Anda di halaman 1dari 4

Judul Drama: IM NOT STUPID

PROLOG:

Namaku JOSHUA. Umurku 16 tahun.


Aku tidak bodoh.
Aku adalah blogger muda terbaik se-Indonesia tahun ini.
Tapi tidak ada yang memujiku

Tidak juga Mama.


Lihat, wajahnya tidak senyum sedikitpun ketika aku meraih juara menjadi blogger muda
terbaik.
Mama hanya memaksaku untuk belajar siang malam dan meraih nilai tertinggi.
Mama tidak pernh mengerti, bahwa menulis bukanlah hal yang hina,
Bahwa menjadi juara kelas bukanlah segalanya.

Semua mendefinisikan pintar adalah saat kamu mendapat nilai A di matematika,


atau 100 di Fisika dan Kimia.
Pintar adalah ketika kamu mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran ,
Lalu kamu akan mendapat pujian dimana-mana.
Seakan semesta akan berlutut, kamu yang akan tetap menjadi nomor satu dan dihargai.

Begitupun Mama.
Mama tidak akan senang aku juara menulis,
Jika matematikaku hanya 8.
Mama hanya akan memarahiku sepanjang hari.
Menyuruhku mengerti hal-hal yang tidak bisa kumengerti.
Memaksaku memahami hal-hal yang tak pernah bisa kupahami.

Aku tidak membenci pintar atau menyukai bodoh.


Bukan membenci sekolah dan menyukai kehidupanku sendiri.
Hanya saja mengapa kita harus dipaksa menyukai hal-hal yang tidak kita sukai?

Kenapa menjadi masalah ketika kita mendapat C di matematika,


lalu orangtua sibuk menyuruh bimbel matematika?
Toh nilai akan tetap merah?
Toh aku juga tidak langsung menjadi pakar matematika?
Mengapa sibuk-sibuk mengajarkan ikan untuk terbang?
Toh ikan juga akan stress lalu mati.

Mengapa disaat aku senang menulis,


mereka tidak menyuruhku ikut tambahan jurnalis
atau ekskul menulis?

Tidak akan ada yang memujiku.


Meskipun aku menjadi blogger hebat dan penulis terkenal.
Meskipun aku ahli dalam bidang komputer dan teknologi.

Tapi aku tidak bodoh.


Tidak, aku tidak bodoh.

Semua orang dewasa suka yang kami tidak suka.


Memaksa kami untuk menjadi yang terbaik di kelas.
Memaksa kami melakukan hal-hal yang tidak pernah sesuai dengan jati diri kami.

Scene I (Menang ngeblog)


Saat semua bertepuk tangan ceria ketika namaku dipanggil, Mama tidak akan seperti itu.
Lihat wajahnya, seperti ingin memangsaku.
Kakak: Kamu hebat banget!
Mama: APANYA YANG HEBAT? MENULIS OMONG KOSONG DI INTERNET ITU
HEBAT?
Joshua: (bersedih)
Kakak: Mama gimana sih? Tidak sembarang anak bisa jadi seperti Joshua.
Mama: Kenapa tidak membuat Mama terkesan dengan nilai-nilai mu.
Kakak: Dia dapat 65 untuk Bahasa Inggris.
Mama: Apa yang bagus dari 65? dulu Mama dapat 95.
Joshua: (sedihhhhhh)
Mama: aku adalah dosen sastra tapi nilai Bahasa Inggrismu buruk sekali, Memalukan!

Semua orang dewasa suka yang kami tidak suka.


Memaksa kami untuk menjadi yang terbaik di kelas.
Memaksa kami melakukan hal-hal yang tidak pernah sesuai dengan jati diri kami.

Scene 2: (DIRUMAH)
(Ketika sedang makan, mama ngoceh terus.)
(Anaknya melongo)
Mama: APA SALAHNYA MENJADI LEBIH RAJIN BELAJAR?
KAMU GAK LIHAT KAKAK KAMU SECERDAS APA, NILAI-NILAIMU HANYA
MEMBUAT MALU KELUARGA
Kakakku memang orang paling pintar di sekolah
Nilainya nyaris sempurna.
Kerjaannya hanya belajar, dan menurut kalian apakah itu benar-benar bermanfaat?
HEBAT?
idak juga.

Scene 3: (DIRUMAH)
Kakak belajar terus, sampai dia kurang tidur.
Ibu selalu dukung, kasih makanan.
Josua menulis, ibu marah-marah.
Mama: KENAPA KAMU MELOTOT KE LAPTOP TERUS?
KAMU MAU MAMA BANTING LAPTOPNYA?

Josua: josua udah belajar dari tadi, Ma.


Mama: UDAH KAMU BILANG?
LIHAT KAKAKMU RAJIN GAK KAYAK KAMU

Scene 4: di sekolah
Josua dimarahi guru karena dapet nilai merah
Gurunya marah-marah
Guru Nadya: Sampai kapan kamu kayak gini? Kamu mau tidak naik kelas?
Josua: Tidak bu
Guru Nadya: Kamu masih menulis ya? Apa perlu ibu suruh mama kamu buat berhentiin kamu
dari blog itu?
Josua: Jangan bu. Saya memang masih menulis, tapi setiap hari saya belajar bu..
Guru Nadya: Kalo gitu Ibu akan membantu kamu buat keluar dari masalah kamu ini

Scene 5: ruang BK
Guru Nadya menemui Guru Virdha untuk membicarakan masalah
Nadya:

Anda mungkin juga menyukai