Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Amerika Serikat, sebagian besar pelayanan kesehatan dikelola oleh pihak swasta,
salah satu contohnya adalah masalah asuransi. Hampir semua perusahaan asuransi di AS
berada di tangan swasta sehingga peran pemerintah dalam mengatasi masalah asuransi
sangatlah terbatas. Pemerintah federal AS hanya bisa mengatur masalah asuransi yang
sifatnya kurang ekonomis untuk nilai bisnis seperti Medicare, Medicaid, TRICARE, Program
Asuransi Kesehatan Anak (Childrens Health Insurance Program), dan Administrasi
Kesehatan Veteran (Veteran Health Administration). Kelima jenis administrasi tersebut
ditangani pemerintah karena tidak adanya perusahaan swasta yang tertarik dengan asuransi
jenis itu. Dari segi ekonomi, kelima asuransi tersebut memiliki resiko yang sangat besar
namun keuntungan yang didapat sangatlah kecil.

Lemahnya kemampuan pemerintah AS dalam mengatur masalah asuransi menjadikan


banyak rakyat AS yang menderita. Selama ini perusahaan asuransi swasta selalu mengincar
masyarakat kalangan menengah keatas karena dianggap lebih menguntungkan daripada
masyarakat kalangan menengah kebawah. Akibatnya banyak masyarakat kalangan menengah
kebawah yang tidak tersentuh oleh program asuransi kesehatan.

Biro Sensus AS (The US Censuss Beureau) mencatat bahwa pada tahun 2009 masih terdapat
50,7 juta penduduk atau sekitar 16,7% masyarakat AS yang tidak tersentuh oleh program
asuransi. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kalangan menengah kebawah yang
tidak diperhatikan oleh perusahaan asuransi karena dianggap kurang menguntungkan
perusahaan. Tingginya biaya kesehatan di AS ditambah tidak ada jaminan kesehatan terhadap
masyarakat menengah kebawah membuat sebagian besar warga AS lebih memilih untuk
berobat ke luar negeri yang biayanya lebih murah dan memiliki kualitas yang tidak jauh
berbeda dengan AS. Kondisi ini tentu saja merugikan keuangan AS, karena uang dan
pendapatan kesehatan yang seharusnya masuk kedalam AS justru masuk ke negara lain. Jika
ditotal, kerugian yang diderita oleh AS akibat banyaknya warga yang berobat keluar negeri,
sangatlah besar. Banyak potensi pendapatan negara yang akhirnya terbuang sia-sia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana fasilitas kesehatan di Amerika serikat ?


2. Bagaimana penelitian dan pengembangan sistem kesehatan di Amerika Serikat ?
3. Bagaimana biaya kesehatan dan PDB di Amerika Serikat ?
4. Bagaimana kendala Sistem Pengobatan dan Sistem Kesehatan di Amerika Serikat ?
5. Apa penyebab tingginya biaya pengeluaran kesehatan di Amerika Serikat ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja fasilitas kesehatan yang terdapat di dalam sistem
kesehatan di Amerika Serikat.
2. Untuk mengetahui bagaimana penelitian dan pengembangan sistem kesehatan di
Amerika Serikat yang sedang berlangsung.
3. Untuk mengetahui bagaimana tata cara sistem pembiayaan kesehatan dan PDB di
Amerika serikat.
4. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang terjadi di dalam Sistem Pengobatan
dan Sistem Kesehatan di Amerika Serikat.
5. Untuk mengetahui apa saja penyebab tingginya biaya pengeluaran di Amerika
Serikat.

1.4 Manfaat

1. Memberi pengetahuan tentang masalah sistem kesehatan apa saja yang timbul di
negara Amerika Serikat.
2. Memberi pengetahuan tentang bagaimana penelitian dan pengembangan sistem
kesehatan Amerika Serikat sebagai kota dalam mayoritas masyarakat yang lebih tua.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fasilitas Kesehatan di Amerika Serikat

Sebagian besar layanan kesehatan yang ada di Amerika Serikat berada di tangan
swasta. Peran layanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah kecil. Hampir
semua rumah sakit baik di tingkat federal, negara, daerah hingga pemerintah kota dikuasai
oleh swasta sehingga pemerintah tidak mampu untuk mengontrol biaya kesehatan
masyarakatnya.

Memang, ada beberapa fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh organisasi non
profit/nirlaba tetapi jumlahnya masih sangat sedikit. Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh
pemerintah pun terbatas diperuntukkan untuk golongan tertentu, tidak semua masyarakat bisa
mengakses fasilitas pemerintah tersebut.

