Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BANGUNAN AIR

BENDUNG WALAHAR

Disusun Oleh :
FEBRI MAMUROH 15510009
VICKY TAUFIK ISMAIL 15510024
IRVAN NUR PAHRIS 15510040
HENDRI JULI SUTANDI 15510032
ANUGERAH KURNIAWAN 15510007

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang bangunan air bending walahar karawang.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 9 oktober 20017

Penyusun,
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Tanah
I.1.2 Sistem Jaringan Irigasi
I.1.3 Petak Irigasi
I.2 Tujuan Penulisan
I.3 Rumusan Masalah
I.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sejaran Bendung Walahar
II.2 Bangian-bagian Bendung walahar
II.2.1 Bangunan Utama
II.2.2 Bangunan Intake
II.2.3 Bangunan Penguras I dan II
II.2.4 Bangunan Bangu Utama (BBU)
II.3 Pengaruh Eceng Gondok Pada Kualitas Air Dan Kapasitas Bendung
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Bangunandansaluranirigasisudahdikenal orang sejak zaman sebelummasehi. Hal ini dapat
dibuktikan oleh peninggalan sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah
dunia.Keberadaan bangunan tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa sumber
makanan nabati yang disediakan oleh alam sudah tidakmencukupi untukmemenuhi
kebutuhan manusia. Dari segi persoalan pertanian ini menimbulkan permasalahan dari
yang paling sederhana sampai yang paling sulit
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan
memperhatikan jumlah air yang diberikanolehalam melalui hujan dan konstribusi air
tanah.

I.1.1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AIR TANAH


1. Topografi
Keadaantopografimempengaruhikebutuhan air tanaman. Untuklahan yang miring
membutuhkan air yang lebihbanyakdaripadalahandatar, karena air
akanlebihcepatmengalirmenjadialiranpermukaandanhanyasedikit yang
mengalamiinfiltrasi, dengan kata lain kehilangan air di lahan miring akanlebihbesar.
2. Hidrologi
Jumlahcontohhujanmempengaruhikebutuhan air makinbanyakcurahhujan,
makamakinsedikitkebutuhan air tanaman,
halinidikarenakanhujanefektifakanmenjadibesar.
3. Klimatologi
Cuacadapatdigunakanuntukrasionalisasipenentuanlajuevaporasidanevapotranspirasi,
halinisangatbergantungpadajumlah jam penyinaranmataharidanradiasimatahari.
Denganmemperhatikankeadaandancarapemanfaatannya,
makadapatdilaksanakanpenenemantanaman yang tepatuntukperiode yang
tepatdansesuidengankeadaantanah.
Untukpenentuantahun/periodedasarbagirancanganirigasiharusdikumpulkan data
curahhujandenganjangkawaktu yang sepanjangmungkin.
Disamping data curahhujandiperlukan juga penyelidikanevaporasi, kecepatan angina,
arah angina, suhuudara, jumlah jam penyiaranmatahari, kelembaban.
4. Teksturtanah
Selainmembutuhkan air, tanaman juga membutuhkantempatuntuktumbuh, dalam Teknik
irigasidinamakantanah.
Tanah yang baikuntukusahapertanianialahtanah yang
mudahdikerjakandanbersifatproduktifsertasubur. Tanah yang
baiktersebutmemberikesempatanpadaakartanamanuntuktumbuhdenganmudah,
menjaminsirkulasi air danudarasertabaikpada zona perakaraandansecara relative
memilikipersediaanudaradankelembabantanah yang cukup.

I.1.2 SISTEM JARINGAN IRIGASI


Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional pokok
yakni bangunan-bangunan utama (head work) dimana air diambil dari sumbernya,
umumnya sungai atau waduk.
Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air kepetak-peta ktersier.
Petak-petaktersierdengansistimpembagian air dansistimpembuangankolektif :
Air irigasibibagi-bagidandialirkankesawah-sawahdankelebihan air akanditampung di
dalamsuatusistimpembuangandalampetaktersier.
Sitim pembuangan yang ada diluar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air ke
sungai atau saluran -saluran alam.

