PENDAHULUAN
b. Reaksi Pemurnian
(C6H8O7)(s)+ 3(Ca(OH)2)(l) (Ca3(C6H5O7)2)(s)+ 6(H2O)(l)
Ca. Sitrat
(Ca3(C6H5O7)2)(s) + 3(H2SO4)(l) 3(CaSO4)(s)+ 2 (C6H8O7)(s)
Ca. Sitrat As. Sitrat Ca. Sulfat As. Sitrat
(C6H8O7)(s)+ 3(NaOH)(l) (Na3(C6H8O7))(s)+ 3 (H2O)(l)
Na. Sitrat
a) Waktu 7 hari adalah optimum, bila kurang dari 7 hari, bahan baku belum terfermentasi
semua. Bila lebih mungkin asam sitrat berubah menjadi asam oksalat.
b) Mikroba
Pada percobaan ini digunakan jamur Aspergillus Niger. Keuntungan dari penggunaan
jamur ini adalah penanganannya mudah, dapat digunakan bahan baku yang murah, yield
tinggi dan konsisten, serta ekonomis.
c) Jangan menaruh petri dalam keadaan keadaan terbalik, karena percobaan dalam surface
culture.
d) Konsentrasi gula awal
Konsentrasi gula awal menentukan yield asam sitrat dan asam organik lain. Untuk
Aspergillus niger adalah 15-18%, jika lebih dari 18% tidak ekonomis dan jika kurang dari
15% terbentuk asam oksalat.
e) pH
Pengaturan pH sangat penting dalam fermentasi. Ini disebabkan pada pH tertentu,
strerilisasi mudah dilakukan. Sterilisasi mulamula dilakukan pada pH 2,2 atau lebih
rendah. Sebagai pengatur digunakan asam klorida. Sedang pH yang baik 3,4 - 4,5. Pada
pH tinggi dihasilkan asam oksalat. Untuk kondisi tertentu (misal percobaan) kadang akan
menghasilkan enzim yang hanya berfungsi mengubah karbohidrat menjadi asam sitrat.
Untuk kondisi lain akan dihasilkan enzim yang lain pula.
f) Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen yang terlalu banyak menimbulkan efek merugikan bagi hasil asam
sitrat. Sebaliknya, bila pemberian oksigen terlalu sedikit akan kurang menguntungkan.
g) Suhu
Suhu yang baik adalah 26 28oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan akibatnya ada
asam oksalat.
h) Komposisi Media Fermentasi
Tabel 2.1 Komposisi Media Fermentasi
Komponen Kuantitas
Sukrosa 125 150
Ammonium Nitrat 2,0 2,5
Potassium Dihidrogen Phospat 0,75 1,0
Magnesium Sulfat 0,20 0,25
HCl (untuk pengaturan pH)
2.5 Kandungan Gizi dalam Kentang
Berikut ini merupakan beberapa kandungan yang terdapat pada kentang per 100 gram :
Tabel 2.2 Kandungan gizi kentang per 100 gram
Komposisi Jumlah
Energi (kal) 85
Air (g) 77,8
Protein (g) 2,0
Lemak (g) 0,1
Karbohidrat (g) 19,1
Mineral (g) 1,0
Kalsium (mg) 11
Fosfor (mg) 56
Besi (mg) 0,7
Thiamin (mg) 0,11
Asam askorbat (mg) 17
(Nio, 1992)
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
1. Kentang @20 gram 7. Aspergillus niger
2. Bekatul 24 gram 8. Ca(OH)2 5 gram
3. Sekam padi 21 gram 9. H2SO4 5 ml
4. Urea 6 gram 10. NaOH 0,1 N
5. KH2PO4 13 gram 11. Aquadest
6. MgSO4.7H20 4 gram
3.2 Alat
1. Petridish
2. Beaker glass
3. Erlenmeyer
4. Gelas ukur
5. Buret, statif, dan klem
6. Pipet
7. Inkubator untuk fase semi padat
8. Inkubator untuk fase cair
9. Oven
Analisa Hasil
Panaskan filtrat yang diperoleh dari percobaan di atas sampai 70oC. Tambahkan
larutan Ca(OH)2 sebanyak 10 mL. Buat larutan Ca(OH)2 dengan melarutkan 5gr
Ca(OH)2 dengan aquadest sampai 50 mL (jaga temperatur konstan).
Endapan yang timbul cepat-cepat disaring (dalam keadaan panas 70oC), kemudian
dicuci dengan air panas 70oC. Endapan tersebut adalah kalsium sitrat.
Keringkan endapan di oven kemudian timbang beratnya. Catat beratnya.
Endapan tersebut dilarutkan dengan H2SO4 encer, sesuai perhitungan, saring dengan
kertas saring. Filtratnya merupakan asam sitrat dan endapannya adalah kalsium
sulfat.
Untuk mengetahui berat asam sitrat yang diperoleh pada percobaan, encerkan 1 mL
filtrat menjadi 10 mL dengan aquadest, lalu titrasi dengan NaOH 0,1 N. Catat
kebutuhan titran.
*Menghitung kebutuhan H2SO4 encer
Ca3(C6H3O7)2(s) + 3H2SO4 (l) 3CaSO4 (s) + 2C6H8O7 (s)
= 3 A mol
Buat larutan H2SO4 dengan melarutkan 5 mL H2SO4 pekat menjadi 100 mL.
gr H2SO4 = vol H2SO4 . H2SO4 . kadar H2SO4
= 5 mL. 1,84 gr/cm3 . 98/100
= 9,016 gr
/
Molar H2SO4 = =
9,016
98 /
= 0,1
= 0,92 M
Molar H2SO4 =
3
0,92 M =
V = ..L = ..mL