Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH EVOLUSI GEOLOGI MESOZIUKUM TERHADAP PERSEBARAN

FLORA DAN FAUNA DI BUMI

Diajukan untuk memenuhi tugas perbaikan mata kuliah Evolusi Geologi

Oleh :

Aulia Kamil 270110140055

Kelas C

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
2016
Evolusi Mesozoikum

Evolusi merupakan perubahan secara berkala dan perlahan pada suatu hal yang
melibatkan berbagai factor yang kemudian meninggalkan banyaknya peristiwa yang terjadi
selama masa evolusi, menghasilkan berbagai product serta dapat memunculkan suatu kehilangan
atau kepunahan secara besar. Evolusi yang terjadi saat masa mesozoikum merupakan perubahan
secara berkala yang terjadi pada kala mesozoikum dan menimbulkan beberapa peristiwa penting
dari berbagai factor menyebab terjadinya evolusi serta menimbulkan babak baru pada kehidupan
pada permukaan bumi.

Zaman mesozoikum merupakan zaman ketika berlangsungnya kehidupan dinasaurus


yang berlangsung selama sekitar 140 juta tahun dan setelah itu, terdapatlah spesies jenis burung
dan jenis hewan bertulang belakang setelah dinasaurus punah karena terjadi bencana alam. Pada
zaman ini, terjadi tiga masa tingkat kehidupan pertengahan yaitu masa trias, jura dan kretaseus.
Pada saat ini keadaan iklim bersifat basah dan panas. Hal ini dapat mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan flora dan fauna, penyebarannya masih terbatas.
Iklim dan Waktu Mesozoikum

Iklim Mesozoikum bervariasi, antara periode pemanasan dan pendinginan


bergantian. Secara keseluruhan, Bumi lebih panas dari saat ini Mesozoikum lamanya sekitar 186
juta tahun, dari 252,17 ke 66 juta tahun yang lalu ketika Era Kenozoikum dimulai. Waktu
tersebut dipisahkan menjadi tiga periode geologi. Dari yang terlama ke termuda:

Trias (252,17 ke 201,3 juta tahun yang lalu)

Periode Jura (201,3 ke 145 juta tahun yang lalu)

Kapur (145 ke 66 juta tahun yang lalu)

Zaman pada Era Mesozoikum

Trias

Trias Awal berlangsung antara 250juta-247juta tahun yang lalu dan didominasi oleh
gurun karena Pangaea belum terpecah, sehingga daratan interior masihlah gersang. Bumi baru
saja menyaksikan kepunahan besar di mana 95% dari semua kehidupan punah. Kehidupan yang
paling umum di bumi yang Lystrosaurus, Labyrinthodont, dan Euparkeria bersama dengan
banyak makhluk lain yang berhasil bertahan hidup.

Trias Tengah mencakup 247juta-237juta tahun yang lalu. Trias Tengah merupakan masa
awal pecahnya Pangaea, dan awal mulanya laut Tethys. Ekosistem telah pulih dari
kehancuran. Fitoplankton, karang, dan krustasea telah pulih,. Sementara itu, di darat, hutan pinus
berkembang, bersama nyamuk dan lalat buah. Buaya kuno pertama berevolusi, yang memicu
persaingan dengan amfibi besar yang telah memerintah sejak dunia air tawar.
Trias Akhir mencakup 237juta -200juta tahun yang lalu. Setelah Trias Tengah, Trias
Akhir memiliki ciri seringnya gelombang panas, serta curah hujan sedang (250-500mm per
tahun). Pemanasan terakhir menyebabkan ledakan evolusi reptil di darat dan dinosaurus sejati
pertama berevolusi, serta pterosaurus. Semua perubahan iklim ini, menghasilkan kepunahan
besar yang dikenal sebagai peristiwa kepunahan Trias- Jura, di mana semua archosaurus (tidak
termasuk buaya kuno), sebagian besar synapsida, dan hampir semua amfibi punah, serta 34%
dari kehidupan laut di peristiwa kepunahan massal keempat dunia. Penyebabnya utamanya masih
diperdebatkan.

