MK. MESIN-MESIN DC
PRODI S1 PTE - FT
SKOR NILAI :
NIM : 5162331002
MEDAN
OKTOBER 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
Critical jurnal review ini telah penulis susun dengan maksimal dan
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan critical jurnal review ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Semoga critical jurnal review sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun
pembacanya. Sekiranya critical jurnal review ini dapat berguna bagi penulis
Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CJR ............................................................................................. 1
C. Manfaat CJR.............................................................................................................. 1
D. Identitas Journal yang Direview ........................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .............................................................................. 3
A. Paparan/Uraian Tentang Kajian Teoritis .............................................................. 3
B. Paparan/Uraian Tentang Metode Penelitian ....................................................... 7
C. Paparan/Uraian Tentang Hasil Penelitian ........................................................... 9
D. Paparan/Uraian Tentang Kesimpulan Hasil Penelitian ................................... 14
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS ........................................................................... 15
A. Pembahasan Isi Journal......................................................................................... 15
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal ................................................. 16
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical jurnal review sangat lah penting, karena bukan hanya sekedar laporan
atau tulisan tentang isi sebuah jurnal atau artikel, tetapi lebih menitikberatkan
kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi jurnal tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan
menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis
menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical jurnal review aka menguji
Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian
tugas, khususnya mata kuliah Mesin DC, serta untuk menambah wawasan dari
mahasiswa itu sendiri. Meningkatkan daya kritis serta menguatkan materi tentang
motor DC.
C. Manfaat CJR
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi mesin dc.
4. Untuk memenuhi tugas critical jurnal review mata kuliah mesin dc.
1
D. Identitas Journal yang Direview
1. Judul Jurnal : Sistem Kontrol Torsi pada Motor DC
3. Penerbit : IJEIS
7. Alamat Situs :
2
BAB II
aspek pada kehidupan ini. Tidak bisa dipungkiri lagi, kebutuhan akan teknologi
begitu besar bila dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Salah satu akibatnya,
yang unggul dari para pesaingnya. Beberapa pelaku industri fokus pada
memajukan suatu industri. Proyeksi kebutuhan akan motor elektrik di dunia akan
terbesar. Data ini menunjukkan bahwa motor elektrik, salah satunya motor DC
kesulitan dalam hal pengaturan nilai torsi. Para peneliti juga memaparkan bahwa
variabel torsi pada motor DC sulit untuk diukur sehingga mereka hanya bisa
Salah satunya proses penipisan baja di industri baja besar PT Krakatau Steel,
khususnya divisi CTCM (Continous Tendem Cold Mill). Menurut Ibrahim, dalam
proses penipisan baja pemrosesanya melalui 5 stand motor DC yang berbeda nilai
torsi motor tidak mampu menahan sehingga arus listrik meningkat sehingga
penambahan beban akan menaikan torsi dan arus yang nilainya sebanding.
3
1. Prinsip Motor DC Penguat Terpisah
Motor DC penguat terpisah merupakan salah satu dari jenis motor DC yang
dapat menambah kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan
() yang dihasilkan oleh kumparan medan, yang terletak secara terpisah dan
pengontrolan.
penguat terpisah. Sesuai degan penamaanya, stator dan rotor memiliki penguat
berikut.
VT = EA + IA RA (1)
VT = c n + IA RA (2)
Kemudian pada persamaan (2) kita bisa mendapatkan nilai kecepatan motor
EA . IA = 2 T . n / 60 (5)
Dari penurunan persamaan (4) dan (5), nilai torsii dapat ditentukan seperti
4
T = k . . IA (6)
Karena nilai fluks sebanding dengan nilai arus fieldnya, maka persamaanya
T = k . I f . IA (7)
perkalian antara konstanta torsi (k), arus rotor (IA), dan arus stator (If).
2. Kontrol PI
Karakteristik dari kontrol tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah
kontrol integral dan sebuah kontrol proporsional. Kita mengingat bahwa kontrol
kontrol integral.
penguatan yang dapat diatur seperti perumusan (8), diagram bloknya terlihat
pada Gambar 2.
M(s) = 0 () (9)
3. Operational Amplifer
perkalian. Selain itu, IC ini juga berfungsi sebagai integrasi dan pembanding
sinyal masukanya. Komponen jenis ini memiliki gain dan impedansi yang tinggi
yang terbentuk dalam satu paket IC (Integrated Circuit). Berikut merupakan jenis
5
2. Op-amp voltage follower.
3. Op-amp pengurang/pembanding.
4. Op-amp Penjumlah.
5. Op-amp Integrator.
4. Tacho Generator
angular adalah tacho generator. Tacho generator adalah sebuah generator kecil
yang membangkitkan tegangan DC ataupun tegangan AC. Dari segi eksitasi tacho
generator dapat dibangkitkan dengan eksitasi dari luar atau imbas elektromagnit
merupakan instrumen yang memiliki element sensing kecepatan dan hasil sinyal
5. Momen Gaya
6
Pada Gambar 5 menunjukkan momen gaya F terhadap titik O didefinisikan
sebagai hasil kali silang antara lengan gaya L dan gaya F, seperti dalam
= L . sin . F (10)
1. Perancangan Sistem
Sistem kontrol torsi ini berprinsip bahwa nilai arus motor sebanding dengan
nilai torsi motor sehingga nilai torsi diatur dengan cara mengatur arus motornya.