I.1.3 PETAK IRIGASI


Untukmenghubungkanbagian-bagiandarisuatujaringanirigasidibuatsuatu peta yang
biasanyadisebut peta petak. Peta petakinidibuatberdasarkan peta topografi yang
dilengkapidengangaris-gariskonturdenganskala 1:2500, peta
petaktersebutmemperlihatkan :
Bangunan-bangunanutama
Jaringandantrasesaluranirigasi
Jaringandantrasesaluranpembuang
Peta petak primer, skunderdantersier
Lokasibangunan
Batas-batasdaerahirigasi
Jaringandanterasejalan
Daerah-daerah yang tidakdiairi (missal desa-desa)
Petakirigasiumumnyadibagiatastigabagianyaitu :
1. Petak primer
Petak primer dilayaniolehsatusaluran primer yang
mengambilairnyalangsungdarisumber air, biasanyasungai.
Petak primer terdiridaribebrapapetaksekunder yang mengambil air
langsungdarisaluran primer. Daerah-daerahirigasitertentumempunyaiduasaluran
primer, inimenghasilkanduapetak primer.
2. Petak Sekunder
Biasanyacpetak skunder menerima air dari bangunanbagi yang terletak disaluran
primer atau sekunder.
Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang
jelas, missal saluran pmbuang. Luas petak sekunder bias berbeda tergantung pada
situasi daerah.

3. Petak tersier
Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadaf (off
take) tersier.
Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran skunder
atau saluran primer, kecuali apabila petak-petak tersier tidak secara langsung
terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.
Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas missal : patit, jalan, batas desa dan
sesar medan
I.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bending Walahar
serta bagian-bagian dan fungsinya bagi masyarakat.

I.3 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimana kondisi
bendung Walahar saat ini
I.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademik (teoritis)
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bending.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah bendung walahar


Bendungan Walahar merupakan bendungan yang terletak di Walahar, Klari, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Bendungan ini berbatasan dengan Gintungkerta sebelah utara,
Anggadita sebelah barat, Kutapuhaci sebelah selatan, dan sebelah timur berbatasan
dengan
Bendungan ini merupakan salah satu bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda
yang masih ada dan kokoh berdiri di Karawang.Proyek pembangunan Bendungan
Walahar ini dimulai pada tahun 1923 oleh Belanda dengan pengawasan seorang ahli
perairan dari Belanda bernama C. Swaan Koopman
Bendungan Walahar mulai dipakai pada tanggal 30 November 1925. Bendungan ini
dibangun melintang pada aliran Sungai Ci Tarum sehingga membendung sungai tersebut
seluas 50 meter. Bangunan bendungan terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian bawah, yang
merupakan pintu penahan air yang berjumlah 5 pintu; bagian kedua merupakan jembatan
seluas 3 meter, yang menghubungkan Klari dan Anggadita; dan bagian ketiga merupakan
ruang mesin untuk mengatur sistem bendungan.
Bendungan Walahar digunakan untuk mengatur debit air sungai CiTarum serta mengairi
sawah-sawah yang berada di Kabupaten Karawang seluas 87.396 hektare. Bendungan
Walahar membentuk waduk seluas 15 hektare.
II.2 Bangian-bagian Bendung walahar

II.2.1 BANGUNAN UTAMA

Type Bendungan : Bendung Gerak


Level pintu bendung bagian atas berada di posisi +18.75
elevasi pintu bending di posisi +13.00
lantai posisi hilir bendung +10.00 s/d- +10.75 +11.50 s/ 9.30
Duga Muka Air Maksimal +19.99
Duga Muka Air Normal +18.75
Duga Muka Air Minimum +18.30
Jumlah pintu air bendung utama sebanyak 6 unit dg ukuran pintu sbb:
Pintu 1 s/d 4 lebar 20m, tinggi 5,75m berat masing2 pintu 63,4ton
Pintu 5 lebar 8m, tinggi 5,75.
Pintu 6 lebar 8m tinggi 9,00m dimana dahulu difungsikan untuk mengendalikan
lalu lintas perahu barang.

