Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya
yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap kehidupan manusia terutama dalam
hubungannya pengamalan nilai Pancasila.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, adapun
tema makalah ini adalah Pendidikan Pancasila Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Dalam Bingkai Sistem Pendidikan Indonesia.
Dalam membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami
berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi,terutama dari media internet dan
beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami,dan semoga bagi para pengguna
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.
Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan
kasih dan sayang-Nya.
DAFTAR ISI

Daftar Pustaka
Daftar Isi
Pendahuluan............................................................................................................... 1
Landasan Pendidikan Pancasila................................................................................. 2
Landasan Historis...................................................................................................... 2
Landasan Kultural...................................................................................................... 2
Landasan Yuridis....................................................................................................... 2
Landasan Filosofis..................................................................................................... 3
Tujuan Pendidikan Pancasila..................................................................................... 4
Kompetensi yang Diharapkan dari Kuliah Pendidikan Pancasila.............................. 6
Daftar Pustaka
1.1 PENDAHULUAN

Pancasila merupakan dasar dari negara Republik Indonesia, yang secara resmi disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No.7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam sejarahnya, eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia
mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik dengan kata lain, dalam
kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan
hidup bangsa dan negara Indonesia melainkan direduksi, dibatasi dan dimanipulasi demi
kepentingan politik penguasa pada saat itu.
Berdasarkan kenyataan tersebut gerakan reformasi berupaya untuk mengembalikan
kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang hal ini
direalisasikan melalui Ketetapan Sidang Istimewa MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang
Pencabutan P-4 dan sekaligus juga pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi Orsospol
di Indonesia. Ketetapan tersebut sekaligus juga mencabut mandat MPR yang diberikan kepada
Presiden atas kewenangan untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal
Pancasila. Monopoli Pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah yang harus
segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi memiliki tugas untuk mengkaji dan
memberikan pengetahuan kepada semua mahasiswa untuk benar-benar mampu memahami
Pancasila secara ilmiah dan obyektif. Pandangan sinis serta upaya melemahkan ideologi
Pancasila berakibat fatal yaitu melemahkan kepercayaan rakyat yang akhirnya mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, contoh: kekacauan di Aceh,Kalimantan, Sulawesi, Ambon ,
Papua, dll. Berdasarkan alasan tersebut, maka tanggung jawab kita bersama sebagai warga
negara untuk selalu mengkaji dan mengembangkan Pancasila setingkat dengan idelogi/paham
yang ada seperti Liberalisme, Komunisme, Sosialisme. Diharapkan hal tersebut dapat sebagai
pembekalan kepada mahasiswa diindonesia agar dapat memupukkan nilai-nilai sikap dan
kepribadian diandalkan kepada pendidikan pancasila.
1.2 LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
Landasan pendidikan pancasila terdiri dari 4 landasan pendidikan, yaitu landasan historis,
landasan kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofis. Berikut merupakan penjelasan dari
masing-masing landasan pendidikan pancasila:
1. Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk dengan melalui proses yang begitu panjang mulai dari jaman
kerajaaan kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit, hingga datangnya para penjajah ke negara ini.
Bangsa Indonesia memiliki berbagai nilai-nilai kebudayaan, adat istiadat serta nilai-nilai agama
yang secara historis melekat pada bangsa ini, sehingga dengan demikian bangsa Indonesia
berjuang agar dapat menemukan jati diri sebagai suatu bangsa yang merdeka dan memiliki
prinsip dalam pandangan hidup serta filsafat hidup yang tersimpul pada cirri khas dan karakter
bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangssa Indonesia juga harus memiliki visi
serta misi yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing ditengah masyarakat
internasional yang dilaksanakan atas kesadaran berbangsa yang bertumpu pada sejarah bangsa.

2. Landasan Kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan telah melekat pada diri bangsa itu sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah
merupakan suatu hasil konseptual dari seseorang saja, melainkan merupakan suatu hasil karya
bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui berbagai
proses refleksi filosofi para pendiri Negara seperti Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo,
serta para tokoh pendiri Negara lainnya. Oleh karena itu sangat penting bagi para penerus bangsa
agar mampu meneruskan tanggung jawab dalam melestarikan serta mengembangkan bangsa agar
menjadi suatu bangsa yang lebih maju lagi sesuai dengan tuntutan jaman.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan Nasional, dimana pasal 1 ayat 2
menyebutkan bahwa system pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa
pancasila merupakan sumber hukum pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan.
Berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dengan pasal 10 ayat 1
dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan. Penyelenggaraan pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih
penting lagi karena Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-
intelektual muda yang kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet
kepemimpinan bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-lembaga
daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-lembaga
bisnis, dan lainnya.
Sebagai pelakasanaan dari SK tersebut, Dirjen Pendididkan Tinggi mengeluarkan Surat
Keputusan No.38/DIKTI/Kep/2002, mengenai Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK). Pada pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata
kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Rambu-rambu mata kuliah MPK Pancasila
terdiri atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara serta etika
politik. Pengembangan tersebut diharapan agar mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai
dengan hati nuraninya, mampu mengenali masalah hidup terutama masalah yang terdapat pada
kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai
budaya demi terciptanya suatu persatuan bangsa.

