Restika Maulidina Hartantia 1,*, Elfi Susanti Van Hayus 2, Agung Nugroho
Catur Saputro 2
1
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta,
Indonesia
2
Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menerapkan model pembelajaran CPS dalam meningkatkan
minat belajar siswa SMA Negeri Colomadu pada materi pokok termokimia. (2) menerapkan
model pembelajaran CPS dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri Colomadu pada
materi pokok termokimia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI. IA2 SMA N Colomadu tahun
pelajaran 2012/2013. Data yang dikumpulkan meliputi data primer, yaitu nilai prestasi siswa dan
hasil observasi tindakan, dan data sekunder, yaitu dokumentasi, RPP, silabus, daftar siswa dan
daftar nilai siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran CPS dapat meningkatkan minat belajar
siswa, yaitu berdasarkan lembar observasi meningkat dari 56,33% pada siklus I menjadi
72,65% pada siklus II dan berdasarkan angket meningkat dari 58,4% pada siklus I menjadi
74,14% pada siklus II. (2) model pembelajaran CPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
hasil belajar kognitif meningkat dari 62,86% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus II dan
hasil belajar afektif meningkat dari 66,38% pada siklus I menjadi 71,67% pada siklus II.
PENDAHULUAN
Pada tahun 2012 ini Indonesia mendapatkan hasil belajar yang lebih
menerapkan KTSP. KTSP merupakan baik.
kurikulum operasional yang disusun, Guru di SMA Negeri Colomadu
dikembangkan, dan dilaksanakan oleh khususnya guru kimia, belum
setiap satuan pendidikan yang sudah sepenuhnya menerapkan pembelajaran
siap dan mampu untuk SCL. Guru masih lebih aktif
mengembangkannya [1]. KTSP dibandingkan siswa, siswa hanya
menganjurkan untuk menerapkan mendengarkan guru menerangkan dan
pembelajaran Student Center Learning mencatat materi yang diberikan oleh
(SCL) dengan harapan agar siswa lebih guru dan kurang berperan aktif dalam
aktif dan lebih dominan berperan dalam pembelajaran. Dari hasil observasi di
proses pembelajaran, aktif dalam lapangan didapat nilai rata-rata ulangan
memecahkan masalah, terjalin kerja harian terendah adalah pada materi
sama dalam kelompok, dan pokok termokimia, diperoleh hasil yang
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Rata-rata Ulangan Harian Materi Pokok Termokimia Siswa Kelas XI. IA
SMA Negeri Colomadu.
Rata-rata nilai
Tahun Ajaran Kelas Semester KKM
ulangan harian
2011/2012 XI. IA 1 Ganjil 60,28 70
2011/2012 XI. IA 2 Ganjil 62,05 70
2011/2012 XI. IA 3 Ganjil 59,95 70
Tabel 2 Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Validitas Item
Kriteria
Jenis Instrumen Jumlah Soal
Valid Invalid
Tes Penilaian Kognitif Siklus I 33 21 12
Tes Penelaian Kognitif Siklus II 33 18 15
Tabel 3 Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Validitas Isi
Jenis Instrumen CV Keterangan
Tes Penilaian Kognitif Siklus I 1,00 Dapat dipakai
Tes Penilaian Kognitif Siklus II 1,00 Dapat dipakai
Angket Afektif 1,00 Dapat dipakai
Angket Minat Belajar 1,00 Dapat dipakai
Lembar Observasi Kegiatan Guru 1,00 Dapat dipakai
Lembar Observasi Partisipasi Siswa 1,00 Dapat dipakai
Lembar Observasi Minat Belajar 1,00 Dapat dipakai
Tabel 5 Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Tingkat Kesukaran Soal
Jumlah Tingkat Kesukaran Soal
Jenis Instrumen
Soal Mudah Sedang Sukar
Tes Penilaian Kognitif Siklus I 33 10 18 5
Tes Penilaian Kognitif Siklus II 33 3 21 9
Tabel 6 Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Daya Beda Soal
Jumlah Kriteria
Jenis Instrumen
Soal Baik Sekali Baik Cukup Jelek
Tes Penilaian Kognitif Siklus I 33 - 12 14 7
Tes Penilaian Kognitif Siklus II 33 - 12 14 7
C. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap diterapkan pada siswa kelas XI, IA2
Siklus SMA N Colomadu tahun ajaran
1. Siklus I 2012/2013. Pelaksanaan tindakan pada
a. Perencanaan Tindakan siklus I mulai dilaksanakan pada tanggal
Pada tahap perencanaan 12 November 2012 yang merupakan
tindakan, peneliti dan guru mengkaji pertemuan pertama pada siklus 1.