Jenis Pintu yang digunakan


Pada pintu 1s/d 4 dilengkapi dengan system flap-gate atau perubahan kedudukan daun
pintu dengan menggunakan system penggerak motor elektrik dg kapasitas 7PK.
Fungsi Flap-Gate tersebut untuk membilas atau membersihkan sampah/kotoran yang
terapung diatas permukaan air disekitar udik pintu air bending walahar.
Sumber penggerak pintu
Pintu 1 s/d 5 system penggerak menggunakan 2 variable (Manual dan elektrik)
Pintu 6 system penggerak yaitu system manual
Sistem pengoperasian pintu bendung dilakukan apabila :
Keadaan air kali citarum banjir, Duga Muka Air melebihi batas maximum +19.00
(sebelum pintu dibuka petugas akan membunyikan sirene terlebih dahulu agar
aktifitas pemancingan yg ada dibawah bending dihentikan)
Kedudukan pintu air atau buangan air diatur agar duga muka air udik diusahakan
konstan +18.75 sehingga air bias masuk ke saliran induk tarum utara melalui
bangunan intake guna memenuhi kebutuhan irigasi dan juga industry dan PDAM
Apabila air kecil, DMA akan dipertahankan minimum +18.30
Pengoperasian pintu air dilakukan pula dalam rangka pengurasan lumpur. Biasanya
dilakukan setiap setahun sekali (pada bulan September selama kurang lebih 1 minggu)

II.2.2 BANGUNAN INTAKE

Data Teknis
Kapasitas debit air : 96 m3/detik
Jumlah pintu air : 10 unit ukuran lebar 2,4m dan tinggi 4,2m
Ketinggian air : 3,7m
Skiming Wall : panjang 45m dan tinggi 5,5m
Operasional Pintu Intake
Untuk pengaturan aliran air kesaluran induk tarum utara guna kebutuhan irigasi, PDAM
dan industri.
Pengendalian air diwaktu pembilasan lumpur pada musim pengeringan
II.2.3 BANGUNAN PENGURAS I DAN II

Data Teknis
Masing-masing memiliki 1 buah kantong lumpur, sepanjang 300m
Masing-masing memiliki 8 unit pintu air dg ukuran lebar 3,3m dan tinggi 3,3m
Masing-masing memiliki 6 unit pintu pengendalian pembilas lumpur dengan ukuran lebar
3,32m dan tinggi 3,5m
Operasional Pintu Penguras I & II
Dioperasikan 3 bulan sekali dengan tujuan membuang endapan lumpur secara berkala
dengan tidak mengganggu exploitasi air irigasi supaya lumpur tidak terlalu padat.
Dioperasikan diwaktu pengeringan bending walahar.

II.2.4 BBU LEUWENG SEREH


Fungsi BBU (Bangunan Bangi Utama)
Bangunan bagi utama leuweung seureuh diperuntukan untuk mengatur pembagian air
bagi daerah Pertanian yang ada dibagian utara kabupaten karawang dan juga kebutuhan
air PDAM dan Industri
Data teknis :
Tinggi muka air (TMA) pada posisi +18.40
Jumlah pintu air terdiri dari :
1. Saluran Induk Tarum Utara Cabang Barat (TUB) sebanyak 8pintu
2. Saluran Induk Tarum Utara Cabang Timur (TUT) sebanyak 8pintu
3. Saluran sekunder ciwadas sebanyak 2pintu
4. Saluran sekunder majalaya sebanyak 2pintu
5. Saluran sekunder bengle sebanyak 2pintu
Selainsalurandiatasada juga saluran Suplesi yang
langsungmengalirkesaluranpembuangciwadasyaitu:
1. SuplesiKamojing
2. SuplesiCiwadas
Daftarjumlahluas areal yang di airi BBU LeuweungSeureuh:
1. Sal. IndukTarum Utara Cab. Timur : 32.097 Ha
Areal TUT meliputi:
- KepengamatanTelagasari :Telagasari, Tempuran,
- KepengamatanRawamerta :Majalaya, Rawamerta,
- KepengamatanLemahabang: Lemahabang, Cilamayakulon,
- KepengamatanCilamaya :CilamayaWetan, Banyusari, Ciasem Subang
TUT mempunyai 14 Bendung (TUT 1-TUT14) termasukada 2 sipon (Sipon yang
dilintasioleh 2
PembuangkalengBawahdansiponpembuang yang dilintasi kali Cilamaya)
2. Sal. IndukTarum Utara Cab.Barat: 44.472 Ha
Areal TUB meliputi :
- KepengamatanKarawang
- Kepengamatan Pedes
- KepengamatanBatujaya
TUB mempunyai 32 titikBendung (TUB1-TUB32)
3. Sal. SekunderBengle : 1.307 Ha
Areal benglemeliputi :Bengle, Pasirjangkol, Palawad, Kamurang.
4. Sal. SekunderMajalaya : 490 Ha
Areal Majalayameliputi: LemahMulya, Majalaya, Ciranggon.
5. Sal. PembuangCiwadas : 8.843 Ha
Areal Ciwadasmeliputi :Bengle, Majalaya, Ciranggon, Sarijadi, Rawamerta,
Cilebar.
Jumlah Areal yang diairioleh BBU LeuweungSeureuhadalah 87.209 Ha