Sebagai contoh, Departemen Pertahanan (The Federal Department of Defense)


memiliki layanan kesehatan berupa Rumah Sakit Lapangan dan Rumah Sakit Tetap (The
Military Health System) tetapi peruntukkannya hanya terbatas untuk militer yang masih aktif.
Begitu pula dengan Lembaga Kesehatan Veteran (The Federal Veterans Administration)
yang membuka layanan kesehatan gratis untuk para veteran. Lembaga ini didanai oleh
pemerintah AS untuk mendirikan Rumah Sakit VA yang diperuntukkan khusus untuk para
veteran.

Organisasi Kesehatan Indian (The Indian Health Service) juga turut membuka rumah
sakit khusus suku indian dan suku-suku lainnya yang diakui oleh pemerintah. Kegiatan
organisasi disponsori oleh pemerintah dan IHS bertujuan untuk menciptakan kesehatan gratis
bagi para suku-suku di AS. Layanan kesehatan organisasi tersebut tidak bisa diakses oleh
masyarakat umum.

3
2.2 Penelitian dan Pengembangan Produk Kesehatan di Amerika Serikat

Penelitian dan pengembangan kesehatan di AS sebagian besar dilakukan oleh swasta.


Mereka secara aktif melakukan penelitian dan pengembangan obat-obatan dan alat-alat
medis. Adapun untuk masalah pendanaan, swasta dan pemerintah saling berkorelasi. Jika
pemerintah mengalami keterbatasan dalam pembiayaan, maka swasta yang bergerak secara
aktif melakukan pendanaan untuk bidang penelitian. Pada tahun 2003, penelitian dan
pengembangan kesehatan menghabiskan biaya sebesar US$ 95 Miliar. Dari jumlah itu, US$
40 Miliar berasal dari pemerintah sedangkan sisanya US$ 55 Miliar didanai oleh
swasta. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan swasta dalam hal penelitian kesehatan ini
menjadikan AS sebagai negara nomor satu dalam hal inovasi di bidang kesehatan baik di
bidang jenis obat baru maupun teknologi peralatan kesehatan.

Pada tahun 2006 tercatat bahwa AS menjadi produsen alat kesehatan utama di dunia. AS
menguasai 75% pedagangan dalam hal peralatan medis di dunia. AS juga tercatat sebagai
negara yang paling aktif melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut bahkan mencapai 82% dari total biaya penelitian
semua negara di dunia. Tidak mengherankan jika AS menjadi produsen utama produk
kesehatan.

Tingginya hasil yang diperoleh dari hak paten membuat banyak ahli kesehatan AS yang
saling berlomba-lomba untuk menghasilkan produk kesehatan yang baik. Mereka tidak segan
untuk mengeluarkan banyak biaya dalam hal investasi bidang penelitian kesehatan. Semangat
yang tinggi di bidang penelitian dan pengembangan ini memang sangat baik, namun di satu
sisi hal tersebut justru menjadi pendorong tingginya biaya kesehatan di AS. Menurut ekonom
Dean Baker, posisi AS menjadi sangat aneh karena merajai kesehatan di dunia tapi justru
melupakan kesehatan dalam negeri. Oleh karena itu, biaya penelitian dan pengembangan itu
seharusnya berasal dari dana pemerintah (pajak) agar hasilnya juga dapat dinikmati oleh
masyarakat banyak.

4
2.3 Biaya Kesehatan dan PDB di Amerika Serikat

Tingginya biaya kesehatan di AS ternyata telah berdampak pada kondisi Produk


Domestik Bruto. Warga AS mengeluarkan biaya untuk kesehatan sebesar 16% dari total
PDB. Angka ini tergolong sangat tinggi dan menempati peringkat dua di dunia setelah Timor
Leste dalam hal penggunaan PDB untuk kesehatan.

Departemen Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan (The Health and Human Service
Department) mengatakan bahwa jika masalah kesehatan ini tidak segera diatasi, maka angka
penggunaan PDB tersebut akan terus menanjak hingga 19,5% pada tahun 2017. Berikut ini
adalah presentase alokasi penggunaan biaya kesehatan di AS:

31% untuk biaya perawatan di rumah sakit


21% untuk biaya periksa ke dokter/layanan klinis
10% untuk biaya pembelian obat-obatan
7% untuk biaya administrasi terkait kesehatan
7% untuk investasi kesehatan
6% untuk perawatan di panti jompo
6% untuk biaya pengobata profesional
4% untuk perawatan kesehatan gigi
3% untuk pembelian produk kesehatan
3% untuk pajak kesehatan.[31]

Kantor Aktuaria (The Office of the Actuary) dari Pusat Pelayanan Medicare dan Medicaid
(The Center for Medicare and Medicaid Services) membuat laporan bahwa biaya untuk
kesehatan di AS terlalu tinggi dan mencatat rekor dalam sejarah AS. Tingginya biaya
kesehatan ini merupakan suatu pemborosan tersendiri. Pada tahun 2007, biaya yang
dikeluarkan untuk kesehatan di AS mencapai US$ 2.260 Triliun (setara dengan Rp. 20,34
Juta Triliun) naik dari US$ 2.100 Triliun pada tahun sebelumnya. Dengan kata lain, hal ini
menunjukkan bahwa setiap orang di AS mengeluarkan US$ 7.439 (setara dengan Rp. 68 Juta)
dalam satu tahun hanya untuk biaya kesehatan, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$
7.026.

