Anda di halaman 1dari 12

1.

Pewarnaan Ekstrinsik dilakukan scalling=>

2. Abrasi =>

3. Nekrosis (Intrakoronal Bleaching) =>

4. Stain nekrosis =>

Perubahan warna gigi anterior -> Problem estetik pasien dan dokter
Alternatif Perawatan
1. Restoratif; - Labial Veneer Kerusakan reversible
2. Non Restoratif: Bleaching Minimal Invasif
Bleaching:
- Sebagai salah satu alternatif perawatan gigi estetik.
- Merupakan metode pemulihan kembali gigi yang berubah warna, sampai mendekati
warna gigi asli dengan proses perbaikan secara kimiawi, dan tujuannya
mengembalikan faktor estetik penderita.
Keutamaan bleaching dibanding dengan metode restoratif, dalam memperbaiki warna pada
gigi antara lain:
- Estetik lebih baik, karena tidak mengurangi struktur normal gigi
- Relatif lebih mudah dibanding dengan prosedur pembuatan mahkota jaket atau labial
veneer
Indikasi dilakukan bleaching:
- Pada gigi yang mengalami pewarnaan baik secara intrinsik maupun ekstrinik, vital
maupun nonvital
Pewarnaan Ekstrinsik
Ditemukan pada permukaan luar gigi dan biasanya bersifat lokal.
Umumnya bisa dihilangkan dengan prosedur scaling dan polishing
Pewarnaan Intrinsik
- Pewarnaan gigi yg diakibatkan oleh noda didalam permukaan email dan dentin.
Disebabkan oleh penumpukan bahan-bahan didalam struktur gigi.

-
Material Bleacing
1. Hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida merupakan oksidator kuat dan tersedia dalam berbagai
konsentrasi, yang paling umum di pakai adalah konsentrasi 30-35 %. Contoh larutan
hidrogen peroksida adalah superoxol, perhidrol. Cairan ini merupakan cairan bening
tidak berwarna dan tidak berbau.
2. Natrium perborat
Natrium perborat dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Bahan yang masih baru
mengandung kira-kira 95 % perborat dalam 9,9 % oksigen. Bahan ini bersifat alkali,
lebih mudah dikontrol dan lebih aman daripada cairan hidrogen pekat.
3. Karbamid peroksida
Dikenal sebagai urea hidrogen peroksida, dapat diperoleh dalam berbagai
konsentrasi antara 3-15%. Umumnya preparat ini mempunyai pH 5-6,5 % dan
mengandung kira-kira 10 % karbamid peroksida, biasanya mengandung gliserin atau
propilen glikol, natrium stannat, asam fosfat atau asam sitrat dan aroma.

Metode Bleaching
- Menggunakan agen bleching yang merupakan derivat Hidrogen Peroksida, serta
aktivasi sinar atau panas mempercepat reaksi radikal bebas. Agen bleaching yang
sering digunakan adalah Hidrogen peroksida, Karbamid peroksida dan Sodium
perborat

Mekanisme Bleaching
- Hidrogen peroksida => berat molekul rendah, denaturasi protein => menembus email
dan mencapai dentin yang terkena pewarnaan gerakan ion memecah warna
- Reaksi oksidasi => noda-noda yang ada di email dan dentin teroksidasi oleh H2O2
(oksidator kuat) => reaksi dengan oksigen bebas yang dilepaskan => warna
menjadi netral => efek pemutihan.
- Hidrogen peroksida merupakan suatu bahan yang dapat menghasilkan radikal bebas,
HO2* + O* yang sangat reaktif. Pada proses pemutihan gigi, hidrogen peroksida
berdifusi melalui matriks organik email dan dentin. Radikal bebas bermuatan
merupaka radikal yang tidak stabil dan akan bereaksi dengan molekul organik atau
radikal bebas lainnya terutama molekul-molekul zat warna di dalam gigi setelah zat
warna dirusak sehingga terjadi efek pemutihan (Feinman, 1987; Goldstein and
Garber, 1995).
Teknik Bleaching
- Bleaching dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bleaching secara eksternal yang
dilakukan pada gigi vital yang mengalami perubahan warna dan bleaching
secara internal, dilakukan pada gigi non vital yang telah dirawat saluran akar
dengan baik.