Trias adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 251 0,4
hingga 199,6 0,6 juta tahun yang lalu. Periode ini berlangsung setelah Permian dan diikuti oleh
Jura. Awal dan akhir periode Trias masing-masing ditandai dengan peristiwa kepunahan besar.
Peristiwa kepunahan yang mengakhiri periode Trias baru-baru ini berhasil ditentukan waktunya
secara lebih akurat, tapi sebagaimana halnya dengan periode geologi lain yang lebih tua, lapisan
batuan yang mencirikan awal dan akhir teridentifikasi dengan baik, tapi waktu persis awal dan
akhir periode ini memiliki ketidakpastian sebanyak beberapa juta tahun.

Semasa periode Trias, kehidupan laut dan daratan menunjukkan sebaran adaptif yang
dimulai dengan biosfer yang sangat miskin setelah peristiwa kepunahan Permian-Trias. Karang
dari kelompok Zoantharia muncul untuk pertama kalinya. Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) mungkin mulai berkembang pada periode Trias, seperti juga vertebrata terbang
pertama, pterosaurus.

Jura

Waktu Periode Jura Awal dari 200 juta sampai 175 juta tahun yang lalu. Iklim jauh lebih
lembab dari Trias, sehingga dunia sangatlah tropis. Di lautan, plesiosaurus, Ichthyosaurus
dan Amon mememnuhi perairan sebagai ras dominan di laut. Di darat, dinosaurus dan reptil
saham lainnya klaim mereka sebagai ras dominan tanah, dengan spesies seperti Dilophosaurus di
atas. Buaya sejati pertama berevolusi, mendorong keluar amfibi besar untuk dekat
kepunahan. All-in-semua, reptil meningkat untuk menguasai dunia. Sementara itu, mamalia
pertama benar berkembang, tapi tetap relatif kecil berukuran.
Periode Jura Tengah mencakup 175,000,000-
163,000,000 tahun yang lalu. Selama zaman ini, reptil
berkembang kawanan sebagai besar sauropoda,
seperti Brachiosaurus dan Diplodocus, diisi padang
rumput pakis dari Periode Jura Tengah. Banyak
predator lainnya naik juga, seperti Allosaurus. Hutan
konifer terdiri sebagian besar hutan. Zaman ini adalah
puncak dari kehidupan reptil.

Periode Jura Akhir berlangsung pada 163juta-


145juta tahun yang lalu. Permukaan air laut naik, menghancurkan padang rumput pakis dan
menciptakan dangkalan setelahnya. Ichthyosaurus punah, sedangkan sauropoda tidak mati secara
keseluruhan di Periode Jura; pada kenyataannya, beberapa spesies, seperti Titanosaurus, hidup
sampai kepunahan KT. Kenaikan tingkat laut membuka jalan laut Atlantik yang akan terus
membesar dari waktu ke waktu. Dunia yang terbagi akan memberi kesempatan untuk
diversifikasi dinosaurus baru.

Jura adalah suatu periode utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara
199,6 0,6 hingga 145,4 4,0 juta tahun yang lalu, setelah periode Trias dan mendahului
periode Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan
baik, tapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan antara 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan
periode pertengahan era Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "Zaman Dinosaurus". Awal
periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan Trias-Jura.

Nama periode ini diberikan oleh Alexandre Brogniart berdasarkan banyaknya batu kapur laut
yang ditemukan di Pegunungan Jura, di daerah pertemuan Jerman, Perancis, dan Swiss.

Kapur

Kapur Awal berlangsung dari 145juta-100juta tahun yang lalu. Periode Kapur Awal
menyaksikan perluasan jalur laut, dan berakibat penurunan dan kepunahan sauropoda (kecuali di
Amerika Selatan). Banyak tercipta dangkalan pesisir, dan yang menyebabkan Ichthyosaurus
untuk punah. Mosasaurus berevolusi untuk menggantikan mereka sebagai puncak predator
laut. Beberapa dinosaurus hidup berpindah-pindah pulau, seperti Eustreptospondylus, berevolusi
untuk hidup di dangkalan pesisir dan pulau-pulau kecil di Eropa kuno. Musim kembali berlaku
dan kutub mendingin, tapi dinosaurus masih menghuni daerah ini seperti Leaellynasaura yang
menghuni hutan kutub sepanjang tahun, dan banyak dinosaurus bermigrasi ke sana selama
musim panas seperti Muttaburrasaurus. Karena terlalu dingin untuk buaya, wilayah itu menjadi
pertahanan terakhir untuk amfibi besar, seperti Koolasuchus.