Angka tersebut belum seberapa jika dibandingkan pada tahun 2009, dimana dimana biaya
yang dikeluarkan untuk kesehatan mencapai US$ 2.500 Triliun. Jika di rata-rata, setiap tahun

5
pengeluaran untuk kesehatan selalu meningkat hingga 6,7%. Setiap orang AS mengeluarkan
US$ 8.047 untuk biaya kesehatan (Rp. 73 Juta/orang). Tingginya biaya ini tidak diimbangi
oleh kenaikan upah sehingga menimbulkan inflasi akut di AS. Masalah inilah yang menjadi
faktor utama penyebab terjadinya kebangkrutan di AS pada tahun 2001.

2.4 Masalah di dalam Sistem Kesehatan Amerika Serikat

Sistem pengobatan dan sistem kesehatan yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Amerika
Serikat masih banyak mengalami kendala. Biaya pengobatan di Amerika Serikat telah
meningkat secara cepat seiring dengan inflasi secara umum dan hal tersebut membuat
ketegangan pada asuransi kesehatan. Gambar 26-1 menunjukkan peningkatan jumlah dana
anggaran peralatan kesehatan di Amerika serikat sejak tahun 1960. Pada tahun 1960 sekitar
27 juta dollar dipergunakan untuk biaya kesehatan. Pada tahun 1970 gambar menunjukkan
peningkatan jumlah dana anggaran hingga mencapai 74 juta dollar. Pada tahun 2002 jumlah
dana anggaran pembelanjaan kesehatan nacional hingga mencapai 1,6 milliar dollar. Laju
rata-rata peningkatan jumlah dana anggaran belanja adalah sekitar 4,8 persen yaitu melebihi
jumlah laju rata-rata inflasi. Biaya kesehatan tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan
dengan perekonomian secara keseluruhan yang mengakibatkan peningkatan besarnya
persentase dari Produk Domestik Kasar Nasional(GDP). Pada tahun 1960 pembelanjaan
kesehatan meningkat sekitar 5 persen dari GDP, pada tahun 2002 yaitu sekitar 14,9 persen.

Meskipun pembelanjaan kesehatan meningkat diseluruh dunia, namun pemerintah


Amerika Serikat sejauh ini mengeluarkan tarif biaya kesehatan untuk setiap orang lebih tinggi
dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia. Pada tahun 2001, rata-rata 4887 dolar
dikeluarkan oleh penduduk Amerika Serikat yakni dua kali lebih besar dari rata-rata biaya
kesehatan pada 30 negara industri yang merupakan anggota dari Organisasi Ekonomi untuk
Kerjasama dan Pembangunan (OECD). (Lihat gambar 26-2) Amerika Serikat juga sebagai
pengeluaran persen terbesar GDP yakni sejumlah 13,9 persen pada tahun 2001; selanjutnya
Switzerland dengan 11,1 persen, dan rata-rata untuk 30 negara yaitu sebesar 8,1 persen.

Tidak terdapat bukti bahwa penduduk Amerika Serikat lebih sehat dibandingkan dengan
penduduk dari negara lain sebagai hasil dari lebih besarnya pengeluaran kesehatan. Seperti
yang telah diukur melalui indikator umum kesehatan yang telah digunakan untuk
perbandingan Internasional, Amerika Serikat juga tidak cukup baik dalam hal ini. Dari 37

6
negara yang dibandingkan pada tahun 1999 dan tahun 2000, Amerika Serikat menduduki
peringkat ke-27 pada kematian bayi dan peringkat ke-23 untuk angka harapan hidup pada
kelahiran baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan. Amerika Serikat berada di peringkat
lebih baik untuk angka harapan hidup usia 65 tahun, dan peringkat ke-13 untuk angka
harapan hidup pada kelahiran bayi laki-laki serta peringkat ke-17 untuk angka harapan hidup
pada kelahiran bayi perempuan.