Evaluasi Umum Pasien:


1. Warna gigi awal Sifatnya irreversible sehingga bisa relapse
2. Karies => Ditambal dulu
3. Adanya restorasi yang rusak
4. Kualitas email : ketebalan, tekstur
5. Gingiva
6. Ro: melihat kondisi pulpa gigi dan jaringan periapikal

1. Teknik Eksternal
(a) In office Bleaching
Dilakukan di klinik oleh seorang dokter gigi. Contohnya adalah bleaching
dengan sinar .
(b) Home Bleaching
Tehnik ini biasanya dipakai pada perubahan yang ringan, dianjurkan
sebagai tehnik pemutihan di rumah. Tehnik ini dapat dilakukan pada malam
hari saat tidur disebut night guard vital bleaching atau dipakai pada siang hari.
Prosedur In Office Bleaching dengan sinar:
1. Bersihkan gigi, lindungi jaringan lunak dengan mengulaskan pasta pelindung mulut,
pasang karet isolator ,ikat dengan benang pada gigi yang akan dirawat.
2. Letakkan sepotong kapas yang telah dibasahi larutan hidrogen peroksida pada bagian
labial dan palatinal gigi.
3. Pemanasan dilakukan dengan cara memakai lampu reostat controlled photoflood
yang diletakan sekitar 30 cm dari gigi selama 10-30 menit pada permukaan gigi
yang telah diberi gulungan kapas yang dibasahi dengan superoxol.
4. Pemutihan gigi dilakukan selama 30-60 detik. Ulangi prosedur ini sebanyak 3 kali.
5. Kapas dilepas, gigi dibilas dengan air hangat, buka ikatan dental floss, lepaskan
karet isolator, bersihkan sisa pasta pelindung mulut.
6. Suruh pasien menyikat gigi kemudian lakukan pemolesan.
7. Pasien disuruh datang 1 minggu kemudian, bila belum memuaskan prosedur
bleaching diulang

Prosedur Home Bleaching dengan Mouthguard (individual, aturan pakai 6-8 jam):
1. Pasien diberi penjelasan, lakukan profilaksis, dibuat foto permulaan dan selama
perawatan.
2. Gigi dicetak, dibuat model lengkung rahang dari gips batu. Dua lapis relief die
diulaskan pada bagian bukal cetakan gigi untuk membentuk reservoir bagi bahan
pemutih.
3. Matriks plastik lunak setebal 2 mm dibuat dan dirapikan dengan gunting sampai 1
mm melewati tepi ginggiva.
4. Mouthguard dicoba pada mulut, lalu diangkat dan bahan pemutih dimasukkan ke
dalam ruangan dari setiap gigi yang akan diputihkan. Kemudian mouthguard
dipasang atas gigi dalam mulut dan kelebihan bahan pemutih gigi dibuang.
5. Pasien harus dibiasakan menggunakan prosedur ini, biasanya 3-4 kali sehari dan
bahan pemutih diisi kembali setiap 30-60 menit.
6. Perawatan dilanjutkan selama 4-24 minggu, pasien diperiksa setiap 2 minggu.

2. Teknik Internal
(a) Teknik Walking Bleach
Tehnik ini memakai campuran superoxol dan natrium perborat, dan dapat dilakukan
pada saat yg sama dgn waktu obturasi.
(b) Teknik Termokatalitik
Teknik ini mengunakan panas untuk mempercepat proses oksidasi. Sumber panas
yang dapat digunakan adalah rheostat controlled photoflood, light activited
atau instrumen Woodson

Prosedur Walking Bleach:


1. Jaringan sekitar gigi yang akan dirawat dilindungi dengan vaselin.
2. Isolasi gigi dengan karet isolator (rubberdam).
3. Kamar pulpa dan tanduk pulpa dibersihkan, kemudian dentin bagian labial dalam
kamar pulpa dikurangi 0,5 mm dengan bor kecepatan rendah.
4. Kurangi gutaperca dengan plugger panas sebanyak 2 mm ke arah apikal.
5. Daerah orifis ditutup dengan semen seng oksida eugenol setebal 1 mm.
6. Bersihkan kamar pulpa dengan xylene atau isopropil alkohol 70 %, kemudian
keringkan dengan aliran udara. Menurut Hyess (1986) dapat juga dipakai asam fosfat
37 % yang dioleskan dalam kamar pulpa selama 1 menit, kemudian bilas dengan air
dan keringkan.
7. Letakkan pasta campuran natrium perborat dengan superoxol di dalam kamar pulpa,
tekan dengan kapas ke arah dinding labial kemudian tutup dengan tumpatan
sementara seng oksida eugenol.
8. Kujungan berikutnya dilakukan 3-7 hari kemudian. Bila pemutihan gigi belum
berhasil, ulangi prosedur di atas, tetapi bila sudah berhasil, bersihkan gigi kemudian
lakukan tumpatan tetap dengan resin komposit.