II.3 Pengaruh Eceng Gondok Pada Kualitas Air Dan Kapasitas Bendung
Eceng gondok yang memiliki nama ilmiah Eichornia crassipes merupakan tumbuhan air
dan lebih sering dianggap sebagai tumbuhan pengganggu perairan.
Eceng gondok memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, Dalam tempo 34 bulan
saja, eceng gondok mampu menutupi lebih dar 70% permukaan danau.
Cepatnya pertumbuhan eceng gondok dan tingginya daya tahan hidup menjadikan
tumbuhan ini sangat sulit diberantas, Pada beberapa negara, pemberantasan eceng gondok
secara mekanik, kimia dan biologi tidak pernah memberikan hasil yang optimal.
Ada juga hasil penelitian yang menunjukkan bahwa eceng gondok berpotensi
menghilangkan air permukaan sampai 4 kali lipat jika dibandingkan dengan permukaan
terbuka.
Pertumbuhan populasi eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan pendangkalan
ekosistem perairan dan tertutupnya sungai serta danau.
Dampak Negatif Dan Manfaat Tumbuhan Eceng Gondok
1. Mengurangi Jumlah Oksigen Dalam Air
Karena pertumbuhan yang begitu cepat tumbuhan ini bisa menutupi seluruh
perairan, akibatnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam air akan semakin
berkurang dan tingkat ke-larutan oksigen pun akan berkurang.

2. Perairan Menjadi Dangkal


Eceng Gondok juga bisa merusak lingkungan disekitar dan menjadi penyebab
kedangkalan, itu karena Eceng Gondok yang sudah mati akan menumpuk sedikit
demi sedikit ke permukaan, sehingga seiring berjalannya waktu perairan-pun akan
menjadi dangkal.

3. Mengurangi Jumlah Air


Jika tidak benar-benar diatasi dengan benar, tumbuhan Eceng Gondok ini bisa
menyebar hingga ke seluruh permukaan air, dengan begitu akan menyebabkan
evapotranspirasi yang berarti jumlah kehilangan air akan bertambah akibat
pertumbuhan Eceng Gondok yang begitu cepat dan memiliki daun yang lebar.

4. Mengganggu Lalu Lintas di Perairan.


Bagi para nelayan tumbuhan Eceng Gondok sangat mengganggu sekali, karena
perahu mereka sering terjebak dan sulit untuk bergerak.

5. Meningkatnya Habitat Baru


Dengan semakin bertambah banyak tumbuhan Eceng Gondok, membuat banyak
habita-habita baru yang akan bermunculan. Dilain sisi juga bisa menjadi faktor
penyebab timbulnya penyakit.