Selain anggaran dana pembelanjaan yang cukup besar, penduduk Amerika Serikat masih
banyak mengalami kesulitan dalam mengakses perawatan kesehatan ketika di butuhkan.
Baru-baru ini 45 juta orang atau 15,6 persen dari populasi, mengalami kekurangan asuransi
kesehatan yang diberikan. Pada tahun 2003 sebanyak 50 hingga 60 juta jiwa yang tidak
mendapatkan asuransi kesehatan selama kurun waktu tersebut. Jumlahnya terus meningkat
hingga dapat diperkirakan akan berlanjut semakin tinggi. Sebagian besar penduduk yang
tidak mendapatkan asuransi adalah masyarakat kurang mampu. Sekitar 1 hingga 5 orang
terdiri dari anak-anak. Penduduk dari kelompok ras dan suku minoritas lebih banyak tidak
mendapatkan ansuransi kesehatan daripada penduduk Amerika Serikat yang berkulit putih.
Dibandingkan dengan penduduk Amerika Serikat yang berkulit putih berjumlah 14,4 persen,
penduduk keturunan Afro Amerika serta lebih dari 32 persen penduduk Hispanic tidak
mendapatkan asuransi pada kurun waktu tahun 2002 2003. Banyak dari mereka yang tidak
mendapatkan asuransi adalah pasien dengan penyakit parah yang terisolasi dari masyarakat
karena kebijakan yang tidak mencakupi kondisi yang ada atau beban biaya lebih mahal dari
biasanya untuk penduduk dengan kondisi kesehatan yang kurang sehat.

Permasalahan dalam mengakses perawatan kesehatan sangat berhubungan dengan biaya


pelayanan kesehatan itu sendiri. Biaya pelayanan kesehatan semakin meningkat dibandingkan
dengan gaji untuk para pekerja. Para pekerja sudah mengurangi biaya dari kebutuhan sehari-
hari mereka. Beberapa pekerja dengan penghasilan lebih rendah memilih untuk tidak
mengikuti asuransi karena premi yang terlalu mahal. Para pekerja ini juga telah mendapatkan
perawatan kesehatan yang lebih berkualitas di banyak negara bagian. Hampir dari 83% orang
orang yang di pimpin kepala keluarga sebagai pekerja tidak mendapatkan asuransi hidup.
Sebagian besar para pekerja yang tidak mendapakan asuransi hidup adalah pekerja kasar atau
pekerja di bidang sektor jasa.

Para penduduk yang tidak memiliki asuransi kesehatan lebih sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan ketika mereka sakit. Para penduduk yang tidak memiliki asuransi

7
kesehatan cenderung lebih memilih untuk menunda melakukan perawatan kesehatan. Apabila
mereka memiliki anggota keluarga yang kondisinya sudah cukup kritis, mereka biasanya
langsung membawa pasien ke unit gawat darurat untuk dilakukan perawatan dan biaya
tersebut ditanggung oleh pihak lain. Hal tersebut belum mampu meningkatkan kualitas
kesehatan pasien, tetapi salah satu yang paling efektif adalah melakukan perawatan dan
pengobatan oleh para ahli medis. Pasien yang tidak memiliki asuransi biasanya lebih mudah
mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu pencegahan penyakit dibandingkan dengan pasien
yang memiliki asuransi dirumah sakit, mereka cenderung tidak mampu bertahan pada kondisi
penyakit yang serius.

Secara keseluruhan sistem kesehatan Amerika Serikat adalah sitem yang paling mahal di
dunia serta sangat tidak efisien. Amerika Serikat megeluarkan biaya lebih tinggi untuk
sumberdaya kesehatan dibandingkan negara lainnya pada waktu yang sama namun hal
tersebut berarti sebagian dari populasi penduduknya tidak mendapatkan pelayanan kesehatan,
situasi ini hampir tidak terdengar di negara-negara lain. Lebih daripada itu, status kesehatan
dari sebagian penduduk Amerika Serikat adalah kurang baik didalam perbandingan
internasional bukti tersebut menunjukkan bahwa seluruh pembiayaan perawatan kesehatan
tidak mampu mengganti kerugian dari kegagalan dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat itu sendiri.

A. Mengapa biaya tetap naik ?

Beberapa sistem di Amerika Serikat sangat umum untuk negara industri yang lain, namun
sistem tersebut juga memiliki keunikan tersendiri yaitu sejumlah faktor dapat bertanggung
jawab atas naiknya biaya perawatan kesehatan di Amerika Serikat. Sebagian besar populasi
peserta asuransi kesehatan adalah peserta berusia tua sebagai contoh permasalahan yang
umum terjadi di beberapa negara. Karena orang yang lebih tua secara umum mempunyai
kebutuhan yang lebih terhadap perawatan kesehatan, populasi tersebut mendorong tingginya
angka pembelanjaan kesehatan. Permasalahan biaya kesehatan dan populasi penuaan.

