PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS , ada 5 program
prioritas yaitu KIA , Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, (DEPKES,2005).
yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target
tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
kabupaten/kota yaitu presentase rumah tangga yang berprilaku hidup bersih sehat sebesar
65% dan persentase rumah sehat 80%, persentase tempat-tempat umum sehat 80%,
persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 85% (DEPKES RI, 2007).
setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka mencegah
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. lingkungan
Aliran udara (ventilasi) berkaitan dengan penularan penyakit. Rumah dengan ventilasi
yang baik akan menyulitkan pertumbuhan kuman penyakit. bahan bangunan rumah
berdampak pada sanitasi perumahan. Sarana air minum juga merupakan bagian yang
sangat penting dari kesehatan lingkungan. Jamban keluarga yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan mampu mencegah penularan penyakit melalui lalat dan vektor lainnya.
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit
gigi, sakit kulit, gizi buruk, influenza, demam berdarah dengue (DBD) dan lain
masyarakat.
Panti sosial asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial pada
memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik,
mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat
sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut
anak terlantar. Anak terlantar yang dimaksud dalam hal ini adalah anak yang karena suatu
sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kebutuhan anak tidak dapat
terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Berdasarkan uraian
kebutuhannya maka seharusnya pemerintah dalam hal ini membuat suatu standart
pelaksanaan pelayanan dalam lembaga panti asuhan agar tidak terjadi ketimpangan dalam
Berbeda dengan anak-anak yang berada dalam tatanan rumah tangga yang diasuh secara
langsung oleh ibu rumah tangga (anggota rumah tangga). kurangnya pengasuhan anak-
anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Panti Asuhan dapat menimbulkan
Hasil survey awal pada anak-anak yang ada di Panti Asuhan Yayasan Penuntun
Islam Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa Panti Asuhan yang ditempati oleh anak-
anak ini sangat memprihatinkan dan rentan terhadap penyakit berbahaya bagi kesehatan
mereka. Oleh karena itu perlu diteliti bagaimana hubungan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat terhadap kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Penuntun Islam Neusu
Kota Banda Aceh untuk dijadikan sebagai salah satu acuan untuk melakukan intervensi
permasalahan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah adalah apakah
terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kesehatan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di Panti Asuhan Yayasan Penuntun Islam Neusu Kota Banda Aceh Tahun 2015.
2.Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Yayasan Penuntun Islam Neusu untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar
dengan PHBS .
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada anak-anak yang menetap dan
pihak pengurus di Panti Asuhan Yayasan Penuntun Islam Neusu Kota Banda Aceh Tahun
2015.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
Menurut Notoatmodjo (2011) pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di
kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok
dan masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih
pandai, lebih mampu, lebih tahu). Dalam mencapai tujuan tersebut seorang individu,
suatu proses yang unsurnya terdiri dari masukan (input) yaitu sasaran pendidikan
(out put) yaitu suatu bentuk perilaku dan kemampuan dari saran-saran pendidikan.
Tujuan pendidikan untuk mengubah prilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi
sehat. tujuan tersebut dapat dicapai dengan anggapan bahwa manusia selalu dapat
pendidikan di dalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi pendidikan maka pendidikan
kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau praktek pendidikan. Oleh sebab itu konsep
kesehatan. Pendidkan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa,
ke arah yang lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
pendidikan, pengetahuan dan sikap seseorang dalam menjaga kesehatan apabila tingkat
pendidikan seseorang tinggi maka bisa memperbaiki pengetahuan, sikap dan prilaku
orang tersebut sehingga mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan, baik
C. Konsep Perilaku
1. Konsep Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan
lain sebagainya. bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi, dan
emosi juga merupakan perilaku manusia. Dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa
yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau
2. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan.
Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau perangsangan.
Respons atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap),
maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktis). Sedangkan stimulus atau
rangsangan disini terdiri empat unsur pokok, yakni : sakit dan penyakit, sistem pelayanan
a. Perilaku kesehatan (health behaviour), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan
b. Perilaku sakit (sick behaviour), yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan
oleh individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya
atau rasa sakit. Termasuk disini juga kemampuan atau pengetahuan individu untuk
tersebut.
c. Perilaku peran sakit (the sick behaviour), yakni segala tindakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilaku ini