6. Merusak Keindahan Perairan.


Kalau pada daratan Eceng Gondok ini seperti rumput liar, cuma bedanya Eceng
Gondok ini tumbuh di perairan, untuk itu perlu adanya penanganan, supaya
perairan tetap terlihat indah.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Bendung walahar merupakan salah satu bendung yang terletak di Klari Kabupaten
karawang, Bendungan Walahar digunakan untuk mengatur debit air sungai CiTarum serta
mengairi sawah-sawah yang berada di Kabupaten Karawang seluas 87.396 hektare.
Bendungan Walahar membentuk waduk seluas 15 hektare.
Eceng gondok (Eichornia crassipes) tumbuh liar dan menutup perairan Sungai Citarum di
sekitar Bendung Bendung Walahar
Keberadaannya menghambat aliran dan dinilai mempercepat laju pendangkalan, eceng
gondok tumbuh dan menutup seluruh lebar sungai dan menumpuk lebih dari 10 meter
menjelang bendung. Selain eceng gondok, perairan juga ditumbuhi ganggang air
(Hydrilla verticilata) dan apung-apung (Salvinia molesta).
Dari itu perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi pertumbuhan eceng gondok
tersebut.

III.2 Saran
Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu maka berbagai cara
dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
mengatasinya antara lain:
1. Menggunakan herbisida
2. Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
3. Menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya
dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan.
Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di
permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi
dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau
Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.

Agar Eceng Gondok Tak Bikin Gondok


Selain sisi gelapnya, tumbuhan yang aslinya berasal dari Brazil ini juga ternyata memiliki
sisi terangnya. Beberapa penelitian menunjukkan, eceng gondok dapat menetralisir logam
berat yang terkandung dalam air. Pada beberapa daerah, eceng gondok bermanfaat
sebagai bahan baku kerajinan tangan. Karena kandungan seratnya yang tinggi, eceng
gondok bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Di Thailand, eceng
gondok sudah menjadi komoditi petani, dibuat plot-plot seperti pencetakan sawah-sawah
di Jawa. Di negara gajah putih ini, eceng gondok juga telah menjadi bahan baku industri
kerajinan rakyat.
Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Bahan Baku Pulp dan Kertas
Di saat sedang menurunnya pasokan kayu tropis dan meningkatnya kerusakan
hutan, eceng gondok dapat dijadikan sebagai penyedia bahan baku pulp yang
bernilai ekonomis.
2. Bahan Baku Pupuk Organik
Dalam industri pupuk alternatif, eceng gondok juga dapat dijadikan sebagai bahan
baku pupuk organik. Ini karena mengandung N, P, K, dan bahan organik yang
cukup tinggi.
3. Sumber Pakan Ternak dan Ikan
Sebagaimana tanaman lainnya, eceng gondok dapat dijadikan pakan ternak.
Karena tingginya kandungan serat kasar, eceng gondok harus diolah terlebih
dahulu. Salah satu teknik pengolahannya adalah melalui teknologi fermentasi.
Pada proses ini, eceng gondok diolah menjadi tepung, kemudian difermentasi
secara padat dengan menggunakan campuran mineral dan mikroba Trichoderma
harzianum yang dilakukan selama 4 hari pada suhu ruang.
4. Bahan Baku Kerajinan Tangan
Di tangan orang-orang kreatif, membludaknya populasi eceng gondok bukanlah
sebuah musibah melainkan sebuah anugrah. Di tangan orang-orang kreatif inilah,
eceng gondok dapat disulap menjadi benda-benda yang sangat menarik dan
berdayaguna, seperti sandal jepit, tas cantik, kursi, dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Laporan data teknis bendung walahar
Read more: http://www.heqris.com/2012/09/dampak-negatif-dan-manfaat-
tumbuhan.html#ixzz4v922Zwzo
Read more: http://www.heqris.com/2012/09/dampak-negatif-dan-manfaat-
tumbuhan.html#ixzz4v91gPKzi

Terima kasih
Ucapan terima kasih kepada Bp.Hasyim selaku petugas di Bendung Walahar Karawang
yang telah menerima kami dangan baik dan mengijinkan kami survet dan memberikan
data teknis terkait Bendung Walahar Karawang

Anda mungkin juga menyukai