Anda di halaman 1dari 14

KIMIA FISIKA I

TERMOKIMIA

Dra. Suliestyah, MSi


www.pondokbelajar.com
www.kimfis-oke.blogspot.com

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI


UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
Termokimia

- Mempelajari cara2 penentuan & perhitungan kalor


reaksi kimia
- Reaksi endoterm: suatu reaksi yang membutuhkan
energi / kalor E positif
- Reaksi eksoterm: suatu reaksi yang mengeluarkan
energi / kalor E negatif
Kalor reaksi pada volume tetap V =0
contoh: reaksi dalam bejana tertutup
E = q + w
= q + PV E = q + 0 = q
Bila q pada volume tetap = qV, maka E = qv

Reaksi pada volume tetap, maka


perubahan energi = kalor reaksi.
Kalor reaksi pada volume tetap

Soal: 0,1 hidrogen dan 0,8 gram oksigen direaksikan dalam


kalorimeter bom, dimana volume bom = 1 liter. Bom ini
diletakkan dalam kalorimeter yang berisi air. Sebelum
reaksi berlangsung suhu kalorimeter 25oC. Setelah reaksi
berlangsung suhu naik menjadi 25,155oC. Diketahui
kapasitas kalor kalorimeter seluruhnya 21,7 kal/oC.
Hitunglah E (qv) reaksi ini dan berapa untuk 1 mol air
Jawab:
Perubahan kalor = 25,155 - 25 = 0,155oC
qv = (21,7 kal/oC)(0,155oC) = - 3360 kal E = 3360 kal
Reaksi : 2H2 + O2 2 H2O
0,1 gram H2 = 0,1 / 2 = 0,05 mol
0,05 mol H2 0,05 mol H2O
Bila 0,05 mol H2O menghasilkan 3360 kal
1 mol H2O menghasilkan 67200 kalori
Kalor reaksi pada tekanan tetap reaksi dalam
keadaan terbuka.
H = E + PV
Entalpi (H) : Heat content
Perubahan entalpi pada reaksi kimia:
H =E + PV
Menurut Hukum Termodinamika Pertama
E = q + w
= q + (- P V)
H = (q - P V) + P V
H =q
Jadi dalam keaadaan tekanan tetap, kalor reaksi
sama dengan perubahan entalpinya, perubahan
hanya tergantung keadaan awal dan akhir reaksi
H = Hakhir - Hawal
Kalor reaksi pada tekanan tetap

Soal:
Bila 2 mol H2 dan O2 pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm
bereaksi menghasilkan 2 mol H2O menghasilkan energi
484,5 KJ. Hitunglah H dan E untuk pembuatan 1 mol
gas H2O. Diket R = 8,31 J / mol oK
Jawab:
Reaksi : 2H2 + O2 2 H2O
q = H = 484,5 KJ / 2 mol H = 484,5 / 2 = 242,3 KJ/ mol
Misalkan gas ideal Keadaan awal : PVa = naRT
Keadaan akhir: PVb = nbRT
Kerja yang dilakukan; P (Vb - Va) = (nb - na)
PV = nRT hanya utk gas
n = jml mol hasil reaksi jml mol pereaksi = 2 3 = -1
PV = (-1) (8,31 J / mol oK) (373) = - 3,1 KJ
E = H - PV = - 242,3 - (-3,1 KJ) = - 239,2 KJ / mol
PERHITUNGAN ENTALPI (H )
T 2
H = T1
n .Cp . dT

Di mana n = jumlah mol, Cp = Kapasitas kalor pada


tekanan tetap, T = Temperatur (Kelvin)

Jika Cp konstan, bukan fungsi T, maka :


H = n.Cp .(T 2 T1 ) = n.Cp . T

Jika Cp tidak konstan (sebagai fungsi T ) maka :

T2 Cp diintegralkan
H = T1
n.Cp .dT terhadap T
PERHITUNGAN ENERGI DALAM (E)

T2
E = T1
n .Cv .dT

Di mana n = jumlah mol, Cv = Kapasitas kalor pada


volume tetap, T = Temperatur (Kelvn)

T 1 Cv konstan, bukan fungsi T, maka :


