Case Report Anak Putri
Case Report Anak Putri
Case Report
Pembimbing
Disusun Oleh
BANDAR LAMPUNG
2017
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
- No. RM : 51.09.57
- Nama : By.Ny. S
- Umur : 0 hari
- Agama : Islam
Ayah
- Nama : Tn. W
- Pekerjaan : Wirawasta
- Pendidikan : SMP
Ibu
- Nama : Ny. S
- Umur : 26 tahun
3
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Pendidikan : SMP
ANAMNESIS
pasien.
Lahir bayi laki-laki pervaginam secara spontan dari ibu hamil G2P1A0
Berat badan lahir 2100 gram dan panjang badan lahir 44 cm. Bayi lahir
dibantu oleh bidan tidak langsung menangis dan bergerak pasif. Dilakukan
rangsang dengan menepuk punggung bayi dan bayi mulai menangis lemah
di kamar bersalin. Apgar score 4/5. Tidak ada kelainan bawaan dan anus
(+). Saat tiba di perinatologi, usaha bernafas bayi semakin membaik, bayi
menangis, gerak aktif, sesak (-). Menurut ibu, saat bayi lahir, ketuban
berwarna hijau.
penyakit kuning, tekanan darah tinggi, kelainan darah). Tidak ada riwayat
4
6. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu pasien mengaku ini adalah kehamilannya yang kedua. Ibu pasien biasa
bidan. ibu pasien tidak mengingat kapan hari pertama haid terakhirnya.
jernih, dan tidak bau, disertai dengan perut yang mules. Selama hamil, ibu
pasien tidak pernah sakit atau pun minum obat-obatan. Pasien merupakan
anak kedua dari ibu (G2P1A0). Selama hamil ibu kontrol sebanyak 3 kali
langsung menangis, berat badan lahir 2100 gram, panjang badan lahir 44
cm.
Pasien berasal dari golongan sosial ekonomi sedang. Pendidikan ayah dan
ibu tamat SMP. Ayah bekerja sebagai Wiraswata, sedangkan ibu pasien
8. Riwayat Imunisasi
BCG :-
DPT :-
Polio :-
Campak :-
Hepatitis B :-
5
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
- Suhu : 36,2 0 C
- Downe score :2
- Ballard score : 20
- Maturitas fisik : 21
Status Generalis
- Oedem : - -
- -
6
KEPALA
LEHER
- Bentuk : Simetris
- Trachea : Di tengah
THORAKS
- Bentuk : Normothoraks
JANTUNG
7
PARU-PARU
Anterior Posterior
Palpasi - - - -
Perkusi - - - -
ABDOMEN
- Palpasi : Lemas
GENITALIA EKSTERNA
EKSTREMITAS
8
- Inferior : akral hangat, sianosis (-/-)
Status Neurologis
- Aktivitas : tenang
- Gerakan : spontan
- Tonus : normal
- Refleks primitif :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap :
- Leukosit : 9.240 /L
- Hematokrit : 56%
- Trombosit : 177.000 /L
- Hitung Jenis
Eosinofil :0
Batang :2
Segmen :0
9
Limfosit : 74
Monosit : 15
- CRP : negatif
Kimia :
SGOT : 73 U/L
SGPT : 13 U/L
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
3. Puasa
10
5. Omeprazol 1,5 mg/24 jam
PEMERIKSAAN ANJURAN
PROGNOSIS
RESUME
By. Ny. S usia 1 hari, berat badan 2100 gram dengan bayi lahir kurang
bulan. Bayi laki-laki lahir pervaginam secara spontan dari ibu hamil G2P1A0
dengan usia kehamilan 32 minggu pada 04 Juli 2017 pukul 16.00 WIB. Berat
badan lahir 2100 gram dan panjang badan lahir 44 cm. Bayi lahir tidak langsung
bayi dan bayi mulai menangis lemah di kamar bersalin. Apgar score 4/5. Tidak
ada kelainan bawaan dan anus (+).Saat tiba di perinatologi, usaha bernafas bayi
semakin membaik, bayi menangis, gerak aktif, sesak (-). Menurut ibu, saat bayi
x/menit, pernafasan 93 x/menit, dan suhu 36,2 C. Kepala normal, hitam tipis,
11
bibir asianosis. Pada pemeriksaan thorak, paru dan jantung dalam batas normal.
Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung, bising usus normal. Genitalia tidak
12
FOLLOW UP
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PREMATURITAS
2.1.1 Definisi
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-
(Wiknjosastro, 2007).