silabus. Dalam silabus tersebut alokasi Pertemuan kedua berlangsung pada
waktu yang diberikan untuk materi tanggal 14 November 2012, membahas
pokok termokimia adalah 16 jam. materi menghitung H dengan
Kemudian peneliti bersama dengan guru kalorimeter dan menghitung H dengan
menyusun silabus dan RPP sesuai Hukum Hess.
dengan model pembelajaran yang telah Pertemuan ketiga dilaksanakan
disepakati, yaitu Creative Problem pada tanggal 16 November 2012,
Solving (CPS). Kegiatan direncanakan 4 membahas materi penentuan H
kali tatap muka dengan alokasi waktu 8 berdasarkan data perubahan entalpi
jam pelajaran dan alokasi waktu tiap pembentukan standar dan penentuan
pertemuan 2x45 menit. H reaksi berdasarkan data energi
Peneliti menyusun instrumen ikatan. Pertemuan keempat adalah
penelitian yang meliputi soal kognitif pertemuan terakhir untuk siklus I,
untuk mengukur aspek kognitif siswa dilaksanakan pada tanggal 19
terhadap materi termokimia, angket November 2012, guru memberikan tes
untuk mengukur aspek afektif dan minat untuk mengukur kemampuan kognitif
belajar siswa, dan lembar observasi siswa, kemudian dilanjutkan dengan
untuk mengukur minat belajar siswa dan mengisi angket afektif untuk mengukur
kualitas proses pembelajaran. aspek afektif siswa dan angket minat
Dalam rencana pelaksanaan belajar untuk mengukur minat belajar
pembelajaran materi pokok termokimia siswa.
peneliti hanya akan melakukan c. Refleksi Tindakan
pengukuran prestasi belajar siswa dari Pada tahap refleksi, guru dan
aspek kognitif dan afektif saja dan tidak pengamat bertemu untuk mendiskusikan
melakukan pengukuran terhadap aspek hasil pengamatan selama pelaksanaa
psikomotorik, karena dalam proses siklus I. Hasil pengamatan yang
pembelajaran yang telah direncanakan diperoleh pada tindakan siklus I, dapat
tidak menggunakan metode praktikum di disimpulkan sebagai berikut: 1) guru
laboratorium. kurang menguasai kelas, saat
b. Pelaksanaan Tindakan menerangkan guru selalu berada di
Kegiatan pembelajaran yang telah depan kelas dan tidak memperhatikan
direncanakan oleh peneliti dan guru siswa yang berada dibagian belakang,
akibatnya siswa yang berada di bagian dalam kelompok dari 7 menjadi 5 siswa,
belakang kurang fokus dan tidak sehingga siswa dapat memahami materi
memperhatikan guru saat menerangkan dan memecahkan masalah dengan
materi. 2) jumlah anggota kelompok tuntas. Guru memberikan perhatian
yang terdiri dari 7 orang membuat khusus pada siswa yang belum
diskusi kurang efektif, sebagian besar memahami materi secara keseluruhan.
siswa tidak melakukan diskusi dengan Guru memberikan dorongan kepada
temannya saat memecahkan siswa untuk lebih kreatif dalam
permasalahan yang diberikan, hanya memecahkan masalah dan lebih
sebagian kecil anggota kelompok saja dominan dalam proses pembelajaran.
yang melakukan diskusi saat b. Pelaksanaan Tindakan
memecahkan permasalahan. Siklus II dilaksanakan dalam 4 kali tatap
Berdasarkan hasil yang muka dengan alokasi waktu 8 jam dan
diperoleh pada tindakan siklus I, maka alokasi tiap pertemuan 2x45 menit.
tim peneliti menyarankan beberapa Pertemuan pertama dilakukan pada
tindakan refleksi untuk siklus II. tanggal 21 November 2012, membahas
Tindakan refleksi yang disarankan hukum kekekalan energi, sistem dan
adalah: 1) guru meningkatkan lingkungan, reaksi eksoterm dan reaksi
penguasaan kelas dengan tidak hanya endoterm, serta entalpi dan perubahan
berada di dapan kelas saja saat entalpi. Pertemuan kedua berlangsung
menerangkan materi tetapi mulai pada tanggal 23 November 2012,
melakukan pergerakan ke bagian membahas materi menghitung H
belakang kelas agar siswa yang berada dengan kalorimeter dan menghitung H
di bagian belakang memperhatikan dan dengan Hukum Hess.
fokus saat guru menerangkan. 2) Pertemuan ketiga dilaksanakan
mengurangi jumlah anggota kelompok pada tanggal 26 November 2012,
dari 7 menjadi 5 siswa, memberikan membahas materi penentuan H
permasalahan yang sama untuk berdasarkan data perubahan entalpi
masing-masing kelompok, dan pembentukan standar dan penentuan
melakukan diskusi kelas untuk H reaksi berdasarkan data energi
meningkatkan pemahaman materi ikatan. Pertemuan keempat adalah
siswa. Hal ini dilakukan untuk pertemuan terakhir untuk siklus II,
meningkatkan hasil aspek kognitif siswa dilaksanakan pada tanggal 28
agar memenuhi target yang telah November 2012. Pada pertemuan ini
ditetapkan dan seluruh indikator guru memberikan tes untuk mengukur
kompetensi pada aspek kognitif dapat kemampuan kognitif siswa, mengisi
tuntas. angket afektif dan angket minat belajar.
