Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN DI RUANG RAWAT INAP

RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA

TAHUN 2017

RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA


Jl. Ahmad Yani No. 9 Selagalas Mataram
Telp : ( 0370 ) 617 7000, 670 000 Fax. (0370) 637 666

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 1


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan tema
ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus
menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada
pasien yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan
masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan
dalam melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu bidan/perawat untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi
sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam
mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari
semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, bidan/perawatan ke
pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat


ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk menjamin mutu
asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter untuk menentukan
tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam penyusunan standar
diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan
mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanankebidanan/ keperawatan di Rawat Inap. Standar
sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar digunakan
terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan akreditasi.

B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhankebidanan/
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan yang
terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan.
3. Memberikan Asuhan kebidana/ keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang
optimal, sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif.
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 2


C. Ruang Lingkup Pelayanan
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien kebidanan dan bayi yang meliputi :
1. Pemeriksaan kebidanan
2. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
3. Perawatan dan akomodasi di ruang kebidanan
4. Pemeriksan kebidanan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
5. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
6. Tindakan medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
7. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan instruksi
dokter spesialis.
8. Pelayanan tranfusi darah.
9. Pemberian surat rujukan.
10. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
11. Pelayanan pada bayi baru lahir dan perina

D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas Standar A, B, C,VIP, Suite A, & President Suite di
Rumah Sakit Harapan Keluarga meliputi Ruang rawat pasien, ruang pos perawat, tempat loker
obat pasien, tempat linen kotor, kamar bersalin, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat
inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga, terdiri dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap Rumah Sakit Harapan Keluarga
terdiri dari kamar kelas Standar A, B, C, Suite A, & President Suite.
b. Ruang pos perawat
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon,computer..
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang, penandatanganan
surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan
perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).
c. Tempat Loker Obat.
Tempat loker di ruang rawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga digunakan untuk
penyimpanan obat pasien.
d. Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat inap
sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas Standar A, B,
C, Suite A, & President Suite di taruh di janitor dengan menggunakan kantong linen.
e. Tempat Linen Bersih.
Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat inap.
Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat Nurse Station.
f. Kamar Mandi / Toilet.
Di ruang kelas Standar A, B, C, Suite A, & President Suite, kamar mandi/ toilet ruang rawat
inap terdapat di masing-masing kamar pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas
cleaning service. Sedangkan untuk petugas terdapat 1 toilet di dekat Nurse Station.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 3


E. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi, Kabupaten / Kota
dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai dan Tata
Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 4


BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat inap kelas Standar A, B, C, Suite A, B &
President Suite, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
1. Kepala Ruangan D III Kebidanan 1

2. Bidan pelaksana D III Kebidanan 10

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga berdasarkan shift.
Tenaga kerja di unit Rawat Inap kelas I,II,III, VIP dan ruang anak saat ini berjumlah 11 Orang.
Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : 1 Orang
2) Bidan Pelaksana : 10 Orang

Tenaga kerja di instalasi Rawat Inap Kelas I,II,III, VIP dan ruang perina, bekerja dengan jadwal
sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 14.00
2)Perawat Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.

C. Pengaturan Jaga
Rumah Sakit Harapan Keluarga merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama 24 jam
sehari untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit kerja
rawat inap kelas I,II,III, VIP ,Suite Room,Presiden Suite,kamar bersalin,kamar bayi & kamar
Perina
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 5 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan tersebut
akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat peringatan.
4) Izin meninggalkan dinas maksimal 4 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala
Ruangan atau Kepala

Pengaturan tenaga kerja di Rawat Inapkelas I,II,III, VIP dan ruang anak ,berdasarkan shift di
bawah ini :
Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 5
a) Kepala Ruangan
Senin Jmat : 07.00 15.00
Sabtu : 07.00 - 12.00
b) Karyawan Shift
Senin Minggu
o Shift I(Pagi) : 07.00 14.00
o Shift II (Siang) : 14.00 21.00
o Shift III(Malam) : 21.00 07.00

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 6


BAB III

STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap kelas I,II, III, VIP,suite room & presiden suite Rumah Sakit Harapan
Keluarga terletak di lantai 3 Rumah Sakit, yang terdiri dari ruang Nurse station, Ruang rawat inap
kelas I ada 1 kamar, kelas 2 ada 1 kamar kelas III ada 1 kamar, ruang VIP ada 2 kamar,suite room
5 kamar,presiden suite 1 kamar,Perina 1 kamar dan untuk bayi room in ,Nurse station ,rawat inap .

