuah
tulisan berusia lima puluh tahun yang sudah kurang relevan dalam disiplin ilmu tersebut? Jika penulis mengutip
sumber yang kurang tepercaya, tulisan tersebut akan berkurang jauh kredibilitasnya.[8]
5.

9/19
Jangan mengabaikan gaya penulisan secara keseluruhan. Isi sebuah tulisan mungkin adalah aspek yang
paling penting dari sebuah kritik literatur, tetapi jangan melewatkan bentuk dan/atau gaya bahasa yang mungkin
dipakai pengarang. Perhatikan pemilihan kata yang tidak biasa dan penekanan pengarang dalam tulisannya. Hal
ini penting terutama dalam tulisan non-ilmiah yang berkaitan dengan aspek sastra, misalnya.[9]

Aspek ini bisa menyingkapkan masalah yang lebih mendasar dalam pendapat secara luas. Misalnya, jika
sebuah tulisan ditulis dengan nada yang terlalu keras, tulisan tersebut mungkin mengabaikan atau menolak
memberikan bukti yang bertentangan dengan analisisnya.
Periksalah selalu definisi kata yang kurang dikenal. Definisi sebuah kata bisa mengubah makna sebuah
kalimat secara keseluruhan, terutama bila kata tersebut memiliki beberapa definisi. Pertanyakan mengapa
penulis memilih kata tertentu ketimbang yang lain. Pilihan tersebut mungkin bisa menjelaskan sesuatu
tentang pendapat penulis.

6.

10/19
Pertanyakan metode penelitian yang dipakai dalam tulisan ilmiah. Jika sebuah tulisan memuat teori ilmiah
tertentu, pastikan Anda memeriksa metode penelitian di balik eksperimennya. Ajukan pertanyaan seperti di bawah
ini :[10]

Apakah penulis menjelaskan detail metodenya?


Apakah ada kesalahan fatal dalam rancangan penelitiannya?
Apakah ada masalah dengan jumlah sampel?
Apakah ada kelompok kontrol sebagai pembanding?
Apakah semua perhitungan statistiknya benar?
Apakah ada kelompok lain yang bisa menduplikasi eksperimen tersebut?
Apakah eksperimen tersebut cukup penting bagi bidang ilmunya?

7.

11/19
Galilah lebih dalam. Gunakanlah seluruh pengetahuan Anda, pendapat yang bisa dipercaya, dan penelitian apa
pun untuk mendukung atau menolak pendapat penulis dalam tulisan tersebut. Tunjukkan argumen empiris untuk
mendukung pendapat Anda.[11]

Meskipun semakin banyak bukti semakin baik, ada kalanya terlalu banyak bukti justru membuat pendapat
Anda menjadi repetitif. Pastikan setiap sumber memberikan keunikan pada kritik Anda.
Sebagai tambahan, jangan membuat kutipan sumber menenggelamkan pendapat dan pandangan pribadi
Anda.

8.

12/19
Ingatlah bahwa sebuah kritik tidak harus seluruhnya positif atau negatif. Pada umumnya, kritik tulisan yang
paling menarik tidak sepenuhnya tidak setuju dengan sang penulis melainkan melengkapi atau mengembangkan
pendapat penulis dengan bukti lain.[12]

Jika Anda setuju sepenuhnya dengan penulis, kembangkan pendapat penulis tersebut dengan memberikan
bukti tambahan atau menambahkan ide tertentu.
Anda bisa memberikan bukti berlawanan terhadap pendapat tertentu seraya tetap mempertahankan
kebenaran pendapat tersebut.
Jangan "mengasihani" penulis karena perasaan empati yang salah; jangan pula membenci berlebihan
untuk membuktikan kebenaran kritik Anda. Tunjukkan secara tegas bagaimana mempertahankan pendapat
Anda baik yang menyetujui atau menyanggah.

3
Menyusun Kerangka Kritik

1.

13/19
Mulailah dengan pendahuluan yang menyampaikan kerangka pendapat Anda. Pendahuluan jangan lebih dari
dua paragraf dan harus menggambarkan kerangka dasar kritik Anda. Mulailah dengan menunjukkan di mana
keberhasilan atau kegagalan terbesar tulisan yang Anda kritik.[13]

Pastikan untuk memasukkan nama penulis, judul tulisan, jurnal atau terbitan yang memuat tulisan tersebut,
tanggal penerbitan, dan pernyataan tentang fokus dan/atau tesis dari tulisan tersebut pada paragraf
pendahuluan.
Pendahuluan bukan tempat untuk menyampaikan bukti-bukti dari pendapat Anda. Bukti-bukti tersebut bisa
dituliskan pada paragraf isi dalam kritik.
Beranilah menyampaikan tujuan dalam pendahuluan secara langsung. Jangan berputar-putar atau kurang
bersungguh-sungguh karena akan mengurangi kredibilitas tulisan Anda.

2.

