PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental.
Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress
dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental.
Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena
stress, disebut strain.
PEMBAHASAN
A. KONSEP STRESS
1. Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang (demam, kondisi seperti
kehamilan, menopause atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah)
2. Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang (perubahan bermakna dalam
suhu lingkungan, perubahan peran dalam keluarga atau sosial, atau tekanan
dari pasangan ).
Definisi tentang stres yang sangat beragam menunjukan bahwa stres bukanlah
suatu hal yang sederhana. Salah satu definisinya adalah stres adalah gangguan pada
tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan (
Vincent Cornelli, dalamMustamir Pedak, 2007 ). Kesimpulan dari para ahli tentang
stres yaitu stres bisa terjadi karena manusia begitu kuat dalam mengejar
keinginannya serta kebutuhannya dengan mengandalkan segala kemampuannya
dan potensinya.
B. MANIFESTASI STRESS
Faktor penyebab stres itu ada tiga. Pertama, faktor BIOLOGIS. Kedua, faktor
PSIKOLOGIS dan yang ketiga, faktor SOSIAL. Baiklah, mari kita bahas satu
persatu.
1. Faktor Biologis
a. Gen
Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku
Ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah
sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stress, otomatis bayi yang
dikandungnyapun akan ikut stress pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh
si Ibu sehingga pada saat melahirkan Ibu malah menyalahkan proses persalinan
ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
b. Penyakit
Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tak ada obatnya,
seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum racun.
Penyakit yang membuat seseorang merasa tak berguna dan tak mungkin sembuh
bisa menjadi sebuah stressor.
c. Tidur
Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang tidak
terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan
sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaftasi dengan lingkungan
dan belum menyadari dimana berada. Hal tersebut akan menimbulkan stress baik
pada tingkat ringan atau tinggi.
d. Postur tubuh
Kebanyakan, stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa saja untuk
mendapatkan postur tubuh yang diinginkan. Jika tidak terpenuhi, maka akan terjadi
konflik dan tegangan atau stress.
e. Kelelahan
Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab stress yang
paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera
dipenuhi adalah beristirahat. Ketika keinginannya tidak terpenuhi maka akan terjadi
tegangan dan menimbulkan efek yang berbahaya.
2. Faktor Psikologis
a. Frustasi
Marah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih,
merasa bersalah dan lain-lain adalah contoh perasaan dan emosi yang dapat
menimbulkan stress.
c. Pengalaman Hidup
Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari psikologis yang paling
banyak mempengaruhi tingkat kesadaran sesorang. Segala hal yang terjadi dalam
kehidupan seseorang yang tidak sesuai dengan yang diinginkan biasanya akan
menimbulkan stress.
d. Keputusan Perilaku
Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tak mau lagi
menjalani hidupnya. Salah pengambilan keputusan ini menjadi salah satu faktor
dari segi psikologis yang dapat menyebabkan seseorang terkena stress.
e. Respon Perlawanan
Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak merubah keadaan.
Disaat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stress akan datang pada
orang-orang seperti itu.
3. Faktor Sosial
a. Keluarga
Faktor yang menyebabkan stress dari keluarga misalnya adalah terjadi kesalahan
pada pola asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi yang tidak
sesuai harapan serta adanya tradisi juga filsafat keluarga yang dianggap tidak
sejalan dengan filsafat individu.
b. Lingkungan
Peristiwa alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor secara langsung
akan membuat seseorang mempunyai tegangan tinggi dalam dirinya, apalagi orang
tersebut menjadi korban bencana tersebut. Gaya hidup yang modern juga membuat
orang mudah terkena stress.
c. Dunia Kerja
Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulkan besok, tugas yang jumlahnya
sedikit namun tingkat kesulitannya tinggi, kecelakaan dunia kerja serta
kemonotonan pekerjaan adalah stressor yang berasal dari dunia kerja yang mampu
membuat orang mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Organisasi
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu
organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan
hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.
b. Interpersonal Demands
c. Organizational Structure
d. Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam
suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins,
2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau
menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan
karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau
menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur
tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul dari
adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak
diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan, batasan-batasan, atau
permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan dengan keinginannya
dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak pasti tapi penting
(Robbins,2001:563).
3. Faktor Individu
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga,
masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan
pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan
yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan
seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang
tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta
dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya. Karakteristik pribadi dari
keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak
dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala stress
yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam kepribadian
seseorang
MANAJEMEN SETRES
Berbagai defenisi mengenai stres telah dikemukakan oleh para ahli dengan
versinya masing-masing, walaupun pada dasarnya antara satu defenisi dengan
defenisi lainnya terdapat inti persamaannya. Selye (1976) mendefinisikan stres
sebagai the nonspesific response of the body to any demand, sedangkan Lazarus
(1976) mendefinisikan stress occurs where there are demands on the person which
tax or exceed his adjustive resources (Golberger & Breznitz, 1982, hal. 39). Dari
kedua defenisi diatas tampak bahwa stres lebih dianggap sebagai respon individu
terhadap tuntutan yang dihadapinya. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat dibedakan
dalam dua bentuk, yaitu tuntutan internal yang timbul sebagai tuntutan fisiologis
dan tuntutan eksternal yang muncul dalam bentuk fisik dan social. Hans Selye juga
menambahkan bahwa tidak ada aspek tunggal dari stimulus lingkungan yang dapat
mengakibatkan stres, tetapi semua itu tergabung dalam suatu susunan total yang
mengancam keseimbangan (homeostatis) individu.
