PENDAHULUAN
Indonesia merupakan daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa tinggi ,sehingga
perlu mendapat perhatian para ahli .
1
2
3
KEGIATAN GEMPA BUMI DI INDONESIA
3. Busur Pilipina
Tapal batas tektonik ini aktif sekali, Gempa gempa besar yang
berhubungan dengan tapal batas Pilipina ini (dibawah Mindano misalnya )
dapat menyebabkan efek yang berarti di Indonesia.
4
5
6
7
8
3. AFTER SHOKS
Suatu gempa bumi dapat menyebabkan pelepasan energi pada sumber
sumber lain yang berdekatan gempa yang kedua ini (setelah pelepasan
energi ) dinamakan after shock
Ada suatu skala efek gempa yang dibuat untuk dapat melukiskan besarnya
goncangan gempa bumi secara kwalitatif. Skala ini disebut : Skala Intensitas
modified Mercalli
TIPE TEMBOK
A. pengerjaan baik , mutu spesi Baik , memakai penulangan.
9
B. Pengerjaan baik , mutu spesi baik , tanpa penulangan , tapi memakai
pengikat sudut
C. Pengerjaan cukup , mutu spesi cukup punya pengikat pada sudut sudut.
D. Pengerjaan kurang baik, mutu bahan rendah termasuk spesinya .
RESIKO GEMPA
Gambar a : Indonesia dibagi 6 wilayah gempa
Irian Jaya : Resiko tinggi sekali
Sumatera : Tinggi
Kalimantan Barat : rendah sekali
Gambar b : Lebih teliti ,didasarkan pada goncangan tanah dari Intensitas skala
Modified Mercalli
Berdasarkan teori kemungkinan : Intensitas ini diharapkan 1 x untuk 20 tahun.
Misal : di Surabaya dalam 20 tahun sekali terjadi gempa keadaan VII VIII skala
Mercalli.
Dasar untuk membagi wilayah : berdasarkan teori kemungkinan bahwa
diwilayah itu parameter harga kemungkinan dicapai atau dilampaui 20 tahun 1x
10
11
DASAR UNTUK PERATURAN GEMPA
12
13
14
15
16
B A B IV
PERHITUNGAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN GEMPA
17
Analisa Statik Ekivalen
Analisa Statik Ekivalen biasanya digunakan untuk gedung :
a. Tinggi (h) < 40 m
b. Torsi kecil
c. Simetris
d. Perhitungan dengan manual ( Tanpa Komputer )
Perhitungan gaya geser akibat beban gempa sesuai SNI -1726 - 2002
Untuk Struktur gedung beraturan ,beban gempa Nominal ( V ) akibat
gempa rencana dalam arah masing masing sumbu utama denah struktur
yang terjadi ditingkat dasar , dihitung dengan rumus :
V = C1 .I . Wt
R
Dimana : C1 = Faktor Respon Gempa ( lihat gambar 2 ) yang didasarkan
pada waktu getar alami fundamental T.
Nilai T1 < n untuk mencegah penggunaan struktur gedung
yang terlalu flexible.
Nilai tercantum ditabel 8 tergantung lokasi wilayah gempa
Nilai Ti tergantung dari struktur gedung
Portal Baja T1 = 0,085 (H)3/4
Portal Beton T1 = 0,06 (H)3/4
Struktur lain seperti : Shear wall , Braced frame T 1 = 0,09 H
B
Dimana : H(m) = ketinggian sampai puncak dari bagian utama
struktur gedung diukur dari taraf penjepitan
lateral.
B (m) = panjang seluruh denah dari struktur pada
arah yang ditinjau.
Distribusi dari V
18
Beban geser gempa dasar nominal V yang diperoleh harus didistribusikan
kesepanjang tinggi gedung menjadi beban beban gempa nominal statik
ekivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat I menurut
rumus :
Fi = Wi Zi . V
WiZi
Dimana : Fi = Distribusi beban geser gempa pada lantai i
Wi = Berat lantai i
Zi = tinggi tingkat i
V = beban gempa nominal
Apabila H atau H > 3 maka 0,1 V harus dianggap sebagai beban
A B
horizontal terpusat yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat paling
atas . sedangkan 0,9 V sisanya harus dibagikan sepanjang tinggi struktur
gedung menjadi beban gempa nominal statis ekivalen .
Pada tangki diatas menara , beban gempa nominal statik ekivalen sebesar V
harus dianggap bekerja pada titik berat massa seluruh struktur menara dan
tangki berikut isinya .
