SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Bunga Rezeki Ananda, S. Ked
NIM : 70 2015 062
Pembimbing:
dr. Abdullah Sahab,Sp.KJ,MARS
Judul:
SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Bunga Rezeki Ananda
NIM : 71.2015.062
Telah dilaksanakan pada bulan April 2017 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di
RUMAH SAKIT DR. ERNALDI BAHAR PALEMBANG
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus mengenai
SKIZOFRENIA PARANOID, sebagai salah satu tugas individu di SMF Ilmu
Kedokteran Jiwa RS. Dr. Ernaldi Bahar Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai
bahan pertimbangan perbaikan dimasa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan kasusini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran dari berbagai pihak, baik yang diberikan secara lisan
maupun tulisan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih terutama kepada:
1. dr. Abdullah Sahab,Sp.KJ,MARS selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak ilmu, saran, dan bimbingan selama penyusunan laporan
kasus ini.
2. Orang tua dan saudaraku tercinta yang telah banyak membantu dengan doa
yang tulus dan memberikan bantuan moral maupun spiritual.
3. Rekan sejawat seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan kasus ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran. Semoga selalu dalam lindungan
Allah SWT. Amin.
I. IDENTIFIKASI PENDERITA
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Suku / Bangsa : Palembang / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja ( Ibu Rumah Tangga )
Agama : Buddha
Alamat : Kenten, Palembang , Sumatera Selatan
Datang ke RS : Minggu, 26 Maret 2017 MRS ulangan ke-2 kali
Cara ke RS : Diantar Keluarga.
Tempat Pemeriksaan : Instalasi Gawat Darurat
RS. dr. Ernaldi Bahar Palembang
B. Identitas pengantar pasien
Diperoleh dari : Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 36 tahun
Alamat : Talang kelapa, Palembang , Sumatera Selatan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : kakak perempuan kandung
A. Sebab Utama
Marah-marah dengan orang dirumah.
B. Keluhan Utama
Os mengoceh-ngoceh tidak jelas, curiga kepada keluarganya 5
hari yang lalu.
Pasien
D. Riwayat pendidikan
Os sekolah sampai sekolah menengah atas (SMA) pendidikan.
E. Riwayat pekerjaan
Os tidak bekerja.
F. Riwayat pernikahan
Os sudah menikah selama 10 tahun dan mempunyai dua orang
anak.
G. Agama
Os beragama Buddha dan Os rajin dalam menjalankan ibadah
menurut agamanya.
H. Riwayat pelanggaran hukum
Os tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum maupun
berurusan dengan pihak berwajib.
I. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupan
Penderita merasa tidak sakit.
J. AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI
Wawancara dan observasi dilakukan pada Minggu, 26 Maret 2017
pukul 20.00 s.d. 21.00 WIB di IGD rumah sakit jiwa ernaldi bahar,
Palembang. Pemeriksa dan pasien berhadapan dengan posisi pasien berada
didepan pemeriksa. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.
Afek: Hipertimik
Ce siapo namonyo ? Meri, umur 32 tahun
Kontak: atensi adekuat
umurnya berapa ? (Kontak mata pasien
Konsentrasi: cukup
cukup)
Ce, katonyo galak marah Idak, kato siapo aku Denial (+)
dan ngamuk ? ngapo ce ? marah-marah. Yo namo
bae banyak pikiran wajar
aku galak ngoceh ke anak
samo laki aku.
Ngapo dibawak kesini? Aku idak tau. Kato ayuk Discriminative insight
aku nak jalan-jalan, tapi terganggu
tau-tau nyo dibawak
kerumah sakit. Kesal nian
aku. Aku nih dak gilo
idak.
Cece , tidurnya nyenyak Lah 5 hari ini aku kurang Rasa cemas karena
dak? tidur. kalo tido galak kepikiran suami yang
tebangun tengah malam, pergi dari rumah.
terus susah untuk tido
lagi.
Galak denger suaro-suaro Iyo, tapi jarang. Dak Halusinasi auditorik (+)
apo bisikan-bisikan atau jelas dio ngomong apo.
bunyi-bunyi dak, cece ? Aku galak nutup kuping
bisik-bisik nyo nyuruh men ado bisik-bisik.
cece ngapo ? teliat dak Kepala aku pening
wong yang bisikinyo > soalnyo. (pasien
mengangguk kepala)
Galak jingok bayangan Idak jugo. Galak salah Halusinasi visual (+)
apo benda yang dak jingok bae aku tuh.
dilihat samo yang lain (pasien mengangguk
pak? kepala)
Katonyo cece galak Yo namo bae laki begawe Waham curiga (+)
curiga samo suaminyo ye diluar dek, sesuai kalo
? aku nih curiga.
C. Hidup emosi
Stabilitas :Tidak stabil
Dalam-dangkal : dangkal
Pengendalian : terkendali
Adekuat-Inadekuat : adekuat
Echt-unecht : echt
Skala diferensiasi : normal
Einfuhlung : bisa dirabarasakan
Arus emosi : normal
Waham : ada
Pola Sentral : tidak ada
Fobia : tidak ada
Konfabulasi : tidak ada
Perasaan inferior: tidak ada
Kecurigaan : tidak ada
Rasa permusuhan/dendam: ada
Perasaan berdosa/salah : ada
Hipokondria : tidak ada
Ide bunuh diri : tidak ada
Ide melukai diri: tidak ada
Lain-lain : tidak ada
I. Pemilikan pikiran
Obsesi : tidak ada
Aliensi : tidak ada
J. Bentuk pikiran
Autistik : ada
Simbolik : tidak ada
Dereistik : tidak ada
Simetrik : tidak ada
Paralogik : tidak ada
Konkritisasi : tidak ada
Overinklusif : tidak ada
L. Kecemasan : ada
M. Dekorum
Kebersihan : baik
Cara berpakaian : baik
Sopan santun : baik
N. Reality testing ability
RTA terganggu
O. Pemeriksaan lain
X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik
Tidak ditemukan faktor genetik gangguan kejiwaan.
B. Psikologik
Penderita mengalami halusinasi auditorik dengan waham curiga.
XI. PROGNOSIS
A. Quo ad vitam : bonam
B. Quo ad functionam : dubia
C. Quo ad sanasionam : dubia
B. Psikoterapi
1. Terhadap penderita
a. Memberikan edukasi terhadap penderita agar control teratur ke
rumah sakit.
b. Intervensi langsung dan dukungan untuk meningkatkan rasa
percaya diri individu, perbaikan fungsi sosial, dan pencapaian
kualitas hidup yang baik.
c. Memotivasi penderita agar tidak merasa putus asa dan semangat
dalam menjalani hidup.
2. Terhadap keluarga
a. Menggunakan metode psiko-edukasi dengan menyampaikan
informasi kepada keluarga mengenai berbagai kemungkinan
penyebab penyakit, perjalanan penyakit, dan pengobatan yang
dapat dilakukan sehingga keluarga dapat memahami dan
menerima kondisi penderita serta membantu penderita dalam
hal minum obat serta kontrol secara teratur dan mengenali
gejala-gejala kekambuhan untuk segera dikonsultasikan kepada
dokter.
b. Memberikan pengertian kepada keluarga akan pentingnya peran
keluarga pada perjalanan penyakit dan proses penyembuhan
penyakit pada penderita.
BAB II
DISKUSI