Jadi nilai referensi torsi sebanding dengan referensi arus. Dengan prinsip ini
sistem kontrol torsi dibuat dalam bentuk sistem kontrol arus. Kemudian untuk
menstabilkan kecepatan saat melakukan kontrol arus motor, maka arus reference
dibuat dalam bentuk kontrol kecepatan. Untuk itu kita harus membuat sistem
kontrol torsi dalam 2 level yaitu, kontrol kecepatan dan kontrol arus. Untuk lebih
jelasnya kita bisa lihat pada Gambar 6 yang menjelaskan diagram blok sistem
Diagram blok Gambar 6 ini menggunakan dua variabel yang akan dikontrol
yaitu, variabel kecepatan dan variabel arus. Inti dari sistem kontrol torsi adalah
mempertahankan nilai arus motor dengan cara pembatasan nilai arus motor.
7
Rangkaian kontrol kecepatan terdiri dari rangkaian op-amp penjumlah antara
dengan polaritas negatif. Sinyal keluaran berupa sinyal error yang akan diolah
oleh PI kontrol yang direalisasikan dalam bentuk op-amp integrator dan penguat
Begitu juga dengan realisasi kontrol arus menggunakan prinsip yang sama
Penelitian ini fokus pada objek motor DC penguat terpisah. Untuk itu, motor
Untuk lebih jelasnya, kita bisa perhatikan pada Gambar 10 merupakan gambar
modifikasi motor bor AC. Gambar A pada Gambar 10 ialah rangkaian motor bor
8
AC universal satu fasa sebelum dimodifikasi sedangkan Gambar B pada Gambar
dengan rotor motor bor tersebut. Rancangan ini ditunjukan pada Gambar 11
Hasil data Tabel 1 didapat dengan kondisi tanpa beban pada rotor tacho dan
dipilih tegangan minimum pada label trafo step down. Berdasarkan data
9
karakteristik Tabel 1, dengan perumusan kecepatan motor kita bisa menentukan
konstanta kecepatan motor ini. Sehingga nilai rata-rata konstanta (c) untuk motor
Nilai torsi yang dihasilkan oleh motor DC ditentukan dengan nilai konstanta
torsi motor. Untuk itu, kita harus menentukan nilai konstanta torsi motor dengan
cara membuat lengan beban yang dipasang pada rotor motor seperti terlihat pada
Gambar 12.
Dengan asumsi nilai momen kopel lengan beban yang besarnya sebanding,
antara momen kopel beban dan torsi motor. Data hasil terlihat pada Tabel 2.
beban mempengaruhi simpangan (x) yang dihasilkan oleh torsi motor. Simpangan
(x) ini merupakan nilai jarak perpindahan beban dari posisi awal hingga keadaan
10
setimbang diartikan motor tidak mempu lagi memutarkan beban setelah beban
berpindah sebelumnya dari titik awal. Sehingga nilai konstanta bisa didapat dari
Dengan persamaan (13) kita bisa menentukan nilai tetapan torsi efektif motor.
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3. Sehingga didapat nilai tetapan torsi motor
efektif sebesar 0.918 NmA-2. Sehingga kita bisa menentukan hubungan nilai torsi
Pada Tabel 3 terlihat adanya perbedaan ketika nilai arus armatur berubah
meningkat, nilai torsi efektif juga meningkat. Ini membuktikan adanya nilai yang
berbanding lurus. Hal ini ditunjukan juga pada Gambar 13 yang menunjukkan
Dari hubungan antara torsi motor dan arus armaturnya didapat persamaan
dari Gambar 13 tersebut. Sehingga kita bisa menentukan nilai torsi motor (y)
11
y+4.(1015 )
x= (14)
0.3856
Kemudian untuk menguji bahwa hasil sistem kontrol torsi ini bekerja, kita
motor akan berjalan pada arus reference bernilai 0,45 A. Kemudian nilai torsi
efektif yang dapat dikontrol, maksimum pada arus reference 0,63 A karena beban
uji maksimum yang disediakan sebagai beban rotor motor.terbatas yaitu 3690
gram. Oleh karena itu, kita bisa melihat sistem kontrol torsi bekerja baik pada arus
Dari Gambar 14 tersebut terlihat bahwa sistem kontrol torsi bekerja sesuai
2. Pengujian Kontrol PI
grafik optimum. Untuk itu, kita mengambil tiga sampel grafik optimum dengan
dengan cara mencari nilai Kp yang dapat membuat sinyal kontrol berosilasi
konstan. Berikut hasil sinyal kontrol kecepatan yang sudah memiliki osilasi
12
Setelah mendapatkan nilai Kp yang dapat membuat sinyal berosilasi konstan.
Selanjutnya kita mengambil tiga sampel grafik yang mendekati grafik optimum.
Dari ketiga sampel tersebut, kita memilih grafik optimum berdasarkan nilai
settling time cepat, offset minimum, dan nilai overshoot minimum. Kita lihat
grafik Gambar 1 6 terlihat bahwa nilai settling time sekitar 2,2 sekon, nilai offset
bisa mencapai 2 volt, dan overshoot sekitar 20%. Kemudian kita lihat grafik
offset bisa mencapai 2 volt, namun osilasi rendah bila dibandingkan grafik
13
Gambar 1 6. Kemudian nilai overshoot sekitar 25%. Selanjutnya grafik Gambar 1 8
terlihat sinyal memiliki nilai settling time sekitar 2,6 sekon, nilai offset sekitar 1
volt - 2 volt, dan overshoot 25%. Dari hasil pengamatan dan analisis grafik didapat
bahwa grafik kedua pada Gambar 1 7 merupakan grafik terbaik. Karena grafik ini
memiliki nilai settling time lebih cepat dibandingkan dua grafik lainnya.
Pengambilan grafik optimum kontrol arus juga menggunakan metode yang sama.
berikut
penguat terpisah.
tetapan kecepatan motor (c = 0,442) dan tetapan torsi motor (k = 0.918 NmA-2).
3. Nilai torsi dapat diatur dari 0 0,243 Nm pada maksimum beban 3690 gram
4. Grafik optimum sinyal kontrol kecepatan berada pada nilai Ki = 2,640 dan Kp
= 1,042.
5. Grafik optimum sinyal kontrol arus berada pada nilai Ki = 2,351 dan Kp =
0.117.
14
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
Jurnal yang digagas oleh Arifin Wahid Ibrahim mahasiswa Prodi Elektronika
pada Motor DC. Karena kemajuan jaman yang semakin pesat berakibat semakin
Untuk itu, diperlukan sistem kontrol motor DC yang dapat diatur kecepatan dan
Inilah yang melatar belakangi Arifin dkk membuat sebuah penelitian sederhana
Sistem kontrol torsi dibuat dengan cara mengatur arus armaturnya pada
motor DC penguat terpisah dengan kondisi arus fieldnya tetap. Sistem kontrol
torsi ini bersifat dua level yaitu, sistem kontrol kecepatan dan sistem kontrol arus
sehingga sinyal keluaran sistem kontrol kecepatan akan menjadi sinyal reference
arus.
Pengujian dilakukan dengan beban maksimal 3690 gram dan arus nominal
sebesar 0,8 A atau torsi nominal sebesar 0,323 Nm. Hasil menunjukkan torsi
efektif motor mampu diatur dengan kisaran 0,182 Nm - 0,243 Nm. Diharapkan
dengan harga torsi efektif yang diatur mampu menahan beban seberat apapun
15
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal
pemakaian pun perlu diperbaharui atau ditambahkan. Jadi dari latar belakang
permasalahan ini kita sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan
selanjutnya.
Kemudian jika dilihat dari segi metode dan instrumen penelitian yang
menurut saya sudah cocok. Karena, jurnal yang diusung mahasiswa UGM ini
dibuat sistem kontrol torsi itu dalam 2 level yaitu, kontrol kecepatan dan kontrol
didapat dengan kondisi tanpa beban pada rotor tacho dan pemilihan tegangan
minimum pada label trafo step down. Berdasarkan data karakteristik Tabel 1,
motor ini. Sehingga nilai rata-rata konstanta (c) untuk motor DC penguat
terpisah ialah 0,442. Setelah itu dilakukan pengujian torsi motor dan pengujian
kontrol PI.
16
menyajikan hasil penelitian secara singkat dan jelas sehingga mudah dipahami
oleh mahasiswa.
Penggunaan bahasa yang digunakan dalam jurnal ini menurut saya masih
bisa dipahami. Namun tetap masih ada bahasa-bahasa yang jarang terdengar
oleh orang awam. Jadi sebagai orang yang berkutat di lingkup engineering perlu
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal ini membahas tentang Sistem Kontrol Torsi pada Motor DC.
produk yang dihasilkan. Untuk itu, diperlukan sistem kontrol motor DC yang
Sistem kontrol torsi dibuat dengan cara mengatur arus armaturnya pada
motor DC penguat terpisah dengan kondisi arus fieldnya tetap. Sistem kontrol
torsi ini bersifat dua level yaitu, sistem kontrol kecepatan dan sistem kontrol arus
sehingga sinyal keluaran sistem kontrol kecepatan akan menjadi sinyal reference
arus.
Pengujian dilakukan dengan beban maksimal 3690 gram dan arus nominal
sebesar 0,8 A atau torsi nominal sebesar 0,323 Nm. Hasil menunjukkan torsi
efektif motor mampu diatur dengan kisaran 0,182 Nm - 0,243 Nm. Diharapkan
dengan harga torsi efektif yang diatur mampu menahan beban seberat apapun
B. Saran
Dalam pembuatan laporan Critical Jurnal Review pengkiritik jauh dari kata
sempurna. Dan sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan Critical Jurnal Review ini di masa
18
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Wahid Ibrahim, dkk. 2016. Sistem Kontrol Torsi pada Motor DC. Universitas
19
LAMPIRAN
20