Contoh 1:
Suatu gedung 8 lantai menpunyai berat tiap tiap lantai sebagai berikut :
lantai H (m ) Berat (KN)
8 28 7178,4
7 24,5 9118,8
6 21 9118,8
5 17,5 9118.8
4 14 9118,8
3 10,8 9118,8
2 7 9118,8
1 3,5 9118,8
71010
19
T = 0,730 dt Wilayah 6 tanah lunak diperoleh C = 0,95 ( gambar 2 )
Daktilitas penuh R = 8,5 ( Tabel 2 )
Gedung perkantoran I = 1
V = C . I Wt = 0,95 x 1 x 71010 = 7936,41 KN
R 8,5
Distribusi Fi :
Fi = Wi hi . V
Wihi
20
Contoh 2 :
q4
Data-data :
5m q1 = q2 = q3 = 3 t/m
q3 q4 = 2 t/m
q2 5m qt = qm+ qh
qm = 0,4 qt
q1 5m
7m
3m 3m
I . Perhitungan beban
Lantai 4 ( atap )
Wm4 = 0,4 x q4 x L = 0.4 x 2000 x 6 = 4800 kg
Wh4 = 0,6 x q4 x L x 0,3 = 0,6 x 2000 x 6 x 0,3 = 2160 kg
Wt 4 = 4800 + 2160 = 6960 kg
Lantai 3
Wm3 = 0,4 x q3 x L = 0,4 x 3000 x 6 = 7200 kg
Wh3 = 0,6 x q3 x L x 0,3 = 0,6 x 3000 x 6 x 0,3 = 3240 kg
Wt 3 = 7200 + 3240 = 10440 kg
21
V = C . I Wt = 0,07 x 1 x 38280 = 315 , 247 kg
R 8,5
IV. Distribusi gaya geser dasar horizontal total akibat gempa kesepanjang
tinggi gedung
H = 22 = 3,67 > 3 maka 0,1 V dianggap sebagai beban terpusat
A 6
yang bekerja pada atap dari gedung dan 0,9 V sisanya harus dibagikan
sepanjang tinggi gedung.
22
Analisa Praktis Metode Muto adalah analisa perhitungan momen pada balok
dan kolom dengan menggunakan metode kekakuan .
Contoh :
10 q4 11 12
EI Data-data :
1,5EI 1,5E 1,5EI 5m q1 = q2 = q3 = 3 t/m
q3 q4 = 2 t/m
7 EI 8 9
A B C
3m 3m
I . Perhitungan beban
Lantai 4 ( atap )
Wm4 = 0,4 x q4 x L = 0.4 x 2000 x 6 = 4800 kg
Wh4 = 0,6 x q4 x L x 0,3 = 0,6 x 2000 x 6 x 0,3 = 2160 kg
Wt 4 = 4800 + 2160 = 6960 kg
Lantai 3
Wm3 = 0,4 x q3 x L = 0,4 x 3000 x 6 = 7200 kg
Wh3 = 0,6 x q3 x L x 0,3 = 0,6 x 3000 x 6 x 0,3 = 3240 kg
Wt 3 = 7200 + 3240 = 10440 kg
Lantai 2 = Lantai 1 = Lantai 3
Wt2 =Wt1 = W3 = 10440 kg
Berat total bangunan = Wt = 6960 + 3 ( 10440 ) = 38280 kg
II. Waktu getar Bangunan (T )
T = 0,06 (H)3/4 = 0,06 ( 22 ) = 0,609
T1= n = 0,2 x 4 = 0,80 dt > T = 0,609 dt
23
IV. Distribusi gaya geser dasar horizontal total akibat gempa kesepanjang
tinggi gedung
H = 22 = 3,67 > 3 maka 0,1 V dianggap sebagai beban terpusat
A 6
yang bekerja pada atap dari gedung dan 0,9 V sisanya harus dibagikan
sepanjang tinggi gedung.
Kc 1 = I = 1,5I = 0,30 I
L 5
Kc3 = I = 2I = 0,29 I
L 7
10 11 12
24
7 8 9
k=1,1 k=2,2 k=1,1
a =0,35 a=0,52 a=0,35
y=0,50 y=0,50 y=0,50
4 6
5
k=1,1 k=2,2 k=1,1
a =0,35 a=0,52 a=0,35
y=0,50 y=0,50 y=0,50
1 3
2
k=1,57 k=2,04 k=1,57
a =0,58 a=0,63 a=0,58
y=0,55 y=0,55 y=0,55
A B C
k1 k2
10
kc
k3 k4
k1 k2
kc
k = k1 + k2 = 0 + 0,33 = 1,57
kc 0,21
k1 k2
11
kc
25
k3 8 k4
k1 k2
kc
k1 k2
12
kc
9
k3 k4
k1 k2
kc
k = k1 + k2 = 0,33 + 0 = 1,57
kc 0,21
26
Menentukan nilai Dij dimana Dij = a x kc
10 11 12
7 8 9
D=0,105 I D=0,156 I D=0,105 I
4 6
5
D=0,105 I D=0,156 I D=0,105I
1 3
2
D=0,122 I D=0,183 I D=0,122 I
A B C
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49