Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Tumbuh Kembang

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya


berbeda, tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan
pengertian mengenai apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan adalah
sebagai berikut:

1. Pertumbuhan (growth) adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, serta jaringan
interseluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau keseluruhan. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur
dengan menggunakan satuan panjang dan berat.2
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks, sehingga bersifat kualitatif, yang pengukurannya
jauh lebih sulit dibanding dengan pengukuran pertumbuhan.2 Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.1

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak


aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada
setiap individu. Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologiknya.1

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu faktor genetik dan lingkungan.1 Dan dapat diuraikan faktor
pokok tersebut menjadi berbagai macam faktor yang secara khusus langsung
berpengaruh terhadap tumbuh kembang walau beberapa faktor tersebut dapat
tumpang tindih, faktor-faktor tersebut diantaranya; pengaruh saraf, pengaruh
hormon, pengaruh gizi, pengaruh sosial ekonomi, pengaruh musim dan iklim,
penyakit emosi dll.2
1. Faktor genetik (internal)
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor
genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis
kelamin, suku bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya berinteraksi
dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik
ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain
diakibatkan oleh faktor genetik juga oleh faktor lingkungan yang kurang memadai
untuk tumbuh kembang anak yang optimal bahkan kedua faktor ini dapat
menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita. Di samping itu
banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom seperti
sindrom down, sindrom turner dan lain-lain. 1

2. Faktor lingkungan (eksternal)


Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan
ini merupakan lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu
setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat, diantaranya:
a. Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau
lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu pula menyebabkan
hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.anak yang lahir dari ibu yang
gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi
juga dan mudah terkena infeksi selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang
berat dan tinggi badannya kurang pula.1
b. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang menyebabkan kelaianan bawaan pada bayi
yang dilahirkan.1
b. Infeksi
Infeksi yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex). Sedangkan infeksi
lainnya yang juga menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie,
Echovirus, Malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma,
virus influenza dan virus hepatitis.1
c. Toksin/ zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap teratogen.
Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker dan lainnya. Demikian pula pada ibu hamil perokok berat/peminum alkohol
kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati, cacat atau retardasi mental.1
d. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan janin adalah
somatotropin, hormone plasenta, hormone tiroid, insulin dan peptida-peptida lain
dengan aktivitas mirip insulin (Insulin like growth factors/IGFs).1
e. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus atau lahir mati.1
f. Stress
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang
janin antara lain cacat bawaan,kelainan kejiwaan.1
g. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.1
h. Anoksia embrio

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi


menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu:1
1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
a. pangan/gizi
b. perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI, penimbangan yang teratur,
pengobatan
c. pemukiman yang layak- kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
d. pakaian
e. rekreasi, kesegaran jasmani dll
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik,
mental atau psikososial.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)


Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya

C. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang


Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan
mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang
dimilikinya. Setiap anak akan melalui setiap tahapan tumbuh kembang yang
mempunyai ciri tersendiri, yaitu:
1. Masa prenatal
a) Masa mudigah/embrio: dari konsepsi sampai 8 minggu di dalam kandungan.
b) Masa janin: mulai dari 9 minggu di dalam kandungan sampai lahir.
2. Masa bayi: usia 0 - 1 tahun
a) Masa neonatal dini: usia 0-7 hari
b) Masa nenonatal lanjut: usia 8-28 hari
c) Masa pasca neonatal: usia 29 hari sampai 1 tahun
3. Masa pra-sekolah: usia 1 6 tahun
4. Masa sekolah: usia 6 18/20 tahun
a) Masa pra-remaja: usia 6-10 tahun
b) Masa remaja dini: wanita usia 8-13 tahun, pria usia 10-15 tahun
c) Masa remaja lanjut: wanita usia 13-18 tahun, pria 15-20 tahun

Pertumbuhan Fisik

1. Pertumbuhan janin dalam kandungan


Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat
yang dialami seseorang dalam hidupnya. Janin tumbuh dari berat 0,0000175 gram
menjadi 3700 gram, dan panjang badan dari 0,01 menjadi 50 cm.1