Kala Kapur Akhir berlangsung 100juta-65juta tahun yang lalu. Kapur akhir menampilkan
tren pendinginan yang akan melanjutkan di Kenozoikum periode. Akhirnya, tropis terbatas
hanya di garis khatulistiwa dan daerah di luar garis tropis memiliki perubahan musim yang
ekstrem. sekitar 145.5 4.0 hingga 65.5 0.3 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan
periode geologi yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari era Mesozoikum. Akhir
periode ini menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum.

Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia,
Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Basin Paris dan
mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan kapur (kalsium karbonat yang terbentuk oleh
cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada periode Kapur Akhir di
Eropa daratan dan Kepulauan Britania.
Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna era Mesozoikum

Pengaruh Kondisi Geologi terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Teori Apungan dan Pergeseran Benua yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener
(1880-1930).

Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua besar yang
disebut Pangaeadan satu samudra besar panthalassa, karena adanya tenaga endogen benua
besar itu terpecah membentuk Benua Eurasiadi bagian utara (Amerika Utara,Eropa, Asia bagian
utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana di bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India,
Australia, dan Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga
endogen, kurang lebih 20 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan
Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua
tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.

Pengaruh Faktor Iklim terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Dunia


Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan
fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan
metabolism tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan
atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap
persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna berbeda pula. Di
daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup
mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah
gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat
minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya
adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut. Zaman ini mulai berkembang
tumbuhan berdaun lebar, hewan melata, amfibi, ikan, dan mamalia pertama. Penyebaran flora
dan fauna pada waktu itu masih terbatas. Pada akhir masa Trias, benua Pangea yang telah
terbentuk mulai terpecah akibat gaya-gaya tektonik menjadi benua Laurasia di utara dan benua
Gondwana di selatan.

Pangea di kelilngi oleh samudra yang disebut Panthalassa sehingga pada bagian tepinya
mengalami iklim muson, sedangkan iklim dibagian tengah tetap hangat dan kering. Hewan khas
pada masa Trias adalah berbagai jenis Dinosaurus yang mendominasi bumi, mulai dari daratan
hingga lautan.

Di akhir masa Trias kembali terjadi kepunahan massal, tetapi dinosaurus tetap bertahan
hingga ke masa Jura dan Kretaseus. Pada awal masa Jura, benua Laurasia dan Gondwana
kembali terpecah. Laurasia terpecah menjadi Amerika Utara dab Eurasia, Gondwana baru
terpecah pada pertengahan masa Jura.

Bagian timurnya menjadi Antartika, Madagaskar, India, dan Australia. Di sisi barat,
Gondwana terurai menjadi Afrika dan Amerika Selatan. Lautan-lautan baru terbentuk serta
menjadi pengangkatan dasar laut hingga menyerupai dengan daratan yang sudah ada membentuk
pegunungan.

Zaman kehidupan pertengahan keadaan alamnya sudah membaik namun keadaan iklim,
terutama di daerah dataran yang berada di bawah permukaan laut sering mengalami perubahan
suhu. Banyak ditemukan hewan berjenis reptil dan amfibi memiliki tubuh yang besar. Zaman
berkembangnya jenis reptil yang memiliki tubuh besar seperti dinosaurus, tyranosaurus dan
brontosaurus. Komodo yang ada di Indonesia merupakan salah satu jenis Reptil raksasa yang
masih bertahan hidup hingga saat ini.

Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Persebaran Flora dan Fauna

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa
tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai
berikut. Wilayah berudara panas (0 600 m dpal).

Suhu wilayah ini antara 23,3 C 22 C, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini
adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan. Wilayah berudara sedang (600 1.500 m
dpal)

Suhu wilayah ini antara 22 C 17,1 C, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini
adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan
kol. Wilayah berudara sejuk (1.500 2.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 17,1 C 11,1 C, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini
antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri. Wilayah berudara dingin
(lebih 2.500 m dpal) Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.
Pengaruh Faktor Biotik terhadap Persebaran Flora dan Fauna

Aktivitas burung dalam rangka memenuhi kebutuhan makanannya ternyata bisa menjadi
agen penyebar tanaman tertentu. Kemampuan burung dalam menyebarkan tanaman ini seringkali
sampai dengan jarak berkilo-kilometer. Selain burung, ada pula beberapa hewan tertentu yang
ternyata secara tidak sadar menjadi agen penyebar tanaman tertentu.

Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Bumi

Pada masa Benua Laurasia dan Gondwana, persebaran tumbuhan dan hewan senantiasa
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada masa itu yang sangat ekstrem dan berubah-ubah
dengan sangat cepat. Hal ini dikarenakan bumi belum memiliki biosfer yang kompleks seperti
saat ini. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada saat itu sangat mempengaruhi pola
persebaran tumbuhan dan hewan, serta mempengaruhi proses evolusi yang sedang
berjalan. Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktorutama, yaitu :

Penyebab Persebaran

Pada era Mesozoikum Tekanan populasi, semakin banyak/bertambahnya populasi akan


menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi
sehingga menyebabkan migrasi. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam
memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong
terjadinya migrasi ke daerah lain. Perubahan habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal
dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan
menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

Sarana persebaran
Dominasi sarana pada era Mesozoikum melewati perantara udara, dengan media udara
fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk
bermigrasi dari berat-ringannya benih Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-
hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Air mempunyai peranan yang penting bagi
pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi
tumbuhan dari dalam tanah.Adanya air tegantung dari curah hujan dan curah hujan sangat
tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat
berpengaruh pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah
hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang
banyak curah hujannya. Di daerah tropis banyak hutan lebat,pohonnya tinggi-tinggi dan daunnya
selalu hijau

Tanah, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah
tempat. Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora
di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Perbedaan jenis tanah
menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu
wilayah. Topografi, faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari
permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut, demikian
juga sebaliknya. Pengangkutan manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat
menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

Faktor Internal Dan Ekstern Yang Mempengaruhi Evolusi Era Mesozoikum


Seperti yang sudah di ketahui bahwa bentang alam, bentuk lahan, atau bentuk muka bumi
sangat berpengaruh pada jenis tumbuhan yang mau hidup. Selain itu, sebagian besar permukaan
bumi ini berupa hamparan bentangan alam yang terlihat diselimuti oleh vegetasi. Bila diamati
lebih mendalam ternyata terdapat kondisi dan situasi yang berbeda antara kawasan satu dengan
kawasan lainnya. Tetapi kita hanya mempelajari sekelompok tumbuh-tumbuhan atau
sekelompok hewan saja pengolongan ini dinamakan community.

Hal tersebut dapat dilihat adanya realitas hubungan timbal balik dalam bentuk aksi dan
reaksi pada suatu tempat tertentu. Makna itu kita dapat memanfaatkan sebagai pola dasar dalam
perencanaan kegiatan dan pembangunan pertanian, termasuk didalamnya ada kelestarian
lingkungan hidup.

Penggunaan bentang alam atau bentuk muka muka bumi bagi pertumbuhan jenis-jenis
tanaman (vegetasi) meliputi: untuk usaha tanaman pertanian atau nonpertanian, tanaman
budidaya ataupun nonbudidaya atau untuk tanaman yang tumbuh secara alamiah atau karena di
rekayasa oleh manusia.

Pada Era Mesozoikum bebrapa faktor yang menyebabkan suatu tanaman yang tumbuh
tidak sama adalah suatu tempat yang berbedah. Seperti yang diketahui bahwa factor penyebab
dapat di bedahkan menjadi dua, yaitu factor intern dan ekstern. Faktor-faktor dalam( intern)
tersebut antara lain:
Faktor Intern

Faktor intern ialah semua factor yang berasal dari dalam tanaman.

Faktor Genetika

Gen sebagai factor pembawa keturunan suatu tanaman akan dapat berpengaruh terhadap
tanaman itu sendiri di masa-masa yang akan datang. Sifat genetika suatu tanaman bisa berubah
pada anak keturunannya akibat dari keadaan lingkungan, atau akibat yang lain yang dapat sifat-
sifat asli gen.

Modifikasi

Berkaitan dengan gennya suatu tanaman bahwa perubahan senantiasa biasa dapat
terjadipada suatu jenis tanaman apapun.

