Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmatnya, kami mampu menyelesaikan makalah ini dangan tepat waktu. Makalah ini berisi
tentang materi yang berisi penjelasan mengenai Diet Vegetarian dan Resiko Kanker Payudara.
Ucapan terima kasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membimbing dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari kami tidak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini
oleh karna itu kritikan dan saran yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut,
kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap
tahunnya. Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia setiap
tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan. Diperkirakan kasus kanker
tahunan akan meningkat dari 14 juta pada 2012 menjadi 22 juta dalam dua decade
berikutnya.
Menurut data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara
merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur)
tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah dikontrol oleh umur) akibat
kanker payudara sebesar 12,9%. Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk
semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4 atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar
4,1. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di
Indonesia pada tahun 2013, yaitu prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi
D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4. (Riset Kesehatan Dasar,2013)
Kanker payudara merupakan suatu penyakit keganasan yang sering terjadi pada wanita
dan sering menimbulkan kematian akibat derajat keganasan yang sudah lanjut pada saat
terdeteksi. Melalui makalah ini, kami ingin memberikan wawasan mengenai pentingnya
pencegahan terjadinya kanker payudara melalui pemberian diet vegan yang pada beberapa
penelitian dibuktikan mampu menurunkan insiden kanker payudara. Selain itu pada wanita
yang terdeteksi menderita kanker payudara dengan pemberian diet rendah lemak / diet vegan
akan memberikan survival rate yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian diet tinggi
lemak / diet omnivora (Verreault R, 1988 dan Hebert JR, 1989). Selain itu juga terdapat
hubungan yang terbalik antara insiden kanker payudara dengan konsumsi serat dan makanan
yang kaya serat (Shanker,1991).
1.2 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai peranan diet
1.3 Manfaat
kanker payudara
2. Memberikan informasi mengenai diet vegetarian dan risiko terjadinya kanker
payudara.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran
secara teratur mempunyai korelasi yang signifikan terhadap penurunan resiko terjadinya
beberapa kanker. Buah dan sayuran mengandung beraneka ragam fitokimia yang kompleks,
yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang poten, antiproliferatif, serta aktivitas
protektif terhadap kanker. Fitokimia-fitokimia inilah yang berpengaruh terhadap proses
beberapa sel yang mengalami keganasan sehingga dapat ditekan progresivitasnya.
Mekanismenya meliputi inhibisi terhadap proliferasi sel, inhibisi terhadap pembentukan
DNA-adduct, inhibisi terhadap signal transduction pathways dan ekspresi onkogen, induksi
terhadap penghentian siklus sel dan apoptosis, menghambat aktivasi Nuclear Factor Kappa
Beta (NFk) serta menghambat proses angiogenesis (Liu RH, 2004).
Istilah lain dari kanker ialah neoplasia, yaitu adanya pertumbuhan baru. Neoplasia
terjadi apabila sel-sel dalam jaringan atau organ berkembang secara tidak terkendali
sebagaimana seharusnya terjadi pada pertumbuhan normal. Pada neoplasia ganas sel-sel
dapat berkembang menyebar ke jaringan-jaringan di sekitarnya secara langsung atau ke organ
lain yang letaknya berjauhan melalui pembuluh darah maupun limfa sehingga terjadi
penyebaran sel-sel ganas atau metastase.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan erat antara gizi dan
kanker. Berdasarkan hal tersebut maka gizi dibedakan menjadi tiga sifat, yaitu causing
cancer, promoting cancer, dan protecting cancer. Penelitian epidemiologi lain juga
menunjukkan bahwa timbulnya jenis kanker dapat juga dipengaruhi oleh factor lingkungan
yang meliputi keadaan geografis, dan rasial, berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan.
Intake zat gizi dianggap merupakan salah satu factor penting yang dapat menunjang
terjadinya kanker. Masyarakat yang menganut vegetarian mempunyai risiko terkena kanker
lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat non vegetarian.
4. Olah raga: beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang berolah raga secara
teratur mempunyai resiko kanker payudara lebih rendah. Hal tersebut didukung beberapa
data yang menunjukkan kadar estrogen dalam sirkulasi darah yang lebih rendah pada
wanita yang berolah raga secara teratur. Lemak tubuh biasanya berkurang pada wanita
yang berolah raga dan disertai penurunan kadar estrogen dalam tubuh.Waktu menstruasi
yang lebih panjang akan menyebabkan jumlah siklus menstruasi yang lebih sedikit
sepanjang hidup, akibatnya paparan estrogen pada tubuh juga lebih sedikit sepanjang
hidupnya.