2. Pertumbuhan setelah lahir


Indikator pertumbuhan:1
a. Berat badan
Berat badan lahir rata-rata 3,4 kg (2,7-4,1 kg)
Bayi yang dilahirkan cukup bulan akan kehilangan berat badannya selama 3-4
hari pertama dan akan kembali sama dengan berat badan lahir pada hari ke 10.
Berat badan meningkat:
2 x berat badan lahir pada umur 5 bulan,
3 x berat badan lahir pada umur 1 tahun,
4 x berat badan lahir pada umur 2 tahun
Penambahan berat badan:
700-1000 gram/bulan pada triwulan I
500-600 gram/bulan pada triwulan II
350-450 gram/bulan pada triwulan III
250-350 gram/bulan pada triwulan IV
1. Lahir 3,25 kg
2. 3-12 bulan Umur(bulan)+9
2
3. 1-6 tahun Umur(tahun)x2+8
4. 6-12 tahun Umur (tahun)x7-5
2

Tabel 1. Perkiraan berat badan dalam kilogram

(dikutip dari Behrman, 1992)


b. Tinggi Badan
Rata-rata tinggi (panjang) badan lahir + 50 cm
Panjang badan meningkat 1,5 x panjang badan pada umur 1 tahun
Penambahan panjang badan:
4 tahun 2x TB lahir
6 tahun 1,5x TB setahun
13 tahun 3x TB lahir
Dewasa 3,5x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

1. Lahir 50 cm
2. Umur 1 tahun 75 cm
3. 2-12 tahun Umur (tahun) x 6 +77

Tabel 2. Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter


(dikutip dari Behrman, 1992)

Sedangkan rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik
berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh
optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai beikut: 1
( TB ayah 13 cm ) + TB ibu
TB anak perempuan : 8,5 cm

( TB ibu + 13 cm) +TB ayah


TB anak laki-laki : 8,5 cm

( 13 adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan
perempuan di Inggris dan 8,5 cm adalah nilai absolut tentang tinggi badan )

c. Lingkar Kepala
Rata-rata lingkar kepala lahir 34 cm, lingkar kepala ini lebih besar dari
lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata-ratanya adalah 44 cm,
umur 1 tahun 47 cm, umur 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Jadi pertambahan
lingkar kepala pada 6 bulan pertama adalah 10 cm atau sekitar 50% dari
pertambahan lingkar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama
kehidupan.

d. Erupsi gigi
Gigi pertama tumbuh pada umur 5 9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian
besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Pada umur 2,5 tahun sudah terdapat 20 gigi
susu. Erupsi gigi tetap sebagai berikut:

- Molar pertama : 6-7 tahun


- Incisor : 7-9 tahun
- Premolar : 9-11 tahun
- Kanisius : 10-12 tahun
- Molar kedua : 12-16 tahun
- Molar ketiga : 17-25 tahun
Pertumbuhan Anak
Tumbuh adalah bertambah besarnya ukuran sel atau organ tubuh sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya fungsi organ tubuh. Pertumbuhan dan
perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Artinya untuk perkembangan
yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan
fungsi. Sebuah organ yang tumbuh atau menjadi besar karena sel-sel jaringan yang
mengalami proliferasi atau hiperplasia dan hipertrofi. Pada awalnya organ ini masih
sederhana dan fungsinya pun belum sempurna. Dengan bertambahnya umur atau
waktu, organ tersebut berikut fungsinya akan tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan seorang anak memberikan gambaran tentang perkembangan keadaan
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak untuk berbagai
proses biologis termasuk untuk tumbuh.

Periode pertumbuhan dan perkembangan anak mulai di dalam kandungan


ibu sampai umur 2 tahun disebut masa kritis tumbuh-kembang. Bila anak gagal
melalui periode kritis ini maka anak tersebut sudah terjebak dalam kondisi point
of no return, artinya walaupun anak dapat dipertahankan hidup tetapi kapasitas
tumbuh-kembangnya tidak bisa dikembalikan ke kondisi potensialnya.6

Pada dasarnya pertumbuhan dibagi dua, yaitu; pertumbuhan yang bersifat


linier dan pertumbuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua
jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier
menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat lampau, dan pertumbuhan
massa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat sekarang
atau saat pengukuran.7

Pertumbuhan linier
Ukuran yang berhubungan dengan tinggi (panjang) atau stature dan
merefleksikan pertumbuhan skeletal. Contoh ukuran linier adalah panjang badan,
lingkar dada dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukkan
keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu
lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang
badan.7

Pertumbuhan Massa Jaringan


Bentuk dan ukuran massa jaringan adalah massa tubuh. Contoh ukuran
massa tubuh adalah berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan tebal lemak bawah
kulit, apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukkan keadaan gizi kurang akibat
kekurangan energi dan protein yang diderita pada waktu pengukuran dilakukan.
Ukuran massa jaringan yang sering digunakan adalah berat badan.7

Tahap pertumbuhan anak


Tahap perkembangan anak berangsur-angsur mulai dari:6
1) Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang
secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
2) Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
3) Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
4) Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu
(kira-kira umur 18 tahun) berhenti. Dalam tahun pertama panjang badan bayi
bertambah dengan 23 cm (di negera maju 25 cm), sehingga anak pada umur 1 tahun
panjangnya menjadi 71 cm (75 cm di negeri maju).Kemudian kecepatan
pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per-tahun.

