Anda di halaman 1dari 6

Teori-Teori Pemerolehan Bahasa

1. Jika diseksamai, masing masing teori pemerolehan bahasa yang telah diberikan oleh dosen
adalah tidak rumitbisa diawali teori behaviorisme dan tidak tentu diakhiri humanisme:
a. Menurut anda, bagaimana seharusnya runtutan urutan teori-teori tersebut jika dikaitkan dengan
perkembangan pemerolehan bahasa anak sejak ia dilahirkan ke dunia?
Jawab: Menurut kelompok kami runtutan teori pemerolehan bahasa sebagai berikut:
a) Nativisme
b) Behaviorisme
c) Kognitivisme
d) Fungsional
e) Kontruktivisme
f) Humanisme

b. Berikan alasan mengapa urutan yang anda susun tersebut adalah benar sehingga, ketika
dibuatkan contoh nyata dari pengalaman anak belajar bahasanya urutan teori tersebut dapat
dijadikan pijakannya!
Jawab:
a) Nativisme, alasannya karena anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi bawaan
untuk memperoleh bahasa. Para nativist memiliki pernyataan dasar yaitu bahwa pemerolehan
bahasa sudah ditentukan dari bawaan, bahwa kita lahir dengan kapasitas genetic yang
mempengaruhi kemampuan kita memahami bahasa disekitar kita yang hasilnya adalah sebuah
konstruksi system bahasa yang tertanam dalam diri kita. Secara umum teori nativisme mengacu
pada pendekatan yang menekankan kemampuan ilmiah manusia untuk dapat berbicara. cirri
cirri bawaan bahasa untuk menjelaskan pemerolehan bahasa asli pada anak anak dalam tempo
begitu singkat sekalipun ada keabstrakan dalam kaidah kaidah bahasa tersebut. Pengetahuan
Chomsky diumpamakan sebagai kotak hitam kecil di otak, sebuah perangkat pemerolehan
bahasa atau Language Acquisition Device (LAD) (Brown, 2000: 31). Nativist percaya bahwa
setiap manusia yang lahir sudah dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa yaitu
Language Acquisition Device (LAD). LAD dianggap sebagai sebagai bagian fisikologis dari
otak yang khusus untuk mengolah masukan (input) dan menetukan apa yang dikuasai lebih
dahulu seperti bunyi, kata, frasa, kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tahu persis tepatnya
dimana LAD itu berada karena sifatnya yang abstrak (invisible). Mcneil (1966) dalam Brown
2000 (31) memaparkan LAD meliputi empat perlengkapan linguistic bawaan:
Kemampuan membedakan bunyi wicara dan bunyi bunyi lain dilingkungan sekitar
Kemampuan menata data linguistiki kedalam berbagai kelas yang biasa disempurnakan
kemudian
Pengetahuan hanya jenis system linguistic tertentu yang mungkin sedangkan yang lain tidak
Kemampuan untuk terus mengevaluasi system linguistic yang berkembang untuk membangun
kemungkinan system paling sederhana berdasarkan masukan linguistic yang tersedia.
Mcneil dan para peneliti lain dalam tradisi Chomskyan secara meyakinkan berpendapat bahwa
gagasan LAD yang sangat bertolak belakang dengan stimulus respon (S-R) aliran behavioristik
yang begitu terbatas dalam menjelaskan kreatifitas yang terdapat dalam bahasa anak anak.
Gagasan tentang bakat linguitik sangat cocok dengan teori generative: anak anak diyakini
memanfaatkan kemampuan bawaan untuk menghasilkan jumlah ujaran yang kemungkinan tidak
terhingga. Aspek aspek makna, keabstrakan kreatifitas dijelaskan secara lebih memadai.
Chomsky menganggap Skinner keliru dalam memahami kodrat bahasa. Bahasa bukan suatu
kebiasaan tetapi suatu system yang diatur oleh seperangkat peraturan (Role Governed). Bahasa
juga bersifat kreatif dalam memiliki ketergantungan struktur. Jadi pemerolehan bahasa bukan
didasarkan pada nurture (pemerolehan itu ditentukan oleh alam lingkungan) tetapi pada nature.
Artinya pemerolehan bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan.
Anak dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi dibekali dengan bekal kodrati(innate properties) yaitu
faculties of mind yang salah satu bagiannya khusus untuk memperoleh bahasa, yaitu language
acquisition device
b) Behaviorisme,
Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan
hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (response). Perilaku bahasa yang efektif
adalah membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan
jika reaksi tersebut dibenarkan. Dengan demikian, anak belajar bahasa pertamanya.

Sebagai contoh, seorang anak mengucapkan bilangkali untuk barangkali. Sudah pasti si anak
akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang mendengar kata tersebut. Apabila sutu ketika si
anak mengucapkan barangkali dengan tepat, dia tidak mendapat kritikan karena pengucapannya
sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan membuat reaksi yang tepat terhadap
rangsangan dan merupakan hal yang pokok bagi pemerolehan bahasa pertama.

