Disusun oleh:
Steven Frastisa Simamora
Veronanda Satar
Salsa Nurbalqis
Sonia Ratna Yulianti
Sri Rahma Dila
Yuvirdha Bektie Widiyandari
Oleh:
ABSTRAK
Untuk mengatasi lemahnya UN Tertulis serta seiring perkembangan zaman dan teknologi,
pemerintah mengeluarkan kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh UNBK terhadap mental peserta didik di SMA
Negeri 1 Bintan Timur, pentingnya bimbingan psikologis dan motivasi terhadap peserta didik
untuk menghadapi UNBK, serta perbandingan hasil UN Tertulis dan UNBK.
Penelitian ini termasuk penelitian populasi kelas XII dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang
dari setiap jurusan, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 45 orang. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui angket, serta analisa hasil UN Tertulis 2014/2015 dan UNBK 2015/2016.
Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik
SMA Negeri 1 Bintan Timur memiliki kemampuan emosional dan kesiapan mental yang cukup
baik dalam mengatasi pengaruh UNBK. Bimbingan psikologis dan motivasi dibutuhkan tidak
hanya untuk menanggulangi kecemasan, namun juga memacu semangat peserta didik dalam
mencapai target. Dibandingkan dengan UN Tertulis di tahun 2015, nilai UNBK SMA Negeri 1
Bintan Timur tahun 2016 lebih tinggi.
Kata Kunci: Mental peserta didik, bimbingan psikologis dan motivasi, perbandingan UNBK
dan UN Tertulis
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, kerena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah berjudul Pengaruh UNBK terhadap Mental Peserta
Didik SMA Negeri 1 Bintan, yang kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Iman Sabarullah, S.Pd, sebagai guru
pembimbing, serta kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan karya tulis ini.
Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, besar harapan kami agar
pembaca dan pembimbing bersedia memberi kritik dan sarannya, sebagai acuan untuk kami
dapat menyusun karya yang lebih baik selanjutnya.
(Penulis)
Hal
Halaman Pengesahan............................................................................................................i
Abstrak...................................................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................1
2.1.5.1. Definisi........................................................................................................12
2.1.5.2. Fungsi..........................................................................................................14
2016/2017..........................................................................................................22
BAB V: PENUTUP..............................................................................................................25
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................25
Pengaruh UNBK terhadap Mental Peserta Didik SMA Negeri 1 Bintan
5.2. Saran........................................................................................................................25
Daftar Pustaka
Lampiran
Selain itu juga dilakukan pembenahan secara teknis. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
Indonesia menerapkan Ujian Nasional Tertulis yang disebut PBT (Paper Based Test).
Namun, pelaksanaan UN-PBT dinilai memiliki banyak kekurangan/kelemahan. Beberapa
Pengaruh UNBK terhadap Mental Peserta Didik SMA Negeri 1 Bintan
kekurangan/kelemahan tersebut antara lain, banyaknya kebocoran soal ujian sehingga mutu
pendidikan Indonesia tidak dapat meningkat, pemborosan anggaran karena adanya
pelelangan bahan, pengelolaan hasil, percetakan soal ujian yang mahal dan melalui proses
yang lama, soal ujian hanya dipakai sekali sehingga membuat pemborosan kertas,
pendisribusian soal yang memungkinkan terjadi kelambatan soal, serta tertukarnya soal
untuk daerah pedalaman, dan lain-lain.
Oleh karena itu, untuk mengatasi lemahnya UN-PBT serta seiring perkembangan zaman
dan teknologi, pemerintah mengeluarkan kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang
disebut CBT (Computer Based Test) atau UNBK. Ujian Nasional Berbasis Komputer adalah
sistem pelaksanaan Ujian Nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan
terbatas di SMP Indonesia-Singapura dan SMP Indonesia-Kuala Lumpur (SIKL). Hasil
penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin
mendorong untuk meningkatkan literasi peserta didik terhadap TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi). Selanjutnya, secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan
UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135
SMA/MA, dan 378 SMK di 29 provinsi dan luar negeri.
SMA Negeri 1 Bintan Timur merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan
UNBK. Untuk tahun 2017, sekolah ini memasuki tahun kedua pelaksanaan. Pelaksanaan
UNBK tidak hanya menjadi nilai tambah bagi kualitas sekolah, guru, dan peluang
penerimaan di PTN, tetapi juga memiliki pengaruh pada diri peserta didik tersendiri.
Fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai tidak cukup untuk melaksanakan UNBK, perlu
adanya perhatian pada kesiapan mental peserta didik. Berdasarkan latar belakang yang
dipaparkan, penulis mengangkat sebuah karya ilmiah dengan judul Pengaruh Penerapan
UNBK Terhadap Mentalitas Peserta Didik di SMA Negeri 1 Bintan.
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
Setiap peserta didik berhak mengikuti UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA,
SMALB, atau SMK. Peserta didik yang berhak mengikuti Ujian Nasional SMPLB dan
SMALB adalah peserta didik yang mempunyai kelainan tunanetra, tunarungu, tunadaksa
ringan, dan tunalaras. Untuk mengikuti UN, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 76 ayat (3), BSNP berwenang untuk:
a. mengembangkan Standar Nasional Pendidikan;
b. menyelenggarakan ujian nasional;
c. memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan.
d. merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah
Dalam konteks ini, penilaian hasil belajar oleh Pemerintah diselenggarakan oleh
BSNP. Sedangkan satuan pendidikan memiliki wewenang untuk menyelenggarakan
ujian sekolah untuk mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. BSNP bekerjasama
dengan Pemerintah, Perguruan Tinggi Negeri, dan Pemerintah Daerah Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Sekolah/Madrasah.
2.1.5.2. Fungsi
Bandura (1994) (dalam Hartono, D. Rachmawati, 2012) mengatakan efikasi
diri berfungsi dalam mempengaruhi kepercayaan diri dan penentu dalam
pengambilan keputusan dari individu. Kemudian Schunk, Hamson, dan Cox
(dalam Voung dkk, 2010; dalam Hartono, D. Rachmawati, 2012) mengatakan
bahwa efiasi diri berfungsi dalam penentu usaha dari individu, ketahanan dalam
menghadapi hambatan dan situasi yang buruk.
Menurut Zimmerman (2000) (dalam Hartono, D. Rachmawati, 2012) efikasi
diri berfungsi dalam pembentukan motivasi belajar. Sedangkan menurut Pajares
& Schunk (2001) (dalam Hartono, D. Rachmawati, 2012) efikasi diri berfungsi
dalam peningkatan usaha individu dan ketekunan dalam meningkatkan prestasi.
Berdasarkan ha-hal yang telah dipaparkan, hasil UNBK dinilai lebih valid dan dapat
dipertanggungjawabkan kejujurannya. UNBK membentuk karakter peserta didik yang
memiliki integritas terhadap dirinya dan lingkungannya sendiri. Yang dibicarakan tentang
UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi memang penting, namun jujur tetap
yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara. Tidak ada lagi subsidi
jawaban. Dengan adanya UNBK berarti Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden sudah
mulai terlaksana.
UNBK, efikasi, dan mentalitas diri merupakan hal yang saling berkaitan. Keyakinan
peserta didik yang memiliki efikasi diri yang tinggi dapat menanggulangi lemah mental atau
menekan rasa cemas terhadap UNBK.
2. Dibandingkan UN Tertulis, pengaruh UNBK terhadap rasa cemas siswa lebih besar.
4. Hasil UNBK 2016 di SMA Negeri 1 Bintan lebih rendah daripada UN Tertulis di
tahun sebelumnya.
Angket dijabarkan berdasarkan pilihan YA yang bernilai positif, dengan artian peserta
siap menghadapi UNBK, dan pilihan TIDAK yang bernilai negatif.
Tabel 4.2 Presentase hasil koreksi angket pengaruh UNBK terhadap mental peserta didik
kelas XII SMA Negeri 1 Bintan
4.2.3 Hasil Analisa Perbandingan Nilai UN Tertulis 2014/2015 dan UNBK 2015/2016
Berdasarkan analisa data hasil UN Tertulis 2014/2015 dan UNBK 2015/2016, peneliti
memperoleh perbandingan hasil UN tersebut sebagai berikut:
Hipotesis Kesimpulan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Demikianlah bahasan karya tulis ini yang dapat kami paparkan. Besar
harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari karya tulis ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan, agar karya tulis ini dapat disusun lebih baik di
masa yang akan datang.