Faktor lainnya yang meningkatkan pembiayaan adalah pengembangan teknologi baru


kesehatan yang terus menerus meningkat dan prosedur kesehatan yang mengunakan
teknologi tinggi. Peralatan baru seperti computer tomography (CT) scanners, magnetic
resonance imaging (MRI) serta prosedur baru seperti arthroscopic, pembedahan laparoscopic

8
dan cardiac catheterization menggunakan pembiayaan yang relatif lebih tinggi. Alat- alat
tersebut tentu sangat berperan efektif dalam mendiagnosa dan merawat penyakit. Meskipun
beberapa teknologi baru telah tersedia di beberapa negara maju, penggunaan teknologi baru
tersebar luas di Amerika Serikat dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Seperti kasus
dialisa kidney yang dijelaskan pada bab 25, Amerika Serikat tidak mampu membuat pilihan
yang membatasi akses terhadap prosedur tingkat tinggi. Sebagai contoh, operasi koroner
bypass hampir empat kali dilakukan di Amerika Serikat dibandingkan dengan rata-rata untuk
negara-negara OECD. Negara ini juga mempunyai tingkat transplantasi sumsum tulang yang
tinggi serta pasien yang mengalami dialisis yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara
industri lainnya. Negara-negara lain menetapkan kriteria untuk penggunaan beberapa
teknologi baru yang dapat memungkinkan untuk mereka mengontrol biaya kesehatan
seminimalisir mungkin.

B. Pendekatan untuk Mengontrol Biaya Kesehatan

Total jumlah yang dibelanjakan untuk perawatan kesehatan di Amerika Serikat yaitu,
45,2 persen dibayarkan oleh pemerintah pusat, negara bagian, dan pemerintah lokal. Sekitar
37 persen dibayarkan oleh asuransi kesehatan pribadi yang disponsori oleh para pekerja. Jadi
baik keduanya yaitu pemerintah dan pekerja mempunyai alasan untuk mencoba mengontrol
biayanya, dan mereka sudah mencoba berbagai pendekatan untuk untuk mencapai tujuan
tersebut.Usaha pertama dalam mengontrol biaya oleh pemerintahan pusat adalah pembebanan
kontrol harga oleh Presiden Nixon sejak tahun 1971 sampai tahun 1974. Meskipun kebijakan
moderat mengenai biaya naik untuk sementara, adaptasi pihak penyedia terhadap pembayaran
biaya yang lebih rendah untuk maisng-masing pelayanan dengan meningkatkan jumlah
pelayanan. Total belanjaan tetap terus naik.
Pendekatan peraturan lainnya terhadap pengontrolan biaya difokuskan pada pembatasan
pembelanjaan fasilitas dan teknologi baru. Hal ini adalah strategi utama yang digunakan oleh
negara-negara OECD untuk mengontrol pembiayaan mereka. Pada tahun 1970 pemerintah
pusat dan beberapa negara bagian mencoba untuk menghambat pemenuhan dari tempat tidur
rumah sakit dan peralatan teknologi tinggi dengan menetapkan agen perencanaan regional
yang akan memperkirakan kebutuhan pembelanjaan ibu kota dan isu sertifikat akan
kebutuhan untuk investasi baru. Tanpa membatasi anggaran, akan tetapi ada beberapa insentif
untuk negara bagian maupun pemerintah lokal untuk mengontrol pembelanjaan mereka.

9
Mempertimbangkan juga terhadap tekanan politik untuk persetujuan terhadap proyek baru.
Pada tahun 1980, program sertifikat kebutuhan secara bertahap ditinggalkan karena ketidak
efektifannya.

C. Pengelolaan kesehatan bukan perlakuan yang terbaik

Pekerja berdasarkan perencanaan asuransi pribadi telah mencoba beberapa pendekatan