B.F. Skinner adalah tokoh aliran behaviorisme. Dia menulis buku Verbal Behavior (1957) yang
digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran ini. Menurut aliran ini, belajar merupakan hasil
faktor eksternal yang dikenakan kepada suatu organisme. Menurut Skinner, perilaku kebahasaan
sama dengan perilaku yang lain, dikontrol oleh konsekuensinya. Apabila suatu usaha
menyenangkan, perilaku itu akan terus dikerjakan. Sebaliknya, apabila tidak menguntungkan,
perilaku itu akan ditinggalkan. Singkatnya, apabila ada reinforcement yang cocok, perilaku akan
berubah dan inilah yang disebut belajar.

Namun demikian, banyak kritikan terhadap aliran ini. Chomsky mengatakan bahwa toeri yang
berlandaskan conditioning dan reinforcement tidak bisa menjelaskan kalimat-kalimat baru yang
diucapkan untuk pertama kali dan inilah yang kita kerjakan tiap hari. Bower dan Hilgard juga
menentang aliran ini dengan mengatakan bahwa penelitian mutakhir tidak mendukung aliran ini.

Aliran behaviorisme mengatakan bahwa semua ilmu dapat disederhanakan menjadi hubungan
stimulus-response. Hal tersebut tidaklah benar karena tidak semua perilaku berasal dari stimulus-
response.
Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu di
antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh
nalar. Perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih
umum di dalam kognisi. Jadi, urutan-urutan perkembangan kognitif menentukan urutan
perkembangan bahasa (Chaer, 2003:223). Hal ini tentu saja berbeda dengan pendapat Chomsky
yang menyatakan bahwa mekanisme umum dari perkembangan kognitif tidak dapat menjelaskan
struktur bahasa yang kompleks, abstrak, dan khas. Begitu juga dengan lingkungan berbahasa.
Bahasa harus diperoleh secara alamiah.
c) Menurut teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan kognitif,
barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa. Dari lahir sampai 18
bulan, bahasa dianggap belum ada. Anak hanya memahami dunia melalui indranya. Anak hanya
mengenal benda yang dilihat secara langsung. Pada akhir usia satu tahun, anak sudah dapat
mengerti bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya. Simbol ini kemudian berkembang
menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak.
d) Fungsional
Bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk
berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan terhadap diri sendiri sebagai manusia. Para
peneliti bahasa mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan
efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan
terhadap diri sendirisebagai manusia. Menurut Slobin. Teori Fungsional (Interaksionis) Pada asas
fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas komunikatif dan konseptual
yang beroperasi dalam konjungsi dengan skema batin konjungsi. Pada asas formal,
perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam
konjungsi dan skema batin tata bahasa.
e) Teori Konstruktivisme
Beberapa tokoh ahli kontruktivisme Jean Piaget dan Leu Vygotski menyatakan bahwa manusia
membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk
mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan
kedua. Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada dijelaskan
secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh didapatkan dari
pengalaman. Namun demikian, dalam membangun pengalaman siswa harus memiliki
kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya, menguji ide-ide tersebut melalui eksperimen dan
percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati dan membandingkan fenomena yang
sedang diujikan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan
peranan penting dalam mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran
serta menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan. Siswa dapat benar-benar memahami
konsep ilmiah dan sains karena telah mengalaminya. Dalam kerjanya, ahli konstruktif
menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dengan melibatkan guru dan pelajar untuk
memikirkan dan mengoreksi pembelajaran. Untuk itu ada dua hal yang harus dipenuhi, yaitu:
Pembelajar harus berperan aktif dalam menyeleksi dan menetapkan kegiatan belajar yang
menarik dan memotivasi pelajar, Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar
membuat konsep-konsep, nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan masalah. Sehingga
muncul hubungan yang dapat menambah komunikasi antara pembelajar dan pelajar dan
menambah terjadinya proses belajar bahasa yang benar-benar diharapkan terjadi.
f) Teori Humanisme Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
agar bisa berkembang di tengah masyarakat.
Dalam proses belajar-mengajar bahasa ada sejumlah variabel, baik bersifat linguistik maupun
yang bersifat nonlinguistik, yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar itu.
Variabel-variabel itu bukan merupakan hal yang terlepas dan berdiri sendiri-sendiri, melainkan
merupakan hal yang saling berhubungan, berkaitan, sehingga merupakan satu jaringan sistem.
Keberhasilan belajar bahasa dapat dikelompokkan menjadi asas-asas yang bersifat psikologis
anak didik, dan yang bersifat materi linguistik. Asas-asas yang yang bersifat psikologis itu,
antara lain adalah motivasi, pengalaman sendiri, keingintahuan, analisis sintesis dan pembedaan
individual. Motivasi lazim diartikan sebagai hal yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu. Maka untuk berhasilnya pengajaran bahasa, murid-murid sudah harus dibimbing agar
memiliki dorongan untuk belajar. Jika mereka mempunyai dorongan untuk belajar. Tanpa
adanya kemauan, tak mungkin tujuan belajar dapat dicapai. Jadi, sebelum proses belajar