Ciri-ciri pertumbuhan
Terdapat 4 indikator perubahan, yaitu: 1, 2

1. Perubahan ukuran

Tampak jelas pada perubahan fisik, yang dengan bertambahnya umur anak akan

terjadi perubahan tinggi, berat badan, lingkar kepala, organ tubuh sesuai

kebutuhannya.
2. Perubahan proporsi

Perubahan proporsi tubuh dimulai dari usia kehamilan dua bulan sampai dewasa,

terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 1. Menunjukan proporsi tubuh dari janin sampai dewasa (dikutip dari
Behrman 1992, gambar dikutip dari Markum AH 1991)
3. Hilangnya ciri-ciri lama

Menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, dan menghilangnya refleks-

refleks primitif.

4. Timbulnya ciri-ciri baru

Tumbuhnya cirri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ seperti

munculnya gigi tetap, munculnya tanda-tanda seks sekunder.


Perkembangan Anak
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemapuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya.1

Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak


bersifat kuntitatif, melainkan kualitatif. Jadi perkembangan itu adalah proses
terjadinya perubahan pada manusia baik secara fisik maupun secara mental sejak
berada di dalam kandungan sampai manusia tersebut meninggal. Proses
perkembangan pada manusia terjadi dikarenakan manusia mengalami kematangan
dan proses belajar dari waktu ke waktu. Kematangan adalah perubahan yang terjadi
pada individu dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan fisik dan
biologis, misalnya seorang anak yang beranjak menjadi dewasa akan mengalami
perubahan pada fisik dan mentalnya.

Perkembangan Anak (Perkembangan Fisik, Perkembangan Motorik,


Perkembangan Kognitif, Perkembangan Psikososial) Periode ini merupakan
kelanjutan dari masa bayi (lahir usia 4 th) yang ditandai dengan terjadinya
perkembangan fisik, motorik dan kognitif (perubahan dalam sikap, nilai, dan
perilaku), psikosial serta diikuti oleh perubahan perubahan yang lain.

Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan


perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak adalah:

1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).


2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya).
a. Jenis jenis Perkembangan
1) Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang. Peningkatan
berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat
badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan
ukuran beberapa organ tubuh lainnya.

2) Perkembangan Motorik Kasar


a) Perkembangan Motorik Kasar
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. Perkembangan motorik pada usia ini
menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak
anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga
keseimbangan badannya.

b) Perkembangan Motorik Halus


Untuk memperhalus ketrampilan ketrampilan motorik, anak anak terus
melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk
permainan. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. Disamping
itu, anak anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang
bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.

c) Tahap Perkembangan Motorik


Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:
Motorik Kasar Motorik Halus
Merangkak mengambil benda kecil dengan ibu jari
berdiri dan berjalan beberapa atau telunjuk
langkah membuka 2-3 halaman buku secara
berjalan cepat bersamaan
cepat-cepat duduk agar tidak jatuh menyusun menara dari balok
merangkak di tangga memindahkan air dari gelas ke gelas
berdiri di kursi tanpa pegangan lain
menarik dan mendorong benda- belajar memakai kaus kaki sendiri
benda berat menyalakan TV dan bermain remote
melempar bola belajar mengupas pisang
Usia 1-2 tahun
Usia 2-3 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus


melompat-lompat mencoret-coret dengan 1 tangan
berjalan mundur dan jinjit menggambar garis tak beraturan
menendang bola memegang pensil
memanjat meja atau tempat tidur belajar menggunting
naik tangga dan lompat di anak tangga mengancingkan baju
terakhir memakai baju sendiri
berdiri dengan 1 kaki

Usia 3-4 tahun


Motorik Kasar Motorik Halus
melompat dengan 1 kaki menggambar manusia
berjalan menyusuri papan mencuci tangan sendiri
menangkap bola besar membentuk benda dari plastisin
mengendarai sepeda membuat garis lurus dan lingkaran cukup
berdiri dengan 1 kaki rapi
Usia 4-5 tahun
Motorik Kasar Motorik Halus
menuruni tangga dengan cepat menggunting dengan cukup baik
seimbang saat berjalan mundur melipat amplop
melompati rintangan membawa gelas tanpa menumpahkan
melempar dan menangkap bola isinya
melambungkan bola memasikkan benang ke lubang besar

d) Fungsi Perkembangan Motorik


Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh
perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan
oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:8