6. Pil kontrasepsi: terdapat perdebatan mengenai efek pemakaian pil kontrasepsi terhadap
timbulnya kanker payudara. Hal ini dipengaruhi oleh kadar estrogen yang terdapat dalam
pil kontrasepsi, lamanya pemakaian, dan usia wanita mulai pakai pil kontrasepsi.
7. Terapi hormon pada wanita post menopause (terapi sulih hormon): sesudah
memopause, ovarium tidak memproduksi estrogen lagi. Hilangnya produksi estrogen ini
berhubungan dengan resiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah,
osteoporosis dan sejumlah keadaan tidak nyaman yang bersifat temporer yang
berhubungan dengan menopause.Untuk mengatasi hal tersebut maka diberikan terapi
dengan estrogen. Terapi hormon dengan hanya memberikan estrogen saja dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker uterus, maka perlu ditambahkan hormon
progesteron untuk menekan terjadinya hal tersebut. Terapi hormon estrogen saja
diberikan pada wanita yang mengalami histerektomi dan tidak mempunyai rahim.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi hormon pada wanita post menopause
dengan estrogen dan progresteron dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
Fitoestrogen mempunyai afinitas terhadap reseptor estrogen 1.000 10.000 kali lebih
kecil daripada estradiol. Fitoestrogen dapat menstimulasi sintesa sex-hormone binding
globulin di dalam liver dan menimbulkan inhibisi kompetitif terhadap ikatan antara estrogen
dan reseptornya, maka ia memegang peranan untuk menurunkan resiko terjadinya kanker
payudara dan penyakit-penyakit hormonal lainnya. Kelompok polong-polongan banyak
mengandung fitoestrogen. Fitoestrogen diekskresikan melalui urin, dimana diet vegetarian
dan makrobiotik berhubungan dengan tingginya kadar lignan dalam urin. Metabolisme
fitoestrogen pada wanita premenopause juga dipengaruhi secara hormonal. Puncak dari
ekskresi lignan didapatkan pada fase luteal dari siklus menstruasi dan peningkatan ekskresi
juga terjadi pada awal kehamilan.
Pada percobaan yang dilakukan oleh Pamela L. Dan kawan-kawan, insiden kanker
payudara pada wanita muda lebih banyak didapatkan pada kelompok wanita afro-amerika
daripada kelompok wanita kulit putih atau wanita latin. Pada kelompok wanita afro-amerika
ini didapatkan kadar estrogen yang diekskresikan lebih rendah, hal ini berkaitan dengan
hipotesa bahwa peningkatan resiko kanker payudara disebabkan kurangnya paparan terhadap
efek antipromosi dari fitoestrogen.
.
BAB 3
KESIMPULAN
1. Vegetarianisme merupakan suatu pola diet yang tidak mengkonsumsi makanan yang
berasal dari hewan, baik hewan yang ada di darat, air, maupun udara.
3. Fitoestrogen merupakan senyawa kimia yang ada pada tumbuh-tumbuhan, oleh karena itu pada
beberapa penelitian didapatkan bahwa pada orang yang mengkonsumsi diet vegan mempunyai
resiko terjadinya kanker payudara yang lebih rendah daripada orang dengan diet omnivora.
DAFTAR PUSTAKA
Adieni, Himma.2008.Asupan Karbohidrat, Lemak, Protein, Makanan Sumber Purin, dan Kadar Asam
Urat pada Vegetarian.Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro:Semarang
Raharjo, Lee Harianto. Pengaruh Diet Vegan Terhadap Insiden Terjadinya Kanker Payudara.
Departemen Biokimia Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma: Surabaya
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kementerian
Kesehatan RI
Setianingsih, Ardiati.2012.Hubungan Status Vegetarian dengan Derajat Sindrom Pra Menstruasi pada
Remaja.Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro:Semarang
Sutana, I Gede. 2014. Rancangan Penelitan Makanan Satwika Bagi Anak Penderita Kanker. Program
Studi Kesehatan Ayurweda Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia: Depasar