2.1.2 Klasifikasi
beberapa, yaitu:
(very preterm)
(extremely preterm)
a. Berat badan bayi 1500 2500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
b. Berat badan bayi 1000 1500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
14
c. Berat badan bayi < 1000 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir
2.1.3 Etiologi
a. Maternal
b. Uterus
c. Plasenta
d. Cairanamnion
intraamnion, korioamnionitis
e. Janin
f. Serviks
a. Berat badan 2500 gram, panjang badan 45 cm, lingkaran dada <30
15
b. Kepala relatif besar dari badan, kulit tipis, transparan, lanugonya
timbul apnea
kedua paha dalam abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki dalam
e. Refleks tonik-leher lemah dan refleks Moro (+). Daya isap lemah
per menit. Bila meningkat dan selalu diatas 60 per menit, harus
16
2.1.5 Masalah Pada Bayi Prematur
Bayi premature memiliki alat tubuh yang masih imatur baik secara
a. Suhu tubuh
dengan berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang
berkurang oleh karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup
mestinya.
b. Pernafasan
belum sempurna, otot pernafasan yang masih lemah dan tulang iga
17
c. Gastrointestinal dan nutrisional
mudah terjadi aspirasi, selain itu terjadi defisiensi enzim lactase pada
lumen usus.
d. Hati
e. Ginjal
metabolik.
18
f. Hematologis
g. Imunologik
h. Perdarahan intraventrikuler
scan
i. Kardiovaskuler
19
meningkat dengan gambaran klinis takikardia, sindroma gawat
j. Metabolisme
k. Neurologis
2.2 BBLR
2.2.1 Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi
pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup bulan
rendah bisa terjadi akibat persalinan preterm (usia gestasi <37 minggu)
(WHO, 2004).
2.2.2 Klasifikasi
dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi
20
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa
kehamilan (NKB-SMK).
- Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
- Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
1500-2500 gram.
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi dengan berat
2010).
2.2.3 Etiologi
a. Faktor ibu
- Faktor demografi
ras kulit hitam dibandingkan dengan ras kulit putih adalah 2:1.
Berdasarkan usia, ibu dengan usia <20 tahun dan usia >35 tahun
21
risiko lebih tinggi untuk melahirkan bblr yang biasanya
b. Faktor kehamilan
- Hidroamnion
Hidroamnion adalah cairan amnion yang lebih dari 2000 ml. Pada
(Chandra, 2011).
- Kehamilan ganda/kembar
22
dan monozigotik. Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih
tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh karena itu, harus dilakukan
pregnancy.
c. Faktor janin
23
kehilangan panas tubuh bayi. Hipotermia juga terjadi karena
suhu tubuh, rasio luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding
b. Gangguan pernafasan
Akibat dari defisiensi surfaktan paru, toraks yang lunak dan otot
c. Imaturitas imunologis
24
larut dalam lemak berkurang, defisiensi enzim laktase pada jonjot
Hal ini menyebabkan nutrisi yang tidak adekuat dan penurunan berat
badan bayi.
e. Imaturitas hati
berkurang.
f. Hipoglikemi
25
glikogen lebih banyak sehingga terjadi hipoglikemi. Nutrisi yang tak
a. Dukungan respirasi
b. Termoregulasi
26
oksigen dan pengeluaran kalori minimal. Pertahankan suhu aksilar
- Pemancar pemanas
- Inkubator
semua bayi baru lahir terutama pada bayi preterm dan sakit. Pada
kebersihannya.
d. Hidrasi
27
BBLR kebanyakan membutuhan cairan tambahan berupa cairan
yang adekuat sangat penting pada bayi preterm karena kandungan air
e. Nutrisi
pernafasan.
28
BAB III
ANALISIS KASUS
Diagnosa kerja pada pasien ini adalah prematur dengan BBLR sudah tepat.
Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien ini adalah bayi lahir
kurang bulan dengan berat bayi lahir rendah. Pasien lahir dalam usia gestasi 32
minggu dengan berat lahir 2100 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU
tampak sakit sedang, nadi 140 x/menit, pernafasan 102 x/menit, dan suhu 36,7 C.
Kepala normal, hitam tipis, ubun-ubun besar datar, belum menutup, konjungtiva
ananemis, sklera anikterik, bibir asianosis. Pada pemeriksaan thorak, paru dan
jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung, bising
usus normal. Genitalia tidak tampak kelainan. Ekstremitas edema tidak ada, akral
Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang gula darah sewaktu, darah lengkap
dan kimia darah. Hasilnya menunjukkan : gula darah sewaktu (98 mg/dL) ; darah
lengkap : Hemoglobin (8,6 mg/dL) Leukosit (9.240 /L) Eritrosit ( 5,5 x 106 /L)
mg/dl), Bilirubin direk (0,3 mg/dl), Bilirubin indirek ( 6,4 mg/dl), SGOT (73
U/L), SGPT (13 U/L), Natrium(134 mmol/L), Kalium (4,3 mmol/L), Calsium (7,2
26
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.Pada kasus ini,
menjadi bayi berat lahir rendah (BBLR) jika berat lahir 1500 - 2500 gram, bayi
berat lahir sangat rendah (BBLSR) jika berat lahir 1000 - 1500 gram dan bayi
berat lahir ekstrim rendah (BBLER) jika berat lahir kurang dari 1000 gram
kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan
(NKB-SMK), sedangkan dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang
dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu dimana bayi mengalami
kehamilannya (KMK) (Proverawati & Ismawati, 2010). Pada kasus ini, pasien
badan 2100 gram sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi 32 minggu.