@Stage of Alarm
@Stage of Appraisals
Adalah proses mental yang berfungsi mengevaluasi suatu situasi atau stimulus dari
sudut implikasinya terhadap individu, yaitu apakah menguntungkan, merugikan,
atau membahayakan individu tersebut.
Adalah evaluasi terhadap sumber daya yang dimiliki individu dan berbagai
alternatif cara untuk mengatasi situasi tersebut. Proses ini dipengaruhi oleh
pengalaman individu pada situasi serupa, persepsi individu terhadap kemampuan
dirinya dan lingkungannya serta berbagai sumberdaya pribadi dan lingkungan.
Pada tahap ini individu mengalami kekacauan emosional yang akut, seperti sedih,
cemas, marah, dan panik. Mekanisme pertahanan diri yang digunakan menjadi tidak
adekuat, fungsi-fungsi kognisi menjadi kurang terorganisasikan dengan baik, dan
pola-pola neuroendokrin serta sistem syaraf otonom bekerja terlalu aktif. Reaksi-
reaksi seperti ini timbul akibat adanya pengaktifan yang tidak adekuat dan reaksi-
reaksi untuk menghadapi stres yang berkepanjangan.
Dampak dari keadaan ini adalah bahwa individu mengalami disorganisasi dan
kelelahan baik mental maupun fisik.
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir
dan kondisi seseorang, yang apabila terlalu besar dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Ia merupakan suatu hal yang akan
selalu datang pada diri manusia. Berbagai dampak dapat disebabkan oleh stress,
mulai dari kerugian fisik, mental, maupun kegagalan didalam melakukan proses
adaptasi lingkungan.
stressor adalah semua keadaan, kejadian, atau peristiwa yang dapat menimbulkan
stres. Namun tidak semua stressor menimbulkan stres yang merugikan. Stressor
ringan atau berlangsung singkat, menurutnya justru dibutuhkan untuk
meningkatkan daya tahan mental seseorang. mengatasi stressor dengan cara-cara
sebagai berikut: mengatur waktu, refresing, relaksasi, yoga, mengungkapkan
perasaan pada orang lain, dan mendekatkan diri pada Allah SWT melalui cara
sholat dan berdoa.
Manajemen stres dalam perspektif agama dimulai dari kemampuan untuk mengatur
diri sendiri dengan membiasakan dan mengoptimalkan kemampuan berpikir,
berzikir, bersyukur, bersabar, dan tawaka
TINGKATAN STRESS
Tingkat stress seseorang sendiri agak sulit untuk diukur, penjelasan tingkatan stress
yang memang masih terbilang abstak. Setiap stress yang di alami seseorang
memiliki parameter yang berbeda-beda.
Menangis
Psikosomatis
Sumber Stressor
Pada umumnya dikarenakan konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan
berbeda, dalam hal ini adalah bebagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai
dengan dirinya dan tidak mampu diatasi, maka dapat menimbulkan stres.
Stres ini bersumber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya perselisihan
masalah keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara
keluarga. Permasalahan ini akan menimbulkan stres.
Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya.
Karena kurangnya hubungan interpersonal serta kurang adanya pengakuan di
masyarakat sehinggah tidak dapat berkembang.
Beberapa gejala dan tanda-tanda umum dari stres adalah sebagai peringatan
atau alarm untuk Anda sadari, semakin banyak tanda dan gejala yang terjadi pada
diri Anda, semakin dekat Anda mengalami stres yang berat. Gejala dan tanda-tanda
tersebut antara lain:
o Masalah memori
o Ketidakmampuan atau kurang konsentrasi
o Melihat hanya dari sisi negatif
o Pikiran-pikiran cemas dan tertekan
o Kekhawatiran yang meningkat dan terus menerus
o Murung dan gelisah
o Mudah ??marah
o Ketidakmampuan untuk relaks
o Merasa kewalahan
o Rasa kesepian dan isolasi
o Depresi dan frustrasi
o Mudah menyalahkan orang lain
o Sinis dan kasar
o Perasaan bersalah yang berlebihan
o Kekhawatiran atas kesehatan yang berlebih
o Merasa gagal
o Perasaan takut
o Keputusasaan / ketidakberdayaan
o Kritis diri atau orang lain
o Ketidaksabaran
o Keragu-raguan
o Hilangnya kepercayaan
o Rendah diri dan kurang percaya diri
o Pikiran dalam pusaran
o Perubahan suasana hati
o Berpikir pesimis
o Sensitif terhadap kritik
o Tegang
2. Gejala Fisik
o Sakit kepala
o Sakit dan nyeri otot
o Nyeri dada, denyut jantung cepat
o Kehilangan gairah seks
o Sering pilek/flu
o Sesak napas
o Diare / sembelit
o Ulu hati sakit
o Mulut kering
o Keringat berlebih
o Kelelahan
o Terengah-engah
o Gangguan pencernaan
o Asam lambung tinggi
o Impotensi
o Mual
o Palpitasi
o Pre menstrual syndrome
o Masalah tidur
o Ketegangan sakit kepala
o Kesemutan di tangan/kaki
o Tremor di tangan/kaki
o Berat badan naik atau turun
3. Gejala Perilaku