Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telahmemberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami,
sehingga mampu menyelesaikan tugas REKAYASA IDE TENTANG KEPEMIMPINAN DI
NEGERI INI.
Rekayasa ide ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua mengenai Bagaimana merekayasa sebuah kepemimpinan itu
agar mendekati sempurna dengan metode self leadership yang diterapkan sejak
dini.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,saya mohon
maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas.Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini.akhir kata saya berharap
semoga rekayasa ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis
khususnya,Atas perhatiannya Saya mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA..14
A. LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan.
Banyak orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-
kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung
mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang
lain, dan kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena
makin langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan kepentingan
lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang
menandai kekurangan ini.
Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah
kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan
dalam kebersamaan.
Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader
pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu
dapat diukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika memikul
amanah, setia pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur
dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman
dalam menolak godaan dan peluang untuk menyimpang.
Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak
cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan. Pemimpin zaman
sekarang harus belajar, harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir
dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-
orang yang dipimpin. Juga pemimpin itu harus memiliki kredibilitas dan integritas,
dapat bertahan, serta melanjutkan visi dan misi suatu kepemimpinannya konkrit.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan efektif
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin
3. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pemimpin
4. Untuk mengetahui bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin
5. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif
2. Hal-Hal Yang Akan Terjadi Ketika Masyarakat Tidak Percaya Lagi Kepada
Pemimpinnya Sendiri
Banyak tanda yang menunjukkan gejala terjadinya krisis
kepemimpinan. Diantara gelaja itu, (Pertama), masyarakat merasa tak
memiliki pemimpin sesuai harapan; (Kedua), kecenderungan masyarakat loyal
secara buta kepada yang memimpin; (Ketiga), Hal-hal yang menyangkut
masalah kehidupan, baik itu ekonomi, tradisi, budaya, dan sistem politik
dikendalikan oleh kekuatan tertentu, terutama kepartaian; (keempat)
maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dan sebagainya. Isu itu bagi
sebagian di antara kita tidaklah baru. Tetapi, isu tersebut menjadi aktual dan
penting justru di saat kita berada dalam keadaan hampir putus asa. Krisis
multidimensi yang kita alami sejak lima tahun terakhir semakin berpotensi
membawa negeri ini menuju kebangkrutan.
Upaya pemulihan ekonomi dan penegakan hukum nyaris tidak terjadi.
Dari sekian akibat multikrisis itu, krisis kepemimpinan mungkin merupakan
krisis yang paling parah. Tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga
sampai ke tingkat lokal. Tidak hanya kepemimpinan tingkat tinggi, melainkan
juga sampai tingkat paling rendah. Penerimaan atas kepemimpinan
didasarkan kepercayaan. Kepercayaan terbangun lewat keseriusan dan
kemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi persoalan. Karena itu, bobot
kepemimpinan tidak diukur dari kekuasaan yang dimiliki, tetapi terutama
oleh apa dan bagaimana cara memperoleh hasil dan keberpihakannya pada
kepentingan rakyat. Ketika pemimpin tidak mengemban tugas rakyat dengan
baik, maka terjadilah krisis kepemimpinan. Ketika lembaga peradilan tidak
berfungsi menegakkan keadilan, rakyat main hakim sendiri. Rakyat bertindak
anarkis karena tidak ada kepastian hukum, karena tidak ada komitmen
pemimpin pada nasib orang kecil.
Seorang pemimpin harus tampil seperti dalam kisah pewayangan,
pemimpin ditampilkan sebagai pelayan masyarakat. Itu disampaikan Resi
Bhisma sebelum ajal yang memberi nasihat kepada Pandawa. Kata Resi
A. KESIMPULAN
Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak
pantas untuk diteladani dari seorang pemimpin bagi masyarakatnya,
menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi kepadanya untuk menjadi
pemimpin dan memimpin. Para pemimpin selalu saja mengecewakan masyarakat
dengan berbagai ulahnya. Mereka tidak tepat disebut pemimpin kerena sebagian
besar dari mereka tidak melakukan fungsi kepemimpinan mereka sebagaimana
mestinya. Pemimpin seringkali terlibat kasus-kasus hukum seperti KKN, kriminal,
dan selalu ingin melakukan apa yang mereka anggap baik tanpa berpikir
dampaknya pada masyarakat. Keputusan yang seringkali dibuat terkadang justru
menambah masalah.
Dengan demikian, diharapkan para pemimpin untuk bisa betindak lebih
bijak dan tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat daripada
negara. Dengan menanamkan nilai-nilai kemimpinan yang diajarkan dari
keluarga, lingkungan sekitar maupun dari pelajaran pemimpin pada masa-masa
lalu yang pernah berjaya pada masanya, agar dapat menciptakan pemimpin yang
tangguh, hebat, adil, bijaksana dan disayangi oleh masyarakat yang dipimpinnya
serta bisa menjadi suri tauladan yang baik pula.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Pemimpin pada Masa
Depan
Agar pemimpin di masa depan lebih bijak dan lebih hebat dari masa
sekarang, maka calon pemimpin itu harus dipersiapkan mulai saat ini.
Mempersiapkan pemimpin utuk masa depan itu dengan berbagai cara, salah
satunya sebagai berikut.
a. Mulailah menanamkan nilai-nilai kepemimpinan melalui pendidikan formal
maupun nonformal.
b. Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kotamaning
Nrpati kepada para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa
depan dalam kehidupan sehari-harinya.
B. REKOMENDASI