mengajar dimulai, atau sebelum berlanjut terlalu jauh, sudah seharusnya murid-murid diarahkan.
Pengalaman sendiri atau apa yang dialami sendiri akan lebih menarik dan berkesan daripada
mengetahui dari orang, karena pengetahuan atau keterangan yang didapat dan dialami sendiri
akan lebih baik daripada hanya mendengar keterangan guru. Keingintahuan merupakan kodrat
manusia yang dapat menyebabkan manusia itu menjadi maju. Pada anak-anak usia sekolah rasa
keingintahuan itu sangat besar. Rasa keingintahuan ini dapat dikembangkan dengan memberi
kesempatan bertanya dengan meneliti apa saja.
2. Carilah di dunia maya tentang beberapa hal sebagai berikut
a. Hakikat pemerolehan bahasa pertama Jawaban:
Bahasa adalah segala komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar
dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena itu, perkembangan bahasa dimulai dari
tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua
periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-4 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun).
Istilah pemerolehan merupakan padanan kata acquisition. Istilah ini dipakai dalam proses
penguasaan bahasa pertama sebagai salah satu perkembangan yang terjadi pada seorang manusia
sejak lahir (Darmojuwono dan Kushartanti, 2005: 24). Secara alamiah anak akan mengenal
bahasa sebagai cara berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Bahasa pertama yang dikenal
dan selanjutnya dikuasai oleh seorang anak disebut bahasa ibu (native language).
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak kanak-
kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa
biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-
proses yang terjadi pada waktu seorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah dia
memperoleh bahasa pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama,
sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua (Chaer, 2003:167).
Pada hakekatnya, proses pemerolehan bahasa itu pada setiap anak sama, yaitu melalui
pembentukan dan pengujian hipotesis tentang kaidah bahasa. Pembentukan kaidah itu
dimungkinkan oleh adanya kemampuan bawaan atau struktur bawaan yang secara mental
dimiliki oleh setiap anak. Inilah yang disebut dengan alat pemerolehan bahasa (Language
Acquisition Devical/ LAD). Dengan ini setiap anak dapat memperoleh bahasa apa saja serta
ditentukan oleh faktor lain yang turut mempengaruhinya. Data kebahasaan yang harus diproses
lebih lanjut oleh anak merupakan hal yang penting.
Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama; secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris)
adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari
bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga
mereka.
Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu
dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali
membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu memiliki peran
pusat dalam pendidikan.
Perbandingan antara pemerolehan bahasa pertama dan keduaProses pemerolehan bahasa pertama
dan kedua adalah berbeda pada usia tertentu. Perbedaan tersebut lebih disebabkan tata bahasa
gramatika universal sudah tidak bisa diakses lagi pada usia tertentu. Beberapa peneliti
mengatakan, terdapat proses kritis di mana seorang pelajar mampu menguasai bahasa kedua
dengan cepat. Periode tersebut adalah antara 6 sampai 13 tahun. Lalu, beberapa peneiliti lainnya
mengungkapkan tata bahasa universal sudah tak bisa lagi diakses pada usia remaja, namun bisa
diakses lagi setelah menginjak usia dewasa. Sehingga, orang dewasa lebih mudah menguasai
bahasa kedua.
b. Sebab kemunculan istilah bahasa pertama
penyebabnya adalah anak dari lahir belum menguasai bahasa apapun. maka muncullah bahasa
pertama atau bahasa ibu. kemunculan bahasa pertama dilakukan secara informal dengan motivasi
yang sangat tinggi, karena anak memerlukan bahasa pertama untuk dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang ada di sekelilingnya. dengan muculnya bahasa pertama, perkembangan
kognitif anak dapat terlihat dengan jelas dari penguasaan kosakata anak.
c. Sebab anak harus mempelajari bahasa pertama.
Karena anak harus menguasai sistem B1-Nya. Sehingga karena penguasaan sistem bahasa itu
telah memungkinkan mereka mampu memahami dan menciptakan tuturan atau kalimat-kalimat
yang belum pernah diperdengarkan dan diucapkan sebelumnya. Sebab berikutnya karena semua
bahasa mempunyai struktur dalam atau universal grammar yang umum, disamping mempunyai
ciri-ciri khusus yang satu dengan bahasa lain.
d. Contoh kendala pemerolehan bahasa pertama yang sering menimpa anak-anak.

Hal yang patut dipertanyakan dalam pemerolehan bahasa pertama adalah bagaimana strategi si
anak dalam memperoleh bahasa pertamanya dan apakah setiap anak memiliki strategi yang sama
dalam memperoleh bahasa pertamanya? Berkaitan dengan hal ini, Dardjowidjojo, (2005:243-
244) menyebutkan bahwa pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di
mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan
ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh
pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada
saat dilahirkan. Di samping itu, dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak
secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini. Chomsky mengibaratkan anak
sebagai entitas yang seluruh tubuhnya telah dipasang tombol serta kabel listrik: mana yang
dipencet, itulah yang akan menyebabkan bola lampu tertentu menyala. Jadi, bahasa mana dan
wujudnya seperti apa ditentukan oleh input sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai