BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, lateralitas dan ukuran
tumor dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium
H1 : Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, lateralitas dan ukuran tumor
dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelvis superior dan menyilang arteria iliaca externa (Snell, 2012). Pembuluh-
pembuluh dan saraf tersebut mencapai ovarium dengan melewati bagian lateral
ligamentum latum yang dikenal dengan nama ligamentum suspensorium ovarii.
Pembuluh darah dan saraf akhirnya masuk ke hilum ovarii melalui mesovarium
Snell, 2012).
seperti fibroblast yang berbentuk gelendong. Sel ini membentuk sel-sel granulosa
dan sel-sel teka yang merupakan unit fungsional dari setiap ovum. Komplek dari
sel germinal dan sel granulosa dikenal sebagai folikel primordial. Selama masa
reproduksi, folikel dominan berkembang setiap bulan menjadi folikel graafian yang
kemudian pecah selama ovulasi. Setelah ovulasi, folikelnya kolaps. Sel-sel
granulosa di dalam folikel mengalami luteinize, perubahan yang ditandai dengan
hipertrofi dan akumulasi lipid. Sel-sel ini mulai memproduksi progesterone di
samping esterogen. Folikel yang kolaps berubah menjadi kuning yang disebut
korpus luteum (Robboy dkk, 2008).
Sel-sel yang berasal stroma ovarium terdiri dari sel hilus dan sel luteinized.
Kedua sel tersebut berespon terhadap hormon hipofisis. Sel-sel ini membentuk dan
mensekresi androgen dan esterogen yang merangsang proliferasi pada organ akhir.
Sel-sel ini juga menghambat hipotalamus melalui umpan negative (Robboy dkk,
2008).
Medula, atau bagian tengah dari ovarium, terdiri dari jaringan ikat longgar
yang merupakan kelanjutan dari yang di mesovarium. Terdapat sejumlah besar
arteri dan vena dalam medulla dan sejumlah kecil serat otot polos yang
berkesinambungan dengan yang berasal dari ligamentum supensorium, serat-serat
ototnya mungkin bersifat fungsional dalam pergerakan ovarium (Cunningham
dkk,2001).
7
- Matur
Teratoma Matur adalah suatu tumor kistik yang tersusun oleh derivate dari
germ cell (paling tidak dua lapis dari tiga lapis germ cell) yang berdiferensiasi baik
ectoderm, mesoderm, dan endoderm - dengan elemen ektodermal mendominasi.
(Knipe dkk, 2014). Teratoma kistik matur dari ovarium, atau kista dermoid, telah
dikenal sejak jaman dahulu. Teratoma mature selalu jinak, tapi kadang-kadang
mungkin mengalami perubahan ganas di salah satu unsurnya, kebanyakan dari
epitel unsur skuamous (Kurman, dkk 2011). Teratoma matur kebanyakan berasal
dari sel telur yang telah mengalami pembelahan meiosis pertama berkembang
secara partenogenesis (Taufik dkk, 2010). Biasanya terdeteksi pada wanita muda
selama masa reproduksi aktif dengan kejadian puncak pada dekade ketiga. secara
klinis mereka bisa ditemukan secara kebetulan (Nayak, 2015).
Semakin tingginya tingkat estrogen dan progesteron dapat menjelaskan
peningkatan ukuran teratoma kistik matur setelah pubertas, dan pertumbuhan
mereka ditahan setelah menopause (Chang dkk, 2014). Beberapa temuan klinis
seperti kelompok usia lanjut dan ukuran tumor besar merupakan faktor risiko yang
signifikan dari transformasi keganasan (Oranratanaphan dkk, 2013). Faktor-faktor
seperti usia, ukuran tumor, membantu dalam penilaian risiko pra operasi
(Krishnendu dkk, 2014).
- Monodermal
Monodermal teratoma merupakan salah satu tipe dari teratoma ovarii yang
berasal dari hanya satu elemen sel germinal. Berdasarkan klasifikasi tumor sel
germinal monodermal teratoma merupakan klasifikasi tersendiri yang terpisah dari
teratoma jenis terbnyak dari monodermal teratoma adalah struma ovarii yaitu suatu
teratoma matur yang terdiri dari hanya atau predominan jaringan thyroid. Struma
ovarii merupakan jenis terbanyak dari monodermal teratoma terjadi pada usia
13
reproduktif dapat merupakan lesi jinak maupun malignan. Struma ovarii biasanya
unilateral dan solid. Ukuran bervariasi tetapi kebanyakan berukuran kurang dari 10
cm. permukaan potongan berwarna seperti daging merah sampai coklat atau
kehijauan. Beberapa tumor namun jarang membentuk kista berisi massa berwarna
hijau kecoklatan dan lembut. Struma ovarii terdiri dari folikel thyroid yang berisi
massa koloid seperti pada jaringan thyroid normal. Struma ovarii bisa berkembang
menjadi karsinoma thyroid, jenis kapiler atau folikuler. (Nogales dkk, 2014)
Jenis lain dari monodermal teratoma adalah karsinoid yang berasal dari
komponen neuroendokrin. Karsinoid ovarium sangat jarnag biasnaya terjadi pada
usia 14-79 tahun dan ditemukan secara kebetulan. Tumor biasanya unilateral
bentuk solid, bentuk mucinous dapat mengandung material seperti jelly yang
mengkilat. Secara mikroskopik strumal karsinoid membentuk struktur insular atau
trabekular. (Nogales dkk, 2014)
Jenis lain dari monodermal teratoma adalah tumor neuroektodermal yang
terdiri dari jaringan neuroektodermal saja. Selain itu juga jenis sebaceous tumor
dan prolactinoma serta corticotroph adenoma (Nogales dkk, 2014)
muda adalah eksisi kista dengan konservasi bagian dari ovarium jika
memungkinkan. Pengobatan ini biasanya menghasilkan kesembuhan total (Kurman
dkk, 2011). Bagi sebagian besar pasien dengan teratoma matur, laparoskopi atau
eksisi bedah laparotomic dapat memberikan diagnosis definitif, mampu
meringankan gejala, dan mencegah timbulnya komplikasi (Laberge, 2006).