untuk membatasi biaya dengan menawarkan terhada pihak penyedia dokter dan rumah sakit
untuk diskon dalam pelayanan. Hasilnya adalah perencanaan yang bermacam-macam
dibawah kategori perawatan yang diatur. Sebagai contoh, Organisasi Penyedia yang lebih
disukai (PPOs), pasien memerlukan perawatan serta partisipasi dari pihak penyedia yang
telah setuju untuk memberikan pelayanan dalam bentuk yang lebih rendah. Dalam beberapa
perencanaan ini, pasien tidak diijinkan untuk melihat tanpa referensi dari kepedulian dokter,
strategi untuk membatasi terhadap perawatan dengan teknologi tinggi yang mahal untuk
memastikan koordinasi dari perawatan yang diterima oleh pasien dari pihak penyedia yang
berbeda. Variasi dalam pengaturan membolehkan pasien untuk pergi ke pihak penyedia yang
tidak berbartisipasi tapi memerlukan mereka untuk membayar persentase yang lebih dari
biaya yang keluar dari saku mereka.
Yang paling keras dari perawatan yang diatur adalah organisasi pemeliharaan kesehatan
(HMO), sebab pada teori sedikitnya organisasi mempunya insentif keuangan untuk
memjaga kesehatan anggota mereka. HMO bertindak sebagai pengasuransi dan penyedia.
Sebagai pengembalian untuk penetapan bulanan atau pembayaran tahunan, HMO setuju
untuk menyediakan seluruh perawatan kesehatan kebutuhan masing-masing individu. HMO
yang konvensional menyewa staf dokter, perawat, dan pekerja perawatan kesehatan lainnya
yang mendapat gaji dan tidak ada insentif untuk memberikan pelayaan mahal ketika tidak
diperlukan. Lebih lanjut, HMO mempunyai waktu yang lebih insentif untuk menyediakan
perawatan pencegahan dan program promosi kesehatan dengan mengambil beberapa tujuan
dan sasaran dari kesehatan masyarakat.
Di samping keluhan mengenai pengelolaan tentang kesehatan, mempublikasikan kejadian
pasien juga termasuk diingkarinya prosedur yang mahal yang memungkinkan untuk
menyelamatkan hidup mereka, namun tidak adanya bukti bahwa pasien tersakiti oleh
pengukuran kontrol biaya. Dalam banyak hal pengelolaan perawatan kesehatan mempunyai
keuntungan pembayaran lebih untuk melayani peyediaan perawatan kesehatan dengan

10
kualitas yang lebih tinggi. Penekanan pada pencegahan dan pendidikan kesehatan tentu saja
sangat membantu untuk menjaga kesehatan para anggota. Kerjasama dalam perawatan dan
tim yang disiplin untuk memanagemen penyakit dapat membantu membantu pencegahan
pasien dari penyakit kronis dari biaya perawatan yang mahal. Kegunaan dari keutamaan
perawatan dokter sebagai penjaga dalam mengontrol akses pasien terhadap spesialis mungkin
dapat membantu mencegah prosedur yang tidak penting yang dapat mengakibatkan resiko
terhadap pasien. Organisasi pengelola perawatan, mempunyai kemampuan untuk mengawasi
pasien kesehatan dan mengevaluasi kalitas perawatan yang diterima.
Hasil dari lemahnya organisasi dalam pengelolaan perawatan menggunakan metode
mengontrol biaya adalah meningkatnya kembali pengeluaran kesehatan diakhir tahun 1990
dan awal tahun 2000. Perencanan bersifat membatasi dan PPO menjadi lebih populer karena
mereka memberikan banyak pilihan. Asuransi kesehatan menjadi kurang mampu bersaig
dengal hal tersebut, banyak dari biaya yang dialihkan ke pasien. Dampaknya masalah tentang
pasien yang tidak mendapatkan asuransi menjadi lebih buruk. Ketika pembayaran untuk
pelayanan menjadi kewajiban maka rumah sakit harus membebankan biaya lebih tingi untuk
menjamin pasien menutup biaya dari perawatan yang tidak mendapat asuransi. (Lihat bab 25)
Sekarang, meskipun organisasi perawatan kesehatan lebih lemah sekalipun, mereka tetap
akan merundingkan untuk mengurangi pembayaran untuk perawatan anggota mereka dan
rumah sakit lebih sedikit mempunyai kemampuan untuk menurunkan harga dikarenakan pada
aspek finansial yang tidak sehat untuk rumah sakit. Ketika beberapa negara bagian
menyediakan pembayaran spesial terhadap rumah sakit untuk menutupi hutang yang banyak
dan perawatan amal, sentimen anti pajak membuat ketakutan seperti badan pendanaan untuk
masyarakat miskin. Rumah sakit swasta lebih memilih pasien yang paling menguntungkan
dan cerita tentang pasien dibuang menjadi sangat umum terjadi. Rumah sakit umum di
dalam kota mendapatkan serangan terhadap perawatan untuk pasien yang tidak mendapatkan
asuransi, dan banyak dari rumah sakit umum beresiko untuk tutup karena kekurangan dana.

D. Pengalokasian

Pada akhir tahun 1980, di negara bagian Oregon mencoba untuk melakukan beberapa
percobaan. Negara tersebut menyadari bahwa anggaran pengobatan tidak cukup mampu
untuk menyediakan cakupan yang mampu untuk menampung seluruh penduduk miskin,
badan parlemen tertinggi dari negara bagian membuat rencana untuk menyebar luaskan

11
sumberdaya yang jauh lebih banyak dengan membatasi pelayanan kesehatan. Langkah
pertama sangatlah menimbulka perdebatan didalamnya, keputusan untuk tidak lagi membayar
transplantasi organ dengan pertimbangan bahwa dana yang diperlukan untuk 34 transplan
dapat digunakan untuk perawatan sebelum melahirkan dan diserahkan kepada 1500 wanita
hamil. Ketika kasus anak laki-laki dengan penyakit leukimia akut yang tidak mendapatkan
transplantasi tulang sumsum dan akhirnya mati dapat menyebabkan kekacauan nasional.