1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh


perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan
memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat
mainan.
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada
bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk
dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar,
anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan barisberbaris.
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain
atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan
menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan
terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan).
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan
selfconcept atau kepribadian anak.
e) Uji Perkembangan Motorik
Berikut adalah beberapa tes perkembangan motorik yang sering digunakan
dalam menilai perkembangan anak, yaitu:2

1. Brazelton Newborn Behaviour Assessment Scale, berfungsi menaksir kondisi bayi,


refleks dan interaksi. Skala ini digunakan untuk anak umur neonatus
2. Uzgiris-Hunt Ordinal Scale, berfungsi menaksir stadium sensorimotor menurut
Piaget, yang digunakan pada anak umur 0-2 tahun.
3. Gesell Infant Scale dan Catell Infant Scale, berfungsi terutama menaksir
perkembangan motorik pada tahun pertama dengan beberapa perkembangan sosial
dan bahasa, digunakan pada umur 4 minggu-3,5/6 tahun.
4. Bayley Infant Scale of Development, berfungsi menaksir perkembangan motorik
dan sosial, digunakan pada usia 8 minggu 2,5 tahun.
5. The Denver Developmental Screening Test, berfungsi menaksir perkembangan
personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada usia 1 bulan 6
tahun.
6. Yale Revised Development Test, berfungsi menaksir perkembangan motorik kasar,
motorik halus, adaptif, perilaku sosial dan bahasa, diguanakn pada usia 4 minggu
6 tahun
7. Geometric Forms Test, berfungsi menaksir perkembangan motorik halus dan
intelektual.
8. Motor Milestone Development
Kartu perkembangan motorik anak merupakan kartu yang digunakan
Depkes dan dokter anak. Kurva perkembangan anaknya hanya mencantumkan
satu titik kemampuan gerak anak yang merupakan hasil perhitungan modus
sejumlah anak pada umur tertentu pada studi perkembangan anak di luar
negeri. Secara alamiah setiap anak dalam perkembangannya memiliki variasi
kemampuan gerak (motorik milestone) pada umur yang dicapai.

Pusat Penelitian dan pengembangan Gizi dan. Makanan Bogor pada


pertengahan tahun 2003; telah melakukan penelitian studi motorik milestone
untuk pembuatan KMS perkembangan anak. Penelitian ini adalah untuk
memperoleh jawaban karena menurut kronologis kemampuan motorik milestone
serta variasinya menurut umur anak, sehingga mendapatkan suatu kurva
perkembangan anak yang sesuai dan relevan dengan program nasional gizi dan
kesehatan.

Hasil penelitiannya menghasilkan sutau kurva perkembangan anak yang


merupakan cikal bakal untuk kurva perkembangan anak. Kurva perkembangan
anak yang terbentuk ini merupakan gambaran dari perkembangan anak sehat
Indonesia, Berikut ini, antropometri yang digunakan untuk mengukur motorik bayi
dengan mengggunakan Milestone Perkembangan Motorik

Pengukuran Milestone Perkembangan Motorik yang dikembangkan oleh


Depkes.

Gambar 2. Pengukuran Milestone Perkembangan Motorik


Gambar 3. Tahap perkembangan anak
D. Ciri-Ciri Perkembangan

Perkembangan memiliki karakteristik yang dapat diramalkan dan memiliki


ciri-ciri sehingga dapat diperhitungkan. Ciri-ciri tersebut, sebagai berikut:1
1. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan, Perkembangan adalah proses yang
kontinue dari konsepsi sampai maturasi. Perkembangan sudah terjadi sejak didalam
kandungan, dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana perkembangan
dapat dengan mudah diamati.
2. Dalam priode tertentu ada masa percepatan dan ada masa perlambatan. Terdapat 3
(tiga) periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0 1 tahun,
dan masa pubertas.
3. Perkembangan memiliki pola yang sama pada setiap anak, tetapi kecepatannya
berbeda.
4. Perkembangan dipengaruhi oleh maturasi system saraf pusat. Bayi akan
menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya.
5. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.

E. Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsusmsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, gizi kurang dan gizi
lebih.7

Keadaan gizi seseorang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangannya, serta ketahanan tubuh terhadap penyakit. Penilaian gizi adalah
proses yang digunakan untuk mengevaluasi status gizi, mengidentifikasi malnutrisi,
dan menentukan individu mana yang sangat membutuhkan bantuan gizi.9

Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu penilaian status
gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian
status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu : antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik.
1. Pengukuran Anthropometri
Pengertian istilah nutritional anthropometry mula-mula muncul dalam
Body measurements and Human Nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun
1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai, pengukuran pada variasi
dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat
nutrisi yang berbeda.2
a. Jenis parameter
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh
manusia, antara lain : umur, berat badan dan tinggi badan.

1) Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil
penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti
bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Jadi perhitungan umur adalah
dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan.10

2) Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa
jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang
mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut
Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat
pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran
keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu
pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat
menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu.2

3) Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari
keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat
keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir
rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk
Indeks TB/U (Tinggi Badan menurut Umur), atau juga indeks BB/TB (Berat Badan
menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang
lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.10

b. Syarat Pengukuran Antropometri:2


1) Pengukuran antropometri sesuai dengan cara-cara yang baku, beberapa kali secara
berkala misalnya berat badan anak diukur tanpa baju, mengukur panjang bayi
dilakukan oleh 2 orang pemeriksa pada papan pengukur (infantometer), tinggi
badan anak diatas 2 tahun dengan berdiri diukur dengan stadiometer.
2) Baku yang dianjurkan adalah buku NCHS secara Internasional untuk anak usia 0-
18 tahun yang dibedakan menurut jender laki-laki dan wanita.
3) Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold caliper pada kulit lengan, subskapula dan
daerah pinggul., penting untuk menilai kegemukan. Memerlukan latihan karena
sukar melakukannya dan alatnya pun mahal (Harpenden Caliper). Penggunaan dan
interpretasinya yang terlebih penting.
4) Body Mass Index (BMI) adalah Quetelets index, yang telah dipakai secara luas,
yaitu berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2). BMI mulai disosialisasikan
untuk penilaian obesitas pada anak dalam kurva persentil juga.

c. Indeks Antropometri
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri. Di Indonesia
ukuran baku hasil pengukuran dalam negeri belum ada, maka untuk berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) digunakan baku HARVARD.

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan dan
menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB).
1) Berat Badan menurut Umur
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak.
Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan
normal, berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan yaitu dapat berkembang cepat atau
lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan maka
indeks berat badan/umur digunakan sebagai salah satu cara mengukur status gizi.
Mengingat karakteristik berat badan yang labil maka berat badan/umur lebih
menggambarkan status gizi seseorang. BB/U dapat dipakai pada setiap kesempatan
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. BB sensitif terhadap
perubahan-perubahan kecil, dapat digunakan timbangan apa saja yang relatif
murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga.7

2) Tinggi Badan menurut Umur


Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tubuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relative
kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek.
Pengaruh definisi gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
lama.7

3) Berat Badan menurut Tinggi Badan


Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam
keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan
tinggi badan dengan kecapatan tertentu. indeks BB/TB merupakan indikator yang
baik untuk menilai status gizi saat kini (sekarang).7
Gambar 4. Kurva Pertumbuhan Intrauterin menurut panjang, lingkar kepala, dan
berat lahir bayi tunggal

Sumber: Lubchenco L, Hansman C, Boyd E


Cara Klasifikasi :1

1. Berat badan terhadap umur BB/U:

a. Menurut Gomez :

- Baku Boston

- Cara % dari median

- Klasifikasi :

>90% : normal

90-75% : malnutrisi ringan (grade 1)

75-61% : malnutrisi sedang (grade 2)

61% : malnutrisi berat (grade 3)

b. Menurut Jelliefe :

- Baku Boston

- Cara % dari median

- Klasifikasi :

110-90% : normal

90-81% : malnutrisi ringan (grade 1)

80-61% : malnutrisi sedang (grade 2 dan 3)

61% : malnutrisi berat (grade 4)

2. Tinggi badan terhadap umur TB/U :

a. Kanawati dan McLaren :

- Baku : Boston

- Cara : % dari median


- Klasifikasi :

95% : normal

95-90% : malnutrisi ringan

90-85% : malnutrisi sedang

<85% : malnutrisi berat

b.WHO/CDC

- Baku : NCHS

- Cara : % dari median

- Klasifikasi :

90% : normal

< 90% : stunted/malnutrisi kronis

Anda mungkin juga menyukai