T2
HE==n.Cp.(Tn2 .Cv
= n.Cp.T
T1 ).dT
Jika

H = n.Cp.(T2 T1 ) = n.Cp.T
Jika Cv tidak konstan (sebagai fungsi T ) maka :
T2
E = T1
n .Cv .dT Cv diintegralkan
terhadap T
Cp CvCv
Cp = R= R

HUBUNGAN Cp dan Cv
(hanya berlaku untuk gas ideal) :

Cp Cv = R

Di mana R adalah konstanta gas universal. Harga R


= R = yang
Cp CvCv
Cp R digunakan bergantung pada satuan Cp dan
Cv , bisa dipilih salah satu di bawah ini:

R = o,o82 L atm /mol K


= 8,314 Joule /mol K
= 1,99 Kal /mol K
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP
ENTALPI REAKSI
T2
H 0
(T 2 ) = H 0
(T 1) + Cp.dT
T1

Di mana

H o T 1 = Panas reaksi pada T1

H o T 2 = Panas reaksi pada T2

Cp = Selisih antara jumlah Cp pada produk dan


jumlah Cp pada pereaksi

Cp = Cp( produk ) Cp( pereaksi)


W = P (V 2 V 1) = P.V

Jika harga Cp adalah konstan, maka :

H 0 (T 2 ) = H 0 (T 1) + Cp (T2 T1 )

Jika harga Cp tidak konstan (sebagai fungsi T) maka


dalam perhitungan entalpi pada T2, harus
mengintegralkan Cp terhadap T

T2
H 0
(T 2 ) = H 0
(T 1) + Cp.dT
T1
Hukum Lavoisier dan Laplace

Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1


mol zat dari unsur2nya adalah sama dengan kalor
yang diperlukan untuk menguraikan zat tersebut
dalam unsur2nya.
C(s) + O2(gas) CO2(gas) Ho298 = - 94,1 kkal
CO2(gas) C(s) + O2(gas) Ho298 = + 94,1 kkal
Kalor pembentukan (Hfo) adalah kalor yang diperlukan
atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol suatu zat
pada tekanan 1 atm dari unsur2nya.
untuk unsur dalam keadaan paling stabil pada 1 atm
Hfo = 0, contoh Hfo H2(gas) = 0
Hfo Cu (s) = 0
Hukum Hess

Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung pada


apakah reaksi tersebut berlangsung dalam satu
tahap atau dalam beberapa tahap. perubahan
entalpi dalam suatu proses kimia hanya bergantung
kepada sifat keadaan awal dan akhir saja, tanpa
melihat bagaimana mencapasinya.
Bentuk lain Hukum Hess
Kalor reaksi keseluruhan adalah sama dengan jumlah
kalor pembentukan hasil reaksi dikurangi dengan
jumlah kalor pembentukan pereaksi.

Horeaksi = Hhasil reaksi - Hpereaksi


Hukum Hess
Soal; Hitunglah Ho untuk reaksi:
2 Na2O2(s) + 2 H2O(l) 4 NaOH(s) + O2(g)
Jawab:
Menurut Hukum Hess:
Hreaksi = Hhasil reaksi - Hpereaksi
Hreaksi = 4 x (-102) + 0 = 2 x (68,3) + 2 x 120,6
= -30,2 kkal
Soal: Berapa panas yang dihasilkan bila 25 gram Na2O2
direaksikan dengan air menghasilkan NaOH dan O2?
Jawab:
Dari soal diatas diketahui untuk mereaksikan 2 mol
Na2O2 menghasilkan panas -30,2 kkal. 1 mol panas
yang dihasilkan = x 30,2 = -15,1 kkal
Berarti untuk 25 gram Na2O2 = 25/78 x 15,1 = -4,81 kkal
Hukum Hess
Soal: Pada pembakaran 1 mol benzena C6H6 (l)
menghasilkan CO2(g) dan H2O (l) membebaskan 3271 KJ
bila hasil reaksi dikembalikan pada 25oC dan 1 atm.
Hitunglah Hfo dari C6H6 dalam KJ /mol
Jawab:
C6H6(l) + 7 O2(g) 6 CO2(g) + 3 H2O(l) H = -3271 KJ
Menurut Hukum Hess:
Hreaksi = Hhasil reaksi - Hpereaksi
- 3271 = {( 6 x (-394) + 3 x (-286)} - Hof C6H6
Hof C6H6 = +49 KJ

Anda mungkin juga menyukai