1. Standar Fasilitas
1) Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap.
b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.
d. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh/jatuh yang berakibatkecacatan /kematian.
e. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat inap.
f. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.

2) Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap

No. Peralatan Medis Keterangan

1. Section Ada
2. Minor Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Ada
6. Pen Light / Senter Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Ambu Bag Ada
10 Tourniket Ada
11. Tongue Spatel Ada
12. Tabung O2 Ada
13. 02 sentral Ada
14
15 Troli Emergenci Ada
16 Gunting Ada
17 Bak Instrumen ganti balutan Ada
18 Bengkok Ada
19. Meja dorung Ada
20. Laken Ada
21. Tempat Tidur Pasien Ada
22. Pispot Ada
23. Baskom Mandi Ada

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 7


24. Kursi Roda Ada

2. Sarana Kerja di Rawat Inap kelas I, II, III ,VIP.

No Sarana Kerja Keterangan


1. Komputer Ada
2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Ada
3. Pesawat Telepon Ada
4. File Catatan Keperawatan Ada
5. Buku Folio Ada
6. AC Ada
7. Ada
8. Kursi Ada
9. Loker Penyimpanan Obat Ada
10. Peralatan Infus Ada
11. Jam Dinding Ada
12. Tempat Sampah Ada

3. Fasilitas Ruang Rawat Inap

No. Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan


1. VIP Tempat Tidur Pasien Ada 12 Kamar Rawat
Bantal
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
AC
TV
Kulkas
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Gorden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
2. Kelas I Tempat Tidur Pasien Ada 3 Kamar Rawat
Bantal Inap
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Kipas Angin
TV

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 8


Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Gorden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
3. Ruang Tempat Tidur Pasien Ada 4 Kamar Rawat
Alamanda ( Bantal Inap
kelas II dan III) Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Gorden
Tempat Sampah
Kipas angin
4. Ruang Ester Tempat Tidur Pasien Ada 4 Kamar Rawat
(ruang anak) Bantal Inap
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Gorden
Tempat Sampah
Kipas angin

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 9


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jenis pelayanan di rawat inap


1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
9. Pelayanan Tranfusi Darah.
10. Pemberian Surat Rujukan.
11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen, EKG, USG

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 10


BAB V

LOGISTIK
A. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu prosedur
penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan oleh pasien di ruang rawat inap, dan
sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui resep yang dibuat oleh dokter. Untuk
alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes dan di tanda tangani oleh perawat.

B. Tujuan
1. Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.
2. Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.
3. Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
4. Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.

C. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan


1. Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta, ditulis pada resep
oleh dokter yang bertanggung jawab di ruangan, dan jika selain obat ditulis oleh perawat
pada form alkes.
2. Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian farmasi.
3. Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan diserah
terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2 lembar (kuning dan
merah) di status pasien.

D. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan


1. Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep .Obat-obatan yang sudah
digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh dokter, sedangkan alkes ditulis oleh
perawat pada form alkes.
2. Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian farmasi
3. Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi, diserahkan ke
perawat rawat inap.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 11


BAB VI

KESELAMATAN PASIEN
A. Alur Pelaporan Keselamatan Pasien
1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir laporan insiden
pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling lambat 2 x 24 jam, jangan
menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor. (Atasan
langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor / Kepala bagian / instalasi /
departemen / unit, ketua komite medis / ketua K.SMF)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap insiden
yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan dilakukan sebagai
berikut :
Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu.
Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu.
Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim KP di
RS, waktu maksimal 45 hari.
Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim KP di
RS, watu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan insiden
dilaporkan ke tim KP di RS.
7. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk menentukan
apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa masalah / Root Cause
Analysis (RCA).
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi untuk
perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk / safety alert untuk mencegah kejadian
berulang.
10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi.
11. Recomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik kepada unit
terkait.
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing.
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 12


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Konsultasi medis
1. DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan konsultasi ke
dokter spesialis.
2. DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.
3. Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.
4. Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi konsulan.
5. Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter konsulan.

B. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi


1. DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada
penanggung jawab pasien.
2. Penanggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan radiologi
dan laboratorium.
3. Perawat ruang rawat inap kelas I,II,III,VIP dan ruang anak menginformasikan tentang
pemeriksaan radiologi dan laboratorium kepada unit terkait.
4. Perawat rawat inap kelas I,II,III,VIP dan ruang anak melengkapi form pemeriksaan dan
menyerahkan kepada petugas radiologi dan laboratorium.
5. Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 13


BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU
Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi pasien yang
dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.

Alur Pelaporan Mutu

Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruangkelas I,II,III,VIP dan ruang anak di RS
Hi M Yusuf, seperti :

1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive.


2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan
Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis pada catatan
keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.
Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan tindakan dan di
dokumentasikan.
Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24 jam dan dilaporkan
kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir bulan.
Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.
Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 14


BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah penanggung jawab rawat
inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM keperawatan dan sarana prasarana rawat inap
akan berkoordinasi dengan penanggung jawab rawat inap.
b. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh seorang kepala
instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik. Keperawatan atau pelayanan
penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan di Rumah Sakit.
c. Struktur organisasi instalasi rawat inap kelas I,II,III,VIP dan ruang anak sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP KLAS I, II, III, VIP DAN RUANG
ANAK RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 15


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang
medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui pengelolaan sumber daya yang
tersedia secara efektif, efisien dan produktif.

b. Fungsi
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengevaluasian
penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang medik
di lingkup instalasi.

c. UraianTugas
1) Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.
2) Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan penerimaan
instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
4) Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan standart pelayanan
yang telah ditetapkan.
5) Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam rangka untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
6) Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai dengan rencana
kerja dan standart pelayanan minimal.
7) Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara berkelanjutan.
8) Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka pelaksnaan tugas
instalasi.
10) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan sumber daya
yang digunakan di lingkup instalasi.
11) Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
12) Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
13) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan instalasi.
14) Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional kepada
ardirektur secara berjenjang.

d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan penerimaan
instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 16


4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan Medis Fungsional
(SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan produktif.
6) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan
dan kelancaran pelayanan instalasi.
7) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
8) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di lingkup instalasi.
9) Mengusulkan sistem Reward dan Punisment terhadap kinerja karyawan sesuai dengan
batas kewenangannya.

e. TanggungJawab
1) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada direktur RS secara
berjenjang.
2) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan pelayanan
secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja (ketentuan)yang
telah ditetapkan.

B. PENANGGUNG JAWAB SHIFF


a. TugasPokok
Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif, kolaboratif dan secara teknis
administratif bertanggung jawab kepada kepala ruang.

b. UraianTugas
1) Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian bersama kepala
ruang.
2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruang.
3) Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan bersama anggota
timnya.
4) Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan.
5) Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara berkesinambungan.
6) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
7) Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.
8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
9) Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya kepada
kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

C. PERAWAT PELAKSANA
a. UraianTugas

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 17


1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta kegiatan rutin sehari-
hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim kesehatan yang
lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan pasien dan
kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 18


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Penunjang
Non Diagnostik

Instalasi
Instalasi IRNA Penunjang
Perawatan Diagnostik

Instalasi Instalasi
PDE Rekam Medik

RS Lain

A. HUBUNGAN INTERN
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap kebutuhan pasien
baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan penunjang, diagnostic, perawatan
khusus maupun yang tidak langsung terkait dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam
medic dan SIMRS.