manajemen laparoskopi tumor ovarium adalah alternatif yang berpotensi lebih
aman bagi perempuan muda di antaranya kesuburan adalah hasil yang diinginkan
(Chang dkk, 2014).
Teratoma imatur adalah neoplasma ganas yang biasanya tumbuh pesat,
menembus kapsul, serta membentuk adhesi pada struktur sekitarnya. menyebar ke
seluruh rongga peritoneum oleh implantasi dan menyebar pertama ke
retroperitoneal, para-aorta, dan kelenjar getah bening yang lebih jauh dan kemudian
ke paru-paru, hati, dan organ lainnya. pengobatan yang dianjurkan untuk pasien
dengan grade I (derajat rendah) teratoma imatur terbatas pada satu ovarium adalah
unilateral salpingo-ooforektomi dan hati-hati tindak lanjut. pengobatan ini kuratif
dalam hampir semua kasus. untuk grade 2 dan 3 (derajat berat) tumor, kemoterapi
adjuvan diberikan berikut unilateral salpingo-ooforektomi, sehingga
menyembuhkan secara total di sebagian besar pasien. teratoma imatur ovarium dan
metastasis mereka yang harus dinilai karena grade berkorelasi dengan hasil dan
menentukan pasien menerima kemoterapi (Kurman dkk, 2011).
yang baik. Implan peritoneal seluruhnya terdiri dari jaringan glial dewasa , kadang-
kadang dapat diamati pada penyebab teratoma matur yang padat tetapi tidak
mempengaruhi prognosis. Jarang terdapat teratoma imatur mengembangkan sisa
model di ovarium setelah eksisi. Kecuali jika terdapat kista dermoid tertentu seperti
yang terakhir dan telah pecah (J.Prat, 2014).
20
dan tumor kecil struktur kulit dapat membentuk seluruh lapisan. kulit terdiri dari
epitel skuamosa keratin dan biasanya berisi banyak sebasea dan accrine kelenjar
yang berhubungan dengan lemak (gambar 10). Rambut dan pelengkap kulit lainnya
biasanya ada. kadang-kadang, dinding kista dapat dilapisi oleh epitel bronkus atau
gastrointestinal atau epitel jenis kolumnar atau kuboid (gambar 11). Daerah sekitar
tonjolan dermoid dapat berisi berbagai macam jaringan yang berasal dari tiga
lapisan germinal. jaringan ektodermal, ditunjukkan oleh epitel skuamosa dan
turunannya kulit lainnya, biasanya paling banyak ditemukan. jaringan mesodermal
ditunjukkan oleh tulang, tulang rawan, otot polos, dan jaringan fibrosa dan lemak.
jaringan endodermal ditunjukkan oleh epitel gastrointestinal dan bronkial dan
kelenjar, tiroid, dan jaringan kelenjar ludah. (Kurman dkk, 2011).
Gambar 13. Teratoma Matur. Lapisan kista terdiri dari kulit dengan
pelengkap Dikutip: Kurman dkk, 2011.
Pembelahan
Meiosis I
Sel Totipotensial
Teratoma
Neuroepitelial Neuroepitelial
Rosette (-) Rossete (+)
BAB III
METODE PENELITIAN
d2
29
Keterangan:
n : Jumlah sampel
d2 (0,10)2
= (1.96)2.0,20.0,8
0.01
= 0,6146 = 61,46 = 62
0.01
3.3.3 Lateralisasi
Definisi
Data lateralisasi tumor pasien tertoma ovarium yang tercantum di dalam
rekam medik di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. moh Hoesin
Palembang Periode Juni 2010 Juni 2015.
Alat ukur
Arsip (rekam medik)
Cara ukur
Mencatat lokasi tumor dari rekam medik.
Hasil ukur
- Ovarium unilateral ( kanan/kiri)
- Ovarium bilateral (kanan dan kiri)
Total
Unilateral
Bilateral
Total
Total
34
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas
dan terikat dengan skala data interval/rasio dengan distribusi data normal.