Factor Ketahanan Individu

Hal ini masih berkaitan dengan perubahan gen,senantiasa bias menimbulkan ketahanan
suatu tanaman atau mungkin menghilangkan ketahanan individu suatu tanaman. Ketahanan
individu yang dimaksudkan ialah kemampuan suatu individu tanaman untuk dapat menyesuaikan
diri terhadap lingkungan atau terhadap ganasnya musuh sesamanya.

Faktor Aktivitas Penyebaran

Penyebaran jenis tanaman dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu penyebaran
pasif dan aktif.Penyebaran pasif merupakan jenis penyebaran yang di tunjang aktifitas luar
kemauan individu suatu jenis tanaman.Sedangkan penyebaran aktif merupakan penyebaran yang
berasal dari kemauan suatu individu suatu tanaman
Faktor Ekstern

Factor ekstern ini adalah factor yang berasal dari pengaruh luar (lingkungan) yang
menjadi kediaman tumbuh-tumbuhan yang bersangkutan. Dan juga ada factor-faktor tersebut
antara lain:

Iklim

Keadaan iklim merupakan faktor yang paling penting bagi suatu kehidupa tanaman.
Kondisi iklim yang berbeda di suatu daerah, secara tegas dapat membedakan jenis-jenis tanaman
yang tumbuh, misalnya pisang tidak dapat tumbuh di daerah gurun, begitupun sebaliknya
tanaman kaktus tidak dapat tumbuh di daerah yang selalu lembab sepanjang musim.

Jenis tanah

Jenis tanah yang berbeda dapat mengakibatkan tanaman berubah. Sebab jenis tanah
mempunyai perbedaan tentang: kadar air, jenis batuan, mineral tanah, kadar unsure hara, solum
tanah, tekstur tanah, udara tanah dan bahan organik.

Faktor tinggi tempat

Tinggi rendahnya suatu tempat dari permukan laut mengakibatkan terjadinya beda
temperatur. Sedangkan suhu yang berbedah dapat membuat tanaman berbeda pula.
Bentuk muka bumi

Bentuk muka bumi merupakan factor penentu yang cukup berperan. Muka bumi dapat
dibedahkan menjadi dataran tinggi, dataran rendah, daerah lereng, daerah lembah, serta pantai
dan rawa. Akibat beda bentuk muka bumi maka dapat dijumpai habitas dan komunitas khusus
sifatnya. Keadaan habitas dan komunitas yang berbeda akan dijumpai jenis tumbuhan yang
berbeda pula.

Factor mutasi

Mutan atau zat yang dapat mengakibatkan proses mutasi bagi tanaman,sebagian besar
berasal dari polutan. Polutan adalah akibat dari adanya pencemaran lingkungan hidup. Bagi
tanaman yang tak mampu menyesuaikan diri dia akan mati dan punah, bagi mereka yang
bertahan kemungkinan telah berubah karena sudah mengalami mutasi.

Penyebab pasif

Demi kelangsungan hidupnya suatu tumbuhan banyak membutuhkan bantuana


lam,bantuan itu bisa berupa: aliran air, gelombang arus laut, angin, hewan, dan lainnya. Bila
benih atau bibit tumbuhan dapat terbawa oleh peristiwa alam tersebut dan dia mampu tumbuh
dan berkembang berarti bahwa tumbuhan tersebut dapat memperluas wilayah penyebarannya
kendatipun hal tersebut berjalan lambat namun pasti. [Fatchan:2013]

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa memang dalam
waktu yang relatif lambat namun pasti, penyebaran harus terjadi. Di lain pihak, jenis tanaman itu
dipaksa untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ditempatinya. Peristiwa
ini menimbulkan suatu bentuk seragam (uniform) dimana keadaan vegetasi di daerah yang satu
akan berbeda dengan daerah yang lainnya. Demikian pula aktivitas kegiatan manusia, meraka
dengan kemampuan merekayasa yang dimilikinya, senantiasa selalu mempunyai keinginan yang
sebenarnya bertentangan dengan kondisi alam. [Fatchan: 2013]