27
SMK = sesuai masa kehamilan, berada diantara percentile 10 90.KMK = bayi kecil masa kehamilan,
berada dibawah percentile 10.BMK = bayi besar masa kehamilan, berada diatas percentile 90.
squarewindow, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver.
Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara,
didapatkan score neuromuscular adalah 20 dan penilaian fisik adalah 21. Hal ini
28
Gambar 2.Ballard Score (Hapsara, 2010)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu pasien 36,70C, RR: 102 x/menit, HR: 140
x/menit. Suhu normal pada bayi neonatus adalah 36,5-37,5 0C (suhu ketiak). Pada
kasus ini, suhu tubuh 36,7 0C menandakan bahwa suhu tubuh bayi normal.
Meskipun saat ini suhu tubuh bayi normal, namun kemampuan tubuh bayi BBLR
dalam menjaga keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas agar
29
dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (thermoregulasi) belum
begitu baik, maka sangat penting untuk selalu dijaga suhu tubuh bayi dalam
kondisi normal. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah perawatan
resiko tinggi yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit.
pasien dengan prematur dan BBLR sehingga proses termoregulasi dapat berjalan
Setelah bayi prematur lebih stabil, dapat diperkenalkan kontak kulit dengan kulit
dengan metode Kanguru (skin to skin contact). Bayi prematur atau bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR) dikeluarkan dari inkubator dan diletakkan pada dada
terbuka dari ayah atau ibu, lalu ditutup oleh selimut atau pakaian khusus (Roesli,
2001). BBLR atau bayi prematur yang tanpa masalah dapat segera dilakukan
metode Kanguru segera setelah lahir. Namun, BBLR khususnya prematur sering
30
syndrome, infeksidan masalah pemberian minum, maka metode Kanguru
sebaiknya ditunda sampai kondisi bayi stabil : suhutubuh stabil, nafas teratur,
Laju pernapasan normal pada bayi neonatus adalah 60-80x/menit. Pada kasus ini,
gangguan pernapasan dengan Downe Score. Derajat beratnya distress nafas dapat
skoring yang lebih komprehensif dan dapat digunakan pada semua usia kehamilan
kedalaman dan kecepatan irregular dan periode apnea selama beberapa detik,
refleks batuk yang rendah menyebabkan bayi prematur mudah terkena infeksi dan
31
rendahnya kadar surfaktan dapat menyebabkan terjadinya respiratory distress
Pada pasien ini dipasang Cpap dengan fio2 35 % PEEP 7 dimana pemasangan
cpap apabila bayi sudah bernafas spontan, cpap sendiri berfungsi untuk membuka
nafas dan menstabilkan pola nafas. Fio2 sebaiknya dibawah 0,5 (50%) dan PEEP
umumnya 5-8 cmH2O (Rukmono, 2013). sehingga pada pasien ini terapi
Penatalaksanaan cairan yang diberikan pada pasien ini adalah dengan memberikan
intravena fluid drug yang terdiri dari D10% 124,6 cc + Kcl 4,2 cc + Nacl 3% 8,4
Kec : 7,9 cc/jam, Namun hal ini tidak sesuai pasien seharusnya di hari pertama
Pada hari pertama perawatan, pasien dipuasakan, lalu os diberikan obat injeksi
ceftazidim 105 mg/12 jam dan omeprazol 1,5 mg/24 jam. Hari berikutnya pasien
diberikan masih dipuasakan lalu diberikan D10% 170 cc + Nacl 8,4 + kcl 4,7 cc+
cara pemberian nutrisi pada BBLR, apakah nutrisi enteral atau parenteral yang
32
akan diberikan. Ketersediaan enzim pencernaan baik untuk karbohidrat, protein,
maupun lemak sangatberkaitan dengan masa gestasi. Aktivitas enzim sukrase dan
laktase lebih rendah pada BBLR dan sukrase lebih cepat meningkat daripada
lebih lambat pada bayi BBLR dari pada bayi cukup bulan, demikian pula fungsi
mengisap dan menelan (suck andswallow) masih belum sempurna, terlebih bila
bayi dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu. Toleransi terhadap osmolaritas
(Nasar, 2004).