1. Siklus II c. Refleksi Tindakan
a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil yang diperoleh
Tindakan pada siklus II lebih pada tindakan siklus II, didapatkan
difokuskan untuk menyempurnakan dan peningkatan yang signifikan dari
perbaikan kendala-kendala yang masing-masing aspek yang diukur
ditemukan pada siklus I. Tindakan dalam penelitian ini, maka dapat
perbaikan yang dimaksud adalah disimpulkan peneraan model
meningkatkan kualitas proses di kelas pembelajaran CPS dapat meningkatkan
dengan cara guru harus menguasai minat dan hasil belajar kimia siswa.
kelas dengan baik, tidak selalu berada Tindakan refleksi yang dapat diambil
di depan kelas saat menerangkan berdasarkan hasil yang diperoleh
materi, tetapi harus mulai melakukan adalah: 1) guru lebih inovatif dalam
pergerakan ke bagian belakang menggunakan berbagai model
sehingga siswa yang berada di bagian pembelajaran sehingga peran siswa
belakang kelas dapat memperhatikan lebih mendominasi kegiatan
dan fokus terhadap pelajaran. pembelajaran. 2) minat belajar siswa
Aspek kognitif dapat ditingkatkan perlu diperhatikan oleh guru agar siswa
dengan cara mengurangi jumlah siswa
Tabel 10. Persentase Rata-rata Indikator Aspek Afektif Siswa Siklus I Berdasarkan
Hasil Analisis Angket Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Jenjang Indikator
% Rata-rata (%) % Rata-rata (%)
Sikap Mempelajari materi 68.22 74.29
Interaksi dengan guru 68.93 69.88 76.07 77.5
Mengerjakan tugas 72.5 82.15
Minat Memiliki catatan 69.64 79.28
Memahami materi 63.57 70.83 68.39 78.63
Mengikuti pelajaran 79.29 88.22
Konsep Kecepatan memahami 65.71 68.58
Diri Menunjukkan rasa sulit 52.15 59.17 50 64.02
Memahami materi 59.64 60.72
Nilai Meyakini keberhasilan 67.14 76.79
Menunjukkan keyakinan 70.72 67.86 77.5 71.31
Keyakinan berprestasi 74.29 77.86
Moral Peduli orang lain 59.29 58.57
58.22 65
Kejujuran 58.22 65
Rata-rata 66.38 71.67
Tabel 11. Persentase Rata-rata Indikator Minat Belajar Siswa Berdasarkan Hasil
Analisis Lembar Observasi pada Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Aspek Indikator
% Rata-rata (%) % Rata-rata (%)
Siswa belajar di saat 25,71 40
Kesadaran waktu senggang
54,29 70
Siswa mencatat hal-hal
penting 82,86 100
Siswa memperhatikan
82,86 100
Perhatian guru menerangkan
Siswa berperan aktif 42,86 62,86
dalam diskusi 54,29 72,38
Siswa menanyakan
37,14 54,29
materi yang belum
dipahami
Siswa menjawab
Kemauan 51,43 65,71
pertanyaan yang 51,43 65,71
diberikan guru
Siswa masuk kelas tepat
Kesenangan waktu dan tidak keluar
71,43 71,43 85,71 85,71
kelas sebelum pelajaran
selesai
Rata-rata 56,33 72,65
Tabel 12. Persentase Rata-rata Indikator Minat Belajar Siswa Berdasarkan Hasil
Analisis Angket
Siklus I Siklus II
Aspek Indikator
% Rata-rata (%) % Rata-rata (%)
Belajar sebagai jalan
54.28 73.57
untuk maju
Berkeinginan untuk
Kesadaran 56.67 56.19 70.48 73.65
maju
Kesadaran adanya
57.62 76.9
hambatan
Perhatian 57.15 75.96
Perhatian 58.94 75.84
Penyelesaian tugas 60.72 75.72
Membaca 60.71 68.81
Mengingat 56.79 74.65
Kemauan 60.44 73.45
Menambah ilmu
63.81 76.9
pengetahuan
Sikap menghadapi
64.28 80.24
keberhasilan
Kesenangan 58.21 74.17
Pemanfaatan fasilitas 55 71.19
Kerjasama 55.36 71.07
Rata-rata 58.4 74.14