Perubahan yang menyimpang biasanya adalah akibat ulah manusia yang kian lama
jumalahnya kian memadati bumi. Ekosistem yang sebenarnya sudah seimbang menjadi rusak
karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dengan dalih kemakmuran manusia yang
hidup di bumi, mereka mengurus dan memeras sumber alam. Akan tetapi tidak perlu pesimis,
penguasaan rekayasa dan teknologi yang bertanggung jawab oleh manusia, dapat mengubah dan
mengembalikan kehidupan vegetasi seperti sedia kala. [Fatchan: 2013]

Tanaman Indikator

Untuk menelusuri jejak suatu wilayah tertentu kita dapat menggunakan beberapa faktor
untuk digunakan sebagai variabel indikator seperti suatu komunitas tanaman di daerah tertentu,
iklim dan pertimbangan pengetahuan tentang kondisi daerah yang bersifat lokal. Informasi yang
bersifat lokal ini dapat mempersempit batasan areal pembahasan dan pengantar pengetahuan
sumber alam khususnya tumbuh-tumbuhan yang lebih detail.

Masing-masing region atau daerah memiliki kondisi yang berbeda dipengaruhi oleh
habitat yang bersangkutan, karena pada dasarnya lain habitat lain pula situasi dan kondisi
regionnya. Perbedaan bentuk fisik habitat ( tinggi rendahnya lahan dari permukaan laut, lembah
atau ngarai, berlereng atau tidak, jenis tanah, tekstur tanah dan lainnya ) mempengaruhi vegetasi
yang menempati. Pada lahan bertanah subur banyak dijumpai tumbuh berbagai vegetasi yang
biasanya bersifat produktif. Penelitian dan penyelidikan lebih jauh diareal ini dilakukan secara
mendetail ( sempit ). Pada umumnya dapat dipakai sebagai pedoman untuk pengembangan
vegetasi yang efektif untuk dasar pembangunan pertanian, dan perencanaan pembangunan
kehutanan. Ada beberapa vegetasi yang tidak dapat digunakan sebagai indikator suatu daerah ,
karena jenis vegetasi tersebut hampir dapat tumbuh di seluruh jenis habitat, jenis
bentuk landform dan landscape.
Kesimpulan

Pada era Mesozoikum terjadi menjadi tiga zaman yaitu Trias, Jura, dan Kapur ketiga
zaman tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri serta fenomena-fenomena yang terjadi
disekitarnya dan dapat menjadi penciri babak baru suatu kehidupan dan babak akhir atau
kepunahan bagi makhluk hidup.

Tiga zaman yang terangkai dalam era Mesozoikum memberi dampak yang significant
bagi persebaran flora dan fauna yang terjadi selama Era Mesozoikum, ketiga zaman tersebut
memiliki evolusi yang sangat kompleks menyebabkan semua faktor yang menjadi penyebab
terjadinya peresebaran fenomena biosfer dapat terjadi dan dikontrol oleh fenomena alam yang
mendominasi penyebaran tersebut.

Mesozoikum sudah banyak ditemukan makhluk hidup baik fauna maupun flora yang
tersebar di setiap wilayah, dengan dikaitkan dengan teori tektonik lempeng dan faunal succession
menyebabkan salah satu faktor terjadinya persebaran flora dan fauna, Intinya kondisi geologi
serta iklim dan segala bentuk faktor alam yang mendominasi penyebaran kompleks yang terjadi
pada makhluk hidup saat era Mesozoikum serta dikontrol oleh beberapa faktor yag telah di
sebutkan dipembahasan sebelumnya.
Daftar Pustaka :

http://pengayaan.com/pengertian-zaman-mesozoikum/
http://www.academia.edu/8475101/MASA_MESOZOIKUM
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/teyujagua-paradoxa-buaya-purba-dari-
brazil
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesozoikum
http://www.worldcat.org/title/mesozoic-fishes-3-systematics-paleoenvironments-and-
biodiversity-proceedings-of-the-international-meeting-serpiano-2001/oclc/56808794
https://books.google.co.id/books? mesozoikum&f=false
http://id.unionpedia.org/Peristiwa_kepunahan_Perm-Trias
http://booktodayonline.com/geschiebefossilien-teil-2-mesozoikum.html
https://searchworks.stanford.edu/catalog?q=%22Mesozoikum.%22&search_field=subject
_terms

Anda mungkin juga menyukai