Proposal
Penelitian Hibah Bersaing
Oleh:
D Elysa Putri M
Jafril Rezi
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas Rahmat dan KaruniaNYA
proposal ini dapat kami buat dengan judul Efektifitas Antipiretik Ekstrak Daun Sirsak (Annona
muricata L) dengan sirup Parasetamol sebagai pembanding. Pembuatan Proposal Penelitian ini
dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk ini kami mengucap
-kan terimakasih yang tak terhingga kepada :
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk ini kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan
proposal penelitian ini.
Atas perhatian dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
Tanaman sirsak awalnya dikenal sebagai tanaman buah yang pemanfaatannnya sebatas
buahnya saja, sedang bagian lainnya jarang dimanfaatkan. Tanaman ini sudah menyebar
keberadaannya di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman sirsak sudah menyebar keberadaan
di berbagai daerah di Indonesia. Penamaan tanaman sirsak ini berbeda-beda di setiap daerah.
Nama-nama yang dikenal di berbagai daerah Indonesia antara lain : daerah Jawa dikenal
sebagai nangka sebrang; daerah sunda : nangka walanda, sirsak ; di Aceh, deureuyan belanda,
di Sumatera Barat disebut dengan durian betawi. Untuk luar negeri , sirsak di Inggris dikenal
dengan nama soursopi, di Thailand disebut thurian the, thurian khaek; di Filipina disebut
guayobano; di Brazil dikenal dengan nama graviola; di Prancis dikenal dengan nama corossol; di
Spanyol di sebut guanobano, huanaba; di Taiwan disebut toge banreisi; di India dikenal dengan
dengan nama durian benggala; di Papua Nugini dengan nama sauersack sausap.
2.1.1.Daun sirsak.
Daun sirsak berbentuk panjang dengan ujung lancip pendek, daun muda berwarna hijau muda,
daun yang tua berwarna hijau tua, daun sirsak tebal dan agak kaku dengan urat daun menyirip
atau tegak pada urat daun utama.
Berikut adalah sistematika tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2013)
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Annonales
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L
2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sirsak
Daun Sirsak merupakan bagian yang banyak mengandung banyak zat aktif diantaranya
annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol,
caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid dan muricapentocin. Daun sirsak secara
tradisionil biasa dimanfaatkan untuk mengobati arthritis, asma, bronchitis, batuk, diabetes,
diuretik, disentri, deman, influenza, hipertensi, reumatik. (Mardiana, L , 2013). Selain itu daun
sirsak mempunyai khasiat seperti tannin, alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid. Tripenoid dan
flavonoid yang berkhasiat sebagai antipiretik
2.2. Antipretik
Antipretik adalah obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan suhu tubuh pada
keadaan deman. Antipiretik bekerja dengan merangsang pusat pengaturan panas di
hipotalamus sehinggga pembentukan panas yang tinggi akan dihambat dengan cara
memperbesar pengeluaran panas yaitu dengan menambah aliran darah ke perifer dan
memperbanyak pengeluaran keringat sehingga suhu tubuh turun menjadi normal
(Tjay, 2007)
Mekanisme kerja antipiretik:
Mekanisme kerja antipiretik adalah dengan mengembalikan fungsi thermostat di hipotalamus
ke posisi normal dengan cara pembuangan panas melalui bertambahnya aliran darah ke perifer
di sertai dengan keluarnya keringat. Zat antipiretik dapat meningkatkan enzim siklooksigenase
yang memicu pembentukan prostaglandin, sehingga kadar prostaglandin menurun di daerah
thermostat dan menurunkan suhu tubuh. Penurunam suhu tersebut adalah hasil kerja obat
pada system saraf pusat yang melibatkan control suhu di hipotalamus.
Penurunan suhu badan berhubungan dengan peningkatan pengeluaran panas karena
pelebaran pembuluh darah superfisial. Antipiresis mungkin disertai dengan pembentukan
banyak keringat. (Katzung.B.G, 2002)
2.3. Demam
Demam merupakan suatu gejala dimana suhu tubuh berada pada derajat yang lebih
tinggi dari suhu normal (370C). Ini terjadi karena pusat pengatur suhu panas mengalami
gangguan. Penigkatan suhu tubuh pada keadaan demam diawali dengan dilepaskannya pirogen
endogen yang memacu pelepasan prostaglandin lokal yang berlebih. Demam merupakan suatu
gejala dan bukan merupakan suatu penyakit tersendiri tetapi suatu tangkis yang berguna dari
tubuh terhadap infeksi (Tjay, 2007)
Mekanisme terjadinya demam:
Pirogen eksogen mula-mula merangsang fagosit untuk membentuk pirogen tubuh
sendiri, yang kemudian melalui peningkatan sintesis prostaglandin akan menimbulkan reaksi
kenaikan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat
sekresi kelenjar keringat, sehingga terjadi ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran
panas.
