Anda di halaman 1dari 3

5216201002|Sayekti Harits Suryawan| Simulasi dan Permodelan Sistem

Sistem Penunjang K3
Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Beberapa kasus terjadinya kecelakaan di tempat kerja sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. Hal
demikian bisa muncul karena adanya keterbatasan fasilitas keselamatan kerja, juga karena kelemahan
pemahaman faktor-faktor prinsip yang perlu diterapkan perusahaan. Filosofi keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dalam memandang setiap karyawan memiliki hak atas perlindungan kehidupan kerja yang
nyaman belum sepenuhnya dipahami baik oleh pihak manajemen maupun karyawan. Karena itu perlu
ditanamkan jiwa bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bentuk kebutuhan.

Selain itu setiap upaya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja hanya akan berhasil jika
kedua pihak yaitu perusahaan dan karyawan melakukan kerjasama sinergis dan harmonis. Setiap pelaku
harus bertekad dan berdisiplin memperkecil terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan perlu memiliki
tujuan memerkecil kejadian kecelakaan kerja sampai nol. Manfaat bagi kepentingan karyawan berupa
keselamatan dan kesehatan kerja yang maksimum dan begitu pula bagi perusahaan berupa keuntungan
maksimum. Untuk itu maka perusahaan hendaknya:

Mematuhi peraturan K3 yang dikeluarkan pemerintah secara taat asas,


Membuat prosedur dan manual tentang bagaimana mengatasi keselamatan kerja,
Memberikan pelatihan dan sosialisasi keselamatan kerja pada karyawan,
Menyediakan fasilitas keselamatan kerja yang optimum,
Bertanggung jawab atas keselamatan kerja para karyawan,

Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil dan bahkan menghilangkan kejadian
kecelakaan kerja di kalangan karyawan sesuai dengan kondisi perusahaan. Strategi pokok yang perlu
diterapkan perusahaan meliputi :

Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan dalam menghadapi kejadian
kecelakaan kerja. Misalnya karena alasan finansial, kesadaran karyawan tentang K3 dan tanggung jawab
perusahaan serta karyawan maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang minimum
bahkan maksimum.

Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang K3 bersifat formal ataukah informal.
Secara formal dimaksudkan setiap aturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan dikontrol sesuai
dengan aturan. Sementara secara informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi dan dilakukan melalui
pelatihan dan kesepakatan-kesepakatan.

Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur dan rencana tentang
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Proaktif berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus
menerus prosedur dan rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan. Sementara arti reaktif, pihak
manajemen perlu segera mengatasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu kejadian
timbul. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajad keselamatan dan kesehatan kerja yang
rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke khalayak luas. Artinya perusahaan dinilai sangat peduli
5216201002|Sayekti Harits Suryawan| Simulasi dan Permodelan Sistem

dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Sehingga, diperlukan system yang dapat membantu
memastikan bahwa setiap pekerjaan/kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Tujuan Sistem
Sistem ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan standar K3 dalam memitigasi resiko pekerjaan.

Komponen dalam system


Komponen yang terdapat dalam system antara lain adalah sebagai berikut:

Resiko Pekerjaan

1. Beban Pekerjaan
2. Lingkungan Kerja Perusahaan
3. Pengawasan
4. Safety Awareness
5. Kelengkapan safety equipment
6. Disiplin
7. Pekerjaan lain di area yang sama
8. Jumlah Pekerja

Relasi Antar Komponen


Kelengkapan
Jumlah - safety equipment Pekerjaan Lain di area yang
Pekerja sama
- +
+ +
Disiplin - Resiko Pekerjaan

- -
+ +

Tingkat K3
Pengawasan Beban Pekerjaan +
+

+ +

Safety Awareness + Lingkungan


kerja

Hubungan Antar Komponen:


5216201002|Sayekti Harits Suryawan| Simulasi dan Permodelan Sistem

1. Resiko pekerjaan berpengaruh negatif terhadap tingkat K3, semakin tinggi resijko maka akan
semakin rendah tingkat keselamatan.
2. Pekerjaan lain di area yang sama menambah resiko pekerjaan
3. Resiko pekerjaan juga ditambah oleh beban pekerjaan, dan lingkungan kerja.
4. Beban pekerkaan juga ditambah oleh lingkungan kerja
5. Kelengkapan equipment dan disiplin akan mengurangi resiko pekerjaan
6. Jumlah pekerja dapat mengurangi beban pekerjaan, namun mengurangi lingkungan kerja
7. Jumlah pekerja mengurangi kelengkapan equipment
8. Jumlah pekerja mengurangi disiplin
9. Disiplin mengurangi resiko kerja dan meningkatkan kelengkapan equipment
10. Pengawasan meningkatkan disiplin dan safety awareness
11. Safety awareness meningkatkan disiplin

Anda mungkin juga menyukai