Prosedur Termokatalitik:
1. Isolasi gigi yang akan dirawat dengan karet isolator. Lindungi jaringan lunak dengan
petrolium jelly atau cocoabutter.
2. Buang bahan pengisi dari kamar pulpa 2-3 mm ke apikal dibawah gusi.
3. Buang dentin dibagian labial kamar pulpa dengan bor bulat yang berputar secara
perlahan.
4. Bersihkan kamar pulpa dengan kloroform atau xylene, kemudian keringkan dengan
hembusan udara.
5. Lindungi jaringan lunak dan gigi tetangga dari panas yang berasal dari sumber
panas. Letakkan kasa yang telah dibasahi air di bawah karet isolator untuk menutup
bibir dan jaringan lunak.
6. Letakkan sebuah kapas dalam kamar pulpa yang dibasahi hidrogen peroksida 30-35
%, tutup permukaan labial gigi dengan kapas yang telah dibasahi bahan pemutih.
Arahkan sumber panas pada gigi yang telah disiapkan.
7. Basahi lagi kapas dengan hidrogen peroksida segar. Ulangi langkah ini 4-5 kali.
8. Evaluasi efek pemutihan,bila belum berhasil pertemuan berikutnya dilakukan
seminggu kemudian setelah kavitas ditutup tumpatan sementara.
9. Apabila hasilnya sudah memuaskan, bersihkan kamar pulpa dengan kloroform xylene
atau alkohol, kemudian lapisi dengan semen yang berwarna putih sebelum dilakukan
tumpatan tetap dengan resin komposit.

Efek samping Bleaching


1. Gigi sensitif
=> asam kuat => demineralisasi email => prisma email terbuka tubulus
dentin terekspose => material bleaching hipertonik => pergerakan cairan
tubulus => respon nyeri
2. Iritasi Gingiva
peroksida kaustik => leakage saat aplikasi => trauma khemis pada gingiva
=> konsentrasi tinggi => resesi gingiva secara permanen

3. Resorpsi eksternal
utamanya pada daerah servikal => email tipis => dengan aktivasi panas =>
sementum => nekrosis, ligamen periodontal inflamasi => diperparah
dengan adanya bakteri

4. Perubahan Morfologi Email


asam kuat => demineralisasi email => prisma email terbuka =>
permukaan lebih kasar, porus (mikroskopis)
5. Mengurangi Perlekatan
perubahan morfologi permukaan email => erosi => ditambah peroksida
mempengaruhi polimerisasi RK => perlekatan restorasi kurang
6. Interaksi dengan Material Gigi
Carbamide peroksida => meningkatkan pelepasan ion merkuri => restorasi
amalgam menjadi kusam
7. Sakit pada Tenggorokan
material tertelan => iritasi pada mukosa => rasa sakit

Contoh Kasus
Seorang penderita wanita berumur 21 tahun datang ke RSIGM-FKG UNISSULA,
Bagian Konservasi Gigi dengan keluhan utama gigi depan kiri atas berubah warna.
Setahun yang lalu pasien mengeluh sakit pada gigi tersebut, dan kemudian dilakukan
perawatan saluran akar serta ditumpat dengan tumpatan sewarna. Empat bulan yang
lalu pada gigi tersebut dilakukan perawatan ulang dan setelah rasa nyeri mereda
pasien mengatakan bahwa sedikit demi sedikit giginya mengalami perubahan warna.

Tahap Perawatan
Gutta perca dikurangi 2mm (setelah obturasi secara hermetis)
Peletakkan barrier
Hasil Perawatan

Anda mungkin juga menyukai