14/19
Berikan bukti-bukti pendapat Anda dalam paragraf isi kritik. Setiap paragraf harus menjelaskan suatu ide baru
atau mengembangkan pendapat ke arah yang baru.[14]

Mulailah setiap badan paragraf dengan sebuah kalimat tema yang meringkas seluruh isi paragraf di
dalamnya. Namun, jangan memaksa untuk meringkas seluruh paragraf dalam satu kalimat tema. Kalimat ini
hanya berfungsi sebagai peralihan dari satu ide ke ide yang lain.
Akhiri setiap paragraf isi dengan sebuah kalimat perantara yang menunjukkan, meskipun tidak
menyampaikan secara eksplisit, ke mana arah paragraf berikutnya. Misalnya, tulisan Anda berbunyi,
"Sementara si Polan mengatakan bahwa angka obesitas anak di Amerika Serikat menunjukkan
peningkatan pesat, ada bukti yang menunjukkan penurunan angka obesitas di beberapa kota Amerika."
Paragraf berikutnya akan memberikan beberapa contoh spesifik tentang anomali di beberapa kota yang
baru saja Anda sebutkan.

3.

15/19
Perumit pendapat Anda di akhir kritik. Tak peduli betapa kokohnya pendapat Anda, selalu ada cara untuk
membuat tulisan Anda lebih menarik dengan menambahkan satu sentuhan akhir atau membuat satu lompatan
lebih jauh dan menunjukkan kemungkinan implikasinya. Lakukan hal ini pada paragraf ini terakhir sebelum Anda
menyimpulkan untuk meninggalkan kesan akhir mendalam pada pembaca Anda.

Anda bisa, misalnya, memberikan sanggahan yang sudah Anda antisipasi sebagai kritik balik atas kritik
Anda untuk menegaskan kembali posisi Anda. Gunakan frasa seperti "Tidak dapat disangkal", "Harus
diakui", "Mungkin ada yang berkeberatan" untuk menuliskan sanggahan. Lalu, jawab kemungkinan
sanggahan tersebut dan perkuat pendapat Anda dengan "tetapi", "namun", atau "meskipun demikian".[15]

4.

16/19
Sampaikan pendapat Anda secara logis dan nada objektif. Hindari tulisan yang terlalu keras dan bernada
mengecam; hal ini bisa menghilangkan minat banyak pembaca. Tunjukkan semangat Anda dalam kemampuan
melakukan riset menyeluruh dan penyampaian pendapat yang efektif. [16]

Meskipun kalimat "Ini adalah tulisan sampah yang merupakan penghinaan bagi semua ahli sejarah" bisa
membuat orang memperhatikan, kalimat "Tulisan ini tidak memenuhi standar akademik dalam sebuah studi
sejarah" lebih mungkin dianggap serius oleh pembaca.

5.

17/19
Simpulkan kritik Anda dengan meringkas seluruh pendapat Anda dan memberikan saran. Selain meringkas
pendapat Anda di akhir, Anda juga perlu menyampaikan kepada semua pembaca pentingnya kritik Anda bagi
bidang ilmu secara keseluruhan.[17]

Apakah ada implikasi luas terhadap bidang ilmu yang sedang dibahas, atau apakah kritik Anda hanya
sekadar menyanggah pekerjaan semrawut seorang ahli lain?
Tuliskan kalimat terakhir yang meninggalkan bekas mendalam pada pembaca Anda dengan menggunakan
kalimat tegas yang menunjukkan pentingnya tulisan Anda: "Menantang pendapat seorang ahli yang begitu
dikenal bukanlah sebuah hal yang mudah atau menyenangkan, tetapi hal ini harus kita lakukan demi
generasi kita dan generasi berikutnya."

Peringatan
Hindari gaya mengkritik yang memasukkan komentar seperti "Saya menyukai tulisan ini" atau "Tulisan ini buruk."
Tetaplah berfokus pada isi tulisan.
Hindari meringkas tulisan dengan alasan apa pun. Lebih baik membuat sebuah kritik yang pendek daripada
memenuhi halaman kosong dengan ringkasan yang membosankan.

Tips
Tulis kritik dari sudut pandang orang ketiga, kecuali gaya penulisan mengharuskan sesuatu yang lain. Selalu
membaca pedoman penulisan sebelum mulai menulis.
Tulislah dengan percaya diri dan tegas.
Selalu baca kembali tulisan Anda paling tidak dua kali sebelum mengumpulkan pada dosen, atasan, atau
mengirimkannya ke penerbit.

18/19
Sumber
1. http://twp.duke.edu/uploads/media_items/scientificarticlereview.original.pdf
2. http://www.uis.edu/ctl/wp-content/uploads/sites/76/2013/03/Howtocritiqueajournalarticle.pdf
3. http://www.uis.edu/ctl/wp-content/uploads/sites/76/2013/03/Howtocritiqueajournalarticle.pdf

Tampilkan lainnya... (14)

19/19

Anda mungkin juga menyukai