Total
Gambaran Histopatologi
Ukuran
Teratoma Teratoma Total PR
Tumor P
Matur Immatur (%) CI
(cm)
N % N %
Total
36
Pengajuan judul
Ujian proposal
Pengumpulan data
Ujian skripsi
3.12 Anggaran
Tabel 11. Anggaran biaya penelitian
No. Kebutuhan Jumlah Harga
1. Buku/Literatur 4 buah Rp 1.000.000
2. Kertas A4 70 gram 1 rim Rp 40.000
3. Kertas A4 80 gram 1 rim Rp 40.000
4. Tinta printer 4 botol Rp 100.000
5. Fotokopi Rp 100.000
6. Transportasi Rp 200.000
7. Map kertas 2 buah Rp 6.000
8. Map plastik 2 buah Rp 10.000
Jumlah Rp 1.496.000
37
3.12Kerangka Operasional
Populasi Penelitian
Sampel
Pengumpulan Data
Pasien Teratoma
Ovarium
BAB IV
JUSTIFIKASI ETIK
4.4 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini dapat dilaksanakan berdasarkan
landasan scientific yang kuat, bermanfaat dan akan dilakukan sesuai prosedur
kerja yang telah ditetapkan serta akan dilaksanakan sepenuhnya dengan
memegang etika penelitian. Maka penelitian ini layak etik untuk dapat
dilaksanakan.
40
Daftar Pustaka
Ayhan A, Bukulmez O, Genc C, et all. 2000. Mature cystic teratomas of the ovary:
case series from one institution over 34 years. Eur J Obstet Gynecol Reprod
Biol. 88(2). (http://www.ncbi.nlm.nih.goc/pubmed/10690675, diakses 07
agustus 2016).
Benjapibal M, et all. 2000. Benign cystic teratoma of the ovary : a review of 608
patients. J Med Assoc Thai 83(9).
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11075967, diakses 07 agustus 2016).
Chang Che-Fu dan Lin Chen-Kuo. 2014. A Case Recurent, Bilateral Ovarian
Mature Teratoma in A Young Woman. Bio Med Central. 14(57).
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3996130/, diakses 04
agustus 2016).
Cunningham dan Garry F. 2001. Obstetri Williams (edisi ke-21). Buku Kedokteran
EGC. Jakarta, Indonesia.
Ellison LR, Pirog EC. 2011. The Female Genital Tract. Dalam: Kumar, Abbas,
Fausto, Aster. Robins and Cotran Pathologic Basis of Disease (edisi ke-8).
Elsevier: Philadelphia, Pennsylvania, hal. 1048.
Langman, Sadler T.W. 2009. Embriologi Kedokteran (edisi ke-10). EGC. Jakarta,
Indonesia.
Lester, Susan C. 2005. The Breast. Dalam: Kumar V, Abbas Ak, Fausto N. Robbins
and Cotran Pathologic Basis of Disease (edisi ke-7). Elsevier: Singapore.
Nayak, Ramadas. 2015. Exam Preparatory Manual for Undergraduate: General and
Systemic Pathology. Jaype Medical Inc: London. Hal. 607-608.
42
Nogales F, Talerman A, Tavasolli F.A, et all. 2003. World Health Organization and
Clasification of Tumors. Pathology and Genetics of Tumors of The Breast
and Female Genital Organs. IARC Press: Lyon.
Outwater EK, Siegelman ES, Hunt JL, et all. 2001. Ovarian Teratomas: Tumor
Types and Imaging Characteristics. RSNA RadioGraphics. 21(2).
(http://pubs.rsna.org/doi/full/10.1148/radiographics.21.2.g01mr09475,
diakses 25 agustu 2016).
Panteli C. et all. 2009. Ovarian Germ Cell Tumours: A 17 Years Study in A Single
Unit. Eur J Pediatr Surg 2009 Apr. 19(2). (https://www.thieme-
connect.com/products/ejournals/abstract/10.1055/s-0029-1202372, diakses
26 juli 2016).
Prat J, Cao D, Carinelli S.G, Nogales F.F, Vang R, Zaloudek C.J. 2014. Germ Cell
Tumours. Dalam: Kurman Robert J, Carcangiu Maria Luisa, Herrington C.
Simun, Young Robert H. 2014. WHO Classification of Tumours of Female
Reproductive Organs. IARC: Lyon, France.
Robboy S.J. et all. 2008. The Female Reproductive System. Dalam: Rubin R,
Strayer D.A. Rubins Pathology: Clinicopathologic Foundation of Medicine
(edisi ke-5). Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.
Singhal S. 2008. Struma Ovarii A Rare Ovarian Tumor. The Internet Jurnal of
Gynecology and Obstetric. 12(1). (http://print.ispub.com/api/0/ispub-
article/11058, diakses 25 juli 2016).
BIODATA
Foto
Nama : Anggia Fabelita Berwarna
3x4
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 25 januari 1996
Blok A No. 11
Telp/Hp : 082175597237
Email : anggiafab@yahoo.com
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Pahri Azhari
Ibu : Lucyanti
Jumlah Saudara : 3
Anak Ke : 2
Palembang,
(Anggia Fabelita)