2.4.2. Dinitrofenol
OH
NO2
NO2
2.4.3 Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Sebagian besar ekstrak dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi.
Seluruh perkolat biasanya dipekatkan dengan cara destilasi dengan pengurangan tekanan,
agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena panas.
Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol sebagai
pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet. Jika tidak dinyatakan lain
pada masing-masing monografi, tiap ml ekstrak mengandung bahan aktif dari 1 g simplisia yang
memenuhi syarat.
Ekstrak cair yang cenderung membentuk endapan dapat didiamkan dan disaring atau
bagian yang bening dienaptuangkan. Beningan yang diperoleh memenuhi persyaratan
Farmakope. Ekstrak cair dapat dibuat dari ekstrak yang sesuai (Farmakope Indonesia Edisi IV
Tahun 2010).
Ada beberapa metode dasar ekstraksi yang dipakai untuk penyarian yaitu perkolasi dan
maserasi. Ekstrak pada penelitian kali ini dibuat secara maserasi dengan menggunakan cairan
penyari etanol 96%.
Cara Maserasi:
Simplisia ditimbang sebanyak 10 bagian dimasukkan ke dalam wadah. Tambahkan cairan
penyari etanol sebanyak 75 bagian masukkan ke dalam wadah, aduk-aduk tutup dengan rapat,
diamkan selama 5 hari (selama pendiaman minimal diaduk sebanyak 3 kali). Saring dengan
kain penyaring. Ampas dibilas dengan etanol sampai diperoleh 100 bagian. Masukkan ke dalam
wadah tertutup rapat, diamkan selama 2 hari ditempat gelap. Enaptuangkan, masukkan ke
dalam wadah yang sesuai.
(Farmakope Indonesia Edisi III Tahun 2010).
EKSTRAK ETANOL
DAUN SIRSAK 5%
EKSTRAK ETANOL EFEK
DAUN SIRSAK 15% ANTIPIRETIK
EKSTRAK ETANOL
DAUN SIRSAK 45%
1. Ekstrak daun sirsak adalah ekstrak yang dibuat dari daun sirsak sebanyak 500 gram yang
diambil dari daerah jalan simalingkar Kecamatan Medan Johor dengan konsentrasi 10%,
20% dan 30% dan dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 96%
sebagai cairan penyari.
2. Efek antipiretik adalah efek yang dihasilkan obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan
suhu tubuh pada keadaan demam.
2.8 Hipotesis
Ekstrak etanol daun sirsak memiliki efek antipiretik pada merpati.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel,H.C (2011) Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke. 4.Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).
Departemen Ilmu Penyakit Dalam . (2006). Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbit
FKUI. Jakarta.
Herliana Ersi, dkk (2011). Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker . Penerbit Mata
Elang Media. Jakarta
Katzung, B.G.(2002). Farmakologi Dasar Klinik. Edisi IV Alih bahasa Staf Dosen FK Unsri. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014).Farmakope Indonesia, Edisi V, Jakarta, Hal.
998 999
Mansjoer,A dan Suprohaita. (2010) ,Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3. Penerbit: Media
Aesculapius FK UI, Jakarta
Mardiana, L & Ratnasari, J(2013) Ramuan dan Khasiat Sirsak. Cetakan ke. 10. Penebar Swadaya
Jakarta
Mutschler, E. (1999). Dinamika Obat. Penterjemah : Mathilda B. dan Anna S, Penerbit ITB.
Bandung
Sastroamidjojo, AS. (2000), Obat Asli Indonesia, Cetakan ke. II. Penerbit: Dian Rakyat, Jakarta
Tjay, HT dan Raharja,K (2007) , Obat-obat Penting dan Khasiatnya, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta
Tjitrosoepomo, G (2013). Taksonomi Umum: Dasar dasar Taksonomi Tumbuhan . Cetakan ke.
5. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Zuhud, Ervizal (2011). Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Agromedia Pustaka. Jakarta