4. Landasan Filosofis
Pancasiala merupakan dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia,
oleh karna itu sudah mejadi suatu keharusan moral bagi anak bangsa untuk secara konsisten
merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Syarat mutlak suatu negara adalah dengan adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat
(unsur pokok negara), dengan demikian rakyat merupakan dasar ontologis demokrasi karena
rakyat merupakan asal mula terbentuknya dan kekuasaan suatu negara. Setiap aspek
penyelanggaraan Negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan
perundang-undangan Indonesia. Oleh sebab itu dalam perealisasian kenegaraan termasuk dalam
suatu proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional, ekonomi,
politik, hokum, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Rumusan tentang pancasila tidak muncul dari sekedar pemikiran logis-rasional, tetapi
digali dari akar budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itulah pancasila
disebut mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische gronslag), merupakan jiwa bangsa
(volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation), dan menjadi cara hidup (way of life)
bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Pendidikan pancasila perlu karna dengan cara itulah
karakter bangsa dapat dilestarikan, terpelihara dari ancaman gelombang globalisasi yang
semakin besar.
1.3. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Dalam UUD No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa tujuan materi Pancasila dalam
rambu-rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan pada moral yang diharapkan terwujud
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan
beraneka ragam kepentingan, memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam
menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dean seni dengan
penuh rasa tanggung jawab dan bermoral.
Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung
jawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing.
Kompetensi lulusan pendidikan Pancasila adalah seperangkat tindakan intelektual, penuh
tanggung jawab sebagai seorang warga negara dalam memecahkan berbagai masalah dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan pemikiran yang
berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sifat intelektual tersebut tercermin pada kemahiran, ketepatan
dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat penuh tanggung jawab diperlihatkan sebagai
kebenaran tindakan ditilik dari aspek iptek, etika ataupun kepatutan agama serta budaya.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang berperilaku,
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati
nuraninya, memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya, mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, serta memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia.
Untuk merealisasikan tujuan nasional, maka dari itu tujuan tersebut perlu dijabarkan
kedalam berbagai bidang pembangunan termasuk dalam bidang pendidikan. Penjabaran tujuan
nasional khususnya dalam bidang pendidikan nasional tertuang pada undang undang No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Dalam Bab II tentang dasar,
fungsi dan tujuan ditentukan sebagai berikut :
Pasal 2 :
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945
Pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1.4. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DARI KULIAH PENDIDIKAN


PANCASILA
Kompetensi secara singkat diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas yang
berkewenangan untuk menentukan sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab yang harus
dimiliki oleh seseorang agar mampu melaksanakan tugas dalam bidang tertentu. Kompetensi
lulusan pendidikan Pancasila adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab
dari seorang warga negara dalam hubungan dengan negara dan memecahkan berbagai masalah
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi Filsafat Pancasila,
menerapkan Konstitusi Negara dalam kehidupan sehari-hari serta Geopolitik Indonesia dan
Geostrategi Indonesia. Pendidikan Pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik.

Sikap ini disertai dengan perilaku yang:


a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai filsafat hidup
bangsa dan negara.
b. Berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur serta berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
c. Berjiwa nassionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan kesatuan mengatasi kelompok
dan seseorangan.
d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara serta sadar akan hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.

Dengan dasar lima perilaku di atas dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang
diterapkan pada pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperluas cakrawala
berpikir para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia sekaligus sebagai pejuang bangsa
dalam usaha menciptakan serta meningkatkan kesejahteraan dan keamanan nasional. Pendidikan
Pancasila diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin
nasional di masa mendatang yang memiliki kemampuan sebagai berikut. Mampu menghayati
dan mengimplementasikan filsafat Pancasila dan Konstitusi negara Indonesia. Mampu
memahami geopolitik dan geostrategi.
Dalam pengertian secara umum dinyatakan bahwa warga negara merupakan anggota
negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya dan mempunyai hubungan hak
dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara diatur dalam UDD 1945 dan berbagai peraturan di bawahnya. Dalam UUD 1945
memuat tentang hak asasi manusia, yaitu kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia. Seperti setiap warga negara wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan setiap warganegara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Kemampuan warga negara suatu negara untuk hidup berguna dan bermakna sangat
memerlukan pembekalan masa depannya. Pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni
(ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan atau nilai religius dan nilai budaya bangsa
sebagai panduan atau petunjuk kehidupan bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara.
Semangat perjuangan bangsa merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap
dan perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan dan kemauan yang
luar biasa.
Mata kuliah pendidikan Pancasila untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara, serta
pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi harus terus menerus ditinggkatkan guna
menjawab tantangan masa depan, sehingga para alumni memiliki semangat juang dan kesadaran
bela negara yang tinggi sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya
NKRI. Adapun Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi memberikan pemahaman
filosofis yang meliputi pokok-poko bahasan mengenai: Filsafat Pancasila, Identitas Nasional,
Negara dan Konstitusi, Demokrasi Indonesia, Hak Asasi Manusia, Geopolitik dan Geostrategi.
Pokok bahasan ini sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan . 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-
tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a

Anda mungkin juga menyukai