Badan pembuat undang-undang yang dipimpin oleh John Kitzhaber, seorang dokter yang
akhirnya menjadi presiden dari senat di negara bagian dan akhirnya menjadi gubernur,
memutuskan untuk lebih mengembangkan kebijakan yang lebih dapat diterima untuk
memperluas pengobatan yang lebih diterima oleh seluruh aspek. Fokus terhadap pendekatan
baru pada perawatan untuk menjaga kehidupan dari kondisi yang serius dan mencoba
menghilangkan ketidak efektifan terapi untuk kondisi yang kurang serius. Negara bagian
memutuskan untuk mengembangkan daftar prioritas dari pelayanan kesehatan dan menggaris
bawahi perlakuan mana yang tidak tercakupi. Tujuannya adalah untuk dapatt mencakup
seluruh penduduk yang pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan, dan mengunakan
rencana pengelolaan perawatan untuk penyediaan perawatan kesehatan.

Komisi yang dibentuk untuk mengembangkan daftar untuk mengkonsultasikan sebanyak


mungkin dengan masyarakat negara bagian untuk mendengarkan opini dari publik dan
pertemuan tersebut diadakan untuk menghasilkan nilai relatif yang ditempatkan pada
berbagai aspek pelayanan kesehatan masyarakat. Komisi menetapkan tujuh belas kategori
permasalahan kesehatan berdasarkan tiga belas kriteria, dan mungkin akan lebih bermanfaat
bagi banyak orang. Prioritas paling tinggi terletak pada permasalahan akut yang bisa saja
fatal dan untuk itu perawatan akan menyediakan penyembuhan total, operasi usus buntu
adalah contoh dari prosedur dengan prioritas tinggi. Pelayanan dengan peringkat tinggi
lainnya yaitu termasuk perawatan melahirkan dan perawatan pencegahan penyakit untuk
anak-anak. Di peringkat paling bawah adalah perawatan yang diketahui tidak terlalu efektif ,
atau yang tidak dapat memperbaiki kualitas hidup serta memperpanjang hidup yaitu seperti
perawatan untuk penyakit kanker dan AIDS.

Rencana Oregon mengundang banyak reaksi berlawanan pada alasan-alasan legal, sosial,
dan etika. Pada tahun 1991 Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia menolak ijin
Oregon untuk melaksanakan rencana yang pada dasarnya telah dilanggar oleh penduduk
Amerika dengan tindakan yang cacat karena mereka kurang menghargai kualitas hidup.

12
Setelah melakukan beberapa perbaikan, akhirnya rencana diterima oleh admistrasi Clinton
pada tahun 1993. Lebih dari sebagian penduduk Oregon pada akhirnya menjadi bagian dari
program pengobatan.

Banyak kritik yang ditunjukkan bahwa kebijakan akan lebih adil dan keputusan akan
lebih sedikit sulit jika setiap orang tanpa terkecuali akan terlibat dalam pengalokasian
proposal. Sistem kesehatan secara keseluruhan cukup mampu untuk menyediakan
perawatan yang lebih baik untuk setiap orang. Kebutuhan akan alokasi perawatan untuk
orang miskin adalah konsekuensi dari kegagalan sistem untuk menyediakan kelayakan dan
kemampuan merawat untuk setiap orang. Akan tetapi rencana ini secara politis sangat
populer di Oregon dan ketidaksetujuan tentang pengajuan sistem ini sangat tidak umum.
Pakar kebijakan kesehatan sudah menghargai pada pentingnya kesehatan sehingga semua
perawatan layak dan ketidaklayakan perawatan akan tertutupi. Hal ini disebut perhatian
terhadap kebutuhan yang lebih akan penelitian pada hasil dari berbagai perlakuan untuk
menghasilkan informasi yang lebih baik pada keperluan kesehatan.

Penelitian Oregon mengakibatan banyak orang merasa tidak nyaman. Masyarakat tidak
suka untuk menghadapi ide bahwa pengalokasian perawatan kesehatan mungkin saja perlu
atau diiginkan. Faktanya akan tetap pengalokasian perawatan kesehatan telah berjalan sejauh
perawatan itu dialokasiakan berdasarkan kemampuan untuk membayar, akan tetapi
pengalokasian ini tidak dengan tegas diakui. Ketika cerita terbaru adalah tentang anak-anak
yang tidak mendapat asuransi yang tidak mendapatkan perawatan untuk leukimia, sebagai
contoh dukungan dari masyarakat dan politikus untuk dikejutkan bahwa sesuatu bisa saja
terjadi di dalam masyarakat. Sekalipun begitu politikus tidak mungkin untuk menaikkan
pajak sehingga anak-anak tersebut seharusnya bisa mendapatkan asuransi kesehatan atau
rumah sakit umum yang mampu untuk mengadakan pelayanan efektif.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem perawatan kesehatan Amerika Serikat adalah sistem yang paling mahal di seluruh
dunia. Pada saat yang sama sistem ini mempunyai banyak kesalahan, termasuk kurangnya
akses bagi yang tidak mempunyai asuransi yaitu sekitar 16 persen dari populasi penduduk
Amerika. Biaya perawatan kesehatan yang meningkat secara terus-menerus, dan naiknya
biaya ini memberi kontribusi terhadap ketidakmampuan usaha dalam mendapatkan asuransi
kesehatan.

