Anda di halaman 1dari 6

BAB I

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN


PPL 2
1.1 Penyusunan RPP
Penyusun mengalami permasalahan yang dialami dalam penyusunan RPP,
diantara masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis materi yang diajarkan agar kelihatan menarik
2. Bingung untuk mengambil langkah- langkah kegiatan pembelajaran yang
harus disesuaikan dengan KD, Indikator pencapaian dan tujuan
pembelajaran
3. Bingung dalam pemilihan metode dan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi yang diajarkan, karena belum terlalu menguasai
kelas dan belum mengenal karakter siswa yang berbeda-beda.

1.2 Proses Pengajaran


Selama PPL-2, saya sebagai mahasiswa yang berperan menjadi pengajar
pelajaran kimia sementara Di SMA Negeri 1 Telaga Biru dari awal hingga akhir
terbilang ada sedikit kesulitan. Dimana proses belajar mengajar menggunakan
kurikulum lama yaitu KTSP semua terfokus pada guru dan pemilihan apersepsi
dalam memulai pembelajara untuk memamcing daya pikir siswa untuk materi
yang akan di ajarkan . Siswa-siswa masih sulit untuk menerima metode dan model
pebelajaran yang diterapkan oleh guru, dimana siswa masih belum aktif dalam
proses pembelajaran.
1.3 Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Dalam pelaksanaan bimbingan belajar/ekstrakurikuler Mahasiswa peserta
PPL-2 mengalami masalah dalam hal minimnya pelaksanaan bimbingan belajar
yang dilakukan. Selama PPL-2 hanya dilakukan 1 kali pelaksanaan bimbingan
belajar/ekstrakurikuler Di SMA Negeri 1 Telaga Biru
1.4 Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Adapun masalah yang dihadapi dalam hal partisipasi dalam kehidupan
sekolah/tempat latihan adalah sebagai berikut:

1
Kurangnya mahasiswa PPL diikutsertakan dalam hal yang
berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler
1.5 Proses Bimbingan
A. Dengan Guru Pamong
Dalam hal ini Guru pamong sebagai guru senior selama mengajar sangat
membantu dalam mengatasi kesulitan ketika melakukan KBM. Dimana Guru
pamong sebagai pembimbing mahasiswa praktikan disekolah sangat antusias
dalam membimbing, memantau ketika praktikan mengajar sehingga kekurangan-
kekurangan yang mungkin terjadi dapat segera diperbaiki, berbincang-bincang
dengan praktikan mengenai masalah yang mungkin terjadi saat pembelajaran, juga
memberi banyak saran untuk kelancaran pembelajaran yang akan dilakukan, serta
bekal mengajar praktikan saat mendatang.
B. Dengan Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing juga sangat membantu praktikan dalam melaksanakan
PPL II. Dan hal ini berawal dari PPL II dengan rasa tanggung jawab Ibu
Nurhayati Bialangi, M.Si. Banyak hal yang kami pelajari oleh sebab itu saya
temotivasi ingin menjadi Guru.
Beliau juga memberi masukan-masukan bagi praktikan baik dalam hal
materi maupun kepribadian praktikan. Walaupun dosen pembimbing tidak setiap
saat dapat memantau, akan tetapi mahasiswa dan dosen pembimbing tetap
menjalankan komunikasi dengan baik sehingga kegiatan pembimbingan tetap
berlangsung dan beliau bertanggung jawab sehingga tidak ada masalah.

2
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

2.1 Penyusunan RPP


1. Faktor penyebab dari masalah pada saat penentuan materi pokok atau tema
berdasarkan silabus yaitu dikarenakan adanya sedikit perbedaan antara
materi yang tercantum dalam silabus dengan yang tercantum dalam buku
ajar siswa, sehingga mahasiswa PPL kesulitan untuk menyesuaikan kedua
perbedaan tersebut.
2. Menganalisis konsep materi : Keluasan materi menyebabkan keberagaman
analisis dari konsep materi yang akan diajarkan.
3. Membangun skema akomodasi dan proses mental dan fisik melalui interaksi
antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan menyebabkan guru harus
menyesuaikan dengan model pembelajaran : Model pembelajaran harus
disesuaikan dengan sarana dan media yang memberikan kemudahan siswa
untuk lebih memahami dan menguasai materi yang diajarkan oleh guru.
4. Kemudian masalah lainnya yaitu dalam pemilihan model dan metode
pembelajaran yang harus disesuaikan dengan materi dan siswa dalam kelas.
2.2 Proses Pengajaran
Berdasarkan masalah yang ada, Faktor yang menyebabkan kami mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran yang pertama dikarenakan belum
menguasai kelas dan penggunaan metode dan model dalam proses mengajar.
Masalah kedua yakni terletak pada pemberian nilai akhir, faktor yang
menyebabkan masalah tersebut adalah kurang memahami karakteristik siswa
dimana setiap siswa memiliki karakteristik dan kepriadian yang berbeda satu sama
lain.
Selain itu juga, kemampuan kognitif yang dimiliki siswa sangat berbeda-beda
dalam menerima materi pelajaran. Kemudian, kesalahan dalam menentukan
model dan metode pembelajaran di dalam RPP KTSP yang sesuai dengan materi
dan keinginan siswa, ditambah lagi minimnya rasa ingin tahu siswa terhadap
materi yang diajarkan.