Hal ini lah yang mendasari mengapa pada pasien ini dilakukan puasa pada hari
pertama dan kedua untuk menghindari masalah yang dapat terjadi. Setelah bayi
stabil dapat diberikan ASI sebagai trophic feeding. Bila sudah ada toleransi
minum, jumlah minum lewat mulut boleh dinaikkan sambil menurunkan cairan
infus. Kebutuhan cairan bayi preterm pada hari pertama adalah 80cc/kgbb/hari,
hari kedua adalah 80-100cc/kgbb/hari (BB 800-1000 gram), hari ketiga adalah
Parenteral nutrisi terdiri atas glukosa, protein, lipid dan elektrolit. Glukosa yang
dalam darah 50-120 gr/dl. Protein yang dapat diberikan adalah aminosteril infant,
33
dapat dimulai pada hari pertama. Dalam setiap 1gr nya terdapat 20cc aminosteril
infant. Aminosteril dapat dihentikan bila bayi sudah minum ASI/PASI 30-
aminosteril infant pada hari pertama dengan dosis 3 gr/kgBB/hari, hari kedua
pada neonatus adalah Ivelid dengan konsentrasi 20%, dimana 1gr ivelid
mengandung 5cc dan diberikan kontinyu selama 24 jam. Dosis hari 1 adalah
1gr/kgbb, hari 2 adalah 2gr/kgbb, hari 3 adalah 3gr/kgbb. Elektrolit terdiri atas
KCl (1-2 ml/kgbb per hari), Ca glukonas (1-2 cc/kgBB/hari) dan NaCl (2-
2014).
Pada pasien ini diberikan terapi antibiotik ceftazidime 105 mg/12 jam. Pemberian
ini sudah tepat, dengan dosis yang direkomendasikan pada bayi kurang dari 2
resiko tinggi terhadap infeksi disebabkan karena bayi kurang bulan tidak
neonatus di unit perinatologi hampir menyumbang 60% dari total kematian bayi.
inkubator, susu formula, pompa payudara, bayi dengan perawatan lama, dan
tangan petugas kesehatan (Ayu & Rahmanoe, 2014; Johanes, 2007). Sehingga
34
pada keadaan ini terapi antibiotik secara empiris dengan penggunaan ceftazidime
dinilai tepat karena ceftazidime dinilai tepat mengatasi infeksi pseudomonas dan
Pada pasien ini diberikan aminofilin 10,2 mg loading dose dan 5mg/ 12 jam untuk
minggu sehingga diberikan selama 2 minggu (14 hari). Jika usia gestasi < 34
paru yang mengarah ke syndrome gawat pernafasan, resiko aspirasi tersedak dan
batu yang buruk, pengisapan dan penelanan yang tidak terkoordinasi, thorak yang
dapat menekuk dan otot pernafasan yang lemah serta pernafasan periodic dan
apnoe (Ayu & Rahmanoe, 2014). Sehingga pada kasus ini pemberian aminofilin
sudah tepat karena dapat merangsang pusat napas dengan meningkatkan kepekaan
keadaan ini dapat dilakukan pemberian proton pump inhibitor atau H2 reseptor
35
refleks gastroesofageal. Adapun mekanisme kerja dari obat omeprazol
pasientelah diberikan terapi omeprazole dengandosis 1,5 mg/24 jam, hal ini dinilai
36
DAFTAR PUSTAKA
Andriati R, Romlah SN. 2015. Hubungan lama rawat dalam inkubator dengan
prematur dan bayiberat lahir rendah (bblr) di rsab harapan kita jakarta tahun
Ayu AM, Rahmanoe M. 2014. Drug therapy of infant with low birth weight (lbw).
Medula. 2(3).
Dalmanik SM. 2008. Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi.
Bandung.
Hapsara PS. 2010. Referat penggunaan skor the new ballard dalam menilai usia
Soedirman.
Johanes ES, Ferdy H, Latre B. 2007. Pola mikroorganisme dan sensitivitas dari
37
Margaretha SL. 2006. Metoda kanguru pada perawatan bayi berat lahir metoda
kanguru pada perawatan bayi berat lahirrendah. Sari Pediatri. 8(3): 181- 7.
Nasar SS. 2004. Tata laksana nutrisi pada bayi berat lahir rendah. Sari Pediatri.
5(4): 165-170.
Putra TR, Mutiara H. 2017. Sindroma aspirasi mekonium. 7(1): 74-9. Roesli U.
2001. Pedoman Pijat Bayi Prematur: Bayi Usia 0-3 Bulan. Jakarta: Trubus
38