Ada beberapa alasan atas tinggi dan naiknya biaya ini yaitu penuaan populasi
membutuhkan lebih banyak perawatan kesehatan, teknologi baru pengobatan yang mahal
secara terus-menerus dikembangkan. biaya administrasi sangat tinggi di Amerika Serikat,
malpraktek mendorong kearah bertahannya pengobatan dan insentif finansial sering kali
mendapatkan perlakuan lebih.

Sejumlah biaya yang dicoba untuk dipaksakan mengukur kepuasan dalam perawatan
kesehatan telah secara relatif tidak sukses dalam pengontrolan biaya. Pengelolaan kesehatan
mengalami kemunduran perkembangan dalam biaya perawatan pada tahun 1990an dan secara
konsekuen menjadi bentuk yang dominan dari sponsor asuransi kesehatan para pekerja.
Organisasi pengelola kesehatan merundingkan untuk mengurangi pembayaran terhadap pihak
penyedia perawatan kesehatan dan memberlakukan berbagai strategi untuk membatasi akses
pasien terhadap pertimbangan perawatan yang tidak penting atau terlalu mahal untuk
mengharapkan keuntungan. Di samping hal ini sukses, pegelolaan kesehatan sudah tidak
populer lagi bagi masyarakat padahal ini tidak meningkatkan akses terhadap pihak yang tidak
mendapatkan asuransi. Karena ketidakpopulerannya, pengelolaan kesehatan mengalami
penderitaan legislatif dan kemunduran secara legal yang mempunyai kelemahan terhadap
kemampuannya dalam mengontrol biaya. Pembelanjaan perawatan kesehatan yang
dilanjutkan dengan peningkatan ini tidak jelas bagaimana negara akan mampu membayar
untuk perawatan kesehatan kedepannya.

14
Banyak pembuat kebijakan kesehatan percaya bahwa beberapa bentuk pengalokasian
akhirnya akan perlu untuk meyakinkan adanya akses terhadap perawatan kesehatan dengan
kualitas tinggi untuk seluruh penduduk. Mereka menunjukkan bahwa perawatan tersebut
telah dialokasikan dengan biaya. Di Oregon, program pengobatan menguak metode yang
jelas dalam berbagai tingkatan perawatan dan memotong akses terhadap prosedur dengan
prioritas yang rendah secara nyata memperluas jumlah orang yang tercakupi oleh
perencanaan. Diskusi mengenai pengalokasian diangap masih tabu di iklim politik sekarang,
tapi jika permasalahan dalam sistem berlanjut dan berkembang, Penduduk Amerika Serikat
harusnya mampu menekan dengan pertimbangan biaya dan ketidakadilan ketika membuat
keputusan tentang perawatan kesehatan.

SARAN

Pemerintah Amerika Serikat harus dapat menyikapi dengan cepat tentang sistem
pengobatan dan sistem kesehatan yang ada di negara mereka, karena masih banyaknya angka
penduduk menengah kebawah yang tidak memiliki asuransi kesehatan untuk membiayai
biaya kesehatan yang mereka jalani. Masih kurangnya peran serta pemerintah dalam upaya
mempercepat penyelesaian masalah yang di hadapi membuat hampir seluruh penduduk
miskin tidak dapat ditangani oleh pihak penyelenggara kesehatan.

Pemerintah Amerika Serikat juga harus mampu meminimalisir kenaikan biaya


asuransi untuk menjamin sistem kesehatan seluruh penduduk, dikarenakan mayoritas
penduduk mereka adalah berusia tua sehingga peran serta pemerintah dalam menanggulangi
kenaikan sistem biaya kesehatan dapat membatu mayoritas penduduk mereka yang berusia
tua dapat ditangani oleh petugas kesehatan seefisien mungkin.

15
DAFTAR PUSTAKA

Niam, Kak., 2011., (https://kakniam.wordpress.com/2011/03/28/masalah-kesehatan-amerika-


serikat/)., [online pada tanggal 7 November 2016]

16

Anda mungkin juga menyukai