B. HUBUNGAN EKSTERN
Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan pasien yang
memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 19


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Instalasi rawat inap (IRNA) berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan sumber daya
manusia yang ada di instalasi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personil rawat inap sebagai
berikut :

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

1. Berdasarkan Jenis Jabatan

Uraian Kualifikasi Jumlah Kebutuhan Keterangan


Jabatan Pendidikan Sertifikat yang Ada
Pelatihan
Kepala D III BTCLS 1
Instalasi Keperawatan
Penanggung D III BTCLS 3
Jawab Shiff Keperawatan
Perawat D III BTCLS 7
Pelaksana Keperawatan

2. Pengembangan Diklat Tenaga Keperawatan


Perawatan yang perlu
Yang
No Jenis Pelatihan Kebutuhan pelatihan
sudah ada
2016 2017
1. Manajemen kepala 1 - 1
ruangan bangsal
2. CWCCA 11 1 10
3. PPGD 11 - 11
4. HIPPERKES 10 1 10

3. Berdasarkan Pembagian Instalasi


Penentuan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Pedoman Cara Penghitungan kebutuhan
Tenaga Keperawatan (Direktur Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002).
Cara perhitungan dalam satu ruangan :

No. Jenis / Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam


Pasien/hari perawat/pasien/hari perawat/hari
1. Pasien Ruang Majapahit
2. Pasien Ruang Sriwijaya
3. Pasien Ruang VIP/Kls.1
4. Pasien Ruang Kls.2/Kls.3
5. Pasien Ruang Anak dan Bayi
6. Pasien Ruang Kebidanan
Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 20
7. Pasien Ruang ICU
JUMLAH

Keterangan :

Jadi jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah =


Rata-rata jumlah pasien/hari X Rata-rata jam/perawat/pasien/hari = Jumlah Perawat
Jam kerja efektif/shiff

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) :


Hari libur / cuti / hari besar (Loss Day) :
= 52 + 12 + 14 = 78 hari
286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non-nursing


jobs) seperti contoh : membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan
alkes, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi

Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Instalasi Rawat Inap


Tahun 2015

Ruang/Instalasi Kualifikasi Jumlah Kebutuhan Kekurangan


Pendidikan Sertifikat yang Ada
Pelatihan
Majapahit
Sriwijaya
VIP / Kelas I
Kelas II / III
Anak dan Bayi
Kebidanan
ICU
JUMLAH

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 21


BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai upaya untuk
menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan /
jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.

A. Tujuan Kegiatan Orientasi


1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit serta
kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf keperawatan.

B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
c. Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan keperawatan.
e. Metode pemberian asuhan keperawatan.
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban perawat.
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi / ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di instalasi / ruangan.
g. Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
h. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.
i. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
j. Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.
k. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi


1. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang keperawatan.
2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima penjelasan materi
orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 22


3. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional di keperawatan
4. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di jadwalkan mulai dari IRJA,
IGD, ICU, IBS dan IRNA.
5. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan ke bidang
keperawatan.
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing kepala ruang, maka
yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan yang bersangkutan
melalui SK Direktur.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 23


BAB X

PERTEMUAN / RAPAT
Instalasi Rawat Inap menyelenggarakan pertemuan / rapat, antara lain :

a. Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap bulan.
b. Rapat rutin dengan seluruh administrasi rawat inap yang diadakan setiap bulan.
c. Rapat rutin dengan seluruh staff ruang rawat inap yang diadakan setiap dua bulan sekali.
d. Rapat koordinasi dengan instalasi lain.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 24


BAB XI

PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan pelayanan rawat inap
di Rumah Sakit Harapan Keluarga.

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat dan akurat
kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan, sesuai dengan kondisi yang
terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan
secara berkala dan berjenjang.

Laporan berupa Laporan Harian, Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 25


BAB IX

PENUTUP
Peran Rumah Sakit Harapan Keluarga sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan rawat inap agar
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan
eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan rawat inap di
Rumah Sakit Harapan Keluarga.

Panduan Pengorganisasian Unit Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Keluarga 26

Anda mungkin juga menyukai