3
2.3 Bimbingan Belajar/Ekstrakurikule
Kegiatan ekstrakurikuler yang di ajarkan oleh mahasiswa hanya kegiatan
pramuka, yang lain-lain jarang diikut sertakan
2.4 Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah /Tempat Latihan
Dalam lingkungan sekolah hanya diikut sertakan untuk mengawas ujian
harian bersama dan mid semester, selebihnya tidak ada sebab kami jarang diikut
sertakan dalam kegiatan sekolah.
2.5 Proses Bimbingan
Untuk proses bimbingan ini kami tidak menemui kesulitan sebab saya terus
berusaha selalu berkoordinasi dengan Guru pamong dikarena Ibu selalu hadir
datang kesekolah, begitu juga dengan dosen pembimbing meskipun jarang
bertemu tetapi kami selalu diberi masukkan walaupun tidak tatap muka.

4
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
3.1 Upaya Menanggulangi Masalah
Dalam hal ini kami selalu mengkonsultasikan dengan guru pamong
tentang masalah-masalah yang kami hadapi, baik itu masalah pembuatan RPP,
masalah dalam mengajar, maupun masalah dalam menghadapi Siswa dan Siswi
yang berbeda-beda dalam hal perilaku dan karakternya serta gaya belajar dan pola
pikirnya.
saya juga harus menyadari Seorang calon guru juga harus cermat dalam
mengatur waktu untuk melakukan kegiatan PPL-2 dan kegiatan perkuliahan.
Melihat kesibukan yang dimiliki oleh Dosen Pembimbing PPL-2 dan Guru
Pamong sehingga jarang memberikan bimbingan ke mahasiswa PPL-2
bimbingannya di sekolah pada setiap harinya. Maka dengan itu kami selaku calon
guru dan mahasiswa PPL-2 selalu mendekati Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing agar dapat dengan mudah dan sering berkonsultasi dengan berbagai
masalah yang telah kami hadapi baik di sekolah maupun diluar sekolah.
Dan yang pasti kami harus menyadari bahwa Kami mahasiswa harus
selalu menambah wawasan mengenai kurikulum KTSP misalnya dengan
keikutsertaan kami dalam diklat yang membahas tentang pembuatan RPP di
Sekolah SMAN 1 Telaga Biru
Adapun upaya penanggulangan masalah yang dilakukan secara umum secara
keseluruhan adalah sebagai berikut
1. komunikasi,
2. kerjasama,
3. saling percaya,
4. jujur, dan
5. tanggung jawab.

5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu mata kuliah
praktik dan salah satu mata kuliah kulminasi atau muara kegiatan perkuliahan
pada S1 Pendidikan Kimia. Tujuan Kegiatan ini adalah :
1. Melakukan pemantapan kemampuan professional guru
2. Melakukan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dalam
mengembangkan potensinya.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik dan
mampu untuk mengimplementasikan.
4.2 Saran
Dalam proses pembelajaran diperlukan kreatifitas dan inovasi yang terus
menerus. Proses kreatifitas dan inovasi dapat dilakukan oleh guru melalui
kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Untuk itu kedepan kegiatan ini dapat berkesinambungan di sarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Penyaluran informasi dari lembaga penyelenggara PPL kepada seluruh
mahasiswa peserta yang mengikuti program PPL-2 perlu ditingkatkan.
2. Tempat pelaksanaan PPL dapat dilaksanakan pada sekolah yang tenaga
pendidiknya masih kurang, agar sekolah yang menjadi tempat latihan pun
dapat terbantu dan kita sebagai mahasiswa mendapat pengalaman yang
lebih bermakna dibandingkan dengan sekolah yang fasilitasnya telah
tersedia.
3. Pemantapan kegiatan Residensial (PPL) dapat langsung mengobservasi
dan melakukan orientasi lapangan atau turun langsung kesekolah yang
berdekatan dengan lembaga.
4. Pembekalan materi lebih ditingkatkan karena hal ini dapat menunjang
praktikum dalam implementasi lapangan
5. Pembekalan guru pamong dan kepala sekolah lebih ditingkatkan agar
terjadi persamaan persepsi antara guru, praktikan dan dosen pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai